5
2. Gejala klinis
Gejala klinis ditandai dengan perasaan lelah, gelisah, emosi, apatis, adanya kehitaman didaerah sekitar mata, kelopak mata bengkak,
konjungtiva merah, dan mata perih, perhatian tidak fokus, serta sakit kepala.
3. Penyimpangan tidur
Penyimpangan tidur meliputi perubahan tingkah laku dan auditorik, meningkatnya kegelisahan, gangguan persepsi, halusinasi visual, dan
auditorik, bingung dan disorientasi tempat dan waktu, gangguan koordinasi, serta bicara rancu, tidak sesuai, dan intonasinya tidak teratur.
2.2.2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin dan
berkompeten untuk mengatasinya Potter Perry, 2005. Diagnosa keperawatan biasanya terdiri dari tiga komponen yaitu respon
manusia atau masalah, faktor yang berhubungan, serta tanda dan gejala Iyer Camp, 2004.
Diagnosa keperawatan pada masalah kebutuhan istirahat dan tidur adalah sebagai berikut:
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan:
- Proses penuaan
- Kerusakan transpor oksigen
- Kerusakan eliminasi
- Pengaruh obat
- Immobilitas
- Pola aktivitas siang hari
- Nyeri
- Kecemasan
- Lingkungan yang mengganggu
Universitas Sumatera Utara
6
2. Cemas berhubungan dengan ketidakmampuan untuk tidur, henti napas saat
tidur sleep apnea. 3.
Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia. 4.
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan somnabolisme. 5.
Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangan tidur hipersomnia.
Kemungkinan data yang ditemukan: -
Perubahan penampilan dan perilaku. -
Iritabilitas atau letargi. -
Sering menguap. -
Lingkaran hitam disekitar mata -
Perubahan tingkat aktivitas -
Mata konjungtiva merah
2.2.3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi
keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut Potter Perry, 2005. Tujuan dari perencanaan keperawatan pada masalah kebutuhan istirahat dan
tidur ialah untuk mempertahankan kebutuhan istirahat dan tidur dalam batas normal, penurunan waktu mulai tidur dan peningkatan jumlah jam tidur malam serta secara
verbal klien mengatakan dapat lebih rileks dan lebih segar saat terbangun dari tidur Wilkinson, 2006; Tarwoto Wartonah, 2010.
Universitas Sumatera Utara
7
Rencana Tindakan Keperawatan pada Gangguan Pola Tidur Intervensi Rasional
1. Lakukan pengkajian masalah gangguan
tidur klien, Karakteristik, dan penyebab kurang tidur.
2. Anjurkan klien untuk mengurangi
distraksi lingkungan dan hal-hal yang dapat mengganggu tidur.
3. Anjurkan klien untuk tidur dengan posisi
yang nyaman, seperti posisi setengah duduksemifowler.
4. Anjurkan klien untuk meningkatkan
aktivitasnya pada siang hari. 5.
Anjurkan klien untuk mengurangi aktivitas sebelum tidur.
6. Anjurkan klien untuk tidak banyak tidur
pada siang hari. 7.
Anjurkan klien makan yang cukup satu jam sebelum tidur.
8. Berikan pengetahuan kesehatan kepada
klien tentang jadwal tidur, cara mengurangi stres dan cemas serta latihan
relaksasi. 1.
Memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana
perawatan. 2.
Mengurangi gangguan saat tidur.
3. Meningkatkan tidur
4. Menghindari tidur siang yang
berlebihan. 5.
Dapat mempercepat klien untuk masuk pada tahap tidur.
6. Tidur siang hari dapat
menyebabkan malamnya tidak bisa tidur
7. Meningkatkan tidur
8. Meningkatkan pola tidur.
Universitas Sumatera Utara
8
2.3. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS 2.3.1. Pengkajian Keperawatan