Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini bangsa Indonesia membutuhkan generasi penerus yang berkualitas sebagai faktor dasar untuk mencapai kesejahteraan bangsa Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut perbaikan kualitas dalam proses pembelajaran di Indonesia menjadi sebuah keharusan. Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau mahluk hidup belajar Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:17 Pelajaran seni musik memiliki banyak peran dalam pembentukan karakter dan pengembangan potensi siswa. Seni musik berfungsi sebagai sarana untuk menampung kreatifitas siswa yang di dalamnya terdapat nilai kedisiplinan dan keharmonisan dalam bentuk alunan nada-nada yang memiliki nilai estetika. Oleh karena itu, dibutuhkan proses belajar yang efektif dan berkualitas agar proses pembelajaran seni musik dapat berjalan sesuai dengan standar kompetensi yang ada. Seperti halnya mata pelajaran yang lain, pendidikan seni musik menemukan bermacam permasalahan dalam proses pembelajaran. Hal ini didukung oleh pendapat Hanafiah 2009 : 57 yang mengungkapkan bahwa belajar yang kurang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal peserta didik. Faktor internal yang mempengaruhi belajar efektif peserta didik adalah a Kecerdasan Intelligent, b bakat aptitude, c minat Interest, d motivasi Motivation, e Rasa percaya diri self confidence, f stabilitas emosi Emotional stability, g komitmen, h kesehatan fisik. Segi faktor eksternal yang mempengaruhi adalah a kompetensi guru pedagogik, sosial, personal, dan professional, b kualilifikasi guru, c sarana pendukung, d kualitas teman sejawat, e atmosfir belajar, f kepemimpinan kelas, g biaya. Faktor internal dan eksternal yang dikemukakan oleh Hanafiah tersebut mempunyai pengaruh yang besar terhadap suksesnya proses pembelajaran di kelas. Di SMP Negeri 7 Magelang mata pelajaran seni budaya terdiri dari seni rupa dan seni musik. Khusus mata pelajaran seni rupa diajarkan mulai kelas VII sampai kelas IX, sedangkan mata pelajaran seni musik mulai diajarkan pada kelas VIII sampai kelas IX. Semua siswa di SMP Negeri 7 Magelang wajib mendapatkan kedua mata pelajaran tersebut. Pelajaran seni musik kelas VIII diajarkan tentang membaca notasi balok, recorder, pianika, dan teknik dasar bermain piano seperti penjarian, tangga nada, dan akor. Di kelas IX diajarkan tentang lanjutan membaca notasi balok, gitar dasar, serta drum. Fasilitas pendukung untuk mata pelajaran seni musik di SMP Negeri 7 Magelang sudah lengkap, diantaranya terdapat satu set alat band yang terdiri dari drum, dua buah gitar elektrik, dua buah bass elektrik, serta terdapat dua buah keyboard dan satu gitar akustik. Praktik piano di SMP Negeri 7 Magelang menggunakan keyboard, materi yang diajarkan dalam pembelajaran adalah teknik piano dasar dengan menggunakan voice grand piano. Ditelaah dari antusiasme pada saat proses belajar di kelas, seni musik lebih memiliki banyak peminat dibanding kelas seni lainnya. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada saat KKN PPL bulan Juli – Agustus 2013 dalam pembelajaran piano masih ditemukan beberapa hambatan yang berdampak pada pencapaian hasil belajar siswa. Pada proses pembelajaran piano, teori hanya diberikan pada pertemuan pertama pada awal semester selebihnya teori dilakukan bersamaan dengan praktik. Siswa mengalami kesulitan ketika mereka menerima teori tentang pembelajaran piano yang diberikan oleh guru pada saat mereka sedang praktik bermain piano. Hal ini dikarenakan siswa berfikir ketika mereka mendengarkan Silberman, 2007:02. Dampaknya pada saat praktik bermain piano pada minggu-minggu berikutnya siswa jadi kurang maksimal dalam bermain piano. Selain itu terdapat beberapa kekurangan yang menjadi penyebab belum maksimalnya pencapaian hasil pembelajaran piano, yaitu 1 kurangnya pemahaman siswa SMP N 7 Magelang tentang bermain piano dengan teknik dan akor yang benar 2 pembagian waktu antara pemberian teori pembelajaran piano dengan pembagian waktu praktek bermain piano oleh guru kurang maksimal 3 suasana kelas yang terlalu tegang saat proses pembelajaran 4 metode pembelajaran kurang variatif Permasalahan-permasalahan tersebut perlu segera diatasi agar proses pembelajaran dapat berlangsung efektif dan memperoleh hasil maksimal. Permasalahan itu dapat diatasi salah satunya dengan penggunaan metode learning and play. Learn memiliki arti belajar atau mempelajari, learning berarti pengetahuan yang bisa kita dapat dari belajar secara mandiri atau dari melihat orang lain melakukan sesuatu, sedangkan play mempunyai arti bermain, memainkan sesuatu. Metode learning and play adalah metode belajar dan bermain. Belajar yang dimaksud disini adalah setiap kali pertemuan siswa harus menerima materi tentang apa yang akan diajarkan pada pertemuan itu, sedangkan bermain disini berarti siswa bermain alat musik piano satu per satu setelah materi selesai diberikan. Penggunaan metode learning and play ini diharapkan proses pembelajaran piano di SMP Negeri 7 Magelang menjadi lebih efektif dan dapat menambah pencapaian hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN DAKON KELOMPOK B DI RA UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN DAKON KELOMPOK B DI RA AN NISA 1, TURUS, KARANGPELEM, KEDAWUNG,SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 15

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK MELALUI METODE BERMAIN DADU UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK MELALUI METODE BERMAIN DADU.

0 0 14

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DI TK B KEBONROMO IV SRAGEN.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA Peningkatan Kemampuan Sosial Emosional Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di Tk Aisyiyah 7 Bareng Klaten Tahun 2012 / 2013.

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK Peningkatan Kemampuan Sosial Emosional Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di Tk Aisyiyah 7 Bareng Klaten Tahun 2012 / 2013.

0 2 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERTANYA MELALUI METODE DEBAT AKTIF SISWA KELAS VIII D SMP N 2 BANGUNTAPAN BANTUL.

2 6 267

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN PIANIKA DALAM PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER PIANIKA MENGGUNAKAN METODE DALCROZE DI SMP MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA.

0 20 145

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA BERMAIN ANSAMBEL MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA EKSTRAKURIKULER DI SMP N 3 KALASAN.

0 0 115

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN ANSAMBEL SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DRILL DI SMP N 2 KALASAN.

0 0 124

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Jepang melalui Metode Bermain Peran (Role Play)

0 2 6