UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN ANSAMBEL SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DRILL DI SMP N 2 KALASAN.

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Ridho Nur Tamtomo NIM 11208241016

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

v


(6)

vi

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya.”

(QS. Al Mu’minun:62) “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali orang-orang yang khusu’.”

(Al Baqoroh:45) “tidak perlu menjadi seperti oranglain tetapi jadilah diri sendiri itu lebih indah.”


(7)

vii skripsi yang berjudul “

Melalui Penggunaan Metode Drill di SMP N 2 Kalasan” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta dapat terselesaikan.

Saya menyampaikan terima kasih atas bimbingan, arahan dan kritik yang menambah ilmu serta wawasan selama proses penyusunan tugas akhir skripsi ini. Terimakasih yang tulus kepada yang terhormat:

1. Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi I yang selalu sabar dalam memberi arahan, saran dan kritik, sehingga tugas akhir skripsi ini dapat terselesaikan;

2. Francisca Xaveria Diah K., S.Pd. M.A, selaku dosen pembimbing skripsi II yang selalu sabar dalam memberi arahan, saran dan kritik, sehingga tugas akhir skripsi ini dapat terselesaikan;

3. Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd., sebagai ahli yang telah memvalidasi instrumen penelitian;

4. Drs. Herwin Yogo Wicaksono, M.Pd., sebagai ahli yang telah memvalidasi instrumen penelitian;


(8)

(9)

ix

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

PERSEMBAHAN ... v

MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... B. Identifikasi Masalah ... C. Batasan Masalah ... D. Rumusan Masalah ... E. Tujuan Penelitian ... F. Manfaat Penelitian ... 1 1 3 3 4 4 4 BAB II KAJIAN TEORI ... 6

A. Pembelajaran Praktik Instrumen ... B. Pembelajaran Musik di SMP ... C. Ansambel ... D. Metode Pembelajaran ... E. Ekstrakurikuler... F. Tindakan yang Dilakukan ... G. Hipotesis ...

6 8 10 17 19 21 22 BAB III METODE PENELITIAN ...

A. Jenis Penelitian ...

23 23


(10)

x

D. Kolaborator Penelitian ... E. Prosedur Penelitian ... F. Teknik Pengumpulan Data ... 1. Pengamatan ... 2. Wawancara ... 3. Tes Praktik ... 4. Catatan Lapangan ... G. Instrumen Penelitian ... H. Teknik Analisis Data ... I. Kriteria Keberhasilan ... J. Validitas Data ... 1. Validitas Demokratis ... 2. Validitas Proses ... 3. Validitas Dialogis ...

24 25 34 34 34 34 35 35 36 36 37 37 37 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

A. Hasil Penelitian ... 1. Pra Siklus ... 2. Siklus 1 ... 3. Siklus 2 ...

B. Pembahasan ...

38 38 38 39 45 57 BAB V SIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT ...

A. Simpulan ... B. Rencana Tindak Lanjut ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN

60 60 60 62


(11)

xi

Gambar 1 : Instrumen Pianika ... 12

Gambar 2 : Instrumen Rekorder ... 12

Gambar 3 : Instrumen Djembe ... 13

Gambar 4 : Instrumen Gitar ... 14

Gambar 5 : Prosedur (PTK) model Kemmis & Taggart ... 25

Gambar 6 : Diagram Hasil Perolehan Nilai Siklus 1 dan 2 ... 54

Gambar 7 : Diagram Nilai Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2 ... 56

Gambar 8 : Diagram Nilai rata-rata Pra Siklus, Siklus 1, dan siklus 2 ... 57


(12)

xii

Tabel 2 : Nilai siklus 1 ... 44

Tabel 3 : Nilai siklus 2 ... 51

Tabel 4 : Nilai Pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 ... 52

Tabel 5 : Nilai Perolehan siklus 1, dan siklus 2 ... ... 54


(13)

xiii

Oleh Ridho Nur Tamtomo NIM 11208241016

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain ansambel menggunakan metode drill. Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran ansambel yang masih di bawah standar.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, dan setiap siklusnya terdiri atas 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ansambel yang berjumlah 16 siswa. Kolaborator penelitian yaitu Theodorus Joko Sudewo, S.Pd. selaku guru seni musik kelas VIII. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian. Data dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, tes praktik dan catatan lapangan. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Keabsahan data diperoleh melalui validitas demokratis, proses, dan dialogis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode drill dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain ansambel. Hal ini dibuktikan bahwa pada kondisi awal rata-rata nilai siswa 63,13, siklus 1 meningkat menjadi 71,25, dan pada siklus 2 meningkat menjadi 77,50. Secara keseluruhan meningkat sebesar 22,78%.


(14)

1

Pembelajaran seni budaya dan keterampilan merupakan salah satu mata pelajaran yang diselenggarakan dalam pendidikan formal, mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA. Pembelajaran seni budaya dan keterampilan merupakan salah satu mata pelajaran yang dilaksanakan dalam jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) pembelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa di bidang musik di sekolah. Dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran seni budaya dan keterampilan, diperlukan peran guru yang kompeten di bidangnya.

Peran guru dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang musik di lingkungan sekolah cukup besar seperti motivasi, bimbingan dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran guru tentunya berusaha agar siswa dapat menguasai materi yang diberikan dengan mudah baik materi yang bersifat teori maupun praktik. Dengan kata lain, pembelajaran akan berhasil jika ditunjang dengan sarana yang lengkap dan penggunaan metode yang tepat. Penggunaan metode seperti demonstrasi, imitasi, simulasi dan drill pada pembelajaran seni musik juga disesuaikan dengan jenjang pendidikan sekolahnya, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Perguruan Tinggi.


(15)

SMP Negeri 2 Kalasan merupakan salah satu sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran seni musik. Pembelajaran seni musik dilaksanakan pada kegiatan intrakurikuler atau pada jam efektif di kelas dan kegiatan ekstrakurikuler. Alokasi waktu pembelajaran seni musik di SMP N 2 Kalasan yaitu 2 jam pelajaran tiap minggu, untuk teori dan praktik. Materi praktik pada kelas VIII meliputi bernyanyi secara unisono, musik tradisional, dan pembelajaran ansambel.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 2 Desember 2014, yaitu wawancara dengan Theodorus Joko Sudewo, S.Pd., selaku guru seni budaya dan keterampilan, diketahui bahwa keterampilan siswa dalam bermain ansambel khususnya kelas VIII masih rendah. Sebagian besar keterampilan siswa dalam memainkan instrumen musik masih kurang, kekompakan bermain, dan kecepatan dalam membaca notasi juga masih kurang.

Keterampilan bermain ansambel siswa tidak hanya ditentukan dari cara siswa belajar tetapi juga bagaimana guru mengajar. Dari faktor guru, dalam pembelajaran belum menggunakan media dan metode yang efektif. Metode yang sering digunakan adalah metode ceramah yang tentunya kurang mengaktifkan dan menggali keterampilan siswa. Apabila metode tersebut digunakan pada pembelajaran musik ansambel tentunya siswa belum mampu memainkan instrumen musik dalam pembelajaran ansambel dengan waktu yang relatif singkat.


(16)

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan bermain ansambel adalah menggunakan metode drill. Dengan metode drill, diharapkan siswa dapat meningkatkan keterampilan bermain ansambel secara bertahap, sehingga permasalahan siswa dalam memainkan lagu baik ritmis maupun melodis dapat diatasi. Selain itu, dengan metode drill diharapkan siswa dalam memainkan instrumen musik akan lebih terampil yang selanjutnya dapat dipadukan dalam permainan ansambel, sehingga diharapkan keterampilan siswa dalam bermain ansambel akan meningkat.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Keterampilan siswa dalam bermain ansambel musik masih kurang. 2. Kekompakkan siswa dalam bermain ansambel masih kurang. 3. Kecepatan dalam membaca notasi masih kurang.

4. Metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran ansambel kurang sesuai. Metode yang sering digunakan adalah metode ceramah.

C.Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah dijelaskan, masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada kurangnya keterampilan siswa dalam bermain ansambel.


(17)

Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan keterampilan siswa dalam bermain ansambel, salah satunya adalah dengan menggunakan metode drill.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ”Bagaimanakah upaya meningkatkan keterampilan bermain ansambel melalui penggunaan metode drill siswa kelas VIII di SMP N 2 Kalasan ”?.

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan bermain ansambel melalui penggunaan metode drill di SMP N 2 Kalasan.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoretis maupun praktis.

a. Secara teoretis

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah perbendaharaan metode pembelajaran di SMP N 2 Kalasan, meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran untuk mengoptimalkan pengetahuan juga keterampilan siswa dalam berapresiasi dan berekspresi diri dengan karya dapat tercapai


(18)

b. Secara praktis

1. Bagi siswa, untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain ansambel.

2. Bagi guru, sebagai sarana mengembangkan dan meningkatkan cara mengajar yang baik, dengan memilih salah satu metode pembelajaran, sehingga hasil pembelajaran sesuai dengan yang diinginkan.

3. Bagi Kepala sekolah, untuk menilai loyalitas dan kemampuan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.


(19)

6 Pembelajaran Instrumen Musik

Menurut Duerksen (2011:5), mengembangkan perilaku musik siswa dalam pembelajaran instrumen musik perlu memahami interaksi genetik, psikologis, budaya dan faktor lingkungan. Jika ingin mengembangkan perilaku musik siswa dari potensi yang dimiliki siswa itu sendiri, keempat hal tersebut perlu diperhatikan.

Duerksen (2011) menambahkan, faktor-faktor seperti genetik, psikologis, budaya dan faktor lingkungan menjadi beberapa faktor yang perlu dipahami dalam mengembangkan perilaku musik siswa karena keempat faktor tersebut berdasarkan beberapa hasil penelitian. Beberapa hasil penelitian dapat membantu guru untuk menentukan keempat faktor yang telah dijelaskan dalam mengembangkan perilaku musik siswa dalam pembelajaran instrumen musik.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran instrumen musik bertujuan mengembangkan perilaku musik siswa dengan memperhatikan keempat faktor yang telah disebutkan. Di antara faktor-faktor yang telah disebutkan, faktor genetik secara nyata terlihat pada siswa yang terlahir dari gen seorang musisi lebih terampil dalam bermain instrumen musik.

Dalam bermain instrumen musik siswa mampu meningkatkan keterampilannya masing-masing. Usaha yang dilakukan siswa juga sangat berperan penting terhadap perkembangan belajar siswa dalam memainkan


(20)

instrumen musik. Terdapat salah satu faktor yang harus dilakukan secara serius yang harus dilakukan siswa dalam upaya meningkatkan keterampilannya dalam memainkan instrumen musik yaitu berlatih.

Berlatih merupakan hal yang harus dilakukan saat sedang belajar memainkan instrumen musik. Hal terpenting adalah bagaimana mengetahui cara berlatih memainkan instrumen musik secara efektif. Beberapa prinsip dasar yang dikemukakan oleh Spitzer (2014:1) dalam artikelnya yang berjudul How to Practice a Musical Instrument, bahwa guru terbaik adalah diri sendiri. Hanya diri sendirilah yang dapat membuat diri sendiri menjadi pemain yang lebih baik dan lebih baik lagi. Kedua, berlatih memainkan instrumen musik harus dalam keadaan yang menyenangkan, karena dengan keadaan yang senang maka keterampilan mudah meningkat. Belajar praktik memainkan instrumen musik menggunakan otak akan berjalan dua kali lebih cepat. Ketiga, bagian dari berlatih yang baik adalah konsentrasi, dengan berkonsentrasi maka kemampuan dapat dikeluarkan secara maksimal saat berlatih memainkan instrumen musik.

Berlatih memainkan instrumen musik lebih baik melalui bagian per bagian, yaitu dimulai dari awal secara bertahap dan dengan tempo yang lambat. Dengan tempo yang lambat pada awal latihan hal ini akan menghindarkan dari kesalahan-kesalahan saat memainkan instrumen musik. Peningkatan tempo dalam berlatih dilakukan apabila kelancaran memainkan instrumen musik terlihat dengan tempo yang lambat. Berlatih instrumen yang baik adalah tidak mencoba memainkan instrumen musik dengan tempo yang cepat saat menemukan kesulitan


(21)

sebelum benar-benar siap karena hanya akan membuat kesalahan yang berulang-ulang.

Waktu berlatih instrumen musik yang baik adalah berlatih setiap hari dan mencari waktu yang baik karena dalam berlatih diperlukan konsentrasi serius, dan dilakukan secara rutin. Kunci utama adalah bersabar dalam berlatih karena memainkan instrumen musik merupakan proyek jangka panjang.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan bahwa pembelajaran praktik instrumen yang dilakukan terhadap siswa harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat perkembangan keterampilan siswa. Keempat faktor yang telah disebutkan yaitu faktor genetik, psikologis, budaya dan faktor lingkungan. Dalam pembelajaran praktik instrumen terdapat satu hal yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana membimbing siswa agar mengetahui bagaimana berlatih instrumen musik secara efektif. Berlatih memainkan instrumen musik secara efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan keterampilannya bermain instrumen musik. Demikian pula halnya dalam pembelajaran praktik instrumen musik di SMP.

B.Pembelajaran Instrumen Musik di SMP

Pembelajaran musik di SMP ini khususnya dalam pembelajaran praktik instrumen lebih ditekankan bukan untuk menghasilkan para musisi profesional, tetapi lebih bertujuan untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam memainkan instrumen musik di sekolah melalui kegiatan pembelajaran musik.


(22)

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.

Pembelajaran musik yang dilakukan di sekolah khususnya pada tingkat SMP dianjurkan untuk pembelajaran praktik. Pembelajaran praktik yang dilakukan seperti bernyanyi, memainkan instrumen musik, melatih kepekaan telinga, improvisasi dan meningkatkan kreasi dalam bermusik.

Pembelajaran musik pada tingkat SMP kelas VIII bertujuan siswa mampu memainkan instrumen musik dalam pembelajaran ansambel secara kreatif dan bermain dengan baik dalam sebuah kelompok. Dalam memainkan sebuah ansambel musik hal utama yang perlu diperhatikan adalah setiap pemain harus meningkatkan keterampilannya dalam memainkan instrumen musik agar mampu berkerja sama dalam sebuah kelompok ansambel musik (Fahrur, 2009).

Pembelajaran musik di SMP N 2 Kalasan berjalan cukup baik. Hal tersebut didukung dengan sarana dan pra sarana yang ada di sekolah, sekaligus bagaimana proses pembelajaran musik yang sudah berjalan selama ini. Pembelajaran musik di SMP N 2 Kalasan akan lebih meningkat apabila efektivitas pembelajaran musik lebih ditingkatkan. Selain itu, pembelajaran yang sudah berjalan dalam jam efektif di dalam kelas, perlu didukung dengan adanya pembelajaran di luar jam sekolah yaitu ekstrakurikuler.


(23)

C.Ansambel

Menurut Purnomo dan Subagyo (2010:71) kata ansambel berasal dari bahasa Perancis (ensamble), yang berarti „bersama-sama‟. Dari kata di atas, musik ansambel diartikan sebagai permainan musik yang dilakukan secara bersama-sama, baik menggunakan instrumen musik sejenis maupun menggunakan instrumen musik campuran. Pendapat lain dikemukakan oleh Hartayo (1994:92) bahwa musik ansambel adalah memainkan sebuah lagu yang dilakukan secara bersama, 2 orang atau lebih dengan menggunakan berbagai macam instrumen musik.

Dari pendapat yang telah dijelaskan dapat dikatakan bahwa ansambel adalah suatu sajian musik yang memainkan instrumen musik dengan membawakan sebuah lagu untuk dimainkan secara bersama-sama, dan dalam memainkan sajian musik ansambel ini dapat menggunakan satu jenis atau lebih instrumen musik. Menurut Purnomo dan Subagyo (2010:71), bentuk penyajian musik ansambel dibagi menjadi dua:

a. Pertama adalah musik ansambel sejenis. Bentuk penyajian musik

ansambel sejenis merupakan permainan musik ansambel menggunakan instrumen musik sejenis. Salah satu contoh dari bentuk penyajian musik ansambel sejenis yaitu ansambel gitar, artinya seluruh pemain memainkan instrumen musik yang sejenis yaitu instrumen musik gitar.

b. Kedua adalah musik ansambel campuran. Bentuk penyajian musik

ansambel campuran merupakan permainan musik ansambel menggunakan beberapa jenis instrumen musik. Artinya adalah instrumen musik yang


(24)

digunakan dalam permainan ansambel beraneka macam. Contoh daripada bentuk penyajian musik ansambel campuran adalah memainkan beberapa instrumen musik seperti rekorder, pianika, gitar, djembe, kastanyet, triangle, dan tamborin.

Dari pendapat yang telah dijelaskan dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran ansambel dapat dilakukan dalam dua bentuk penyajian musik ansambel. Bentuk penyajian musik ansambel yang pertama yaitu ansambel musik sejenis dan bentuk penyajian musik ansambel yang kedua yaitu ansambel musik campuran. Terkait dengan penelitian ini bentuk penyajian musik ansambel yang diajarkan adalah ansambel musik campuran.

Berkaitan dengan penelitian ini, instrumen musik yang digunakan dalam pembelajaran ansambel musik di SMP N 2 Kalasan adalah instrumen musik pianika, rekorder, djembe dan gitar. Secara rinci, instrumen-instrumen musik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Pianika

Pianika adalah instrumen musik melodis yang cara memainkannya dengan cara ditiup dan ditekan (Ali, 2010:127) instrumen musik pianika juga termasuk dalam jenis instrumen musik tiup.


(25)

Adapun gambar instrumen musik pianika dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1: Instrumen Pianika (Dokumentasi: Ridho, 2015)

Fungsi dari instrumen pianika dalam pembelajaran ansambel musik pada penelitian ini digunakan untuk memainkan melodi, dan mengiringi lagu. Menurut Wahyu dan Fasih (2010:76), instrumen pianika tergolong dalam instrumen musik tiup. Dalam bermain musik instrumen pianika dapat digunakan untuk memainkan melodi pokok, kontra melodi, dan mengiringi lagu.

b. Rekorder

Rekorder merupakan jenis instrumen musik melodis. Instrumen musik rekorder sumber bunyinya berasal dari tekanan udara di dalam instrumen musik tersebut yang ditiupkan oleh pemain musik (Ali, 2010:122). Adapun gambar instrumen musik rekorder dapat dilihat pada gambar 2.


(26)

Fungsi dari instrumen rekorder dalam pembelajaran ansambel musik pada penelitian ini digunakan untuk memainkan melodi pokok lagu. Menurut Waruwu (1994:1), instrumen musik rekorder termasuk dalam instrumen musik melodis yaitu instrumen musik yang dapat menghasilkan beberapa nada.

c. Djembe

Djembe menurut Teguh (2012) adalah kendang yang berasal dari afrika dan populer di Indonesia. Jenis instrumen musik ritmik yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan dua tangan. Adapun gambar instrumen musik djembe dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3: Instrumen Djembe (Dokumentasi: Ridho, 2015)

Fungsi dari instrumen djembe dalam pembelajaran ansambel musik pada penelitian ini digunakan untuk memainkan ritmis untuk mengatur tempo lagu. Menurut Ali (2010:36) djembe termasuk dalam kelompok instrumen musik ritmis, yaitu instrumen musik pukul yang tidak memiliki nada dan bunyinya hanya satu macam. Instrumen musik ritmis berfungsi untuk mengatur irama permainan musik melodis dan harmonis.


(27)

d. Gitar

Gitar merupakan jenis instrumen musik dawai yang cara memainkannya menggunakan jari-jari tangan dengan cara dipetik (Ali, 2010:130).

Adapun gambar instrumen musik gitar dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4: Instrumen Gitar (Dokumentasi: Ridho, 2015)

Dalam pembelajaran ansambel musik pada penelitian ini, fungsi gitar digunakan untuk mengiringi melodi pokok memainkan akor lagu. Menurut Ali (2010:36) gitar termasuk dalam kelompok instrumen musik harmonis, dimana instrumen musik dalam permainannya berperan sebagai pembawa paduan nada atau akor.

Dalam penelitian ini guru menggunakan lagu sebagai materi pembelajaran ansambel. Lagu yang digunakan yaitu “Ambilkan Bulan Bu”, karena melodi lagu tersebut sederhana sehingga mudah dimainkan oleh siswa. Lagu “Ambilkan Bulan Bu” sebelumnya telah digunakan sebagai materi pembelajaran ansambel di kelas VIII.


(28)

Menurut Hartayo (1994:92) baik buruknya hasil permainan dalam bermain ansambel tergantung pada beberapa hal. Pertama, terkait dengan aransemen sebuah lagu, yaitu bagaimana lagu tersebut diolah untuk keperluan tertentu. Kedua, disiplin dalam bermain oleh masing-masing pemain ansambel. Ketiga, kemahiran dari masing-masing pemain ansambel sangat menentukan. Keempat, keseimbangan dari masing-masing bunyi instrumen dalam ansambel, yang ditentukan oleh jumlah instrumen serta kualitas dari suara yang dihasilkan oleh masing-masing pemain. Kelima, disiplin dan hasil latihan yang dilakukan secara berulang-ulang.

Hartayo (1994:92) menambahkan bahwa kunci dari bermain ansambel adalah kekompakan yang diibaratkan sebuah tim olahraga untuk dapat memenangkan pertandingan, setelah melalui serangkaian yang latihan yang sungguh-sungguh, membutuhkan waktu, kesungguhan dan kedisiplinan yang tinggi. Hal ini sama dengan saat tim ansambel apabila latihan yang keras dan disiplin dalam berlatih akan menghasilkan permainan ansambel yang baik.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa salah satu penentu keberhasilan dalam bermain ansambel musik adalah disiplin dan latihan yang berulang-ulang. Hal ini dikarenakan dalam bermain ansambel dibutuhkan keterampilan dari masing-masing anggota ansambel, sehingga masing-masing anggota harus mampu menguasai instrumen musik yang dimainkannya. Disiplin dan latihan yang berulang-ulang memang berguna untuk meningkatkan keterampilan masing-masing anggota ansambel dalam memainkan instrumen musik.


(29)

Terdapat empat hal yang perlu diperhatikan dalam bermain ansambel, yaitu kedisiplinan, kemampuan membaca notasi, terampil memainkan instrumen musik, dan kekompakan serta kerjasama yang baik antar pemain. Secara rinci keempat hal tersebut diuraikan sebagai berikut.

a. Kedisiplinan

Faktor ini merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan oleh setiap pemain ansambel. Kedisiplinan yang dimaksud di sini adalah disiplin dalam membaca partitur lagu. Dengan kata lain para pemain harus selalu fokus saat lagu tengah berjalan atau dimainkan. Jika tidak disiplin dengan membaca partitur biasanya salah satu pemain akan tertinggal dari jalannya lagu itu dimainkan.

b. Kemampuan Membaca Notasi

Hal ini merupakan faktor yang penting dimana setiap pemain ansambel dituntut untuk mampu dalam membaca notasi. Untuk tingkat sekolah biasanya siswa cenderung lebih cepat menggunakan notasi angka. Baik itu notasi angka atau notasi balok yang utama adalah setiap pemain mampu membacanya dengan baik, sehingga tidak ada pemain kesulitan membaca notasi ketika bermain lagu, karena hal ini akan mengganggu lantunan suara musiknya.

c. Terampil Memainkan Instrumen

Keterampilan memainkan instrumen musik ini bisa diperhatikan setelah pemain menguasai kedisiplinan membaca partitur dan lancar dalam membaca notasi. Hal ini akan saling berkaitan satu sama lain karena ketiganya mampu


(30)

menghasilkan suatu permainan ansambel yang baik. Untuk menjadi pemain yang terampil perlu latihan yang serius dan teratur.

d. Kekompakan dan Kerjasama yang Baik antar Pemain

Keharmonisan dari sajian musik yang ditampilkan oleh sebuah permainan ansambel adalah adanya kekompakan. Dengan kata lain kerjasama dalam bermain sangat baik. Para pemain sangat memperhatikan kesalahan-kesalahan kecil dan mendasar sehingga para pemain ansambel dapat fokus pada tugasnya memainkan instrumen musiknya masing-masing. Setiap pemain memainkan instrumen musiknya sendiri-sendiri dengan memegang tanggungjawab yang kuat. Selain itu, perlu bagi para pemain ansambel untuk mentaati dan mendengarkan saran maupun masukan yang diberikan oleh pelatih karena saran yang diberikan pelatih dapat sangat membantu (Mbyarts, 2010).

D. Metode Pembelajaran

Salah satu hal yang harus dilakukan guru adalah mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah bagaimana performance guru di dalam kelas agar dapat menguasai keadaan kelas, sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.

Menurut Rusmono (2012:24) metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh seorang guru untuk menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar mengajar agar


(31)

tercapainya prestasi belajar siswa. Pendapat lain diutarakan oleh Majid (2013:193) bahwa metode pembelajaran adalah pemegang peran yang sangat penting karena keberhasilan implementasi strategi pembelajaran bergantung pada cara guru dalam menggunakan metode pembelajaran. Suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.

Berdasarkan kedua pendapat, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh seorang pendidik atau guru untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman agar prestasi belajar siswa dapat terwujud. Metode pembelajaran juga bertujuan agar strategi pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Dalam pembelajaran musik di sekolah beberapa metode pembelajaran yang digunakan seperti metode ceramah, imitasi, demonstrasi, dan metode drill.

Metode drill menurut Suyanto dan Asep (2013:131) adalah suatu metode pembelajaran dengan memberikan latihan-latihan kepada siswa agar siswa memperoleh suatu keterampilan. Latihan drill ini merupakan suatu kegiatan yang diulang-ulang, seperti melatih keterampilan motorik melalui penggunaan alat-alat musik, olahraga, kesenian, dan melatih kecakapan mental, melalui kegiatan menghafal, mengali, dan menjumlah. Pendapat lain dikemukakan oleh Roestiyah (2001:125) bahwa metode drill adalah suatu teknik cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan yang bertujuan agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.


(32)

Berdasarkan kedua pengertian yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa metode drill adalah suatu kegiatan latihan-latihan yang dilakukan siswa untuk memperoleh keterampilan. Kegiatan yang bertujuan agar siswa memiliki ketangkasan yang lebih.

Tidak semua materi yang diberikan kepada siswa dapat langsung diterima dan dikuasai dengan baik oleh siswanya. Materi dapat tersampaikan dengan baik pada siswanya yaitu dengan penggunaan metode yang tepat. Metode drill merupakan salah satu metode yang sering digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, salah satunya dalam pembelajaran seni musik. Dengan metode latihan atau drill ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain ansambel musik. Inti dari metode ini adalah proses pembelajaran untuk dilakukan secara berulang-ulang agar siswa tersebut segera mampu menguasai materi yang diberikan.

E. Ekstrakurikuler

Pembelajaran ekstrakurikuler menurut Suryosubroto (2002:270) dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa. Bidang pelajaran yang dimaksud antara lain bidang olahraga, kesenian, berbagai macam keterampilan, dan kepramukaan yang diselenggarakan di sekolah di luar jam pelajaran biasa. Pendapat lain diutarakan oleh Arikunto dalam Suryosubroto (2002:271), kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan.


(33)

Berdasarkan kedua pendapat dapat dikatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di luar jam sekolah berdasarkan ketentuan yang berlaku. Kegiatan tersebut mempunyai sifat sebagai kegiatan pembelajaran pilihan siswa untuk meningkatkan pengetahuan maupun keterampilannya.

Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (dalam Suryosubroto, 2002:272) bahwa tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah:

1. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, efektif, dan psikomotor.

2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.

3. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah mempunyai banyak macam dan jenis kegiatan. Menurut Oteng Sutisna (dalam Suryosubroto, 2002:273) beberapa macam kegiatan ekstrakurikuler antara lain:

1. Organisasi murid seluruh sekolah

2. Organisasi kelas dan organisasi tingkat-tingkat kelas 3. Kesenian; tari-tarian, band, karawitan, vokal group 4. Klub-klub hoby: fotografi, jurnalistik

5. Pidato dan drama

6. Klub-klub yang berpusat pada mata pelajaran seperti IPA dan IPS 7. Publikasi sekolah (koran, buku tahunan)

8. Atletik dan olahraga

9. Organisasi yang disponsori secara kerjasama seperti pramuka

Terkait dengan penelitian yang dilakukan, termasuk dalam jenis ektrakurikuler kesenian yaitu pembelajaran seni musik khususnya dalam pembelajaran ansambel. Pembelajaran ansambel di SMP N 2 Kalasan dilakukan setelah pembelajaran efektif sekolah. Pembelajaran ansambel dilaksanakan untuk


(34)

meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain ansambel melalui penggunaan metode drill.

F. Tindakan yang dilakukan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Menurut Mulyasa (2009:11), penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Supardi, dkk. 2014:3). Berdasarkan kedua pendapat dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah upaya untuk memperbaiki hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan tindakan (treatment).

Dalam penelitian ini, tindakan (treatment) yang dilakukan yaitu metode drill, metode ini digunakan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain instrumen musik dalam pembelajaran ansambel. Dengan membawakan lagu berjudul “Ambilkan Bulan Bu”, siswa memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” menggunakan instrumennya masing-masing secara berkelompok dalam instrumen musik yang sejenis pada siklus ke-1 dan secara bersama-sama pada siklus yang ke-2. Pertama, guru memperdengarkan lagu melalui speaker dan siswa mendengarkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” yang telah diaransemen sederhana. Siswa diberi partitur lagu dan mulai membaca notasi lagu tersebut. Kedua, siswa diajarkan memainkan instrumen musik dengan cara guru memberi


(35)

contoh dan siswa mulai memainkan instrumen musik dengan melihat notasi sesuai partitur lagu. Guru melakukan metode drill dalam pembelajaran ansambel agar siswa dapat memainkan instrumennya dengan baik dalam membawakan lagu “Ambilkan Bulan Bu” secara keseluruhan.

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan, maka hipotesis tindakan yang diajukan sebagai berikut: “Metode drill dapat meningkatkan keterampilan bermain ansambel siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Kalasan”.


(36)

23 BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Tindakan yang dilakukan sebanyak dua siklus. Adapun tahapan-tahapan dalam setiap siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Bentuk penelitian tindakan kelas yang dilakukan menggunakan model Kemmis & Taggart.

B.Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Kalasan yang terletak di Kledokan, Selomartani, Kalasan, Sleman. Penelitian dilaksanakan di sekolah tersebut dengan pertimbangan 1) sekolah menjadi tempat dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), sehingga kondisi sekolah dan siswa sudah diketahui, 2) lokasi penelitian terjangkau sehingga memudahkan untuk pelaksanaan tugas penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015, mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2015. Siklus pertama dalam Penelitian Tindakan dilaksanakan dalam 3 pertemuan. Pertemuan ke-1 tanggal 28 Mei, pertemuan ke-2 tanggal 30 Mei, dan pertemuan ke-3 tanggal 2 Juni. Siklus 2


(37)

dilaksanakan dalam 3 pertemuan. Pertemuan ke-1 tanggal 4 Juni, pertemuan ke-2 tanggal 6 Juni, dan pertemuan ke-3 tanggal 9 Juni.

C.Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah siswa kelas VIII yang mengikuti ekstrakurikuler ansambel yang berjumlah 16 siswa. Dengan rincian siswa laki-laki berjumlah 2 siswa, dan siswa perempuan berjumlah 14 siswa. Dari 16 siswa secara keseluruhan, 1 siswa memainkan instrumen djembe, 2 siswa memainkan instrumen gitar, 5 siswa memainkan instrumen pianika dan 8 siswa memainkan instrumen rekorder. Adapun karakteristik terkait subjek penelitian adalah siswa kelas VIII yang mengikuti ekstrakurikuler ansambel. Karakteristik lain dari subyek penelitian yaitu siswa lebih tertarik dengan media audio visual dalam pembelajaran musik, dan siswa lebih senang pembelajaran praktik daripada teori.

D.Kolaborator Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan secara kolaborasi. Cara ini digunakan agar unsur subjektifitas penelitian tetap terjaga. Adapun kolaborator penelitian adalah Theodorus Joko Sudewo, S.Pd. selaku guru seni budaya dan keterampilan kelas VIII. Adapun tugas kolaborator yaitu membantu dalam perencanaan pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran ansambel, dan melakukan pengamatan atau observer dalam pembelajaran ansambel.


(38)

E.Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Tindakan yang dilakukan sebanyak dua siklus. Adapun tahapan-tahapan dalam siklus terdiri atas 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Keempat tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis & Taggart,

(Kusumah, W & Dedi D., 2010 hal. 21)

Berdasarkan gambar 5. dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan tindakan dalam tiap siklus yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan sekaligus pengamatan, dan refleksi. Berikut akan dijelaskan mengenai 4 tahap dalam tiap-tiap siklus sesuai dengan keterangan gambar 1.

Perencanaan Refleksi

Refleksi

Perencanaan Ulang Pelaksanaan &Pengamatan


(39)

1. Siklus 1

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Pada tahap ini guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sekaligus dengan instrumen penilaian. Guru dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bertujuan agar tindakan yang dilakukan sesuai dengan tujuan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk setiap siklus dan masing-masing siklus terdiri atas 3 kali pertemuan.

Pada tahap Perencanaan Penelitian Tindakan Siklus 1, instrumen yang dipersiapkan adalah lembar penilaian keterampilan bermain ansambel dengan 5 kriteria penilaian yaitu notasi, ritmis, tempo, kekompakan, dan balance (keseimbangan). Pada pertemuan 1 materi yang diberikan yaitu berupa pengenalan lagu “Ambilkan Bulan Bu” yang sudah diaransemen sederhana, guru mendemonstrasikan cara memainkan instrumen musik seperti pianika, rekorder, gitar, dan djembe pada lagu “Ambilkan Bulan Bu”. Selanjutnya pengelompokkan siswa sesuai instrumen yang dimainkan, kemudian guru melatih siswa berulang-ulang dengan menerapan metode drill. Pada pertemuan 2, materi yang diberikan yaitu metode drill untuk memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” sesuai partitur Lagu. Materi yang diberikan pada pertemuan 3 melanjutkan materi pada pertemuan 2 yaitu guru memberikan metode drill pada siswa untuk memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” sesuai partitur.


(40)

b. Pelaksanaan Tindakan (Action) Pertemuan 1

1. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam sekaligus mengajak siswa untuk berdoa. Guru mengecek kehadiran siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran.

2. Kegiatan inti

Pertemuan 1 kegiatan inti yaitu guru mengenalkan materi lagu “Ambilkan Bulan Bu” pada siswa sekaligus memperagakan cara memainkan instrumen musik yang digunakan dalam pembelajaran ansambel seperti: rekorder, pianika, gitar dan djembe. Guru mengelompokkan siswa sesuai dengan jenis instrumen musik yang sejenis dan melatih siswa memainkan instrumen musik yang digunakan sesuai dengan partitur dengan menerapkan metode drill. Siswa dilatih membaca notasi lagu dimulai birama per birama. Guru memperdengarkan melodi lagu pada siswa sesuai dengan instrumen yang dimainkan, terutama pada bagian melodi yang dirasa sulit. Pada birama yang dirasa sulit guru melatih siswa memainkan instrumen satu per satu. Dalam kelompok instrumen yang sejenis siswa memainkan instrumen secara bersama-sama.

3. Kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran, hasil pembelajaran disimpulkan dan diberitahu pada siswa, materi apa yang akan diberikan untuk pertemuan selanjutnya. Kegiatan akhir siswa dibimbing untuk berdoa dan mengucapkan salam.


(41)

Pertemuan 2 1. Kegiatan awal

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam sekaligus mengajak siswa untuk berdoa. Kehadiran siswa dicek dan guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran.

2. Kegiatan inti

Pertemuan 2, gurumengelompokkan siswa sesuai dengan jenis instrumen musik sejenis. Siswa dilatih untuk memainkan instrumen musik yang digunakan sesuai dengan partitur lagu dengan menerapkan metode drill yang dilakukan oleh guru. Dalam penerapan metode drill, siswa dilatih membaca notasi lagu dimulai birama per birama. Guru memperdengarkan melodi lagu pada siswa sesuai dengan instrumen yang dimainkan, terutama pada bagian melodi yang dirasa sulit. Pada birama yang dirasa sulit guru melatih siswa memainkan instrumen satu per satu. Secara berulang-ulang guru meminta siswa memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” secara bersama-sama.

3. Kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran, hasil pembelajaran disimpulkan dan diberitahu pada siswa, materi apa yang akan diberikan untuk pertemuan selanjutnya. Kegiatan akhir siswa dibimbing untuk berdoa dan mengucapkan salam.


(42)

Pertemuan 3 1. Kegiatan awal

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam sekaligus mengajak siswa untuk berdoa. Kehadiran siswa dicek dan guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran.

2. Kegiatan inti

Pada pertemuan 3, siswa dilatih memainkan instrumen musik yang digunakan sesuai dengan partitur dengan menerapkan metode drill.Siswa dilatih membaca notasi lagu dimulai birama per birama. Guru memperdengarkan melodi lagu pada siswa sesuai dengan instrumen yang dimainkan, terutama pada bagian melodi yang dirasa sulit. Pada birama yang dirasa sulit guru melatih siswa memainkan instrumen satu per satu. Siswa memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” secara bersama-sama. Guru dibantu kolaborator mengamati kegiatan pembelajaran ansambel dan melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa. 3. Kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran, hasil pembelajaran disimpulkan dan diberitahu pada siswa, materi apa yang akan diberikan untuk pertemuan selanjutnya. Kegiatan akhir guru membimbing siswa berdoa dan mengucapkan salam.

c. Pengamatan (Observing)

Tahap pengamatan dilakukan oleh guru SMP N 2 Kalasan sebagai observer, untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa selama


(43)

pembelajaran berlangsung. Pengamatan terhadap siswa dipusatkan pada kegiatan siswa saat diberi tindakan.

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini dilakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa dan hasil pengamatan/observasi. Berdasarkan data hasil observasi, bersama dengan kolaborator, guru melakukan refleksi untuk menilai apakah penggunaan metode drill dapat meningkatkan keterampilan bermain ansambel pada siswa.

2. Siklus 2

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Pada tahap Perencanaan Penelitian Tindakan Siklus 2, guru membuat Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) lengkap dengan instrumen yang diperlukan agar tindakan yang dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Instrumen yang dipersiapkan adalah lembar penilaian keterampilan bermain ansambel dengan 5 kriteria penilaian yaitu notasi, ritmis, tempo, kekompakan, dan balance (keseimbangan). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun untuk 3 kali pertemuan.

Perencanaan Penelitian Tindakan Siklus 2 pertemuan 1, guru memberikan materi memainkan instrumen musik pada lagu “Ambilkan Bulan Bu” dengan intonasi dan ritmis yang benar sesuai partitur lagu. Pada pertemuan 2, materi yang diberikan yaitu memainkan instrumen musik pada lagu “Ambilkan Bulan Bu” dengan menggunakan tempo yang tepat. Materi yang diberikan pada pertemuan 3,


(44)

memainkan instrumen musik pada Lagu “Ambilkan Bulan Bu” secara kompak dan seimbang.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action) Pertemuan 1

1. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam sekaligus mengajak siswa untuk berdoa. Kehadiran siswa dicek dan guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran.

2. Kegiatan inti

Pada kegiatan inti siklus 2 pertemuan pertama, guru melatih siswa memainkan instrumen musik yang digunakan pada Lagu “Ambilkan Bulan Bu” dengan intonasi dan ritmis yang benar sesuai partitur lagu. Guru memperdengarkan lagu pada siswa. Siswa memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” secara bersama-sama dan dilakukan secara berulang-ulang.

3. Kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran, hasil pembelajaran disimpulkan dan diberitahu pada siswa, materi akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan terakhir siswa dibimbing untuk berdoa dan mengucapkan salam.


(45)

Pertemuan 2 1. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam sekaligus mengajak siswa untuk berdoa. Kehadiran siswa dicek dan guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran.

2. Kegiatan inti

Kegiatan inti pada pertemuan 2, guru melatih siswa memainkan instrumen musik yang digunakan pada Lagu “Ambilkan Bulan Bu” dengan tempo yang tepat sesuai dengan partitur. Guru memperdengarkan cuplikan lagu pada siswa. Siswa memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” secara bersama-sama. guru bersama kolaborator mengamati kegiatan pembelajaran ansambel.

3. Kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran, hasil pembelajaran disimpulkan dan diberitahu pada siswa, materi akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan terakhir siswa dibimbing untuk berdoa dan mengucapkan salam.

Pertemuan 3 1. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam sekaligus mengajak siswa untuk berdoa. Kehadiran siswa dicek dan guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran.


(46)

2. Kegiatan inti

Pertemuan 3, kegiatan inti pada pertemuan ketiga guru melatih siswa memainkan instrumen musik yang digunakan dalam Lagu “Ambilkan Bulan Bu” secara kompak dan seimbang sesuai dengan partitur lagu. Siswa memainkan instrumen musik lagu “Ambilkan Bulan Bu” secara bersama-sama. Guru dibantu kolaborator mengamati kegiatan pembelajaran ansambel dan melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa.

3. Kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran, hasil pembelajaran disimpulkan dan diberitahu pada siswa, materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan terakhir siswa dibimbing untuk berdoa dan mengucapkan salam.

c. Pengamatan (Observing)

Tahap observasi/pengamatan dilakukan oleh guru bersama kolaborator penelitian untuk mengamati proses pembelajaran. Selama pembelajaran berlangsung pengamatan difokuskan pada kegiatan siswa, melihat bagaimana perilaku siswa dan keaktifan di dalam kelas dalam pembelajaan ansambel.

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini dilakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa dan hasil pengamatan/observasi. Berdasarkan data hasil observasi, guru bersama kolaborator melakukan refleksi untuk menilai sejauh mana keefektifan penggunaan metode drill dalam rangka meningkatkan keterampilan bermain


(47)

ansambel pada siswa. Apabila pada siklus kedua keterampilan siswa dalam bermain ansambel sudah terlihat adanya peningkatan yang ditunjukkan dengan hasil belajar siswa, tindakan dihentikan hanya 2 siklus.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yaitu pengamatan, wawancara, tes praktik, dan catatan lapangan yang masing-masing secara singkat akan diuraikan berikut ini :

1. Pengamatan

Pengamatan ini dilakukan oleh guru bersama observer yaitu Theodorus Joko Sudewo, S.Pd. terhadap guru dan siswa ketika proses pembelajaran ansambel di kelas. Pengamatan yang dilakukan terhadap siswa difokuskan pada aktivitas siswa saat diberikan tindakan saat pembelajaran ansambel oleh guru.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan guru seni budaya dan keterampilan, Theodorus Joko Sudewo, S.Pd. setelah dilakukan pengamatan pertama pada pembelajaran ansambel. Hasil wawancara ini untuk mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada siswa terkait pembelajaran ansambel. Selain itu, wawancara dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran ansambel di kelas VIII.

3. Tes Praktik

Pemberian tes praktik dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil belajar yang diperoleh siswa setelah diberi tindakan. Tes praktik untuk


(48)

pembelajaran ansambel ini dilaksanakan secara kelompok untuk mengetahui tingkat perkembangan keterampilan siswa dalam bermain ansambel.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat segala aktivitas yang dilakukan selama proses pelaksanaan penelitian tindakan. Pencatatan aktivitas yang dilakukan dalam proses pelaksanaan penelitian tindakan dalam pembelajaran ansambel pada saat pertemuan pertama sampai dengan pertemuan terakhir.

G.Instrumen Penelitian

Dalam penelitian tindakan ini, instrumen yang digunakan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan lembar penilaian dengan kriteria yang terdiri atas 5 aspek pengukuran yaitu notasi, ritmis, tempo, kekompakan, dan balance (keseimbangan). Setiap aspek pengukuran memiliki bobot maksimum 20, dan minimum 5.

Instrumen yang telah disusun, selanjutnya perlu dilakukan validasi instrumen. Terkait penelitian ini validasi yang digunakan adalah face validity. Menurut Arikunto dalam Haryo (2013:50), face validity adalah setiap anggota peneliti saling mengecek, menilai, memutuskan suatu instrumen dan data dalam proses kolaborasi dalam penelitian tindakan.


(49)

H.Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Menurut Sugiyono (2009:147) teknik analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Terkait penelitian ini, data yang telah diperoleh berupa angka. Selanjutnya, angka-angka tersebut dideskripsikan secara kualitatif.

I. Kriteria Keberhasilan

Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar sesuai dengan tujuan penelitian, diperlukan indikator-indikator yang digunakan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan bermain ansambel. Siswa dinyatakan tuntas belajar jika telah mencapai tingkat pemahaman materi 72% ke atas yang ditunjukkan dengan perolehan nilai formatif nilai ≥ 72.

Selain itu, peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan tercapainya indikator-indikator seperti tingkat keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran ansambel meningkat, adanya rasa saling menghargai dan menghormati yang timbul antar teman, dan mampu bekerjasama dalam sebuah kelompok ansambel musik.


(50)

J. Validitas Data

Validitas penelitian dalam penelitian ini menggunakan 3 kriteria validasi yang dapat digunakan sebagai tolak ukur kriteria penelitian tindakan kelas, yaitu validasi demokratis, validasi proses dan validasi dialogis.

1. Validitas demokratis, dalam penelitian ini validitas demokratis digunakan dalam identifikasi masalah, batasan masalah, dan perumusan rumusan masalah. Selain itu, validitas ini berkaitan dengan hal-hal yang terkait dengan keadaan penelitian. Penelitian tindakan ini menggunakan validitas demokratis karena pada penelitian yang telah dilakukan, guru berkolaborasi dengan kolaborator penelitian dalam melaksanakan penelitian tindakan dan berkegiatan dengan siswa dalam pembelajaran ansambel untuk mengupayakan peningkatan keterampilan dalam memainkan instrumen musik dalam pembelajaran ansambel di SMP N 2 Kalasan.

2. Validitas proses, penelitian tindakan yang telah dilakukan menggunakan validitas proses dengan cara guru bersama kolaborator melakukan serangkaian proses mulai dari perencanaan pembelajaran ansambel, dan semua kegiatan yang berkaitan dengan penelitian tindakan.

3. Validitas dialogis, merupakan validitas dimana dalam penelitian ini guru berdiskusi atau melakukan dialog dengan kolaborator yaitu Theodorus Joko Sudewo, S.Pd., diskusi yang dilakukan terkait tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran ansambel.


(51)

38 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian 1. Pra Siklus

Pada pra siklus diperoleh bahwa dalam pembelajaran ansambel keterampilan siswa dalam bermain instrumen musik masih belum optimal. Kondisi awal sebelum tindakan, dapat dilihat pada tabel 1. bermain instrumen musik dalam pembelajaran ansambel.

Tabel. 1 Nilai Keterampilan Bermain Ansambel Pra Siklus No Nama Nilai Keterangan

1. Responden 1 75 Baik 2. Responden 2 75 Baik 3. Responden 3 65 Cukup 4. Responden 4 75 Baik 5. Responden 5 60 Cukup 6. Responden 6 55 Kurang 7. Responden 7 55 Kurang 8. Responden 8 55 Kurang 9. Responden 9 65 Cukup 10. Responden 10 65 Cukup 11. Responden 11 55 Kurang 12. Responden 12 55 Kurang 13. Responden 13 55 Kurang 14. Responden 14 70 Cukup 15. Responden 15 65 Cukup 16. Responden 16 65 Cukup

Jumlah 1.010 Nilai Rata-rata 63,12

Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui pada kondisi awal (Pra Siklus) nilai keterampilan siswa dalam bermain ansambel dari 16 siswa, berada pada tingkat kategori kurang, cukup, dan baik. Dari 16 siswa, 6 siswa mendapatkan nilai


(52)

dengan kategori kurang (37,3%), 7 siswa mendapatkan nilai dengan kategori cukup (43,75%), dan 3 siswa mendapatkan nilai dengan kategori baik (18,75%). Nilai rata-rata kelas pada kondisi awal 63,12. Nilai rata-rata kelas belum mencapai batas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥72.

2. Siklus 1 a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, guru membuat RPP lengkap dengan instrumen yang diperlukan, agar tindakan yang dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Instrumen yang dipersiapkan adalah lembar penilaian keterampilan bermain ansambel dengan 5 kriteria yang dijadikan acuan penilaian yaitu notasi, ritmis, tempo, kekompakan, dan balance (keseimbangan). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk 3 kali pertemuan.

Perencanaan pada pertemuan 1, siswa diberi materi berupa pengenalan lagu “Ambilkan Bulan Bu” yang sudah diaransemen secara sederhana. Guru mendemonstrasikan bagaimana memainkan instrumen musik seperti pianika, rekorder, gitar, dan djembe pada lagu “Ambilkan Bulan Bu”. Selanjutnya masing-masing siswa dibagi dalam kelompok kecil sesuai dengan instrumen sejenis, kemudian siswa dilatih untuk memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” sesuai dengan partitur yang ada. Dalam berlatih memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” siswa diberikan metode drill. Pada pertemuan 2, materi yang diberikan hampir sama seperti pertemuan 1 siswa diberikan metode drill untuk memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” sesuai partitur Lagu. Masing-masing siswa bersama-sama


(53)

memainkan instrumennya dalam kelompok kecil. Guru bersama kolaborator mengamati proses pembelajaran. Materi yang diberikan pada pertemuan 3 melanjutkan materi pada pertemuan 2, guru memberikan metode drill pada siswa untuk memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” sesuai partitur.

b. Implementasi Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan, secara umum sudah sesuai rencana yang disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pertemuan pertama siklus 1 dilaksanakan tanggal 28 Mei 2015, pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 30 Mei 2015, dan pertemuan ketiga dilaksanakan tanggal 2 Juni 2015. Selanjutnya masing-masing pertemuan tersebut diuraikan sebagai berikut.

Pertemuan 1 Kegiatan awal

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam sekaligus mengajak siswa untuk berdoa. Guru bersama kolaborator mengecek kehadiran siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran.

Kegiatan inti

Kegiatan inti pada pertemuan pertama secara umum sudah sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Guru mengenalkan materi lagu “Ambilkan Bulan Bu” pada siswa sekaligus mendemonstrasikan bagaimana cara memainkan instrumen musik yang digunakan dalam pembelajaran ansambel seperti rekorder, pianika, gitar dan djembe. Setelah siswa menerima partitur lagu “Ambilkan Bulan Bu”


(54)

siswa mencoba membaca partitur lagu. Guru membagi siswa dalam kelompok sesuai dengan jenis instrumen musik masing-masing dan melatih siswa memainkan instrumen musik yang digunakan sesuai dengan partitur. Dalam melatih siswa memainkan instrumen musik sesuai dengan partitur, guru menerapkan metode drill pada bagian birama lagu “Ambilkan Bulan Bu” yang dirasa sulit oleh siswa. Siswa memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” dalam kelompok kecil dan dilakukan secara berulang-ulang sampai masing-masing siswa mampu memainkan instrumennya dengan baik. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru dibantu kolaborator mengamati kegiatan pembelajaran.

Kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran guru bersama dengan kolaborator menyimpulkan hasil pembelajaran dan guru memberitahu pada siswa materi apa yang akan diberikan untuk pertemuan selanjutnya. Kegiatan akhir guru membimbing siswa berdoa dan mengucapkan salam.

Pertemuan 2 Kegiatan awal

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam sekaligus mengajak siswa untuk berdoa. Guru mengecek kehadiran siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran.


(55)

Kegiatan inti

Pada kegiatan inti pertemuan kedua guru membagi siswa dalam kelompok sesuai dengan jenis instrumen musik masing-masing yaitu instrumen pianika 5 siswa, instrumen rekorder 8 siswa, instrumen gitar 2 siswa dan 1 siswa memainkan instrumen djembe. Siswa dilatih untuk memainkan instrumen musik yang digunakan sesuai dengan partitur. Dengan menerapkan metode drill yang dilakukan oleh guru, siswa dilatih memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” dalam kelompok kecil atau instrumen musik yang sejenis. Metode drill digunakan untuk melatih masing-masing siswa dalam kelompok kecil dapat memainkan setiap birama yang dilatih pada lagu “Ambilkan Bulan Bu”. Kegiatan pembelajaran diamati guru dan dibantu oleh kolaborator. Secara berulang-ulang guru meminta siswa memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” secara bersama-sama.

Kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran, hasil pembelajaran disimpulkan dan diberitahu pada siswa, materi apa yang akan diberikan untuk pertemuan selanjutnya. Kegiatan akhir guru membimbing siswa berdoa dan mengucapkan salam.

Pertemuan 3 Kegiatan awal

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam sekaligus mengajak siswa untuk berdoa. Guru mengecek kehadiran siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran.


(56)

Kegiatan inti

Pada kegiatan inti pertemuan ketiga guru melatih siswa memainkan instrumen musik yang digunakan sesuai dengan partitur. Dalam melatih siswa dalam memainkan instrumen musik guru menerapkan metode drill. Siswa memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” secara bersama-sama dan guru bersama kolaborator mengamati kegiatan pembelajaran dan melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa.

Kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran, hasil pembelajaran disimpulkan dan diberitahu pada siswa, materi apa yang akan diberikan untuk pertemuan selanjutnya. Kegiatan akhir guru membimbing siswa berdoa dan mengucapkan salam.

Hasil penilaian siklus 1 setelah dilakukannya tindakan, dapat disampaikan melalui tabel daftar nilai keterampilan dalam memainkan instrumen musik dalam pembelajaran ansambel siswa kelas VIII SMP N 2 Kalasan sebanyak 1 kali penilaian.


(57)

Tabel. 2 Nilai Keterampilan Bermain Ansambel Siklus 1 No Nama Nilai Keterangan

1. Responden 1 80 Baik 2. Responden 2 80 Baik 3. Responden 3 75 Cukup 4. Responden 4 80 Baik 5. Responden 5 75 Cukup 6. Responden 6 65 Cukup 7. Responden 7 65 Cukup 8. Responden 8 65 Cukup 9. Responden 9 75 Cukup 10. Responden 10 70 Cukup 11. Responden 11 65 Cukup 12. Responden 12 65 Cukup 13. Responden 13 65 Cukup 14. Responden 14 75 Baik 15. Responden 15 70 Cukup 16. Responden 16 70 Cukup

Jumlah 1.140 Rata-rata 71,25

Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui hasil penilaian pada siklus 1, dari 16 siswa tingkat kategori penilaian yang diperoleh mengalami peningkatan dari kondisi awal. Hasil penilaian menunjukkan tingkat kategori pada siklus 1 meningkat menjadi kategori cukup dan tingkat kategori baik. Dari 16 siswa, 7 siswa mendapatkan nilai dengan kategori baik (43,75%), dan 9 siswa mendapatkan nilai dengan kategori cukup (56,25%). Nilai rata-rata kelas pada hasil penilaian siklus 1 mengalami peningkatan dari kondisi awal sebesar 12,8%. Pada kondisi awal nilai rata-rata kelas yaitu 63,12 sedangkan nilai rata-rata kelas pada siklus 1 yaitu 71,25. Nilai rata-rata kelas pada siklus 1 belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥72. Tetapi pada siklus 1 nilai individu maupun nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dibanding pada kondisi awal.


(58)

c. Observasi

Selama proses pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus 1 dari pertemuan 1 sampai pertemuan 3, secara umum pembelajaran ansambel berjalan sesuai dengan Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) siklus 1. Berdasarkan hasil pengamatan observer keterampilan siswa dalam memainkan instrumen musik masing-masing pada tiap pertemuan mengalami peningkatan.

d. Refleksi dan Evaluasi

Hasil refleksi pada pembelajaran ansambel pada siklus 1 masih belum berjalan dengan baik karena terdapat hambatan-hambatan dalam pembelajaran ansambel yaitu 1) waktu latihan yang kurang, karena guru melatih tiap instrumen sejenis, 2) beberapa siswa kurang fokus memainkan instrumen, hal ini dikarenakan siswa kurang memperhatikan instrumen djembe sebagai pengatur tempo, dan 3) kurang seimbangnya permainan ansambel (balance) dikarenakan siswa yang memainkan rekorder belum seluruhnya lancar. Tindakan yang dilakukan pada siklus 1 sudah sesuai dengan rencana namun hasil belajar siswa belum sesuai maka perlu dilakukan tindakan pada siklus 2.

3. Siklus 2

Pada pelaksanaan tindakan pada pembelajaran ansambel siklus 2 merupakan kelanjutan dari pelaksanaan tindakan siklus 1. Pelaksanaan tindakan siklus 2 dilaksanakan dengan melihat proses pelaksanaan tindakan siklus 1 yang masih terdapat hambatan-hambatan dan perlu diperbaiki pada pelaksanaan


(59)

tindakan siklus 2. Adapun hasil pelaksanaan tindakan siklus 2 pada pembelajaran ansambel dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan

Dalam melakukan perencanaan untuk pelaksanaan tindakan siklus 2, guru mengevaluasi berdasarkan hasil evaluasi pada siklus 1 dimana masih terdapat hambatan-hambatan dalam pembelajaran ansambel yaitu 1) waktu latihan yang kurang, 2) beberapa siswa kurang fokus memainkan instrumen dan 3) kurang seimbangnya permainan ansambel (balance). Terkait dengan hambatan pada siklus 1, pelaksanaan tindakan siklus 2 ditekankan dalam hal, pertama, pembelajaran siswa dilatih dalam instrumen sejenis memainkan lagu secara keseluruhan. Kedua, pembelajaran ditekankan dalam peningkatan keterampilan dalam instrumen sejenis khususnya instrumen rekorder dan ketiga, siswa dalam bermain instrumen pianika, rekorder, dan gitar dilatih untuk lebih mendengarkan pemain djembe dalam memainkan ritmis. Dari beberapa hal yang telah dijelaskan, diharapkan hambatan-hambatan yang ada pada siklus 1 dapat diperbaiki pada siklus 2.

Pada tahap perencanaan guru membuat RPP lengkap dengan instrumen yang diperlukan agar tindakan yang dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Instrumen yang dipersiapkan adalah lembar penilaian keterampilan bermain ansambel dengan 5 kriteria penilaian yaitu notasi, ritmis, tempo, kekompakan, dan balance (keseimbangan). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk 3 kali pertemuan.


(60)

Perencanaan penelitian tindakan siklus 2 pertemuan 1, guru memberikan materi memainkan instrumen musik pada lagu “Ambilkan Bulan Bu” sama pada siklus 1, ditambah dengan intonasi dan ritmis yang benar sesuai partitur lagu. Pada pertemuan 2, materi yang diberikan yaitu memainkan instrumen musik pada lagu “Ambilkan Bulan Bu” dengan menggunakan tempo yang tepat. Materi yang diberikan pada pertemuan 3, memainkan instrumen musik pada Lagu “Ambilkan Bulan Bu” secara kompak dan seimbang.

b. Implementasi Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan siklus 2, secara umum sudah sesuai rencana yang disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pertemuan pertama siklus 2 dilaksanakan tanggal 4 Juni 2015, pertemuan kedua siklus 2 dilaksanakan tanggal 6 Juni 2015, dan pertemuan ketiga siklus 2 dilaksanakan tanggal 9 Juni 2015.

Pertemuan 1 Kegiatan awal

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam sekaligus mengajak siswa untuk berdoa. Guru mengecek kehadiran siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran.

Kegiatan inti

Pada kegiatan inti siklus 2 pertemuan pertama, guru menambah waktu latihan pada siswa dalam berlatih instrumen sejenis. Guru menginstruksikan pemain djembe memainkan instrumennya dan instrumen yang lain mendengarkan


(61)

dan merasakan tempo dari suara yang dimainkan instrumen djembe supaya instrumen pianika, rekorder fokus mengikuti tempo yang dimainkan instrumen djembe. Guru melatih instrumen pianika dengan instrumen djembe memainkan lagu bersama, kemudian dilanjutkan melatih instrumen rekorder dengan instrumen djembe memainkan lagu secara bersama. Guru melakukan pendekatan individu pada instrumen rekorder yang belum lancar untuk dilatih memainkan instrumennya sampai lancar. Guru melatih siswa memainkan instrumen musik yang digunakan pada Lagu “Ambilkan Bulan Bu” dengan intonasi dan ritmis yang benar sesuai partitur lagu. Guru membimbing siswa memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” khususnya instrumen rekorder. Siswa dilatih bermain secara bersama-sama dan dilakukan secara berulang-ulang dengan memperhatikan pemain djembe yang memainkan tempo lagu. Guru bersama dengan kolaborator mengamati kegiatan pembelajaran ansambel berlangsung.

Kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran, hasil pembelajaran disimpulkan dan diberitahu pada siswa, terkait materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan terakhir guru membimbing siswa berdoa dan mengucapkan salam.


(62)

Pertemuan 2 Kegiatan awal

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam sekaligus mengajak siswa untuk berdoa. Guru mengecek kehadiran siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran.

Kegiatan inti

Kegiatan inti pada pertemuan 2, materi melanjutkan pada pertemuan 1. Materi ditambah dengan guru melatih siswa memainkan instrumen musik yang digunakan pada Lagu “Ambilkan Bulan Bu” dengan tempo yang tepat sesuai dengan partitur. Guru melatih pemain djembe secara khusus dalam memainkan ritmis dengan tempo sesuai partitur lagu. Siswa memainkan lagu “Ambilkan Bulan Bu” secara bersama-sama. Guru bersama kolaborator mengamati kegiatan pembelajaran ansambel.

Kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran, hasil pembelajaran disimpulkan dan diberitahu pada siswa, terkait materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan akhir guru membimbing siswa berdoa dan mengucapkan salam.


(63)

Pertemuan 3 Kegiatan awal

Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam sekaligus mengajak siswa untuk berdoa. Guru mengecek kehadiran siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran.

Kegiatan inti

Kegiatan inti pada pertemuan ketiga, melanjutkan materi pertemuan 2. Materi ditambah dengan guru melatih siswa memainkan instrumen musik yang digunakan dalam lagu “Ambilkan Bulan Bu” secara kompak dan seimbang sesuai dengan partitur lagu. Siswa memainkan instrumen musik lagu “Ambilkan Bulan Bu” secara bersama-sama. Guru dibantu kolaborator mengamati kegiatan pembelajaran ansambel dan melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa. Kegiatan penutup

Kegiatan penutup pembelajaran, hasil pembelajaran disimpulkan dan diberitahu pada siswa Kegiatan akhir guru membimbing siswa berdoa dan mengucapkan salam.

Hasil penilaian siklus 2 setelah dilakukannya tindakan, dapat disampaikan pada tabel 3.


(64)

Tabel. 3 Nilai Keterampilan Bermain Ansambel Siklus 2 No Nama Nilai Keterangan

1. Responden 1 85 Baik 2. Responden 2 85 Baik 3. Responden 3 75 Baik 4. Responden 4 85 Baik 5. Responden 5 75 Baik 6. Responden 6 75 Baik 7. Responden 7 75 Baik 8. Responden 8 75 Baik 9. Responden 9 80 Baik 10. Responden 10 80 Baik 11. Responden 11 75 Baik 12. Responden 12 75 Baik 13. Responden 13 75 Baik 14. Responden 14 75 Baik 15. Responden 15 75 Baik 16. Responden 16 75 Baik

Jumlah 1.240 Rata-rata 77,50

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui hasil penilaian pada siklus 2, dari 16 siswa, tingkat kategori penilaian yang diperoleh mengalami peningkatan dari siklus 1. Dari 16 siswa, seluruh siswa mendapatkan nilai dengan kategori baik (100%). Nilai rata-rata kelas pada hasil penilaian siklus 2 mengalami peningkatan dari siklus 1 sebesar 8,77%. Pada siklus 1 nilai rata-rata kelas yaitu 71,25 sedangkan nilai rata-rata kelas pada siklus 2 yaitu 77,50. Nilai rata-rata kelas pada siklus 2 telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥72.

c. Observasi

Proses pembelajaran ansambel pada pelaksanaan tindakan siklus 2 berjalan sesuai dengan Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan hasil pengamatan observer pembelajaran ansambel pada siklus 2 berjalan lancar dan


(65)

tujuan pembelajaran tercapai. Keterampilan siswa dalam memainkan instrumen musik masing-masing pada siklus 2 yang ditunjukkan dengan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus 1.

d. Refleksi dan Evaluasi

Hasil refleksi pada siklus 2 pembelajaran ansambel sudah tidak ada hambatan pada pelaksanaan tindakan. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 2, nilai rata-rata kelas hasil belajar siswa dalam pembelajaran ansambel yaitu 77,50 (mencapai KKM). Dari 16 siswa secara keseluruhan siswa yang mendapat nilai tuntas sebanyak 16 siswa (100%). Untuk itu, tindakan dianggap sudah cukup, sehingga tidak dilanjutkan dengan siklus berikutnya.

Hasil penilaian Pra siklus, siklus 1, dan siklus 2, dapat disampaikan pada tabel 4.

Tabel. 4 Nilai Pra siklus, Siklus 1, dan Siklus 2 No Nama Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

1. Responden 1 75 80 85

2. Responden 2 75 80 85

3. Responden 3 65 75 75

4. Responden 4 75 80 85

5. Responden 5 60 75 75

6. Responden 6 55 65 75

7. Responden 7 55 65 75

8. Responden 8 55 65 75

9. Responden 9 65 75 80

10. Responden 10 65 70 80

11. Responden 11 55 65 75

12. Responden 12 55 65 75

13. Responden 13 55 65 75

14. Responden 14 70 75 75

15. Responden 15 65 70 75

16. Responden 16 65 70 75

Jumlah 1.010 1.140 1.240 Rata-rata 63,12 71,25 77,50


(66)

Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui hasil penilaian pada Pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. dari 16 siswa, tingkat kategori penilaian yang diperoleh mengalami peningkatan dari kondisi awal sampai siklus 2. Nilai rata-rata kelas pada hasil penilaian Pra siklus yaitu 63,12, nilai rata-rata kelas siklus 1 yaitu 71,25 dan nilai rata-rata kelas pada siklus 2 yaitu 77,50.

Setelah dilakukan tindakan, yaitu guru menggunakan metode drill dalam pembelajaran ansambel secara nyata dapat dilihat hasilnya. Keterampilan siswa dalam bermain ansambel terlihat meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa bila dibandingkan dengan kondisi awal (Pra Siklus)

1. Proses Pembelajaran

Setelah dilakukan tindakan pada pembelajaran ansambel siklus 1 dan 2, maka tindakan guru dalam upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain ansambel kelas VIII SMP N 2 Kalasan menggunakan metode drill, yang dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain ansambel sangat efektif.

Pada kondisi awal masih banyak siswa yang kurang bersemangat dalam memainkan instrumen musik dan kurang aktif dalam pembelajaran ansambel. Siklus 1 dilakukannya penggunaan metode drill, keterampilan masing-masing siswa dalam memainkan instrumennya mulai meningkat, serta siswa yang pasif saat pembelajaran ansambel berkurang. Pelaksanaan siklus 2, seluruh siswa aktif dalam pembelajaran ansambel dan secara keseluruhan keterampilan siswa dalam memainkan instrumen musik mengalami peningkatan dari siklus 1. Dari kondisi


(67)

awal hingga kondisi akhir atau siklus 2, terdapat peningkatan keterampilan siswa dalam memainkan instrumen musik dalam pembelajaran ansambel.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar seni budaya dan keterampilan dalam upaya peningkatan keterampilan bermain ansambel menunjukkan peningkatan dari kondisi awal (pra siklus), siklus 1, dan siklus 2. Peningkatan hasil belajar siswa pada kegiatan pembelajaran ansambel menggunakan metode drill dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel. 5 Data Hasil Perolehan Nilai Siklus 1 dan 2

Pencapaian Hasil Belajar Siswa Siklus 1 Siklus 2

Nilai rata-rata 71,25 77,50

Siswa tuntas 43,75% 100%

Siswa belum tuntas 56,25% 0%

Data yang telah tersusun dalam data hasil perolehan nilai siklus 1 dan 2 pada tabel. 5 dapat disajikan dalam bentuk diagram pada gambar 6.

Gambar 6. Diagram Hasil Perolehan Nilai siklus 1 dan 2

Perolehan nilai pada gambar 6., dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan cukup besar setelah dilaksanakan tindakan siklus 2. Pada siklus 1 siswa kelas VIII SMP N 2 Kalasan yang mendapat nilai ≥72 sebanyak 43,75% (7 siswa) dan siswa

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

Siklus 1 Siklus 2

Tuntas Belum tuntas


(68)

lain yang mendapat nilai ≤72 sebanyak 56,25% (9 siswa). Nilai rata-rata kelas yaitu 71,25. Sedangkan pada siklus 2 nilai rata-rata pembelajaran ansambel meningkat menjadi 77,50. Seluruh siswa mendapat nilai tuntas 100% (16 siswa).

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran siklus 2 nilai hasil pembelajaran ansambel telah mencapai indikator kinerja yang telah direncanakan. Untuk itu tindakan dianggap sudah cukup, sehingga tidak dilanjutkan dengan siklus berikutnya.

3. Hasil Tindakan

Berdasarkan perbandingan data kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 yang telah disampaikan pada pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus 1 maupun siklus 2 membawa peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran ansambel khususnya keterampilan siswa dalam memainkan instrumen musik. Hasil tindakan tersebut dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel. 6 Daftar Peningkatan Nilai Rata-rata Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2 Tindakan Tuntas Belum tuntas Rata-rata

kelas Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Pra Siklus 3 18,75% 13 81,25% 63,12

Siklus 1 7 43,75% 9 56,25% 71,25

Siklus 2 16 100% 0 0% 77,50

Berdasarkan tabel 6, dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini mengalami peningkatan hasil belajar keterampilan bermain ansambel mulai dari Pra siklus sampai pada siklus 2. Pada kondisi awal terdapat 3 siswa yang mendapat nilai tuntas. Pada siklus 1 terdapat 7 siswa yang mendapat nilai tuntas,


(69)

dan pada siklus 2 meningkat menjadi seluruh siswa (16 siswa) yang mendapat nilai tuntas.

Data yang telah tersusun dalam data hasil perolehan nilai Pra siklus, siklus 1 dan 2 pada tabel. 6 dapat disajikan dalam bentuk diagram pada gambar 7.

Gambar 7. Diagram Hasil Perolehan Nilai Pra siklus, Siklus 1 dan 2

Berdasarkan pada gambar 7., dapat dinyatakan bahwa pencapaian target penilaian hasil pembelajaran ansambel siswa kelas VIII SMP N 2 Kalasan dengan nilai ≥72 mengalami peningkatan dari kondisi awal sebanyak 3 siswa yang tuntas (18,75%) menjadi 7 siswa (43,75%) pada siklus 1 dan pada pelaksanaan tindakan siklus 2 yang tuntas menjadi 16 siswa (100% ). Peningkatan hasil pembelajaran ansambel tidak hanya terlihat pada presentase ketuntasan hasil belajar, tetapi juga terlihat pada nilai rata kelas. Berikut ini diagram hasil perolehan nilai rata-rata pembelajaran ansambel kelas VIII SMP N 2 Kalasan.

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

Kondisi Awal

Siklus 1 Siklus 2

Tuntas

Belum tuntas


(70)

Gambar 8. Diagram Hasil Perolehan Nilai Rata-rata Pra siklus, Siklus 1 dan 2 Berdasarkan gambar 8., dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa pada tindakan yang dilakukan dalam penelitian menggunakan metode drill menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran ansambel tentang upaya peningkatan keterampilan bermain ansambel siswa kelas VIII melalui penggunaan metode drill di SMP N 2 Kalasan, Tahun Ajaran 2014/2015. Pada kondisi awal, nilai rata-rata kelas hanya 63,12 dan mengalami peningkatan pada siklus 1 menjadi 71,25. Pada pelaksanaan tindakan siklus 2 nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan menjadi 77,50 yang berarti terjadi kenaikan yang cukup signifikan. Pada proses pembelajaran juga terdapat peningkatan, yaitu kondisi akhir siswa lebih terampil dan lancar memainkan instrumen musik dalam pembelajaran ansambel.

B. Pembahasan

Penggunaan metode drill yang dilakukan dalam pembelajaran ansambel dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan metode drill dilakukan pada siklus 1 dan siklus 2 dalam pembelajaran ansambel. Apabila dibandingkan antara

0 20 40 60 80 100

Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2

Nilai Rata-rata

Nilai Rata-rata


(71)

hasil belajar siswa pada kondisi awal atau Pra siklus dengan hasil belajar siswa setelah diberi tindakan berupa penggunaan metode drill, terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan hasil tes penampilan keterampilan siswa dalam memainkan instrumen musik dalam pembelajaran ansambel pada siklus 1 dan siklus 2.

Metode drill yang dilakukan dalam pembelajaran ansambel berupa latihan-latihan yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap siswa pada bagian lagu untuk memperoleh keterampilan memainkan instrumen musik. Latihan yang dilakukan secara berulang-ulang difokuskan pada bagian lagu yang dirasa sulit oleh sebagian besar siswa. Berikut ini potongan melodi dari partitur lagu Ambilkan Bulan Bu disajikan pada gambar 9.

Gambar 9., merupakan birama yang berisi melodi dari partitur lagu Ambilkan Bulan Bu. Bagian tersebut dimainkan oleh pemain yang memainkan instrumen pianika. Pada gambar 9., dilakukannya penerapan metode drill terhadap pemain pianika pada cuplikan melodi pada birama lagu.

Hasil belajar siswa pada Pra siklus ditunjukkan dengan hasil tes penampilan bermain ansambel yaitu dari 16 siswa, terdapat 3 siswa yang mendapat nilai tuntas atau didapat presentase siswa tuntas belajar sebesar 18,75%, pada siklus 1 terdapat 7 siswa yang mendapat nilai tuntas atau didapat presentase siswa tuntas belajar sebesar 43,75%, dan pada siklus 2 seluruh siswa mendapat nilai tuntas atau didapat presentase siswa tuntas belajar sebesar 100%.


(72)

Dengan adanya metode drill memberikan dampak yang baik terhadap peningkatan keterampilan siswa. Dalam memainkan instrumen musik baik pianika, rekorder, djembe dan gitar siswa menjadi lebih terampil dibandingkan pada kondisi awal.

Dari keseluruhan data di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan metode drill, terjadi peningkatan hasil belajar yaitu peningkatan keterampilan siswa dalam memainkan instrumen musik dalam pembelajaran ansambel. Hal tersebut ditunjukkan adanya peningkatan siswa yang mendapat nilai tuntas dimulai dari kondisi awal atau Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2.


(73)

60 BAB V

SIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode drill dapat meningkatkan keterampilan bermain ansambel siswa dalam pembelajaran seni budaya dan keterampilan. Setelah dilakukan tindakan berupa penggunaan metode drill, keterampilan bermain ansambel siswa menunjukkan adanya peningkatan pada siklus 1 dan siklus 2. Peningkatan keterampilan bermain ansambel siswa dari hasil pra siklus, siswa yang mendapat nilai tuntas hanya 3 orang atau dalam presentase sebesar 18,75%, pada siklus mengalami peningkatan menjadi 7 orang atau dalam presentase sebesar 43,75%, sedangkan siklus 2 seluruh siswa mendapat nilai tuntas dari 16 orang atau dalam presentase sebesar 100%.

B.Rencana Tindak Lanjut

Melalui hasil refleksi terhadap dilakukannya pelaksanaan perbaikan pada pembelajaran seni budaya dan keterampilan yaitu pembelajaran ansambel dengan materi penggunaan metode drill yang diberikan, keterampilan siswa dalam bermain ansambel telah meningkat sesuai dengan tujuan penelitian.

Dari hasil penelitian yang telah diperoleh, maka rencana tindak lanjut dalam penelitian ini adalah metode drill dapat digunakan dalam pembelajaran ansambel di SMP N 2 Kalasan. Metode drill diterapkan pada proses pembelajaran ansambel selanjutnya dengan menambahkan teknik penerapan metode drill yaitu


(74)

melatih siswa secara berulang-ulang dan memperdengarkan melodi lagu yang dijadikan materi pembelajaran. Dengan penerapan metode drill tersebut, keterampilan siswa dalam bermain ansambel dapat meningkat.


(1)

{ { { ™™ ™™ ™™ ™™ Recorder Djembe Pianika Gitar 7 ™™ ™™ ™™ ™™ Recorder Djembe Pianika Gitar 1. 10 1. Recorder Djembe Pianika Gitar 2. rit. 13 2. rit. & ‹ / & ∑ & & ‹ / & & & ‹ / 3 3 & &

œ™ œj œ™ œj œ œ ˙ Œ ‰ œj œ œ œ œ œ

¿ ¿ ¿™ ¿ ¿ ¿ ¿¿ ¿ ¿ ¿¿ ¿ ¿ ¿¿ ¿ ¿ ¿¿ ¿ ¿ ¿¿

Œ Œ ‰ œj œ œ œ œ œ™ œ œ œ

œœœ œ

œœœ œ

œœœ œ™™™

œœœ œ œ œœœ œ œœœ œ œœœ™™™

œ

œœœ œœœœ œœœœ œœœœ™™™™ œœœœ œœœœ œœœœ œœœœ™™™™ œœœœ œœœœ œœœœ œœœœ™™™™ œœœœ œœœœ œœœœ œœœœ™™™™ œœœœ

‰ œj œ œ œ œ œ œ œ œ œ œ™ œ ˙ Ó

¿ ¿ ¿™ ¿ ¿ ¿ ¿¿ ¿ ¿ ¿¿ ¿ ¿ ¿¿ ¿ ¿ ¿¿ ¿ ¿ ¿¿

œ œ œ™ œ œ œ œ œ œ œ œ œ œ ˙ ‰ œj œ œ

œœœ œ

œœœ œ

œœœ œ™™™

œœœ œ œœœ œ œœœ œ œœœ œ™™™

œœœ œ œœœ œ œœœ œ œœœ œ™™™

œœœ œ œ œœœ œ œœœ œ œœœ™™™

œ

œœœ œœœœ œœœœ œœœœ™™™™ œœœœ œœœœ œœœœ œœœœ™™™™ œœœœ

œ œ œ œ œ™œ ˙™ Œ œ œ œ œ ˙™ Œ

¿ ¿ ¿™ ¿ ¿ ¿ ¿¿ ¿ ¿ ¿¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ Œ

œ œ œ œ œ œ™œ ˙™ Œ œ œ œ œ ˙™ Œ

œœœ œ

œœœ œ

œœœ œ™™™

œœœ œ œ œœœ œ œœœ œ œœœ™™™

œ

œœœ œœœœ œœœœ œœœœ™™™™œœœœœœœœ œœœœ œœœœ œœœœ œœœœ œœœœ œœœœ

œ

œœœ ˙˙˙˙™™™™ Œ


(2)

DOKUMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN ANSAMBEL SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DRILL

DI SMP N 2 KALASAN

Gambar 1. Pembelajaran pada siklus 1. (Dokumentasi: Ridho, Mei 2015)

Gambar 2. Siswa mendengarkan arahan Guru. (Dokumentasi: Ridho, Mei 2015)


(3)

Gambar 3. Siswa berlatih instrumen rekorder. (Dokumentasi: Ridho, Mei 2015)

Gambar 4. Siswa berlatih instrumen pianika (Dokumentasi: Ridho, Mei 2015)


(4)

(5)

(6)