dan SMA N 4 Ambon dengan pertimbangan sama-sama mempunyai kesamaan dalam berperilaku. Maksudnya adalah peneliti memperhatikan
perilaku agresif siswa yang sering membuat kegaduhan di sekolah maupun di luar sekolah. Hal ini di latarbelakangi oleh pola asuh otoriter orang tua yang
selalu mengekang dan memberi hukuman sehingga membentuk konsep diri anak dan cenderung berperilaku agresif.
4.2 Prosedur Penelitian
4.2.1 Pengambilan Data Awal
Sebelum memasuki tahap penelitian lebih lanjut, peneliti melakukan proses mencari informasi di bagian kurikulum dan kesiswaan SMA 4
Ambon. Pencarian informasi ini bertujuan untuk melengkapi data-data yang diperlukan. Data-data yang dimaksud adalah untuk mengetahui gambaran
tentang perilaku agresif siswa dan untuk mengetahui jumlah siswa yang ada di SMA 4 Ambon.
4.2.2 Penyusunan Alat Ukur dan Validitas Permukaan
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 3 skala psikologi yaitu, skala pola asuh otoriter, skala konsep diri dan skala perilaku agresif.
a. Skala pola asuh otoriter disusun berdasarkan modifikasi dari skala
pola asuh otoriter yang dikembangkan oleh Baumrind 1991. Aspek pola asuh otoriter yang digunakan meliputi: batasan
perilaku, kualitas hubungan emosional orang tua-anak dan perilaku mendukung.
b. Skala konsep diri disusun oleh penulis berdasarkan dari aspek-
aspek yang dikembangkan oleh Fitts 1971. Aspek konsep diri yang digunakan adalah: konsep diri fisik, konsep diri pribadi,
konsep diri sosial, konsep diri moral etik, konsep diri keluarga dan konsep diri akademik.
c. Skala perilaku agresif disusun oleh penulis berdasarkan aspek-
aspek yang dikembangkan oleh Buss dan Perry 1992. Aspek perilaku agresif yang digunakan meliputi: fisik, verbal, kemarahan,
permusuhan. Setelah penulis memodifikasi dan menyusun item-item pernyataan,
penulis mengajukan skala tersebut kepada dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II untuk di
review
dan dilengkapi sebagai salah satu syarat lolos uji validitas permukaan. Selain itu, penulis juga mengajukan
draft
skala psikologi yang telah disusun tersebut kepada 5 siswa untuk di
review
apakah bahasa yang digunakan dapat dengan mudah dimengerti.
4.2.3 Perijinan
Proses perijinan kepada SMA N 14 dan SMA 4 Ambon diawali dengan mengajukan permohonan ijin kepada Magister Sains Psikologi
UKSW Salatiga. Setelah pihak fakultas mengeluarkan surat ijin, penulis kembali ke Ambon untuk melakukan
try out
dan penelitian.
Try out
sendiri dilaksanakan di Ambon mengingat banyaknya pola asuh otoriter yang
diterapkan oleh orang tua. Pertama-tama penulis membawa surat ijin
try out
tersebut langsung kepada kepala sekolah SMA N 14 Ambon pada tanggal 24 April 2015 sebagai syarat melakukan proses
try out.
Namun
try out
sendiri baru dilaksanakan pada tanggal 8-11 April 2015. Hal tersebut dikarenakan
kesibukan pihak sekolah untuk melakukan persiapan
try out
bagi siswa kelas XII yang akan mengikuti ujian sekolah, sehingga proses
try out
penulis mengalami penundaan. Kedua, untuk pelaksanaan penelitian, penulis
membawa surat ijin penelitian langsung kepada kepala sekolah SMA N 4 Ambon dan pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 21 April 2015
sampai dengan 22 April 2015.
4.3 Deskripsi