Identifikasi Masalah Rumusan Masalah

Syifa Utami H, 2015 TINGKAT KESIAPAN PETANI DALAM MENGHADAPI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DI KECAMATAN CISURUPAN KABUPATEN GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Mendayagunakan dan mengoptimalkan seluruh sumberdaya melalui peningkatan pemanfaatan dan penerapan IPTEK serta kerjasama dan kemitraan sinergi antar pelaku pembangunan stakeholder 3. Mempercepat pembangunan wilayahdaerah tertinggal serta mengurangi dan sekaligus merehabilitasi daerahwilayah kritis. 4. Pengembangan masing-masing distrik harus senantiasa berorientasi pada kekuatan pasar market driven melalui pemberdayaan masyarakat yang tidak saja diarahkan pada upaya pengembangan usaha budidaya on farm, tetapi juga meliputi pengembangan agrobisnis hulu penyediaan sarana pertanian dan agrobisnis hilir processing dan pemasaran dan jasa-jasa pendukung Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten Garut. Kawasan agropolitan merupakan pengembangan kawasan yang didominasi oleh kegiatan pertanian. Maka pengembangan kawasan ini harus disertai dengan dukungan dari masyarakat di kecamatan tersebut, terutama yang memiliki mata pencaharian sebagai petani. Petani sebagai pengolah pertanian memiliki karakteristik sendiri pada suatu wilayah yang berbeda dengan wilayah lainnya. Karakteristik petani itu sendiri dapat dilihat dari segi seperti usia, tingkat pendidikan, pengalaman berusaha tani, kondisi sosial ekonomi, keinginan untuk berkembang, keterampilan dalam menggunakan teknologi, kepemilikan lahan, dan lain sebagainya. Sebab untuk mencapai tujuan pengembangan kawasan agropolitan membutuhkan peran aktif dari petani di kawasan tersebut. Dengan mengidentifikasi karakteristik petani di kecamatan Cisurupan maka penulis tertarik untuk mengkaji tingkat kesiapan petani dalam menghadapi pengembangan kecamatan Cisurupan menjadi kawasan agropolitan. Karena, kesiapan petani akan menentukan keberhasilan pengembangan kawasan agropolitan di kecamatan Cisurupan ini. Pengembangan kawasan agropolitan ini juga membutuhkan kerjasama yang baik antara pihak pemangku kebijakan, lembaga pengelola serta petani sebagai sasarannya.

B. Identifikasi Masalah

Syifa Utami H, 2015 TINGKAT KESIAPAN PETANI DALAM MENGHADAPI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DI KECAMATAN CISURUPAN KABUPATEN GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kabupaten Garut merupakan salahsatu kabupaten penghasil berbagai tanaman pangan dan hortikultura. Sehingga,di kabupaten Garut telah dikembangkan kawasan agropolitan yakni di kecamatan Cisurupan. Kawasan agropolitan merupakan kawasan yang didominasi oleh pertanian sebagai sumber mata pencaharian dengan mengembangkan sistem agrobisnis. Petani sebagai pengolah pertanian memiliki peranan penting dalam pengembangan kawasan ini. Disamping itu, dalam mencapai keberhasilan pengembangan kawasan agropolitan tentu membutuhkan kesiapan dari berbagai pihak. Kesiapan tersebut salahsatunya meliputi kerjasama dari berbagai pihak untuk menunjang kegiatan agribisnis. Kegiatan agribisnis merupakan kegiatan yang membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Kerjasama tersebut meliputi kerjasama antar petani maupun lembaga-lembaga terkait yang memberikan kebijakan pengembangan kawasan agropolitan. Namun, di kecamatan Cisurupan ini hanya sebagian petani yang bekerja sama dengan baik dengan lembaga pertanian. Selain itu, petani juga harus mampu bekerja sama dengan sesama petani lainnya. Akan tetapi pada kenyataannya, gotong royong dan tingkat kerjasama petani di kecamatan Cisurupan ini semakin berkurang. Jika hal ini terus berlanjut akan berdampak pada terhambatnya pelaksanaan program yang telah direncanakan. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kesiapan petani dalam menghadapi pengembangan agropolitan ini dengan melaksanakan penelitian yang berjudul “Tingkat Kesiapan Petani dalam Menghadapi Pengembangan Agropolitan di Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut.”

C. Rumusan Masalah

Dari masalah-masalah diatas, maka dirumuskan beberapa permasalahan dalam penelitian ini diantaranya: 1. Bagaimana karakteristik petani di kawasan agropolitan kecamatan Cisurupan ? 2. Bagaimana tingkat kesiapan petani dalam menghadapi pengembangan kecamatan Cisurupan sebagai kawasan agropolitan berdasarkan usahanya mencari informasi baru? Syifa Utami H, 2015 TINGKAT KESIAPAN PETANI DALAM MENGHADAPI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DI KECAMATAN CISURUPAN KABUPATEN GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Bagaimana tingkat kesiapan petani dalam menghadapi pengembangan kecamatan Cisurupan sebagai kawasan agropolitan berdasarkan kerjasama yang dilakukan oleh petani ? 4. Bagaimana tingkat kesiapan petani dalam menghadapi pengembangan kecamatan Cisurupan sebagai kawasan agropolitan berdasarkan pengetahuannya dalam mengelola budidaya pertanian? 5. Bagaimana tingkat kesiapan petani dalam menghadapi pengembangan kecamatan Cisurupan sebagai kawasan agropolitan berdasarkan pemasaran produk pertanian kepada konsumen?

D. Tujuan Penelitian