15 diperbuatnya serta suka bertanggung jawab terhadap pemecahan
masalah.
2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Syadan dalam Sayuti, 2006 menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang didalam melaksanakan
pekerjaannya terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari proses psikologis dalam diri seseorang, dan faktor eksternal
yang berasal dari luar diri environment factors.
a Faktor internal Faktor internal terdiri dari:
1. Kematangan pribadi Orang bersifat egois dan kemanja-manjaan biasanya akan
kurang peka dalam menerima motivasi yang diberikan sehingga agak sulit untuk dapat bekerjasama dalam membuat motivasi kerja.
Oleh sebab itu kebiasaan yang dibawanya sejak kecil, nilai yang dianut dan sikap bawaan seseorang sangat mempengaruhi
motivasinya. 2. Tingkat pendidikan
Seorang pegawai yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, biasanya akan lebih termotivasi karena sudah memiliki
wawasan yang lebih luas dibandingkan dengan karyawan yang lebih rendah tingkat pendidikannya, demikian juga sebaliknya jika
16 tingkat pendidikan yang dimilikinya tidak digunakan secara
maksimal atau tidak dihargai sebagaimana layaknya oleh manajer maka hal ini akan membuat karyawan tersebut mempunyai motivasi
yang rendah didalam bekerja. 3. Keinginan dan harapan pribadi
Seseorang mau bekerja keras bila ada harapan pribadi yang hendak diwujudkan menjadi kenyataan.
4. Kebutuhan Kebutuhan biasanya berbanding sejajar dengan motivasi,
semakin besar kebutuhan seseorang untuk dipenuhi, maka semakin besar pula motivasi seseorang untuk bekerja.
5. Kelelahan dan kebosanan Faktor kelelahan dan kebosanan mempengaruhi gairah dan
semangat kerja yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi motivasi kerjanya.
6. Kepuasan kerja Kepuasan kerja mempunyai korelasi yang sangat kuat
kepada tinggi rendahnya motivasi kerja seseorang. Karyawan yang puas terhadap pekerjaannya, akan mempunyai motivasi yang tinggi
dan commited terhadap pekerjaannya. Tinggi dan rendahnya kepuasan kerja seseorang dapat
tercermin dari produktivitas kerjanya yang tinggi, jarang basen, sanggup bekerja ekstra, tingkat turn over yang rendah, dan
17 sejumlah indikator positif lainnya yang dapat berpengaruh pada
peningkatan kinerja perusahaan atau tempat kerjanya. Mathis dan Jackson 2006, menyatakan bahwa banyak
karyawan yang masih menginginkan keamanan dan stabilitas, pekerjaan yang menarik, supervisor yang baik dan mereka hormati,
serta gaji yang menunjang dan kompetetif. Ketika perusahaan melakukan
merger, mengeluarkan
banyak karyawan,
mengontrakkan pekerjaan
luar outsource,
serta banyak
menggunakan pekerja temporer, maka karyawan hampir tidak dapat menemukan alasan mengapa mereka harus loyal kepada
para pemberi kerja sebagai imbas atas hilangnya kenyamanan kerja.
b Faktor eksternal Faktor eksternal terdiri dari:
1. Kondisi lingkungan kerja Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana
kerja, yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu
sendiri. Lingkungan pekerjaan meliputi tempat bekerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan,
termasuk juga hubungan antara orang-orang yang berada di tempat kerja tersebut.
18 2. Kompensasi yang memadai
Kompensasi yang memadai merupakan alat motivasi yang paling ampuh bagi perusahaan untuk memberikan dorongan
kepada karyawan untuk bekerja secara baik. Menurut Mathis dan Jackson 2006, penghargaan nyata yang diterima karyawan
karena bekerja dalam bentuk gaji, insentif, dan tunjangan. Raymond 2001 mengatakan bahwa upah yang rendah tidak akan
membangkitkan motivasi pekerja dan pengalaman mengindikasikan bahwa motivasi meningkat ketika upah naik.
3. Supervisi yang baik Mathis dan Jackson 2006, menyatakan bahwa pekerjaan
yang dilakukan oleh seorang supervisor dalam memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang lain pegawai
untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini dimaksudkan untuk mengingatkan orang-orang atau pegawai agar
mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana di kehendaki dari orang tersebut.
4. Ada jaminan karir penghargaan atas prestasi Karir adalah rangkaian posisi yang berkaitan dengan kerja
yang ditempati seseorang sepanjang hidupnya. Para karyawan mengejar karir untuk dapat memenuhi kebutuhan individual secara
mendalam. Setiap orang akan berusaha bekerja secara lebih keras dengan mengorbankan apa yang ada pada dirinya untuk
19 perusahaan, jika ia menyakini ada jaminan karir yang jelas dalam
melakukan pekerjaan Mathis dan Jackson, 2006. 5. Status dan tanggung jawab
Status atau kedudukan dalam jabatan tertentu merupakan dambaan dan harapan setiap karyawan yang bekerja. Karyawan
bukan hanya mengharapkan kompensasi semata, tetapi suatu saat mereka mengharapkan akan mendapatkan kesempatan untuk
menduduki jabatan dalam perusahaan atau instansi ditempatnya bekerja. Seseorang yang menduduki jabatan akan merasa dirinya
dipercayai, diberi tanggungjawab dan wewenang yang lebih besar untuk melakukan kegiatan-kegiatannya. Status dan kedudukan
merupakan stimulus atau dorongan untuk memenuhi sense of achievement dalam tugas sehari-hari.
6. Peraturan yang fleksibel Peraturan lain yang diketahui dapat mempengaruhi motivasi
adalah didasarkan pada hubungan yang dimiliki para karyawan dalam berorganisasi. Bidang-bidang seperti kelayakan dari
kebijakan manajemen, keadilan dari tindakan disipliner, cara yang digunakan untuk memutuskan hubungan kerja dan peluang kerja
semua akan mempengaruhi retensi karyawan, apabila karyawan merasakan bahwa kebijakan itu terlalu kaku atau diterapkan secara
tidak konsisten, mereka cenderung untuk memiliki motivasi kerja yang rendah.
20
2.2 Tinjauan Pustaka Kinerja Perawat