pedoman observasi. Misalnya, indikator siswa berminat pada mata pelajaran matematikaadalahkehadirandikelas,kerajinandalammengerjakantugas-tugas,
banyaknya bertanya, kerapihan dan kelengkapan catatan. Hasil observasi akan melengkapiinformasidarihasilkuesionerDepdiknas,2008:17.
1. Karakter intelektual sikap positif terhadap proses perkuliahan IPA
Martin et al. 2005 mengemukakan penjelasan tentang karakter intelektual sikapintelektualsebagaiberikut,
Attitude based on intellect thought develop simultaneously with science process skills development … Teacher guidance, learning materials that can
be manipulated, and interactive teaching methods help encourage formation of intellectual attitudes.
Adapun contoh-contoh sikap intelektual terhadap proses perkuliahan IPA di antaranya,
a. Memilikikeinginanuntukterlibataktifdalammelakukanpenyelidikandengan
melakukanketerampilanprosesIPA. b. Menolakgeneralisasidarifakta-faktatanpaadabuktiyangkuat.
c. Memilikitoleransiterhadappenjelasan,pendapat,atausudutpandangorang lainyangberbeda.
d. Menolakmempercayaitakhayul. e. Tidakmenerimaklaimtanpabukti.
f. Bersediauntukmengubahpikirantentangbendaatauperistiwajikabuktiyang memungkinkanuntukdapatmengubahtersedia.
g. Bersediadimintauntukmemberikanpenjelasanatasgagasannyasendiri.
2. Karakter emosional self efficacy
Kepercayaanterhadapdirisendiribahwa“akubisa”dinamakandenganself efficacy. Bandura 1994 mengemukakan bahwa sumber self efficacy terbesar
adalah mastery experience yang pernah dialami oleh calon guru. Seorang calon guruyangmemilikipengalamankeberhasilanataspenguasaancontent suatuilmu
pengetahuan akan memiliki kepercayaan untuk menjadi guru pada bidang ilmu tersebutdibandingkanyangtidak.
Santrock 2008: 462 mengutip Bandura mengatakan bahwa self-efficacy keyakinanpadadirisendiriadalahkeyakinanbahwaseseorangdapatmenguasai
situasidanmemproduksihasilpositif.Self-efficacyadalahkeyakinanbahwa”aku bisa”. Seorang mahasiswa calon guru dengan self-efficacy yang tinggi setuju
denganpernyataan,”SayatahubahwasayaakanmampumengajarkanIPAdengan baikkepadaSD.”
Bleicher2004:384mengutipBandura1977mengatakan, Bandura’s theory social learning provides a useful framework for examining
the construct of personal science teaching self-efficacy from a cognitive science perspective. Simply put, Bandura’s theory posits that people are
motivated to perform an action if they believe the action will have favorable result outcome expectation, and they are confident that they can perform
that action successfully self-efficacy expectation. Berdasarkan paparan di atas, maka beberapa hal yang menjadi faktor
pendukung tingginya self efficacy bagi seorang calon guru sekolah dasar antara lain,
1. Penguasaanatasmateriyangakandiajarkan; 2. Penguasaanatascaramenyampaikanmateri;
3. Keyakinanuntukmampuberinteraksidengansiswa.
D. Siklus Belajar