Scanning Electron Microscopy SEM

Mengetahui informasi struktur suatu senyawa organik dengan membandingkan daerah sidik jarinya. Cahaya tampak terdiri dari beberapa range frekuensi elektromagnetik yang berbeda dimana setiap frekuensi bisa dilihat sebagai warna yang berbeda. Radiasi IR juga mengandung beberapa range frekuensi tetapi tidak dapat dilihat oleh mata. Pengukuran pada spektrum IR dilakukan pada daerah cahaya IR tengah mid- infrared yaitu pada panjang gelombang 2,5-50 µm atau bilangan gelombang 4000- 200 cm -1 Jika suatu frekuensi tertentu dari radiasi IR dilewatkan pada sampel suatu senyawa organik maka akan terjadi penyerapan frekuensi oleh senyawa tersebut. Detektor yang ditempatkan pada sisi lain dari senyawa akan mendeteksi frekuensi yang dilewatkan pada sampel yang tidak diserap oleh senyawanya. Banyaknya frekuensi yang melewati senyawa yang tidak diserap akan diukur sebagai persen transmitan. . Energi yang dihasilkan oleh radiasi ini akan menyebabkan vibrasi atau getaran pada molekul. Pita absorbsi IR sangat khas dan spesifik untuk setiap tipe ikatan kimia atau gugus fungsi. Metode ini sangat berguna untuk mengidentifikasi senyawa organik dan organometalik. Persen transmitan 100 berarti tidak ada frekuensi IR yang diserap oleh senyawa. Pada kenyataannya, hal ini tidak pernah terjadi. Selalu ada sedikit dari frekuensi ini yang diserap dan memberikan suatu transmitan sebanyak 95. Transmitan 5 berarti bahwa hampir seluruh frekuensi yang dilewatkan diserap oleh senyawa. Serapan yang sangat tinggi ini akan memberikan informasi penting tentang ikatan dalam senyawa ini. Ewing, GW 1985 menyatakan bahwa penyerapan radiasi IR ditentukan dari peningkatan energi vibrasi atau rotasi yang dihubungkan dengan ikatan kovalen, asalkan berupa peningkatan hasil dalam mengubah momen dipol dari molekul. Ini berarti hampir seluruh molekul yang mengandung ikatan kovalen akan menunjukkan beberapa tingkat penyerapan tertentu dalam IR.

2.9 Scanning Electron Microscopy SEM

Universitas Sumatera Utara Mikroskop merupakan alat untuk melihat benda yang berukuran kecil mm. Salah satu jenis mikroskop adalah Scanning Electron Microscopy SEM. SEM menggunakan elektron dan cahaya tampak sebagai sumber cahayanya. Elektron menghasilkan gelombang yang lebih pendek dibandingkan cahaya foton dengan ukuran 0,1 nm dan menghasilkan gambar dengan resolusi yang lebih baik Lee 1993 dalam Rini 2010. Scanning Electron Microscopy SEM menghasilkan gambar dari suatu permukaan spesimen dengan kedalaman fokus 500 kali lebih besar dibandingkan mikroskop cahaya. Gambar yang dihasilkan memiliki fokus yang baik pada kedalaman spesimen, sehingga gambar yang dihasilkan berupa bentuk tiga dimensi spesimen. Hal ini disebabkan oleh ketajaman pancaran elektron yang menyinari spesimen. Mikroskop SEM memiliki perbesaran hingga 50.000 kali Fujita et al dalam Rini 2010. Mikroskop SEM memiliki lensa yang berbeda dengan mikroskop cahaya. Bagian electron gun berfungsi memancarkan elektron. Condensing lenses berfungsi untuk memantulkan elektron. Lensa yang berdekatan dengan sampel adalah lensa objek. Pancaran elektron yang mengenai permukaan sampel diteruskan oleh detektor, sehingga penampakan permukaan sampel dapat terlihat pada monitor Chandler 1980 dalam Rini 2010. Elektron bermuatan negatif sehingga untuk mengamati permukaan sampel, diperlukan pelapis sampel yang bersifat konduktor. Pelapis yang umumnya digunakan antara lain platina, emas, dan perak. Namun, platina relatif mahal dibandingkan dengan emas dan perak. Perak memiliki harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan platina dan emas, namun memiliki daya konduktor yang kurang baik. Sehingga emas lebih banyak digunakan sebagai pelapis sampel Lee 1993 dalam Rini 2010. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODA PENELITIAN

3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Peralatan - Peralatan gelas Pyrex - Timbangan elektrik Chyo Electronic Balance - Hot plate stirer Ikamag Rec-G - Ultrasonic bath - Jar test - Plat kaca - Freeze dryer - FTIR - SEM

3.1.2 Bahan-Bahan

- Kitosan dari cangkang belangkas - CH 3 - Sodium tripolifosfat COOH glasial p.a E.Merck - Tween 80 - Akuades 3.2 Prosedur Penelitian

3.2.1 Pembuatan Nano Kitosan Cangkang Belangkas

Nano kitosan dibuat berdasarkan metode Xu 2003, yaitu pengadukan magnetik pada suhu kamar. Akan tetapi dalam penelitian ini, ditambahkan beberapa modifikasi antara lain larutan kitosan terlebih dahulu diproses dalam ultrasonik bath, setelah itu Universitas Sumatera Utara