EFEKTIVITAS PENGGUNAAN RUBRIK ASESMEN IF-AT (IMMEDIATE FEEDBACK ASSESSMENT TECHNIQUE) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI HUKUM ARCHIMEDES
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN RUBRIK ASESMEN IF-AT (IMMEDIATE FEEDBACK ASSESSMENT TECHNIQUE)
TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI HUKUM ARCHIMEDES
Oleh Sofyan Pramono
Guru dalam melakukan penilaian kepada siswa biasanya dengan cara
konvensional, yakni dengan menggunakan pilihan jamak biasa. Penilaian dengan cara konvensional dirasa kurang begitu efektif, untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu diberikan teknik penilaian yang baru, salah satunya adalah rubrik asesmen IF-AT. Efektivitas penerapan rubrik asesmen IF-AT dalam meningkatkan hasil belajar siswa perlu diketahui dengan membandingkannya dengan penilaian konvensional (Non IF-AT), maka dilakukan penelitian dengan menerapkan penggunaan rubrik asesmen IF-AT pada materi Hukum Archimedes di SMA N 1 Kalirejo, Lampung Tengah TA. 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian one-shot case study. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan menerapkan rubrik asesmen IF-AT, sedangkan untuk kelompok kontrol tidak diberi perlakuan dan melakukan penilaian dengan teknik penilaian konvensional (Non IF-AT). Uji normalitas dilakukan terhadap data hasil belajar kedua kelas, didapatkan nilai Sig untuk kelas
(2)
Sofyan Pramono IF-AT 0,126 dan kelas kontrol 0,137. Nilai Sig kedua kelas menunjukan diatas 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal. Kemudian dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji independent samples t test, dimana hasil yang
didapatkan yakni nilai thitung sebesar 2,901. Nilai thitung tersebut lebih besar dari
ttabel, dimana ttabel untuk penelitian ini sebesar 1,671 (2,901 > 1,671) dan nilai probabilitas atau Sig yang diperoleh adalah sebesar 0,005, dimana nilai Sig
tersebut lebih kecil dari 0,050 (0,005 < 0,050). Nilai ttabel dan Sig tersebut menunjukan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan rubrik asesmen IF-AT dalam meningkatkan hasil belajar siswa lebih efektif
dibandingkan dengan teknik penilaian konvensional (Non IF-AT). Kata kunci: efektivitas, penilaian, IF-AT (Immediate Feedback Assesment
(3)
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN RUBRIK ASESMEN IF-AT (IMMEDIATE FEEDBACK ASSESSMENT TECHNIQUE)
TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI HUKUM ARCHIMEDES
Oleh
SOFYAN PRAMONO
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG 2013
(4)
Judul Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN RUBRIK ASESMEN IF-AT (IMMEDIATE FEEDBACK ASSESSMENT TEHNIQUE) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI HUKUM ARCHIMEDES. Nama Mahasiswa : Sofyan Pramono
Nomor Pokok Mahasiswa : 0913022068 Program Studi : Pendidikan Fisika
Jurusan : Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Dr. Undang Rosidin, M.Pd. Dr. Abdurrahman, M.Si. NIP 19600301198503 1 003 NIP 19681210 199303 1 002
2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
Drs. Arwin Achmad, M.Si. NIP 19570803 198603 1 004
(5)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dr. Undang Rosidin, M.Pd. ____________
Sekretaris : Dr. Abdurrahman, M.Si. ____________
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. Agus Suyatna, M.Si. ____________
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
(6)
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah:
Nama : Sofyan Pramono
NPM : 0913022068
Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA Program Studi : Pendidikan Fisika
Alamat : Jl. Dasori, no.17, RT/RW 05/02, Kotabaru, Kecamatan Padangratu, Kabupaten Lampung Tengah, KP. 34176. Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Bandarlampung, April 2013
Sofyan Pramono NPM 0913022068
(7)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di desa Kotabaru, Kecamatan Padangratu, Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 16 Agustus 1991 sebagai anak pertama dari dua
bersaudara dari pasangan Bapak Sukandi dan Ibu Sutinah tercinta.
Penulis memulai pendidikan formal di TK Miftahul Ulum, Desa Kotabaru, Kecamatan Padang Ratu, Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 1996 dan selsesai pada tahun 1997. Kemudian pada tahun yang sama yakni 1997 penulis melanjutkan pendidikan di SD Negeri 2 Kotabaru dan selesai pada tahun 2003. Kemudian melanjutkannya di SMP N 1 Padang Ratu, Lampung Tengah, dan selesai pada tahun 2006. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA N 1 Kalirejo pada tahun 2006 dan lulus pada tahun 2009. Penulis
diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung, tepatnya di fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP), jurusan Pendidikan MIPA, program studi Pendidikan Fisika melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada tahun 2009.
Penulis melaksanakan penelitian skripsi sebagai salah satu syarat wisuda di sekolah almamater penulis yakni di SMA N 1 Kalirejo pada tahun 2013.
(8)
MOTTO
“
Sesungguhnya Allah Swt. tidaklah melihat kepada bentuk-bentuk kalian, dan
tidak kepada kedudukan kalian, serta tidak pula kepada harta benda kalian, akan
tetapi Dia melihat kepada kalbu kalian dan amal perbuatan kalian
”(Hadits Riwayat Thabrani)
“
Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling
kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan – seperti
gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan daratan
”(Kahlil Gibran)
“Imajinasi jauh lebih penting daripada pengetahuan”
(Albert Einstein)
“Setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing,
optimalkanlah kelebihan yang kalian punya dan syukurilah kekurangan yang
ada”
(@sofyan_fram)
(9)
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis. Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda terimakasih dan rasa sayang yang tak terhingga kepada:
1. Bapak dan Ibu tercinta, yang senantiasa tiada henti memberikan kasih sayang
dan cinta serta do’a yang tidak pernah putus kepada anaknya ini. InsyaAllah
ananda akan memberikan yang terbaik bagi Ayah dan Ibu samapi akhir hayat. 2. Kakek dan Nenek tersayang, yang tanpa lelah memberikan do’a kepada ananda
agar menjadi orang yang sukses dan menjadi orang yang berguna.
3. Adikku tersayang, yang telah menemaniku selama ini dengan memberikanku
semangat dan do’a sekaligus menjadi teman yang terbaik serta menjadi sosok
yang sangat aku banggakan.
(10)
SANWACANA
Alhamdulillahirobbil 'alamin, puji dan syukur yang tak terhingga penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang maha pengasih, karena atas rahmat dan ridho-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Efektivitas penggunaan rubrik asesmen IF-AT (Immediate Feedback Assessment Technique) terhadap hasil belajar Fisika siswa pada materi
hukum Archimedes” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA. 3. Bapak Dr. Agus Suyatna, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika sekaligus Pembahas yang banyak memberikan masukan dan kritik yang bersifat positif dan membangun.
4. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
(11)
5. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Pembimbing II, atas kesabarannya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.
6. Drs. I Dewa Putu Nyeneng M.Sc.; Dra. Kartini Herlina, M.Si.; Drs. I Wayan Distrik, M.Si.; Drs. Nengah Maharta, M.Si.; Drs. Eko Suyanto, M.Pd.;
Viyanti, S.Pd., M.Pd.; Drs. Feriansyah Sesunan, M.Pd.; Ismu Wahyudi, S.Pd. M.P.Fis.; Wayan Suana, S.Pd., M.Si.; Doni Andra, S.Pd., M.Si, selaku dosen Pendidikan Fisika Universitas Lampung yang telah membimbing penulis dalam pembelajaran selama kuliah di gedung G tercinta.
7. Bapak Drs. Sudiono, M.M., selaku Kepala SMA Negeri 1 Kalirejo kecamatan Kalirejo kabupaten Lampung Tengah beserta jajaran yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Taufik Nurrohman, S.Si., selaku Guru Mitra, Bapak Drs. Ahdiat Sani, yang telah banyak membantu selama penelitian, Mas Bekti dan semua staff TU, semua guru-guru SMA N 1 Kalirejo serta murid-murid kelas XI IPA2 dan XI IPA3 SMA Negeri 1 Kalirejo kabupaten Lampung Tengah atas bantuan dan kerjasamanya.
9. Teman seperjuangan di P. Fisika ’09: Ervina, Lia, Linda, Hafidz, Ardy, Soirwan, Anggit, Pramita, Rina, Putri, Galuh, Hanny, Dewi, Vera, Hetty, Parahat, Asep, Eko, Tedy, Pelo, Dita, Cumi, Bebe, Merta, Trisia, Rika, Leny, Eka, David, Citra, Ningnong, Reza, Mitha, Hetty, Hannas, Evi, Gunawan, Kadek, Dian, Desma, Nurul, Lisa, Dewi, Opin dan seluruh keluarga besar
Fisika ’09 yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas bantuan dan kebersamaannya.
(12)
10. Bapak kost Pak Nasrun Abas beserta Ibu, dan Mas Andre serta Mbak Rina, Tata, Fachrie, juga teman-teman Pondok Abas Al-Kindi 3: Kak Iwan, Kak Bagas, Kak Andre, Kak Hasan, Kak Doddy, Kak Jimmy, Kak Agung, Om Egy, Dwi, Hapsoro, Dera, Asrul, Asep, Putra, Mey, Robby, Aris, Wanggi, Tommy, Riyan, Agung, Adi, Arif, Rafky, Tara atas kebersamaan yang selama ini terjalin dan tidak akan pernah terlupa. Kapan nihh kita maen CS lagi ampe malem hehe.
11. Kakak tingkat angkatan 2008, 2007, 2006 atas bimbingannya.
12. Adik-adik tingkat dan keluarga besar Fisika angkatan 2010, 2011, dan 2012. 13. Teman-teman satu jurusan P. MIPA baik itu di Prodi Matematika, Kimia,
maupun Biologi yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas bantuan dan kerjasamanya.
14. Teman seperjuangan KKN dan PPL: Mega, Wayan, Amoy, Icon, Mb Rika, Rini, Daniel, Ardian, Eka. Kapan nihh kumpul-kumpul lagi.
15. Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan mendapat pahala serta balasan dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.
Bandar Lampung, April 2013 Penulis,
(13)
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... xvi
DAFTAR TABEL ... xix
DAFTAR GAMBAR ... xx
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Ruang Lingkup Penelitian ... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis ... 6
1. IF-AT (Immediate Feedback Assessment Technique) ... 6
2. Efektivitas ... 11
3. Hasil Belajar ... 12
4. Penilaian (Assesment) ... 13
5. Ongoing Assessment ... 17
B. Kerangka Pikir ... 20
C. Hipotesis ... 22
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 24
B. Populasi dan Sampel ... 24
C. Desain Penelitian ... 24
(14)
E. Data Penelitian ... 26
F. Teknik Pengumpulan Data ... 27
G. Teknik Analisis Instrumen Penelitian ... 28
H. Teknik Analisi Data ... 30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 33
1. Tahap Pelaksanaan ... 33
a. Kelas Eksperimen (XI IPA2) ... 33
b. Kelas Kontrol (XI IPA3) ... 35
2. Hasil Pengumpulan Data ... 36
3. Hasil Uji dan Data Penelitian ... 37
a. Uji Instrumen ... 37
(1). Uji Validitas ... 37
(2). Uji Reliabilitas ... 39
b. Uji Prasyarat Analisis Data ... 39
Uji Normalitas ... 39
c. Uji Hipotesis ... 40
Uji Independent Samples t Test ... 40
4. Keputusan Hipotesis ... 41
B. Pembahasan ... 43
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Pemetaan/Analisis SK-KD ... 56
2. Silabus ... 61`
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 63
(15)
5. Lembar Kerja Kelompok-01 (LKK-01) ... 80
6. Jawaban Lembar Kerja Kelompok-01 (Jawaban LKK-01) ... 82
7. Lembar Kerja Siswa-01 (LKS-01) ... 87
8. Jawaban Lembar Kerja Siswa-01 (Jawaban LKS-01) ... 89
9. Lembar Jawaban IF-AT LKS-01 ... 91
10. Lembar Kerja Kelompok-02 (LKK-02) ... 92
11. Jawaban Lembar Kerja Kelompok-02 (Jawaban LKK-02) ... 96
12. Lembar Kerja Siswa-02 (LKS-02) ... 102
13. Jawaban Lembar Kerja Siswa-02 (Jawaban LKS-02) ... 104
14. Lembar Jawaban IF-AT LKS-02 ... 105
15. Lembar Kerja Kelompok-03 (LKK-03) ... 106
16. Jawaban Lembar Kerja Kelompok-03 (Jawaban LKK-03) ... 113
17. Lembar Kerja Siswa-02 (LKS-03) ... 120
18. Jawaban Lembar Kerja Siswa-03 (Jawaban LKS-03) ... 122
19. Lembar Jawaban IF-AT LKS-03 ... 124
20. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar ... 125
21. Soal Tes Hasil Belajar ... 131
22. Jawaban Tes Hasil Belajar ... 132
23. Analisis Butir Soal LKS-01, LKS-02, LKS-03 ... 135
24. Analisis Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 136
25. Data Nilai Kelas XI IPA2 (IF-AT) ... 137
26. Data Nilai Kelas XI IPA3 (Non IF-AT) ... 138
27. Rekapitulasi Nilai Tes Hasil Belajar Kelas XI IPA2 (IF-AT) ... 139
28. Rekapitulasi Nilai Tes Hasil Belajar Kelas XI IPA3 (Non IF-AT) 141
29. Hasil Uji Normalitas ... 143
30. Hasil Uji Independent Samples t Test ... 144
31. Contoh Hasil Jawaban Siswa Pada Lembar Jawaban IF-AT ... 145
32. Surat Penelitian Pendahuluan ... 146
33. Surat Izin Penelitian ... 147
(16)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Jumlah Skor Tiap Butir Soal... 9
3.1 Kriteria Kualitas Soal untuk Kepentingan Pemilihan Butir Soal ... 29
4.1 Data Tes Hasil Belajar Siswa ... 36
4.2 Hasil Uji Validitas LKS ... 37
4.3 Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar ... 38
4.4 Hasil Uji Reliabilitas LKS dan Tes Hasil Belajar ... 39
4.5 Hasil Uji Normalitas Tes Hasil Belajar ... 40
4.6 Hasil Uji Independent Samples t Test Pada Tes Hasil Belajar ... 41
LP1 Pemetaan/Analisis SK-KD ... 56
LP2 Silabus ... 61
LP3 Kegiatan Pembelajaran ... 65
LP20 Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar ... 125
LP25 Data Nilai Kelas XI IPA2 (IF-AT) ... 137
LP26 Data Nilai Kelas XI IPA3 (Non IF-AT) ... 138
LP27 Rekapitulasi Nilai Tes Hasil Belajar Kelas XI IPA2 (IF-AT) ... 139
LP28 Rekapitulasi Nilai Tes Hasil Belajar Kelas XI IPA3 (Non IF-AT) ... 141
LP29 Hasil Uji Normalitas ... 143
(17)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Letak Bintang pada Pilihan Jawaban yang Benar di dalam Lembar
IF-AT ... 9
2.2 Lembar Jawaban IF-AT ... 10
2.3 Diagram Kerangka Pikir ... 22
3.1 Skema Control One-Shot Case Study ... 25
4.1 Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Keals IF-AT dan Non IF-AT ... 44
4.2 Diagram Nilai Rata-Rata Pengambilan Nilai dengan Teknik Penilaian IF-AT Dan Non IF-AT pada Setiap Pertemuan ... 45
LP4 Gaya Ke Atas oleh Fluida ... 71
LP4 Benda Terapung, Melayang, dan Tenggelam ... 73
LP4 Hidrometer ... 75
LP4 Kapal Selam ... 76
LP4 Kapal Laut ... 76
LP4 Galangan Kapal ... 77
LP4 Jembatan Ponton ... 78
LP4 Balon Udara ... 78
LP9 Lembar Jawaban IF-AT (LKS-01) ... 91
LP11 Benda Tenggelam, Melayang, dan Terapung ... 98
LP14 Lembar Jawaban IF-AT (LKS-02) ... 105
(18)
LP15 Volume Zat Cair yang Mendesak sama dengan Volume Benda ... 107
LP15 Benda Tenggelam ... 108
LP15 Benda Terapung ... 110
LP15 Benda Melayang ... 111
LP16 Zat Cair Memberikan Gaya Ke Atas pada Batu ... 114
LP16 Volume Zat Cair yang Mendesak sama dengan Volume Benda ... 114
LP16 Benda Tenggelam ... 115
LP16 Benda Terapung ... 116
LP16 Benda Melayang ... 117
LP19 Lembar Jawaban IF-AT (LKS-03) ... 124
LP22 Percobaan Gaya Angkat Menggunakan Batu ... 133
(19)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang guru di dalam kehidupan profesionalnya sehari-hari tidak mungkin melepaskan dirinya dari kegiatan memberikan ulangan atau juga dikenal dengan nama tes. Biasanya kegiatan itu dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Biasanya dilakukan secara teratur setiap satu bulan, ada pula yang dilakukan secara teratur pada setiap akhir suatu unit atau satuan pelajaran tertentu. Kemudian biasanya juga dilakukan pada setiap akhir suatu pertemuan kelas. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ulangan atau tes tersebut dapat membuat keputusan-keputusan yang diambil oleh guru. Keputusan tentang siswa, keputusan tentang proses belajar-mengajar, keputusan tentang rencana pelajaran, keputusan tentang materi pelajaran, metode pengajaran dan sebagainya. Keputusan yang diambil tidaklah sebanyak daftar yang ada atau yang seharusnya dilakukan, tetapi tidak dapat dibantah bahwa keputusan demi keputusan diambil oleh guru setelah melakukan tes.
Tes itu sendiri diberikan karena ada anggapan bahwa setiap orang (siswa) berbeda. Anggapan yang demikian bersifat universal dan merupakan anggapan yang tidak terbantah lagi. Bukti-bukti empirik banyak dan tidak terkira untuk dapat mendukung anggapan tersebut. Seorang guru dapat
(20)
2 memberikan tes kepada siswa berupa pilihan jamak, isian singkat, dan uraian. Pilihan jamak merupakan suatu teknik pengambilan nilai yang sering
digunakan pada sekolah-sekolah, pada ujian nasionalpun selalu menggunakan soal pilihan jamak. Siswa pada umumnya sangat menyukai soal pilihan jamak, karena siswa tidak perlu belajar secara detail tentang apa yang akan diujiankan. Pilihan jamak menyediakan pilihan yang pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) berjumlah lima pilihan, jadi dengan adanya pilihan jawaban tersebut siswa bisa memilihnya pada pilihan yang di anggap siswa paling tepat.
SMA N 1 Kalirejo yang terletak di Kabupaten Lampung Tengah sudah terbiasa menggunakan soal pilihan jamak pada saat pengambilan nilai. Setiap ujian mid semester dan ujian akhir semester menggunakan pilihan jamak dan ulangan harian juga biasa menggunakannya. Guru biasanya menggunakan lembar jawaban untuk pilihan jamak dalam bentuk isian silang atau LJK (Lembar Jawaban Komputer). Kedua bentuk rubrik asesmen atau lembar penilaian tersebut adalah lembar yang sudah biasa digunakan oleh siswa, namun pada lembar jawaban tersebut siswa terkadang kurang begitu serius dalam memilih jawaban yang di anggap tepat karena siswa bisa memperbaiki jawabannya. Hal itu juga yang menjadi sebab siswa untuk menyontek jawaban terhadap temannya. Kemudian, tentu membutuhkan waktu untuk mengoreksinya, apalagi dalam jumlah yang banyak. Seorang guru juga sudah pasti membutuhkan waktu yang cukup banyak apabila jumlah siswa yang melakukan tes cukup banyak.
(21)
3 Peneliti bermaksud menggunakan rubrik asesmen IF-AT (Immediate
Feedback Assessment Tehnique) atau rubrik asesmen teknik penilaian umpan balik langsung di SMA N 1 Kalirejo. Teknik penilaian ini masih tergolong baru di Indonesia, karena masih banyak orang yang belum mengetahui teknik ini. IF-AT merupakan sebuah sistem pengujian yang menarik dan baru yang revolusioner yang mengubah soal pilihan ganda konvensional menjadi kesempatan pembelajaran yang interaktif bagi siswa dan juga memberi kesempatan penilaian yang lebih informatif bagi para guru.
Menggunakan IF-AT memungkinkan siswa untuk terus menjawab pertanyaan sampai mereka menemukan jawaban yang benar. Hal ini memastikan bahwa respon siswa terakhir adalah yang benar, dengan
demikian, IF-AT mengajarkan sekaligus menilai, memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan retensi siswa dari informasi yang sedang diuji. Selain semua manfaat ini, mungkin yang paling penting, siswa senang menggunakan IF-AT itu membuat penilaian yang menyenangkan bagi mereka. Guru dapat menentukan berapa banyak upaya jawaban yang dibutuhkan bagi siswa untuk menemukan jawaban yang benar, guru yang menggunakan IF-AT mampu memberikan kredit parsial untuk siswanya.
Latar belakang yang telah dipaparkan di atas menjadi acuan penulis sehingga penulis melakukan penelitian dalam rangka mengukur efektivitas penerapan rubrik asesmen IF-AT serta membandingkannya dengan teknik penilian biasa atau konvensional (non-IF-AT). Penelitian ini dilakukan agar kita mengetahui apakah rubrik asesmen IF-AT cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar
(22)
4 siswa. Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan sebuah deskripsi mengenai kelebihan-kelebihan penerapan IF-AT dalam
meningkatkan hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan teknik penilaian biasa atau konvensional (non-IF-AT). Sehingga untuk selanjutnya, IF-AT dapat dijadikan suatu sistem pengujian alternatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran fisika maupun mata pelajaran lain disekolah. B. Rumusan Masalah
Latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas memiliki permasalahan di dalam melakukan penelitian, sehingga permasalahan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: “Apakah
penerapan rubrik asesmen IF-AT dalam melakukan penilaian lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar fisika dibanding penilaian dengan teknik penilaian biasa atau konvensional (non-IF-AT)?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui efektivitas penerapan rubrik asesmen IF-AT dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Membandingan peningkatan hasil belajar siswa antara siswa yang mendapatkan penerapan rubrik asesmen IF-AT dengan siswa yang mendapatkan teknik penilaian biasa atau konvensional (non-IF-AT). 3. Mengetahui signifikansi perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara
(23)
5 yang mendapatkan penilaian dengan teknik biasa atau konvensional (non-IF-AT).
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bukti empirik tentang efektivitas penerapan rubrik asesmen IF-AT dalam kegiatan pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang nantinya dapat digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa batasan masalah, mengingat terbatasnya kemampuan dan waktu yang dimiliki penulis. Batasan masalah tersebut adalah:
1. Efektivitas yang dimaksud adalah nilai hasil belajar pada kelas yang diberi perlakuan lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan.
2. Berdasarkan analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar pada meteri Hukum Archimedes yang diteliti, maka hasil belajar ranah kognitif saja dan yang diteliti dibatasi pada aspek C1, C2, C3 dan C4.
3. Penelitian ini dilakukan pada materi Hukum Archimedes, Kelas XI IPA2 dan XI IPA3 SMA N 1 Kalirejo semester 2 TA. 2012/2013.
(24)
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. IF-AT (Immediate Feedback Assessment Technique)
The Immediate Feedback Assessment Technique, juga dikenal sebagai IF-AT, atau dalam Bahasa Indonesia teknik penilaian umpan balik langsung yang diciptakan oleh Dr. Michael Epstein seorang profersor psikologi di Universitas Rider Amerika Serikat. IF-AT adalah sistem pengujian yang menarik dan baru yang revolusioner yang mengubah soal pilihan ganda konvensional menjadi kesempatan pembelajaran yang interaktif bagi siswa dan juga memberi kesempatan penilaian yang lebih informatif bagi para guru. (http://www.epsteineducation.com/home/about/default.aspx)
Penggunaan sistem pengujian IF-AT memungkinkan siswa untuk mendapatkan umpan balik langsung tentang akurasi jawaban mereka. Sistem IF-AT menyediakan umpan balik afirmatif langsung (jika pilihan jawaban siswa benar) dan memberikan umpan balik korektif (jika pilihan jawaban siswa tidak benar). Menggunakan IF-AT memungkinkan siswa untuk terus menjawab pertanyaan sampai mereka menemukan jawaban yang benar. Hal ini memastikan bahwa respon siswa terakhir adalah yang
(25)
7 benar. IF-AT mengajarkan sekaligus menilai, memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan retensi siswa dari informasi yang sedang diuji. Selain semua manfaat ini, mungkin yang paling penting, siswa senang
menggunakan IF-AT itu membuat penilaian yang menyenangkan bagi mereka. Karena guru dapat menentukan berapa banyak upaya jawaban yang dibutuhkan bagi siswa untuk menemukan jawaban yang benar, guru yang menggunakan IF-AT mampu memberikan kredit parsial (skor) untuk siswanya.
IF-AT dikembangkan oleh seorang profesor psikologi yang spesialisasinya adalah belajar manusia dan memori. IF-AT didasarkan pada
prinsip-prinsip psikologis yang solid:
a) Umpan balik langsung bermanfaat untuk belajar (dan lebih unggul daripada umpan balik yang tertunda)
b) Tugas test / kuis / pekerjaan terbaik, dll tidak hanya menilai, tetapi juga mengajarkan
c) Tanggapan terakhir yang diberikan oleh siswa pada item tes adalah orang-orang yang mereka pelajari (yaitu siswa meninggalkan soal tes percaya mereka telah memilih jawaban yang benar)
IF-AT menggunakan bentuk jawaban pilihan ganda dengan film buram tipis yang menutupi pilihan jawaban. Seakan menggunakan pensil untuk mengisi lingkaran, setiap siswa menggores jawabannya seolah menggores tiket lotere. Goresan siswa dari lapisan dari persegi panjang yang sesuai dengan pilihan pertama jawabannya. Jika jawabannya benar, simbol
(26)
8 bintang atau lainnya muncul di suatu tempat di dalam persegi panjang menunjukkan bahwa dia menemukan jawaban yang benar. Belajar siswa segera diperkuat, siswa menerima nilai penuh untuk jawabannya, dan pindah ke pertanyaan berikutnya. Jika tidak benar, siswa harus membaca kembali pertanyaan dan pilihan jawaban yang tersisa dan menggores pilihan kedua atau bahkan ketiga sampai jawaban yang benar
diidentifikasi. Siswa akan mendapatkan kredit parsial untuk beberapa upaya dan mempelajari respon yang benar untuk setiap pertanyaan saat melaksanakan ujian. Salah satu kunci untuk IF-AT adalah bahwa siswa tidak pernah meninggalkan pertanyaan tanpa mengetahui jawaban yang benar.
IF-AT memungkinkan siswa untuk menerima langsung umpan balik yang menilai pengetahuan mereka. Siswa mempertimbangkan jawaban
pertanyaan pilihan ganda dan kemudian menggosok penutup buram tipis untuk mengungkapkan jawaban yang diinginkan mereka pilihan (A, B, C, D, atau E). Pada pilihan jawaban yang benar terdapat sebuah bintang di bawah pilihan yang tergores sedangkan jawaban yang salah yang kosong (tidak terdapat bintang). Lihat Gambar 2.1.
(27)
9
Gambar 2.1 Letak bintang pada pilihan jawaban yang benar di dalam lembar IF-AT
Siswa menerima kredit parsial atau skor untuk jawaban yang benar, yang mendorong mereka untuk membaca kembali mempertanyakan dan pilih jawaban yang benar. Umpan balik secara langsung ini memotivasi siswa untuk terus menerapkan pengetahuan dan pemecahan masalah sampai mereka mengidentifikasi jawaban yang benar. Guru dapat menentukan sendiri skor pada tiap soal, pada tabel 2.1 adalah beberapa contoh jumlah skor pada tiap soal.
Tabel 2.1 Jumlah skor tiap butir soal
10 poin - pilihan pertama 5 poin - pilihan pertama 5 poin - mencoba kedua 3 poin - mencoba kedua 2 poin - mencoba ketiga 2 poin - mencoba ketiga 1 poin - mencoba keempat 1 poin - mencoba keempat 0 poin - lima cobalah 0 poin - mencoba kelima
Sebelum memulai menggunakan IF-AT, kita harus melakukan hal-hal sebagai berikut :
(28)
10 1. Beritahu siswa bahwa mereka akan menerima skor untuk jawaban yang
salah. Terlepas dari berapa banyak skor yang diberikan, penelitian menunjukkan bahwa jumlah berapapun memotivasi siswa.
2. Jika Anda khawatir tentang inflasi kelas, Anda mungkin memilih untuk mengubah skala penilaian atau mencakup lebih pertanyaan menantang.
Gambar 2.2 Lembar Jawaban IF-AT
4. Kumpulkan semua lembar IF-AT dari siswa di akhir kelas.
5. Bintang dapat muncul di mana saja dalam kotak, sehingga siswa tidak pernah bisa tahu persis di mana bintang berada. Beritahu siswa bahwa bahkan jumlah goresan kecilpun dapat dipilih sebagai jawaban. 6. Siswa dapat menggunakan kolom skor untuk mencatat poin yang
mereka peroleh berdasarkan skala penilaian yang Anda tentukan (Gambar 2.2). Anda dapat dengan mudah memeriksa akurasi nilai mereka, karena sekali kotak adalah tergores, tidak bisa "dibatalkan."
(29)
11 7. Alat penggosok dapat mencakup tusuk gigi (sebaiknya tidak terpakai),
koin, kartu tanda mahasiswa, ujung pena, kuku, kunci, maxed-out kartu kredit, dll
2. Efektivitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Hasan, 2007) “efek” adalah akibat; pengaruh; pesan yang timbul pada pikiran penonton, pendengar, pembaca, dan sebagainya (sesudah mendengar atau melihat
sesuatu). Sedangkan pengertian “efektif” adalah ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); manjur atau mujarab (tentang obat); dapat membawa hasil; berhasil guna (tentang usaha, tindakan); hal mulai berlakunya (tentang undang-undang, peraturan). Oleh karena itu, definisi efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini efektivitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektivitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.
(30)
12 Efektivitas juga dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas merujuk pada kemampuan untuk memiliki tujuan yang tepat atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas juga berhubungan dengan masalah bagaimana pencapaian tujuan atau hasil yang diperoleh, kegunaan atau manfaat dari hasil yang diperoleh.
Berdasarkan pendapat di atas, efektivitas berarti pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, dalam penelitian ini tujuan yang akan dicapai adalah hasil belajar siswa yang lebih besar. Penelitin ini, memakai dua kelas dimana yang satu diberi perlakuan dan yang satunya lagi tidak atau sebagai kelas kontrol. Jika nantinya ternyata kelas yang diberi perlakuan ternyata hasil belajarnya lebih bagus daripada kelas kontrol, maka bisa dikatakan efektivitas penelitian dikatakan efektif.
3. Hasil Belajar
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadi atau tidaknya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Menurut Gagne dalam Dimyati (2002: 10) belajar terdiri dari tiga komponen penting yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar.
Menurut Hamalik (2002: 19)
Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang didapat dari kegiatan belajar yang merupakan kegiatan kompleks. Dengan memiliki hasil belajar, seseorang akan mampu mengartikan dan menganalisis ilmu pengetahuan yang dilambangkan dengan
(31)
kata-13 kata menjadi suatu buah pikiran dalam memecahkan suatu
permasalahan tertentu.
Hasil belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh setelah tes dilakukan. Menurut Bloom, dalam Dimyati (2002: 26), ada tiga taksonomi yang dipakai untuk mempelajari jenis perilaku dan kemampuan internal akibat belajar yaitu:
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, yaitu: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan..
2. Ranah Afektif
Ranah afektif terdiri dari lima perilaku yaitu menerima, merespon, menghargai, mengorganisasikan dan karakterisasi menurut nilai. 3. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku, yaitu meniru, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang telah diperoleh setelah siswa menerima pengetahuan, dimana hasil belajar mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam penelitian ini, dari tiga ranah yang ada pada hasil belajar akan diambil satu ranah saja yaitu pada ranah kognitif. Jadi, yang akan penulis teliti pada hasil belajar yakni pada ranah kognitif saja.
4. Penilaian (Assesment) a. Pengertian Penilaian
Penilaian dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah “Assessment” yang berarti menilai sesuatu. Menilai itu sendiri bararti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mengacu pada ukuran tertentu
(32)
14 seperti menilai baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, tinggi atau rendah, dan sebagainya (Muljono, 2007).
Istilah asesmen (assessment) diartikan oleh Stiggins (1994) sebagai penilaian proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa (outcomes). Sementara itu asesmen diartikan oleh Kumano (2001) sebagai “ The process of Collecting data which shows the development of learning”.
Poerwanti, (2008: 3) menyatakan bahwa secara umum asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa. Pendapat serupa disampaikan oleh Sudrajat (2008) yaitu penilaian atau asesmen adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif. Selain beberapa penjelasan tentang penilaian hasil belajar, Masidjo, (1995: 18) menjelaskan tentang penilaian sifat suatu objek, yaitu suatu kegiatan membandingkan hasil pengukuran sifat suatu objek dengan suatu acuan yang relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh kuantitas suatu objek yang bersifat kualitatif.
(33)
15 Penilaian menurut Depdiknas (2008: 5) adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan. BSNP (2007: 9), juga menjelaskan bahwa penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Jadi penilaian
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh informasi untuk dijadikan sebagai pengambil keputusan tentang hasil belajar peserta didik.
Dari beberapa pengertian menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah suatu kegiatan membandingkan atau
menerapkan hasil pengukuran untuk memberikan nilai terhadap objek penilaian.
b. Fungsi Penilaian
Fungsi dari penilaian menurut Sudjana, (1995: 4) adalah sebagai berikut:
1) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional. Dengan demikian penilaian harus mengacu pada rumusan-rumusan tujuan intruksional.
(34)
16 Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan intruksional,
kegiatan
belajar siswa, strategi mengajar guru dan lain-lain.
3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tua.
Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
Penilaian dalam hal ini berfungsi sebagai alat untuk mengetahui seberapa berhasilnya proses belajar mengajar yang terjadi. Selain itu, juga sebagai perbaikan dalam melakukan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa, dan juga sebagai laporan kemajuan belajar siswa yang diberikan kepada orang tua agar orang tuanya mengetahui hasil belajar anaknya dalam bentuk raport yang biasanya diberikan pada akhir semester.
Fungsi penilaian bagi guru dan siswa secara lebih spesifik disampaikan oleh Cronbach dalam Hamalik, (2002: 204) yang menyatakan bahwa:
1) Penilaian membantu siswa merealisasikan dirinya untuk mengubah atau mengembangkan perilakunya.
2) Penilaian membantu siswa mendapat kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya.
(35)
17 3) Penilaian membantu guru untuk menetapkan apakah metode
mengajar yang digunakannya telah memadai.
4) Penilaian membantu guru membuat pertimbangan administrasi. c. Kegunaan Penilaian
Kegunaan penilaian berdasarkan Depdiknas (2008) antara lain sebagai berikut:
1) Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya dalam proses pencapaian kompetensi.
2) Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.
3) Untuk umpan balik bagi pendidik/guru dalam memperbaiki metode,pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan. 4) Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah
tentang efektivitas pendidikan.
5) Memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan dalam meningkatkan kualitas penilaian yang digunakan. 5. Ongoing Assessment
IF-AT merupakan ongoing assessment atau penilaian yang berkelanjutan, yakni suatu proses penilaian yang memfasilitasi siswa dengan cara
memberikan respon atau umpan balik yang jelas kepada siswa terhadap hasil kinerja mereka yang akan membantu mereka untuk meningkatkan
(36)
18 kinerja berikutnya. Ada dua komponen prinsip pada proses ongoing
assessment, yakni menetapkan kriteria dan memberikan umpan balik. a) Kriteria untuk setiap kinerja pemaham harus:
1) Jelas (diartikulasikan secara eksplisit pada awal setiap pemahaman kinerja, meskipun mereka mungkin berkembang selama kinerja, terutama jika ini merupakan hal yang baru bagi guru serta siswanya) 2) Relevan (erat kaitannya dengan tujuan untuk memahami materi) 3) Publik (semua orang di kelas tahu dan mereka harus memahaminya). b) Umpan balik harus:
1) Sering terjadi, dari awal materi hingga tuntas. Beberapa kesempatan untuk umpan balik mungkin formal dan terencana (seperti yang terkait dengan presentasi), beberapa mungkin lebih santai dan informal (seperti menanggapi untuk komentar siswa dalam diskusi kelas).
2) Memberikan informasi kepada siswa tidak hanya tentang seberapa baik mereka memiliki melakukan kinerja, tetapi juga bagaimana mereka bisa memperbaikinya sehingga lebih bagus lagi
3) Menginformasikan rencana guru tentang kgiatran berikutnya. 4) Berasal dari berbagai perspektif: dari refleksi siswa pada pekerjaan
mereka sendiri, dari teman sekelas merefleksikan pekerjaan satu sama lain, dan dari guru.
Perencanaan ongoing assessment dalam kegiatan pembelajaran di kelas bisa dilakukan dengan mudah, yaitu dengan menentukan prosedur khusus
(37)
19 akan direncanakan. Kemudian membuat tujuan untuk menghasilkan
kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja siswa. Misalnya, jika siswa diminta untuk menulis makalah dengan tujuan membangun pemahaman mereka dari
konsep tertentu, maka makalah harus dinilai berdasarkan seberapa baik mereka menunjukkan pemahaman mereka (tidak berdasarkan pada apakah mereka telah menggunakan kalimat lengkap dan paragraf yang tepat).
Ongoing Assessment dapat memberikan penilaian di awal dan di seluruh materi untuk menilai perkembangan pemahaman siswa. Jika penilaian terjadi hanya pada akhir materi, itu bukan "yang sedang berlangsung," itu tidak dapat membantu siswa untuk mengembangkan dan memperbaiki pemahaman mereka dalam kemajuan pekerjaan mereka. Ongoing
Assessment juga dapat menilai dalam pemahaman kinerja bagi siswa untuk memberikan umpan balik kepada yang lain atau mendapatkan umpan balik dari guru saat siswa bekerja. Pada saat kegiatan pembelajaran, dalam menerapkan ongoing assessment sebaiknya guru menyeimbangkan antara umpan balik formal dan informal juga memberi kesempatan kepada siswa untuk berbagai pandangannya tentang penilaian selama materi dengan cara: menilai diri sendiri, menilai teman sejawat, dan penilaian guru tentang pekerjaan siswa.
Menerapkan ongoing assessment membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan siswa untuk memberikannya kepada siswa yang lain dengan umpan balik. Melakukan refleksi terhadap diri sendiri
(38)
20 dan penilaian oleh teman tidak bisa dilakukan dengan mudah bagi
kebanyakan siswa, tapi keduanya itu dapat dipelajari. B. Kerangka Pikir
Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah, baik itu di dalam kelas ataupun di luar kelas merupakan suatu proses bagi siswa untuk mendapatkan ilmu. Kemudian untuk menentukan apakah siswa dapat memahami materi tersebut perlu diadakan sebuah tes atau pengambilan nilai kepada siswa sebagai parameter yang dapat dilihat untuk menentukan apakah siswa tersebut dapat memahami materi dengan baik atau tidak. Pengambilan nilai yang dilakukan oleh guru biasanya menggunakan tes pilihan jamak biasa atau konvensional, dengan menggunakan cara ini siswa memilih jawaban yang dia pilih dan dituliskan pada lembar jawaban, kemudian jika siswa ragu dan ingin mengganti siswa bisa menghapusnya. Ini membuat siswa tidak sungguh-sungguh dalam memilih jawabannya dan dapat memberi kesempatan pada siswa berbuat curang misalnya mencontek. Kemudian setelah siswa selesai melaksanakan tes dan selesai mengisi jawaban soal pada lembar jawaban, lalu guru harus melakukan pengkoreksian jawaban siswa untuk mengetahui nilai siswa tersebut. Karena itu diperlukan suatu teknik penilaian yang dapat membuat siswa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal dan dapat mengefisiensikan waktu terhadap guru untuk mengetahui nilai siswa. IF-AT adalah sistem pengujian yang menarik dan baru yang revolusioner yang mengubah soal pilihan ganda konvensional menjadi kesempatan pembelajaran yang interaktif bagi siswa dan juga memberi kesempatan
(39)
21 penilaian yang lebih informatif bagi para guru. IF-AT memungkinkan siswa untuk berfikir serius dan tidak akan main-main dalam memilih jawaban yang dia pilih, karena di dalam penilaian ini siswa hanya diberi kesempatan satu kali dan tidak bisa menganti jawabannya lagi. Penilaian IF-AT mempunyai perbedaan dengan pilihan jamak konvensional, yakni kalau dalam pilihan jamak konvensional jika jawabannya salah maka salah, akan tetapi kalau di dalam IF-AT ini jika pilihan pertama siswa salah, maka dia bisa memilih lagi jawaban yang dia anggap benar dan jika pilihan selanjutnya benar maka dia tetap mendapatkan skor namun skornya lebih kecil dari skor apabila dia menjawab pertanyaan benar pada pilihan yang pertama. IF-AT membuat siswa sudah mengetahui jawaban soal yang dia baca dan siswa
mengumpulkan lembar IF-AT ke guru dengan hasil yang dia kerjakan. Bagi siswa, di saat mengerjakan soal dengan penilaian IF-AT membuat mereka serius dalam mengerjakan soal dan menentukan pilihan jawaban, karena siswa tidak bisa merubahnya jika dia sudah memilih. Siswa akan terpacu untuk belajar dan menyelesaikan semua soal dengan benar. Kemudian, bagi guru juga tentu saja sangat membantu, karena disaat siswa mengumpulkan lembar jawaban siswa sudah menilai sendiri jawaban mereka dan guru bisa langsung mengetahui hasil dari tes yang telah dilakukan.
Penelitian ini dilakukan pada dua kelas di SMA N 1 Kalirejo, kelas yang pertama adalah kelas eksperimen yakni kelas XI IPA2 dimana pada kelas ini diterapkan teknik penilaian IF-AT dalam pengambilan nilai, sedangkan kelas yang kedua adalah kelas kontrol yakni kelas XI IPA3 dimana kelas ini tidak dilakukan perlakuan apapun dan penilaiannya menggunakan pilihan jamak
(40)
22 biasa yakni menggunakan penilaian Non IF-AT, atau dengan pilihan jamak konvensional, namun kelas ini dipakai sebagai kelas kontrol. Gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2.3 Diagram kerangka pikir.
Gambar 2.3 Diagram kerangka pikir C. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Hipotesis nol (H0)
Tidak terdapat perbedaan signifikan yang menunjukan bahwa penerapan rubrik asesmen IF-AT lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan penerapan pengambilan nilai menggunakan teknik penilaian konvensional (Non IF-AT).
2. Hipotesis satu (H1)
Terdapat perbedaan signifikan yang menunjukan bahwa penerapan rubrik asesmen IF-AT lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
IF-AT Non IF-AT
(41)
23 siswa dibandingkan dengan penerapan pengambilan nilai menggunakan teknik penilaian konvensional (Non IF-AT).
(42)
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada tanggal 2 Februari sampai 11 Februari 2013 di SMA Negeri 1 Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah.
B. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA, yakni XI IPA1, XI IPA2, dan XI IPA3 di SMA Negeri 1 Kalirejo di Kabupaten Lampung Tengah yang berjumlah 93 siswa, dengan anggapan bahwa semua siswa pada kelas tersebut mempunyai kemampuan yang sama. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Populasi yang terdiri dari 3 kelas diambil dua kelas secara acak sebagai sampel. Sampel yang diperoleh adalah kelas XI IPA2 sebanyak 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA3 sebanyak 31 siswa sebagai kelas kontrol.
C. Desain Penelitian
(43)
25
Eksperiment dengan desain penelitian yang digunakan One-Shot Case Study. Pemberian perlakuan dilakukan, kemudian diberikan soal ujian akhir untuk melihat hasil belajar siswa. Penelitian ini memiliki kelompok lain yang tidak dikenai perlakuan namun ikut mendapat pengamatan. Adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol ini, dimaksudkan agar akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan. Penelitian ini memiliki dua bentuk variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah IF-AT (X), sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar (Y). Kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan mengadakan treatmen penilaian IF-AT dan diadakan tes hasil belajar diakhir materi sedangkan pada kelas kontrol juga diberikan pembelajaran yang sama, namun dalam melakukan penilaian tidak menggunakan IF-AT tapi menggunakan penilaian non IF-AT, kemudian diadakan tes hasil belajar untuk melihat hasil belajar siswa. Kemudian dilakukan uji signifikansi pada skor hasil belajar untuk mengetahui apakah perbedaan yang diperoleh setelah perlakuan merupakan perbedaan yang signifikan. Pola One-Shot Case Study ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1
Skema Control One-Shot Case Study
Keterangan : X = IF-AT O = Hasil belajar
(44)
26 D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data adalah soal tes hasil belajar ranah kognitif berupa soal uraian yang berjumlah lima butir soal unutk mengukur hasil belajar kognitif siswa.
Penelitian ini juga menggunakan soal pilihan jamak, pada kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan soal pilhan jamak IF-AT dan pada kelas kontrol dengan soal yang sama namun menggunakan pilihan jamak biasa (non IF-AT) . Soal tersebut terdiri dari lima butir soal pilihan jamak pada setiap pertemuan yang diberikan pada akhir pelajaran atau sebagai post-test. Penelitian dilakukan tiga kali pertemuan, jadi terdapat lima belas butir soal berupa pilihan jamak.
E. Data Penelitian
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Data
Data penelitian ini berupa data kuantitatif, yang berupa nilai tes hasil belajar fisika.
2. Sumber Data
Sumber data diperoleh dari tes hasil belajar yang dilakukan di akhir materi pembelajaran.
(45)
27 F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data-data yang mendukung pencapaian tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan ialah tes hasil belajar yang dilakuan di akhir materi pembelajaran.
Tes Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada ranah kognitif dapat diketahui dari nilai tesnya, maka sebelum melakukan tes hasil belajar, terlebih dahulu harus dibuat instrumen penelitian. Instrumen ini kemudian diujikan pada siswa pada saat tes hasil belajar di akhir materi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif essay dengan soal yang menguji pemahaman siswa ditinjau berdasarkan taksonomi Bloom dengan aspek hafalan (recall) yang dinyatakan sebagai C1, aspek pemahaman (comprehension) yang dinyatakan sebagai C2, aspek penerapan (aplication) yang dinyatakan sebagai C3 dan aspek analisis (analyisis) yang dinyatakan sebagai C4. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
a. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian untuk materi yang akan diberikan.
b. Menyusun instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. c. Melakukan judgement terhadap instrumen penelitian yang telah dibuat. d. Melakukan uji coba instrumen penelitian terhadap siswa.
(46)
28 e. Setelah instrumen yang diujicobakan tersebut valid dan reliabel, maka
instrumen itu dapat digunakan untuk melakukan tes hasil belajar. G. Teknik Analisis Instrumen Penelitian
Sebelum instrumen digunakan dalam sampel, dilakukan analisis butir soal dengan menggunakan software Anates versi 4.0.5. Setelah diuji dan layak untuk digunakan, barulah instrumen ini diberikan kepada sampel dalam penelitian. Analisis instrumen ini menggunakan validitas sebagai acuannya, validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes. Tes yang valid (absah = sah) adalah tes benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Salah saatu macam dari validitas tes yang menunjukkan tingkat ketepatan tes dalam mengukur sasaran yang hendak diukur adalah validitas isi (content validity) yaitu tingkat validitas isi juga diketahui dengan analisis rasional.
Program anates merupakan software untuk analisis butir soal dengan menggunkan Bahasa Indonesisa yang dikembangkan oleh Drs. Karnoto, M.Pd dan Yudi Wibisono, ST. Keunggulan software ini sebagai program analisis butir soal daripada Program Iteman adalah dapat digunakan untuk analisis butir soal bentuk uraian, di samping untuk analisis soal bentuk pilihan ganda. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam program ini, juga merupakan salah satu sisi kemudahan dalam penggunaannya daripada program lain yang menggunakan bahasa Inggris. Hasil analisis tentang skor yang diperoleh juga dapat ditransfer ke Microsoft Excel untuk dihitung nilainya. (Rosidin, 2010: 9)
(47)
29 Peneliti menggunakan bentuk uji anates untuk menguji soal pada soal
pilihan jamak dan soal uraian. Kemudian data soal akan langsung diolah otomatis sehingga kita bisa langsung mengetahui:
1. Uji Reliabilitas
2. Pengelompokkan Unggulan dan Asor 3. Analisis Daya Beda
4. Analisis Tingkat Kesukaran
5. Korelasi skor tiap butir dengan skor total 6. Rekap Analisi Butir
7. Menentukan kualitas pengecoh (khusus untuk pilihan ganda)
Perbedaan pada data soal hasil uji anates antara soal pilihan jamak dan soal uraian terletak pada kualitas pengecohnya, dimana pada soal berbentuk uraian tidak terdapat hasil data analisis kualitas pengecoh.
Data berdasarkan kriteria pengujian dari ketujuh data di atas pada anates soal, dapat diketahui dengan melohat Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kriteria Kualitas Soal Untuk Kepentingan Pemilihan Butir Soal
Kriteria Indeks Klasifikasi Penafsiran
Tingkat Kesukaran (p)
0,000 – 0,099 Sangat Sukar Diulang / perlu revisi total 0,100 – 0,2999 Sukar Perlu revisi
0,300 – 0,700 Sedang Baik 0,701 – 0,900 Mudah Perlu revisi 0,901 – 1,000 Sangat Mudah Diulang / perlu
revisi total Daya Beda
(D)
D ≤ 0,199 Sangat Rendah Diulang / perlu
revisi total 0,200 – 0,299 Rendah Perlu revisi 0,300 – 0,399 Sedang Sedikit atau tanpa
revisi
(48)
30 Proporsi
Jawaban
0,000 – 0,010 Kurang Diulang / perlu revisi total 0,011 – 0, 050 Cukup Baik
0,051 – 1,000 Baik Baik sekali Realibilitas
Soal
0, 000 – 0, 400 Rendah Kurang baik 0, 401 – 0, 700 Sedang Cukup
0, 701 – 1,000 Tinggi Baik
(Rosidin, 2010: 5 – 9) H. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis 1.1 Uji Normalitas
Sampel diuji untuk untuk mengetahui apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal tau tidak, digunakan software SPSS 17 dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujiannya yaitu:
O
H : data terdistribusi secara normal
1
H : data tidak terdistribusi secara normal Pedoman pengambilan keputusan:
1) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.
2) Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusinya adalah normal.
(49)
31 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 _____ 2 ____ 1 1 1 2 ) 1 ( ) 1 ( n n n n s n s n X X t
1.2 Uji Hipotesis
Setelah data diketahui terdistribusi normal maka pengujian
hipotesis dalam penelitian menggunakan uji statistik parametrik tes yakni uji t untuk dua sampel bebas (independent sample t test). Uji ini dilakukan untuk membandingkan dua sampel yang berbeda (bebas). Independent Sample t Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan.
Adapun hipotesis yang akan diuji adalah
H0 : Tidak terdapat perbedaan signifikan yang menunjukan bahwa penerapan rubrik asesmen IF-AT lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan penerapan pengambilan nilai menggunakan teknik penilaian konvensional (Non IF-AT).
H1: Terdapat perbedaan signifikan yang menunjukan bahwa penerapan rubrik asesmen IF-AT lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan penerapan pengambilan nilai menggunakan teknik penilaian konvensional (Non IF-AT).
Rumus perhitungan Independent Sample t Test adalah sebagai berikut :
(50)
32 Rumus di atas menunjukan t adalah thitung, kemudian ttabel dicari pada tabel distribusi t dengan = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dan dengan derajat kebebasan (df) n-2. Setelah diperoleh besar thitung dan ttabel maka dilakukan pengujian dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Kriteria pengujian
HO diterima jika -ttabel thitung ttabel
HO ditolak jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai
probabilitas.
Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka HO
diterima.
Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka HO
(51)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Data hasil penelitian, pengolahan data, analisis, dan pembahasan menjadi acuan penulis dalam memperoleh kesimpulan, kesimpulannya adalah: 1. Ada perbedaan rata-rata hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran
yang menggunakan rubrik asesmen IF-AT dan Non IF-AT.
2. Penerapan rubrik asesmen IF-AT secara signifikan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar, dimana rata-rata hasil belajar dengan menerapkan rubrik asesmen IF-AT lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan penilaian konvensional (Non IF-AT).
B. Saran
Hasil pengamatan serta temuan selama proses penelitian yang telah dilaksanakan membuat penulis mempunyai beberapa saran bagi pihak yang ingin memperdalam tentang rubrik asesmen IF-AT, diantaranya:
1. Pembelajaran dengan menerapkan rubrik asesemen IF-AT dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru-guru di sekolah sebagai salah satu upaya untuk memperoleh nilai hasil belajar yang lebih tinggi.
2. Bagi pihak yang akan menerapkan rubrik asesmen ini diharapkan agar menemukan atau menciptakan teknik baru dalam membuat lapisan tipis
(52)
52 sebagai penutup jawaban dalam lembar jawaban IF-AT supaya lapisan tersebut lebih sempurna dalam menutup jawaban dan tidak mudah terkelupas.
3. Diharapkan ada penelitian dan pengembangan lebih jauh tentang rubrik asesesmen IF-AT, karena penulis mengakui masih banyak kekurangan dalam melaksanakan penelitian ini.
(53)
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi,
cetakan ke tujuh. Jakarta: Bumi Aksara.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi. Jakarta: BSNP.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Teknik Penyusunan RPP. Jakarta: Depdiknas.
. 2009. Panduan Implementasi Standar Penilaian pada KTSP di Sekolah. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali & Mulyono, P. 2007. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:
Grasindo.
Hamalik, O. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. http://repository.upi.edu/skripsilist.php
diakses pada tanggal 22 Oktober 2012, pukul 13.23 WIB. http://www.epsteineducation.com/home/about/default.aspx
diakses pada tangga l6 November 2012, pukul 15.18 WIB.
http://www.epsteineducation.com/home/articles/file/research/RoleFeedback.pdf diakses pada tanggal 22 Februari 2013, pukul 19.31 WIB.
http://www.epsteineducation.com/home/articles/file/research/immediate_feedback .pdf
diakses pada tanggal 21 Februari 2013, pukul 21.20 WIB.
http://www.epsteineducation.com/home/articles/file/research/immediatefeedbackd uringacademictesting.pdf
(54)
http://www.learner.org/workshops/socialstudies/pdf/session7/7.OngoingAssessme nt.pdf
diakses pada tanggal 24 Maret 2013, pukul 10.10 WIB.
Kumano, Y. 2001. Authentic Assessment and Portofolio Assessment-Its Theory and Practice. Japan: Shizuoka University.
Majid, A. 2005. Perencanaan Pembelajaran dan Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Masidjo, I. 1995. Penilaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Mergendoller, J. R., & Thomas, J. W. 2000. Managing Project Based Learning : Principles from The Field. Novato.CA: Buck Institute for Education. Munaf, Syambasri. 2001. Evaluasi Pendidikan Fisika. Bandung: Jurusan
Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.
Poerwanti, E. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas.
Prasetyo, Eka. 2005. Orang Miskin Tanpa Subsidi. Yogyakarta: Resist Book. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Ststistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
MediaKom.
Rosidin, Undang. 2010. Dasar-Dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran Pedoman Praktikum bagi Mahasiswa Calon Pendidik. Universitas
Lampung: Bandar Lampung
Stiggins, R.J. 1994. Student-Centered Classroom Assessment. New York: Macmillan College Publishing Company.
Sudjana, N. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sudrajat, A. 2008. Penilaian Hasil Belajar Siswa. [Online]. Tersedia: http://www.ahkmadsudrajat.com [November 2012].
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. www.uc.edu/content/.../IF-ATinstructions.pdf
(1)
31 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 _____ 2 ____ 1 1 1 2 ) 1 ( ) 1 ( n n n n s n s n X X t
1.2 Uji Hipotesis
Setelah data diketahui terdistribusi normal maka pengujian
hipotesis dalam penelitian menggunakan uji statistik parametrik tes yakni uji t untuk dua sampel bebas (independent sample t test). Uji ini dilakukan untuk membandingkan dua sampel yang berbeda (bebas). Independent Sample t Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan.
Adapun hipotesis yang akan diuji adalah
H0 : Tidak terdapat perbedaan signifikan yang menunjukan bahwa penerapan rubrik asesmen IF-AT lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan penerapan pengambilan nilai menggunakan teknik penilaian konvensional (Non IF-AT).
H1: Terdapat perbedaan signifikan yang menunjukan bahwa penerapan rubrik asesmen IF-AT lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan penerapan pengambilan nilai menggunakan teknik penilaian konvensional (Non IF-AT).
Rumus perhitungan Independent Sample t Test adalah sebagai berikut :
(2)
32 Rumus di atas menunjukan t adalah thitung, kemudian ttabel dicari pada tabel distribusi t dengan = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dan dengan derajat kebebasan (df) n-2. Setelah diperoleh besar thitung dan ttabel maka dilakukan pengujian dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Kriteria pengujian
HO diterima jika -ttabel thitung ttabel
HO ditolak jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai
probabilitas.
Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka HO
diterima.
Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka HO
(3)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Data hasil penelitian, pengolahan data, analisis, dan pembahasan menjadi acuan penulis dalam memperoleh kesimpulan, kesimpulannya adalah: 1. Ada perbedaan rata-rata hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran
yang menggunakan rubrik asesmen IF-AT dan Non IF-AT.
2. Penerapan rubrik asesmen IF-AT secara signifikan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar, dimana rata-rata hasil belajar dengan menerapkan rubrik asesmen IF-AT lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan penilaian konvensional (Non IF-AT).
B. Saran
Hasil pengamatan serta temuan selama proses penelitian yang telah dilaksanakan membuat penulis mempunyai beberapa saran bagi pihak yang ingin memperdalam tentang rubrik asesmen IF-AT, diantaranya:
1. Pembelajaran dengan menerapkan rubrik asesemen IF-AT dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru-guru di sekolah sebagai salah satu upaya untuk memperoleh nilai hasil belajar yang lebih tinggi.
2. Bagi pihak yang akan menerapkan rubrik asesmen ini diharapkan agar menemukan atau menciptakan teknik baru dalam membuat lapisan tipis
(4)
52 sebagai penutup jawaban dalam lembar jawaban IF-AT supaya lapisan tersebut lebih sempurna dalam menutup jawaban dan tidak mudah terkelupas.
3. Diharapkan ada penelitian dan pengembangan lebih jauh tentang rubrik asesesmen IF-AT, karena penulis mengakui masih banyak kekurangan dalam melaksanakan penelitian ini.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi,
cetakan ke tujuh. Jakarta: Bumi Aksara.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi. Jakarta: BSNP.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Teknik Penyusunan RPP. Jakarta: Depdiknas.
. 2009. Panduan Implementasi Standar Penilaian pada KTSP di Sekolah. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali & Mulyono, P. 2007. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:
Grasindo.
Hamalik, O. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. http://repository.upi.edu/skripsilist.php
diakses pada tanggal 22 Oktober 2012, pukul 13.23 WIB. http://www.epsteineducation.com/home/about/default.aspx
diakses pada tangga l6 November 2012, pukul 15.18 WIB.
http://www.epsteineducation.com/home/articles/file/research/RoleFeedback.pdf diakses pada tanggal 22 Februari 2013, pukul 19.31 WIB.
http://www.epsteineducation.com/home/articles/file/research/immediate_feedback .pdf
diakses pada tanggal 21 Februari 2013, pukul 21.20 WIB.
http://www.epsteineducation.com/home/articles/file/research/immediatefeedbackd uringacademictesting.pdf
(6)
http://www.learner.org/workshops/socialstudies/pdf/session7/7.OngoingAssessme nt.pdf
diakses pada tanggal 24 Maret 2013, pukul 10.10 WIB.
Kumano, Y. 2001. Authentic Assessment and Portofolio Assessment-Its Theory and Practice. Japan: Shizuoka University.
Majid, A. 2005. Perencanaan Pembelajaran dan Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Masidjo, I. 1995. Penilaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Mergendoller, J. R., & Thomas, J. W. 2000. Managing Project Based Learning : Principles from The Field. Novato.CA: Buck Institute for Education. Munaf, Syambasri. 2001. Evaluasi Pendidikan Fisika. Bandung: Jurusan
Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.
Poerwanti, E. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas.
Prasetyo, Eka. 2005. Orang Miskin Tanpa Subsidi. Yogyakarta: Resist Book. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Ststistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
MediaKom.
Rosidin, Undang. 2010. Dasar-Dasar dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran Pedoman Praktikum bagi Mahasiswa Calon Pendidik. Universitas
Lampung: Bandar Lampung
Stiggins, R.J. 1994. Student-Centered Classroom Assessment. New York: Macmillan College Publishing Company.
Sudjana, N. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sudrajat, A. 2008. Penilaian Hasil Belajar Siswa. [Online]. Tersedia: http://www.ahkmadsudrajat.com [November 2012].
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. www.uc.edu/content/.../IF-ATinstructions.pdf