1.2 Perumusan Masalah Bagaimanakah proses pembuatan nano kitosan cangkang belangkas dengan metode
gelasi ionik yang kemudian dikeringkan menggunakan freeze-dryer dengan variasi waktu tertentu.
1.3 Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada pembuatan nano kitosan cangkang belangkas dengan
metode gelasi ionik dengan Tripolifosfat TPP sebagai zat pengikat silang dan Tween 80 sebagai surfaktannya. Nano kitosan ini kemudian distabilkan menggunakan
freeze-dryer dengan variasi waktu 1; 2; 4; 6; 8; dan 10 jam. Karakterisasinya menggunakan Spektroskopi FTIR dan SEM.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat nano kitosan cangkang belangkas
dengan metode gelasi ionik dengan variasi waktu pengeringan menggunakan freeze- dryer, dan melihat pengaruh variasi waktu freeze-drying terhadap nano kitosan yang
terbentuk.
1.5 Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pembuatan nano
kitosan dari cangkang belangkas, pengeringannya melalui proses freeze-drying, pengaruh variasi waktu freeze-drying, dan karakterisasi nano kitosan tersebut.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium research laboratory. Dengan melihat pegaruh freeze-drying terhadap kestabilan nano kitosan cangkang belangkas.
Kitosan dilarutkan dalam asam asetat. Setelah itu, dibuat dalam bentuk nano kitosan
Universitas Sumatera Utara
dengan metode gelasi ionik dan perlakuan pengecilan ukuran sizing dengan magnetic stirrer dan ultrasonic bath. Kemudian ditambahkan surfaktan Tween 80
secara tetes demi tetes sambil distirer, dan didiamkan memutar selama 30 menit. Setelah itu, ditambahkan TPP yang bertujuan agar ukuran partikel yang dihasilkan
tetap stabil. Kemudian distirer selama 30 menit. Nano kitosan yang diperoleh dikeringkan menggunakan freeze-dryer dan dikarakterisasi dengan FTIR dan SEM.
1.7 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara. Analisa FTIR dilakukan di
Laboratorium Kimia Organik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Dan analisa SEM dilakukan di Laboratorium Geologi Kuarter-PPPGL, Bandung.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA