Hasil Belajar LANDASAN TEORI

19

b. Hasil Belajar

1 Pengertian hasil belajar Menurut Sugandi 2004:63 mengemukakan hasil belajar merupakan uraian untuk menjawab pertanyaan”Apa yang harus digali, dipahami, dikerjakan siswa?” Hasil belajar ini merefleksikan keleluasaan, kedalaman, dan kompleksitas secara bergradasi dan digambarkan secara jelas serta dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian tertentu. Hasil Belajar menurut Nana Sudjana 2000: 7, merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru di suatu sekolah dan kelas tertentu. Menurut Nana Sudjana yang dikutip oleh Rochmad Wahab 2009: 24 membagi lima kategori hasil belajar yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, kognitif, sikap, dan motorik. Menurut Anni 2004:4 hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan apek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Menurut penelitian Wasty 2003 pengenalan seseorang terhadap hasil atau kemajuan belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka siswa akan lebih berusaha meningkatkan hasil belajarnya. Sehingga dengan 20 demikian peningkatan hasil belajar dapat lebih optimal karena siswa tersebut merasa termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar yang telah diraih sebelumnya. Menurut Darsono 2000:112 mengukur hasil belajar termasuk dalam pengukuran psikologis. Dalam pengukuran psikologis ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. Prinsip tersebut antara lain: a Pengukuran psikologis bersifat tidak langsung indirect berarti untuk mengukur gejala hasil belajar perlu diungkap dahulu dengan alat yang disebut tes. b Hasil pengukuran psikologis dipengaruhi oleh jenis instrumennya tesnya. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil ukur yang obyektif diperlukan alat yang valid dan reliabel. c Hasil pengukuran psikologis diwarnai oleh kondisi orang yang diukur. Hal ini mengandung konsekuensi bahwa pengukuran hasil belajar itu perlu dilakukan dengan cermat, khususnya pada saat pengukuran hasil belajar berlangsung. Berdasarkan uraian tersebut maka yang dimaksud dengan hasil belajar dari penelitian ini adalah pencapaian tujuan belajar yang ditunjukkan dengan perubahan perilakau siswa yang dapat diukur dengan alat penilaian yang disebut dengan tes. 21 2 Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Untuk mencapai hasil belajar optimal, banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Slameto 2010:54, faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dibedakan menjadi 2, yaitu : a Faktor Intern 1 Faktor jasmani - Faktor kesehatan Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya. - Faktor cacat tubuh Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu. 2 Faktor psikologis - Inteligensi Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang 22 mempunyai inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah. - Perhatian Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. - Minat Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik- baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. - Bakat Bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu. - Motif Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik 23 atau padanya mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubunganmenunjang belajar. - Kematangan Kematangan adalah suatu tingaktfase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap matang. - Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3 Faktor kelelahan Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan. 24 b Faktor Ekstern 1 Faktor keluarga - Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Hal ini jelas dan dipertegas oleh Sutjipto Wirowidjojo dengan pertanyaannya yang menyatakan bahwa: Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya. - Relasi antar anggota keluarga Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri. - Suasana rumah Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tenteram selain anak kerasanbetah tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik. 25 - Keadaan ekonomi keluaraga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, alat tulis, buku. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. - Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. - Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar. 2 Faktor sekolah - Metode mengajar - Kurikulum 26 - Relasi guru dengan siswa - Relasi siswa dengan siswa - Disiplin sekolah - Alat pelajaran - Waktu sekolah - Standar pelajran di atas ukuran - Keadaan gedung - Metode belajar - Tugas rumah 3 Faktor masyarakat - Kegiatan siswa dalam masyarakat - Mass media - Teman bergaul - Bentuk kehidupan masyarakat Dengan mmperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat mencegah siswa dari penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran. 27

2.1 Penelitian Yang Terdahulu

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Ekonomi SMA Kristen 1 Salatiga

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Ekonomi SMA Kristen 1 Salatiga T1 162009031 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Ekonomi SMA Kristen 1 Salatiga T1 162009031 BAB IV

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Ekonomi SMA Kristen 1 Salatiga T1 162009031 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Ekonomi SMA Kristen 1 Salatiga

0 0 20

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas X IPS pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga T1 BAB V

0 0 2

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas X IPS pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga T1 BAB IV

0 1 22

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas X IPS pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga T1 BAB III

0 0 13

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas X IPS pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga T1 BAB II

0 0 14

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas X IPS pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga T1 BAB I

0 1 7