berarti ada pengaruh yang signifikan pola asuh otoriter dan konsep diri terhadap perilaku agresif. Dari hasil perhitungan ini, maka hipotesis dalam
penelitian ini diterima.
4.8.2 Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t
Hasil uji statistik secara parsial untuk variabel bebas pola asuh otoriter dan konsep diri terhadap variabel terikat perilaku agresif diperoleh
hasil sebagai berikut: Tabel 4.20
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t
Koefisien
a
Model Koefisien Tak
Standar Koefisien
Standar T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
52.957 9.391
5.639 .000
Pola_Asuh_ Otoriter
.340 .069
.385 4.961
.000 Konsep_Diri
.135 .071
.147 1.890
.061 a. Dependent Variable: Perilaku_Agresif
Dari hasil Tabel 4.20 maka pengujian diketahui bahwa nilai t
hitung
pola asuh otoriter sebesar 4. 961 t
tabel
= 1,97 dengan tingkat signifikansi 0.000 p0.05. Hasil ini memberikan arti bahwa variabel bebas pola asuh
otoriter secara parsial mempunyai pengaruh terhadap perilaku agresif. Sedangkan dari hasil pengujian diketahui bahwa nilai t
hitung
konsep diri sebesar 1. 890 t
tabel
= 1,97 dengan tingkat signifikansi 0.061 p0.05. Hasil ini memberikan arti bahwa variabel bebas konsep diri secara parsial
tidak mempunyai pengaruh terhadap perilaku agresif.
4.8.3 Koefisien Determinasi R
2
Analisis koefisien determinasi R
2
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara pola asuh otoriter dan konsep diri terhadap
perilaku agresif remaja siswa SMA N 4 Ambon. Berdasarkan pengolahan secara statistik, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.21
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Jumlah
b
Model
Model R
R Square R Kuadrat yang
Disesuaikan Std. Error Kira-kira
1 .455
a
.207 .196
10.111 a. Predictors: Constant, Konsep_Diri, Pola_Asuh_Otoriter
b. Dependent Variable: Perilaku_Agresif
Tabel 4.21 di atas menunjukan nilai R sebesar 0,455 dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada pengaruh pola asuh otoriter dan konsep
diri terhadap perilaku agresif dengan koefisien determinasi R
2
sebesar 0.207. Dengan demikian variabel pola asuh otoriter dan konsep diri
memberikan pengaruh terhadap perubahan variabel perilaku agresif sebesar
20,7. Sedangkan sisanya sebesar 79,3 dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dari hasil analisis di atas, diketahui bahwa variabel pola asuh otoriter
dan konsep diri dapat dijadikan sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku agresif.
4.8.4 Sumbangan Prediktor
Sumbangan efektif tiap variabel digunakan untuk mengetahui bebas Pola Asuh Otoriter dan Konsep Diri. Sumbangan efektif semua variabel
independen sama dengan koefisien determinasi Budiono, 2004. Sumbangan efektif dapat dihitung dengan rumus:
Koefisien korelasi dari variabel pola asuh otoriter dan konsep diri dapat dilihat di bawah ini:
Sumbangan variabel pola asuh otoriter dapat dihitung sebagai berikut: SE X1 = 0,385 × 0,433 × 100
= 16,7 . Sumbangan variabel konsep diri dapat dihitung sebagai berikut:
SE X2 = 0,147 × 0,272 × 100 = 4.
Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa besarnya sumbangan efektif variabel pola asuh terhadap perilaku agresif adalah sebesar 16,7
sedangkan sumbangan efektif variabel konsep diri terhadap perilaku agresif adalah sebesar 4. Berdasarkan hasil analisis sumbangan efektif diketahui
bahwa variabel pola asuh otoriter memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap perilaku agresif. Jadi jumlah sumbangan dari masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat adalah sebesar 20,7.
Jenis kelamin merupakan hal yang menarik untuk diteliti guna mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap perilaku agresif. Peneliti
menggunakan uji beda t-test untuk mengetahui perbedaan perilaku agresif pada siswa laki-laki dan perempuan. Adapun analisisnya sebagai berikut:
SE X = β
X
× r
xy
× 100
Tabel 4.22
Hasil Uji t Untuk Perilaku Agresif Siswa Laki-laki dan Perempuan
Grup Statistik
Gender N
Rata-rata Std.
Deviation Std. Error Mean
Perilaku_Agresif Laki-laki 65
109.92 9.468
1.174 Perempuan
85 101.26
11.151 1.209
Tabel 4.22 menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan perilaku agresif yang signifikan. Laki-laki cenderung lebih agresif
dibandingkan perempuan. Dimana nilai rata-rata untuk laki-laki sebesar 109.92, sedangkan perempuan memiliki nilai rata-rata sebesar 101.26.
Tabel 4.23
Hasil uji Signifikansi Perilaku Agresif Ditinjau dari Jenis Kelamin
Independent Samples Test
Uji Levene Kesamaan
Varians Uji t Kesamaan Nilai Rata-rata
F Sig.
T Df
Sig. 2- tailed
Perilaku_Agresif Asumsi Varians
yang Sama 3.636
.058 5.029
148 .000
Asumsi Varians yang tak Sama
5.140 146.336
.000
Dari Tabel 4.23 di atas dapat diketahui bahwa uji homogenitas dengan
Levenes Test
memperoleh F
hitung
sebesar 3,636 dengan signifikansi 0.058 p0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa varian dari kedua kategori
homogen. Hasil uji t yaitu t = 5.029 dengan signifikansi 0. 000 p0.05 yang bermakna ada perbedaan perilaku agresif antara siswa laki-laki dan
perempuan. Hipotesis penelitian diterima.
4.9 Diskusi