T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas X IPS pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga T1 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap individu. Salah satu
tujuan dari pendidikan yaitu menyiapkan siswa agar memiliki ilmu
pengetahuan dan sikap yang baik. Berdasarkan UU RI No. 20 Pasal 23 ayat 1
tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu ada 3 jalur pendidikan yang dapat di
tempuh yaitu pendidikan formal, non formal dan informal. Adapun jenjang
pendidikan formal yaitu Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan
Sekolah Menengah Atas. Salah satu bentuk pendidikan menengah adalah
sekolah menengah atas. Siswa yang bersekolah wajib mengikuti kegiatan
pembelajaran agar mampu meraih cita-citanya. Cara yang dilakukan yaitu
dengan belajar karena dengan belajar akan menambah pengetahuan dan
mampu berdaya saing.
Pentingnya belajar akan memberi perubahan pada diri siswa meliputi
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut Slameto (2010:54) “faktorfaktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa yaitu faktor
internal dan faktor eksternal”. Faktor internal meliputi sikap terhadap belajar,
motivasi belajar, konsentrasi belajar sedangkan faktor eksternal meliputi faktor
keluarga, faktor sekolah yang terdiri atas metode mengajar, kurikulum, relasi
guru dan siswa, disiplin sekolah, keadaan gedung, metode mengajar dan tugas
belajar dan faktor masyarakat. Faktor keberhasilan belajar dalam penelitian ini

meliputi motivasi belajar, kedisiplinan belajar dan kemandirian belajar.
Menurut Abu Ahmadi dalam (Aini 2012) “kemandirian belajar merupakan
belajar mandiri, tidak menggantungkan diri pada orang lain”. Ini berarti bahwa
siswa mampu melakukan belajar sendiri sehingga mampu mempunyai sikap
yang mandiri dalam bertindak seperti memiliki keaktifan , semangat dan sikap
disiplinnya dalam proses pembelajaran. Kemandirian belajar juga ditandai
dengan siswa yang mampu dalam mengatasi masalah karena mempunyai rasa
percaya diri bahwa dirinya mampu menyelesaikan sendiri tanpa bantuan orang
lain. Sikap kemandirian belajar ini perlu dimiliki siswa karena merupakan

1

salah satu ciri kedewasaan siswa dalam belajar. Siswa yang memiliki
kemandirian belajar akan berusaha sendiri untuk memahami materi pelajaran,
piket kelas sesuai jadwal tanpa harus ditegur teman atau guru, selalu
mengerjakan tugas sekolah tepat waktu, mengerjakan secara mandiri dan
melengkapi kebutuhan belajar tanpa bantuan tanpa pinjam orang lain.
Kemandirian belajar yang tinggi mampu membantu siswa dalam meningkatkan
hasil belajarnya.
Hal lain yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar siswa adalah

adanya motivasi belajar dalam diri siswa yang akan menumbuhkan kemauan
untuk belajar. Menurut Endang Astuti dalam (Rina Ertina 2004) “motivasi
belajar adalah sesuatu yang mendorong, menggerakkan dan mengarahkan
siswa dalam belajar”. Dorongan belajar pada diri siswa yaitu dorongan internal
dan eksternal..Motivasi terbagi menjadi dua yaitu motivasi dari dalam
(intrinsik) dan motivasi dari luar (ekstrinsik) sebagai keinginan atau dorongan
untuk belajar. Siswa akan berhasil dalam belajar apabila dalam dirinya terdapat
motivasi belajar yang kuat. Adanya motivasi belajar pada diri siswa dapat
dilihat dari antusiasnya siswa dalam belajar. Hal ini bisa dipahami bahwa
semakin tinggi motivasi belajar maka semakin tinggi pula kemandirian belajar
siswa.
Kenyataanya motivasi belajar siswa berbeda-beda. Ada siswa yang memang
belajar karena ingin mendapatkan nilai tinggi namun ada pula siswa yang
belajar karena takut dimarahi orang tua jika mendapatkan nilai yang rendah
dan bisa tidak naik kelas Kenyataannya siswa yang motivasi belajarnya rendah
sering mengganggu temannya, siswa menjadi tidak fokus memperhatikan guru
bahkan sering mengobrol saat pelajaran sedang berlangsung sehingga ketika
ditanya tentang materi pelajaran ekonomi siswa tidak mampu menjawab.
Motivasi belajar yang kuat yang ada dalam diri siswa dengan sendirinya akan
memunculkan kedisiplinan belajar.

Menurut Tu’u dalam (Marina 2014) “kedisiplinan belajar adalah kesadaran
untuk mengendalikan diri agar bersungguh-sungguh dalam belajar, sehingga
belajar akan penuh dengan kesadaran, tanpa paksaan serta terciptanya

2

lingkungan belajar yang kondusif”. Kesadaran pada diri siswa ditunjukkan
bahwa belajar tidak hanya di sekolah namun juga belajar di rumah. Siswa yang
mempunyai sikap kedisiplinan belajar di rumah akan dengan sendirirnya
meningkatkan waktu belajarnya sehingga mempunyai kesiapan dalam
mengikuti proses pembelajaran di sekolah daripada siswa yang tidak
mempunyai kedisiplinan belajar di rumah akan merasa kesulitan karena tidak
adanya kesiapan.
Kedisiplinan belajar juga ditandai dengan suasana kelas yang kondusif.
Kelas yang kondusif karena adanya kesadaran siswa mematuhi peraturan
sekolah. Kedisiplinan belajar siswa yang baik atau dapat dikatakan tinggi akan
menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemandirian belajar. Kenyataannya
masih adanya siswa yang tidak bisa menjaga sikapnya di kelas sehingga
menyebabkan kondisi kelas menjadi tidak kondusif seperti kelas yang menjadi
ramai. Nilai yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal terjadi karena

kurangnya kedisiplinan belajar siswa di sekolah maupun belajar secara mandiri
di rumah.Adanya kemandirian belajar yang tinggi khususnya di SMA Negeri 3
Salatiga merupakan harapan bagi siswa dan guru. Kenyataannya banyak
masalah yang dihadapi siswa terkait dengan kemandirian belajarnya. Hal ini
dikarenakan dalam proses pencapaian sikap kemandirian belajar dipengaruhi
beberapa faktor yaitu faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar
(eksternal).
Faktor internal meliputi disiplin, percaya diri, inisiatif dan tanggungjawab
sedangkan faktor eksternal meliputi potensi jasmani dan rohani, lingkungan
hidup, sosial ekonomi. Apabila faktor-faktor tersebut dilakukan secara
maksimal oleh siswa maka akan membuat kemandirian belajar meningkat dan
hasil belajar yang meningkat sehingga siswa dapat melampaui Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 76 untuk mata pelajaran ekonomi kelas X
IPS di SMA Negeri 3 Salatiga. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 31
Mei 2017 pada kelas X IPS 1, X IPS 2, X IP 3 dan IPS 4 masih adanya
kemandirian belajar siswa yang masih rendah yaitu sebagian besar masih
belum siap dalam kegaiatan pembelajaran di tunjukkan dengan masih adanya

3


siswa yang mengobrol sendiri dengan temannya, tidak memperhatikan
penjelasan materi oleh guru dan tidak membawa buku pelajaran Ekonomi.
Tugas-tugas yang diberikan oleh guru sering tidak tepat waktu dalam
mengumpulkanya, jika ada ulangan masih banyak ditemukan siswa yang masih
menyontek tidak mengerjakan secara mandiri. Selain itu kurangnya intensitas
ke perpustakaan, kemudian untuk kelas X IPS 3 dan kelas X IPS 4 yang
mayoritas siswanya adalah atlit juga mempunyai kemandirian belajar yang
masih kurang karena tidak mudah untuk konsentrasi sehingga proses
pembelajaran menjadi tidak optimal.
Kemandirian belajar yang masih rendah inilah menjadi faktor yang
menyebabkan nilai mata pelajaran Ekonomi kelas X IPS belum sesuai harapan.
Hal ini dibuktikan dengan masih adanya nilai yang masih di bawah KKM
sebesar 54,77% pada kelas X IPS dan sebesar 45,2% telah mencapai nilai
KKM yang di tetapkan pihak sekolah sebesar 76.
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi
Kelas X IPS 1- X IPS 4 SMA Negeri 3 Salatiga
Kelas

KKM


Nilai Ulangan

Jumlah
siswa

Presentase

< 76
>76
76
X IPS 1
76
18
11
29
15,65
9,56
X IPS 2
76
14

16
30
12,17
13,91
X IPS 3
76
16
12
28
13,91
10,43
XIPS 4
76
15
13
28
13,04
11,30
Jumlah
63

52
115
54,77
45,2
Sumber : Guru mata pelajaran Ekonomi kelas X SMA Negeri 3 Salatiga
Tabel 1.1 dalam penelitian ini menyatakan bahwa nilai Ulangan Harian
Semester Ganjil Mata Pelajaran ekonomi kelas X IPS 1 sampai dengan X IPS 4
masih rendah yaitu dibawah Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) yang telah
ditetapkan sebesar 76. Hasil presentase untuk siswa yang belum mencapai nilai
ketuntasan sebesar 54,77% atau berjumlah 63 siswa yang terdiri dari siswa kelas
X IPS 1 X IPS 2 X IPS 3 dan X IPS 4 sedangkan yang lulus mencapai nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 45,2% atau berjumlah 52 siswa dari seluruh
kelas X IPS. Data ini diperoleh sebelum siswa melakukan remedial.

4

Berdasarkan gejala problematis, maka penulis tertarik untuk meneliti
“Pengaruh

Motivasi


Belajar

dan

Kedisiplinan

Belajar

Terhadap

Kemandirian Belajar Siswa Kelas X IPS pada Mata Pelajaran Ekonomi di
SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017”.
1.2 Permasalahan
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang

masalah

tersebut


dapat

diidentifikasi

masalah yang ada di SMA Negeri 3 Salatiga sebagai berikut :
1. Pengamatan saat kegiatan PPL mulai tanggal 5 September – 5 Desember
2016 dan observasi tanggal 31 Maret 2017 ternyata kemandirian belajar
siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Salatiga masih belum optimal seperti
kesiapan belajar di sekolah dan di rumah yang kurang yang ditandai
dengan sebesar 63 siswa (54,77%) nilai siswa masih di bawah kriteria
ketuntasan minimal sebesar 76, kurangnya intensitas ke perpustakaan,
pengumpulan tugas yang masih terlambat dan sebagian besar siswa masih
menyontek saat ulangan.
2. Pengamatan saat kegiatan PPL mulai tanggal 5 September – 5 Desember
2016 dan observasi tanggal 31 Maret 2017 pada siswa kelas X IPS masih
ditemukannnya motivasi belajar yang masih rendah hal ini ditunjukkan
dengan sebagian siswa yang masih belum bersungguh-sungguh dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa masih banyak yang mengobrol,
bermain hp, jika guru bertanya siswa tidak bisa menjawab dan pada kelas

atlit yang sebagian besar siswanya tidak mudah untuk fokus dalam
memahami pelajaran yang diterangkan oleh guru sehingga mempengaruhi
kemandirian belajar yang berdampak pada hasil belajar dan pengetahuan
yang dimiliki.
3. Pengamatan saat kegiatan PPL mulai tanggal 5 September – 5 Desember
2016 dan observasi tanggal 31 maret 2017 masih ditemukannya
kedisiplinan belajar siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Salatiga masih
kurang dalam proses pembelajaran karena masih ada siswa yang tidak
menaati tata tertib sekolah seperti masih banyak siswa yang terlambat

5

berangkat sekolah, terlambat masuk kelas setelah jam istirahat selesai,
tidak memakai atribut seragam lengkap dan kurangnya intensitas belajar
mandiri di rumah.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap kemandirian belajar
siswa kelas X IPS mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga?
2. Apakah terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap kemandirian
belajar siswa kelas X IPS mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3
Salatiga?
3. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar dan kedisiplinan belajar
terhadap kemandirian belajar siswa kelas X IPS mata pelajaran Ekonomi
di SMA Negeri 3 Salatiga?
1.3 Tujuan Penelitian
Berlandaskan masalah penelitian, tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap kemandirian belajar siswa
kelas X IPS mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga.
2. Mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar terhadap kemandirian belajar
siswa kelas X IPS mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga.
3. Mengetahui pengaruh motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap
kemandirian belajar siswa kelas X IPS mata pelajaran Ekonomi di SMA
Negeri 3 Salatiga.
1.4 Signifikansi Penelitian
1.4.1 Signifikansi Teoritis
Secara teoritis penelitian ini bermaksud untuk menguji kebenaran teori dari :
Haris Mudjiman (2007:7) “Kemandirian belajar adalah kegiatan belajar
aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu
kompetensi yang dimiliki”. Kemandirian harus mengandung kedisiplinan
belajar dan motivasi belajar untuk meningkatkan kemandirian belajar
siswa sehingga akan mengahasilkan prestasi belajar yang baik.

6

1.4.2. Signifikansi Praktis
1. Bagi Kepala Sekolah
Selalu memperhatikan perkembangan para siswa karena penting bagi
siswa untuk meningkatkan kemampuan belajarnya.
2. Bagi Guru
Membantu para siswa untuk selalu bersikap mandiri dalam belajar dengan
meningkatkan motivasi belajar siswa dan kedisiplinan belajarnya sehingga
siswa mampu mengikuti pelajaran dnegan baik dan mencapai nilai yang
diharapkan.
3. Bagi Siswa
Siswa lebih meningkatkan motivasi belajarnya dan menumbuhkan sikap
displin dalam belajar sehingga dapat memperoleh nilai yang baik.
4. Peneliti Selanjutnya
Menerapkan temuan awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan
mengembangkan penelitian tentang pengaruh motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar terhadap kemandirian belajar siswa pada subjek yang
berbeda. Peneliti selanjutnya juga mampu meneliti variabel yang berbeda
dengan subjek yang berbeda pula.
1.5 Keterbatasan Penelitian
Peneliti membatasi masalah dengan memfokuskan pada tiga faktor yaitu
motivasi belajar, kedisiplinan belajar terhadap kemandirian belajar dengan
sasaran penelitian siswa kelas X IPS mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri
3 Salatiga dengan batasan masalah sebagai berikut :
1. Objek penelitian ini adalah Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar
sebagai penunjang peningkatan Kemandirian Belajar siswa di sekolah.
2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 1-X IPS 4 SMA Negeri 3
Salatiga.

7