secara umum ada dua kategori utama. Pertama adalah cara menyerap informasi degan mudah modalitas dan yang kedua adalah cara
mengatur dan mengolah informasi yang didapat dominasi otak DePorter, 2011.
2. Gaya Belajar menurut DePorter VAK
DePorter 2011 membagi gaya belajar berdasarkan bagaimana seseorang menyerap informasi dengan mudah modalitas dan
bagaimana seseorang mengolah informasi dominasi otak menjadi tiga kelompok, yaitu : gaya belajar visual, gaya belajar auditori dan gaya
belajar kinestetik. Pelajar visual belajar melalui apa yang dilihat, pelajar auditorial melakukannya melalui apa yang didengar dan pelajar
kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan. Semua orang belajar menggunakan ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu, namun
kebanyakan lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya DePorter, 2011. Grinder dalam DePoter, 2011 mencatat duapuluh
dua dari tigapuluh siswa mampu belajar secara efektif dengan cara visual, auditorial dan kinestetik sehingga tidak memerlukan perhatian
khusus, namun enam siswa lainnya memilih satu cara yang lebih menonjol dari modalitas yang mereka punya, sehingga mereka harus
bekerja keras untuk memahami perintah, kecuali jika ada perhatian khusus. Bagi siswa-siswa ini mengetahui gaya belajar berarti
perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan. Dua siswa lainnya mempunyai kesulitan belajar karena sebab eksternal. Meskipun gaya
belajar terbagi menjadi tiga, bukan berarti bahwa seseorang hanya memiliki satu karakteristik gaya belajar tertentu sehingga tidak
memiliki karakteristik gaya belajar yang lain DePorter, 2011. DePorter 2011 menyebutkan ciri-ciri siswa yang memiliki gaya belajar visual
dan auditorial sebagai berikut :
a. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual adalah cara mudah belajar dengan penghliatan DePorter, 2011. Ciri-ciri siswa dengan gaya belajar
visual menurut DePorter adalah sebagai berikut: Rapi dan teratur; Berbicara dengan cepat; Perencana dan pengatur jangka panjang
yang baik; Teliti terhadap detail; Mementingkan penampilan baik dalam hal pakaian maupun presentasi; Pengeja yang baik dan
dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pemikiran mereka; Mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar; Mengingat
dengan asosiasi visual; Tidak terganggu dengan keributan; Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika
ditulis dan sering kali minta bantuan orang untuk mengulanginya; Pembaca cepat dan tekun; Lebih suka membaca daripada
dibaacakan; Membutuhkan
pandangan dan
tujuan yang
menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek; Mencoret-coret tanpa
arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat; Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain; Sering menjawab
pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak; Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato; Lebih suka seni
daripada musik; Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan tetapi tidak pndai memillih kata-kata; Kadang-kadang kehilangan
konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan.
b. Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar auditori adalah cara mudah belajar dengan pendengaran DePorter, 2011. Ciri-ciri siswa dengan gaya belajar
auditorial menurut DePorter adalah sebagai berikut: Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja; Mudah terganggu oleh keributan;
Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca; Senang membaca dengan keras dan mendengarkan;
Dapat e gula gi ke
ali da e iruka ada’ ira a da warna suara; Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam
bercerita; Berbicara dalam irama yang terpola; Biasanya pembicara yang fasih; Lebih suka musik daripada seni; Belajar dengan
mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat; Suka berbicara, suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu
yang panjang lebar; Mempunyai masalah dengan pekerjaan- pekerjaan yang melibatkan visualisasi seperti memotong bagian-
bagian hingga sesuai satu sama lain; Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya; Lebih suka gurauan lisan daripada
membaca komik.
c. Gaya Belajar Kinestetik