7
BAB II RICIKAN GAMELAN JAWA
Bagi masyarakat Jawa gamelan mempunyai fungsi estetika yang berkaitan dengan nilai-nilai sosial, moral dan spiritual. Kita harus bangga memiliki alat
kesenian tradisional gamelan. Keagungan gamelan sudah jelas ada. Duniapun mengakui bahwa gamelan adalah alat musik tradisional timur yang dapat
mengimbangi alat musik Barat yang serba besar. Di dalam suasana bagaimanapun suara gamelan mendapat tempat di hati masyarakat.
Gamelan adalah alat kesenian yang serba luwes. Di bawah ini sebagai contoh keluwesan gamelan. Gamelan dan pendidikan. Gamelan dapat digunakan
untuk mendidik rasa keindahan seseorang. Orang yang biasa berkecimpung dalam dunia karawitan, rasa setiakawan tumbuh, tegur sapa halus, tingkah laku sopan.
Semua itu karena jiwa seseorang menjadi sehalus gendhing-gendhing Trimanto, 1984. Gamelan dan tari-tarian. Gamelan memang tidak bisa dipisahkan dengan
tari-tarian. Gamelan memang alat untuk mengiringi tari-tarian. Gamelan bisa untuk mengiringi semua macam tari-tarian.
Tarian klasik maupun tarian modern gamelan selalu bisa digunakan untuk mengiringinya Rekso Panuntun, 1991. Gamelan dan pemujaan. Menurut sejarah
gamelan mula-mulanya digunakan untuk pemujaan kepada roh-roh baik roh halus, maupun roh-roh leluhur upacara ritual. Gamelan dan agama. Dari upacara ritual,
gamelan berkembang menjadi bersifat keagamaan, sebagai sarana untuk membuat suasana hening, untuk pemusatan perhatian dan lain-lain. Gamelan dan dakwah.
Gamelan sekaten setahun sekali dibawa ke halaman masjid.
8 Di sana gamelan sekaten dibunyikan. Bunyi gamelan sekaten punya daya
tarik yang sangat besar. Tiap gamelan sekaten dibunyikan banyak orang berdatangan dan berkumpul dekat gamelan sekaten itu. Kemudian setelah orang-
orang sudah datang maka dakwah agama Islam dimulai Wignya Sutarno, 1956. Gamelan dan olah raga. Gamelan bisa untuk mengiringi olah raga, senam
misalnya. Gendhingnya disesuaikan dengan irama senam tersebut Dwijo Carito, 2000. Gamelan dan peralatan. Rasanya sepi apabila dalam suasana perhelatan
tidak ada suara gamelan. Gamelan dapat menambah kemeriahan suasana perhelatan. Gamelan dan Tamu Agung. Kerajaan-kerajaan di Jawa punya tradisi
bila ada tamu agung datang mesti disambut dengan suara gamelan, biasanya gamelan Monggang atau dengan gamelan biasa. Gendhing-gendhingnya
disesuaikan dengan irama langkah tamu tersebut. Dan masih banyak lagi tentang keluwesan gamelan.
Menurut Sunardi Wisnusubroto 1997 dalam bukunya yang berjudul Sri Lestari an Introduction to Gamelan dikatakan gamelan is one of the traditional
musical instruments of Indonesia. It is one of the most complete and highly developed orchestras in Indonesia. Gamelan is also called gangsa krama or
pradonggo kawi. Most of the instruments are made of bronze, an alloy of 10 parts copper tembaga and 3 parts tin rejasa. Selanjutnya Sunardi Wisnusubroto
1997 menjelaskan demikian the gamelan orchestra participates in a wide variety of activities in Java, some of which could be classified as artistic, while others
more properly belong to ritual. Aside from being played as an independent orchestra klenengan or uyon-uyon, it is also used: to accompany dances, to
9 accompany drama such as sendratari, wayang wong and kethoprak, to accompany
shadow puppet or wayang kulit performance also wayang golek, for ceremonies wedding ceremony, and recently, in Central Java, as church musical instruments
to replace the organ. There are several gamelan ensembles in Indonesia, among them are: Gamelan Jawa Java from CentralEast Java. Gamelan Sunda from
West Java, Gamelan Dhegung from West Java, Gamelan Bali from Bali, Gamelan Kodhok Ngorek special small ensemble for ceremony, Gamelan Monggang
special small ensemble for ceremony, Gamelan Carabalen special small ensemble for ceremony, Gamelan Sekati special ensemble played once a year during
Mauludsekaten celebration the birthday of the prophet Mohammad SAW, Gamelan Sengganen gamelan with thick glass keys, Gamelan Jemblung bamboo
instruments from Bagelen, Gamelan Bumbung bamboo idiochord instruments from Kediri. A large gamelan set consists of around 70 to 75 instruments. The
usual instrumental classification idiophones, chordophones, aerophones, membranophones is set aside in favor of an arrangement based on function. The
grouping of the principal instruments according to their function are : Balungan main
melody playing
instruments, Interpunctuating
instruments, Syncopatingparaphasing instruments, ornamenting instruments, conducting
agogic instruments. Nama-nama instrumen Gamelan Jawa. Tata letak gamelan biasanya
disusun seperti berikut: Gender Slendro, Gender Pelog 6, Gender Pelog Barang, Gender Slendro Penerus, Gender Pelog 6 Penerus, Gender Pelog Barang Penerus,
Bonang Slendro Gede, Bonang Slendro Penerus, Bonang Pelog Gede, Bonang
10 Pelog Penerus, Gambang Slendro, Gambang Pelog, Rebab Gading atau
Pontang, Kecrek, Clempung Slendro, Clempung Pelog, Kendang Gede, Kendang Ciblon, Kendang Ketipung, Beduk Besar, Tambur, Slemtem Slendro, Slemtem
Pelog, Demung Slendro, Demung Pelog, Saron Slendro, Saron Pelog, Saron Peking Slendro, Saron Peking Pelog, Suling Slendro, Suling Pelog, Gong
Suwukan, Gong Gede, Kempul 1 Slendro, Kempul 6 Slendro, Kempul 5 Slendro, Kempul 3 Slendro, Kempul 2 Slendro, Kempul 5 atau 6 Pelog Kalau tumbuk
56, Kempul Barang 7 Pelog, Kempul 1 Pelog, Kempul 3 Pelog, Kempul 2 Pelog, Kenong 1 Slendro, Kenong 6 Slendro, Kenong 5 Slendro, Kenong 3
Slendro, Kenong 2 Slendro, Kenong Barang Pelog 7, Kenong 6 Pelog, Kenong 5 Pelog, Kenong 3 Pelog, Kenong 2 Pelog, Kenong 1 Pelog, Rancak Kempyang dan
Ketuk Slendro, Rancak Kempyang dan Ketuk Pelog. Gamelan yang lengkap mempunyai kira-kira 72 alat dan dapat dimainkan
oleh niyaga penabuh dengan disertai 10-15 pesinden dan atau gerong Sumarto Sri Suyuti, 1978. Susunannya terutama terdiri dari alat-alat pukul atau
tetabuhan yang terbuat dari logam. Sedangkan bentuknya berupa bilah-bilah ataupun canang-canang dalam berbagai ukuran dengan atau tanpa dilengkapi
sebuah wadah gema resonator. Alat-alat lainnya berupa kendang, sebuah alat gesek yang disebut rebab, kemudian gambang yaitu sejenis xylophon dengan
bilah-bilahnya dari kayu, dan alat berdawai kawat yang dipetik bernama siter atau celempung.
Dari seluruh instrumen gamelan dapat dikelompokkan menjadi : a Kordofon yaitu celempung siter rebab; b Ideofon yaitu saron, gemung, bonang,
11 kethuk kenong, gong; c Terofon yaitu suling; d Membranofon yaitu kendang.
Menurut para sarjana musikologi alat-alat musik jenis Ideofon termasuk jenis alat musik yang tertua jika dibandingkan dengan alat musik lainnya. Semua alat-alat
tersebut dibunyikan secara bersama-sama atau sebagian saja dengan cara yang sesuai, sehingga merupakan konser atau kumpulan bunyi yang teratur, indah
menurut tempo dan irama tertentu Sukatmi Susantina, 2001.
12
BAB III PERANAN NIYAGA PANGRAWIT