Tujuan Peningkatan Motivasi Teori Motivasi dari Mc.Clelland

11 pada tingkat komitmen seseorang, hal ini termasuk faktor-faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu. Menurut Ngalim Purwanto dalam Suarli, 2002 motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Sortell dan Kaluzny dalam Suarli, 2002 motivasi adalah perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan atau menjalankan kekuasaan terutama dalam berperilaku. Menurut Gibson et al. 2005,hal 94, motivasi adalah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan yang memulai dan mengarahkan perilaku. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah sesuatu yang menjadi dorongan seseorang untuk memenuhi tujuan dan kebutuhannya dan menggerakkan orang agar mau bekerja dengan semangat dan mau menunjukkan kemampuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan sesuai dengan peran fungsi untuk keberhasilan suatu organisasi.

2.1.2 Tujuan Peningkatan Motivasi

Menurut Siagian 2004, tujuan atau perlunya peningkatan motivasi antara lain sebagai berikut: 1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan 2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan 12 3. Mempertahankan kestabilan karyawan 4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan 5. Mengaktifkan pengadaan karyawan 6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik 7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi karyawan 8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan 9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas- tugasnya. Gibson et al. 1997 mengatakan bahwa tujuan peningkatan motivasi yang terpenting adalah untuk meningkatkan dan mengarahkan perilaku seseorang untuk tetap mempertahakankan penampilan kerja yang berdampak pada prestasi kerja yang dimiliki.

2.1.3 Teori Motivasi dari Mc.Clelland

David C. Mc. Clelland dalam Suarli, 2002 mengidentifikasi tiga jenis kebutuhan dasar yaitu kebutuhan untuk berkuasa, kebutuhan berafiliasi, dan kebutuhan untuk berprestasi. Kebutuhan dapat diuraikan sebagai berikut : 1 Kebutuhan untuk berkuasa Motif berkuasa adalah motif yang dapat mendorong seseorang untuk menguasai dan mengendalikan serta mendominasi orang lain. Orang ini mempunyai ciri-ciri seperti senang mempengaruhi dengan mengendalikan orang lain, 13 berusaha mencapai kedudukan puncak dan kepemimpinan, senang kegiatan yang keras dan dinamis yang memerlukan banyak tenaga dan pikiran, penuh gaya dan semangat, senang membantu orang suka bicara dan mengajar. 2 Kebutuhan untuk berprestasi Motif berprestasi adalah motif yang mendorong seseorang untuk mengejar dan merncapai tujuan atau hasil yang lebih baik. Orang ini mempunyai ciri-ciri seperti suka berprestasi dan keberhasilan, senang tantangan dan berkompetensi dengan orang lain dan dirinya sendiri, inofatif dan kreatif, senang meningkatkan karir yang lebih baik untuk yang akan datang, realitas terhadap resiko keberhasilan dan kegagalan, senang tanggung jawab. 3 Kebutuhan Berafiliasi Motif berafiliasi adalah motif yang mendorong seseorang untuk mengadakan hubungan manusiawi yang erat dengan orang lain dan saling menyenangkan. Orang ini mempunyai ciri-ciri seperti senang memelihara hubungan yang erat dan akrab serta kasih sayang, emosional, mudah sedih dan gembira, senang kegiatan yang bersifat karya bersama, senang kebersamaan dan persahabatan. Karakteristik dan sikap motivasi menurut Mc. Clelland dalam Gibson dkk, 1997 terdiri dari empat aspek yaitu: 14 1. Kreatif Seseorang yang kreatif adalah seseorang yang berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara yang baru, mempunyai ide atau gagasan-gagasan baru dalam pekerjaannya, serta mampu melakukan pekerjaan dengan cara yang kreatif dan inovatif. Mereka yang mempunyai kebutuhan berprestasi yang tinggi lebih suka menetapkan sendiri tujuan prestasinya. 2. Menerima saran dan masukan Orang yang mempunyai kebutuhan berprestasi yang tinggi lebih menyukai balikan feedback yang cepat dan efisien mengenai prestasi mereka. Memiliki rekan sekerja yang dapat memotivasi dan memberikan dukungan dalam evaluasi pekerjaan yang mereka lakukan. 3. Berani menanggung resiko Orang yang mempunyai kebutuhan berprestasi lebih tinggi biasanya lebih berani menerima resiko sehingga diberikan kesempatan untuk berprestasi kembali dan memiliki peluang untuk berprestasi lebih baik. 4. Tanggung jawab Orang yang mempunyai kebutuhan berprestasi yang tinggi berani bertanggungjawab atas perbuatan yang telah dilakukan, tidak menyalahkan orang lain apabila gagal dengan apa yang 15 diperbuatnya serta suka bertanggung jawab terhadap pemecahan masalah.

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Akumulasi Stafilokokus pada Linen Tempat Tidur Pasien di Ruang High Care Unit (HCU) Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga T1 462010094 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Akumulasi Stafilokokus pada Linen Tempat Tidur Pasien di Ruang High Care Unit (HCU) Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga T1 462010094 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Akumulasi Stafilokokus pada Linen Tempat Tidur Pasien di Ruang High Care Unit (HCU) Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga T1 462010094 BAB IV

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Akumulasi Stafilokokus pada Linen Tempat Tidur Pasien di Ruang High Care Unit (HCU) Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga T1 462010094 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Akumulasi Bakteri Stafilokokus pada Seragam Perawat High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga T1 462010052 BAB II

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterkaitan Motivasi Diri dengan Kinerja Perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan kepada Pasien di Ruang HCU (High Care Unit)

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterkaitan Motivasi Diri dengan Kinerja Perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan kepada Pasien di Ruang HCU (High Care Unit) T1 462007021 BAB I

0 1 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterkaitan Motivasi Diri dengan Kinerja Perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan kepada Pasien di Ruang HCU (High Care Unit) T1 462007021 BAB IV

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterkaitan Motivasi Diri dengan Kinerja Perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan kepada Pasien di Ruang HCU (High Care Unit) T1 462007021 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterkaitan Motivasi Diri dengan Kinerja Perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan kepada Pasien di Ruang HCU (High Care Unit)

0 0 23