Daerah Tembakan Hakikat Permainan Bola basket
25 pentahapan, serta memerlukan perencanaan yang tepat dam
cermat. b. Proses latihan harus teratur dan bersifat progresif. Teratur
maksudnya latihan harus dilakukan secara ajeg, maju, dan berkelanjutan kontinyu. Sedang bersifat progresif maksudnya
materi latihan diberikan dari ynag mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang lebih sulit kompleks, dan dari yang ringan ke
yang lebih berat.
c. Pada setiap satu kali tatap muka satu sesisatu unit latihan harus memiliki tujuan dan sasaran.
d. Materi latihan harus berisikan materi teori dan praktek, agar pemahaman dan penguasaan keterampilan menjadi relatif
permanen. e. Menggunakan metode tertentu, yaitu cara paling efektif yang
direncanakan secara bertahap dengan memperhitungkan faktor kesulitan, kompleksitas gerak, dan penekanan pada sasaran
latihan.
Menurut Sukadiyanto 2011: 8-9, menjelaskan bahwa sasaran dan tujuan secara garis besar, antara lain untuk a meningkatkan kualitas fisik
dasar secara umum dan menyeluruh, b mengembangkan dan meningkatkan
potensi fisik
yang khusus,
c menambah
dan menyempurnakan
keterampilan teknik,
d mengembangkan
dan menyempurnakan strategi, teknik, dan pola bermain, dan e meningkatkan
kualitas dan kemampuan psikis olahragawan dalam bertanding. Pada umumnya latihan akan mempertahankan dan meningkatkan
keterampilan yang dilakukan secara berkelanjutan. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan perlu adanya pemahaman prinsip-prinsip latihan.
Sukadiyanto 2011: 13 menyatakan bahwa: Prinsip latihan merupakan hal-hal yang harus ditaati, dilakukan
atau dihondari agar tujuan latihan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Prinsip-prinsip latihan memiliki peranan penting
terhadap aspek fisiologis dan psikologis olahragawan. Dengan memahami prinsip-prinsip latihan, akan mendukung upaya dalam
meningkatkan
kualitas latihan.
Selain itu,
akan dapat
26 menghindarkan olahragawan dari rasa sakit dan timbulnya cidera
selama dalam proses latihan.
Pada proses latihan yang menuntut untuk berfikir keras untuk mencapai yang diinginkan. Latihan yang sering dilakukan terlalu sering
akan menimbulkan kejenuhan pada proses latihan. Hal ini pelatih dituntut untuk mempunyai dan memberikan latihan yang bervariatif untuk atletnya.
Latihan yang bervariatif tetapi dengan tujuan yang sama pada disetiap sesi latihan. Menurut Sukadiyanto 2011: 20 menjelaskan bahwa program
latihan yang baik harus disusun secara variatif untuk menghindari kejenuhan, keengganan dan keresahan yang merupakan kelelahan secara
psikologis.