ANALISIS RETURN SAHAM INVESTASI REKSADANA CAMPURAN MENGGUNAKAN MODEL CAPM
“ANALISIS RETURN SAHAM INVESTASI REKSADANA CAMPURAN
MENGGUNAKAN MODEL CAPM”
Oleh
ELIA NOVRIYANTI
SkripsiSebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014
(2)
ABSTRAK
“ANALISIS RETURN SAHAM INVESTASI REKSADANA CAMPURAN
MENGGUNAKAN MODEL CAPM”
Oleh
ELIA NOVRIYANTI
Pada awal berdirinya, dana yang dikelola reksadana lebih banyak dialokasikan direksadana campuran karena memiliki reksiko paling kecil.Hal itu dapat dilihat dari perkembangannya. Reksadana Campuran merupakan perusahaaan yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan hutang yang perbandingannya dalam kategori Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Saham. Sehingga kinerja Reksadana Campuran lebih baik dibandingkan dengan Reksadana yang lainnya.Reksadana Campuran ini lebih bernilai positif dengan menggunakan analisis CAPM.Maka dari Reksadana Campuran lebih diminati dibandingkan dengan reksadana yang lainnya.Model CAPM merupakan pengembangan teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru yaitu teori sistematik (sistematc risk) dan resiko spesifik/resiko tidak sistematik (spesifik risk/ unsitematic risk) pada tahun 1990,William Sharpe memperoleh tabel ekonomi atas teori pembentukan harga aset keuangan yang kemudian disebut Capital Asset Priccing Model (CAPM).
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui kinerja reksadana campuran dengan menggunakan analisis CAPM memiliki kinerja yang lebih baik. (dilihat dari nilai abnormal returnbernilai positif(α positif) ).
Dari hasil dari pengelolaan data, diketahui bahwa Sertifikat Bank Indonesia dan Model CAPM berpengaruh secara signifikan terhadap hasil investasi reksadana campuran kurun waktu desember 2012. Nilai koefisienregresi tiap-tiap variabel beban terhadap variabel terkait yang diamati. Berdasarkan nilai t-hitung untuk variabel suku bunga Sertifikat Bank Indonesia mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap hasil investasi reksadana campuran, sedangkan koefisien regresi (β1) yang bertanda positif menunjukkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa suku bunga Sertifikat Bank Indonesia berpengaruh signifikan secara positif terhadap investasi pasar uang. Logikanya,kenaikan suku bunga akan membuat investor lebih tertarik untuk inverstasi di reksadana campuran.Return free (Rf) sebesar 0,44386 menunjukkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia,dan CAPM menjelaskan return investasi reksadana campuran sebesar 6,45% sedangkan sisanya 3,83% dijelaskan oleh variabel yang tidak diamati menggunakan indeks jensen,bernilai positif.
(3)
(4)
(5)
(6)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan dari pasangan yang sangat berbahagia dari Bapak Apriyadi (Alm) dan ibu Suharti disebuah desa elok nan indah yang disebut dengan desa Purworejo,Kotagajah
Lampung Tengah pada hari yang baik yaitu pada hari minggu, 06 november 1988.
Adapun riwayat pendidikan penulis terurai sebagai berikut. Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) Darulfallah diselesaikan tahun 1999, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 02 Kotagajah, pada tahun 2001, Sekolah Menengah Pertama WIRATAMA Kotagajah pada tahun 2004, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA WIRATAMA Kotagajah pada tahun 2007.
Tahun 2007, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan D III Koperasi Unila melalui jalur Non-SPMB, tidak lama berselang penulis mengajukan permohonan pindah program studi pada jurusan Manajemen Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa penulis mengikuti beberapa organisasi, diataranya adalah Himakop (Himpunan Mahasiswa Koperasi).
(7)
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya kecil yang sederhana ini kepada Alm. Ayahanda Apriyadi dan ibunda Suharti yang senantiasa menguncurkan doa, semangat, dan kasih sayangnya serta materi dalam setiap langkah ananda.
Kakakku Wiraningsih,Herawati Oktavia,kakak iparku Sutiyo dan ponakan-ponakanku yang lucu-lucu Mustafa Faris Fatin, Nida Nuha Amatullah, dan Novlesya Tika Regiana yang selalu menyemangati dan menantikan keberhasilanku.
Dwi Wahyu Eka Pratama yang selalu mendukung, menyemangati dan menanti keberhasilanku.
Sahabat-sahabatku tercinta.
Orang-orang yang selalu dan senantiasa dengan ikhlas membimbing dan membantuku.
(8)
MOTO
Jangan anggap kesungkaran sebagai kesusahan berusaha terlebih dahulu agar semuanya
terasa lebih mudah”
“Allahumma yasir walaa tu’assir”
(9)
SANWACANA
Segala puji bagi Allah atas karunia, kasih sayang, dan kemudahan-kemudahanyang dilimpahkan oleh-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Analisis Return Saham Investasi Reksadana Campuran MenggunakanModel CAPM”. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah kepada baginda Nabi Muhamamad SAW, atas segala perjuangan dan amanah yang tak pernahpadam sampai akhir zaman.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimaksih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Sugeng P. Harianto, M.S., selaku Rektor Universitas Lampung.
2. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Aida Sari, S.E., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
4. Ibu Roslina, S.E., selaku Pembimbing Akademik yang turut serta memberikan bimbingan
Dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai.
5. Bapak Hi. M. Syaitibi CH, S.E., selaku Dosen Pembimbing Utama atas kesediaannya
Untuk memberikan bimbingan, saran, kritik, waktu motivasi serta sumbangan pemikiran
Yang sangat membantu dan nasehat dalam proses menyelesaikan skripsi ini.
(10)
Untuk memberikan bimbingan, saran, kritik, waktu motivasi serta sumbangan pemikiran
Yang sangat membantu dan nasehat dalam proses menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Iban Sofyan, S.E.,M.M., selaku Dosen Penguji Utama pada ujian skripsi.
Terimakasih untuk masukan nya,nasehat dan saran-saran perbaikan dan motivasi yang
Sudah diberikan.
8. Bapak dan Ibu dosen pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
Yang telah mengajarkan banyak hal selama perkuliahan.
9. Karyawan dan staf akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang membantu permasalahan
Akademik.
10. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan,bekerja
Keras, percaya, serta kakak-kakak dan ponakanku atas kasih sayang dan dukungan
Yang kalian berikan.
11. Dwi Wahyu Eka Pratama yang Insaallah akan menjadi Pendamping hidupku.
Terimakasih selalu mendukung dan menyemangati dalam proses penyelesaian skripsi ini.
12. Teman-temakuliah,ratih,dian,retta,tony,tika,zila,putri,pitri,robi,deni,ferli,majid,desna,icha
dan teman-teman kosan tori,allen,nori,cristy,ana,hani yang telah banyak membantu dalam
motivasi dan memberikkan banyak pelajaran dalam kebersamaan baik suka maupun duka.
13. Tante Is Setiyowati dan mas Nasir yang juga sangat berpartisipasi dalam keberhasilanku
(11)
14. Dan semua pihak yang telah membantu baik secara tidak langsung maupun tidak
Tidak langsungdalam penulisan skripsi ini.
Hanya doa yang dapat penulis panjatkan kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan mereka dengan kebaikan pula. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari keempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung,03 Desember 2014
Penulis
(12)
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI...ii
DAFTAR TABEL...iv
DAFTAR GAMBAR...v
DAFTAR LAMPIRAN...vi
I. PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Permasalahan...9
1.3 Tujuan Penelitian...9
1.4 Kerangka Pemikiran...9
1.5 Hipotesis...14
II. LANDASAN TEORI...15
2.1 Pengertian Investasi...15
2.2 Jenis-jenis Investasi...16
2.3 Teori Portofolio...17
2.3.1 Manajemen Portofolio Investasi...18
2.3.2 Diversifikasi Portofolio...20
2.4 Pengertian Investasi Reksadana...21
2.5 Pengertian Resiko...22
2.6 Keunggulan dan Resiko Investasi Reksadana...23
(13)
2.7.1 Sertifikat Bank Indonesia (SBI)...25
2.7.2 Analisis Model CAPM...26
2.8 Penelitian Terdahulu...27
III. METODE PENELITIAN...30
3.1 Objek Penelian...30
3.1.1 Populasi dan Sampel...30
3.2 Jenis dan Sumber Data...32
3.3 Metode Pengumpulan Data...35
3.4 Tehnik Analisis...36
3.4.1 Menentukan Return Reksadana...36
3.4.2 Menentukan Return Instrumen Bebas Resiko...37
3.4.3 Menentukan Standar Deviasi Return Reksadana...40
3.5 Alat Analisis...40
3.5.1 Uji Akar Unit (Unit Root Test)...41
3.5.2 Uji Independent Sample t-Test...41
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN...43
4.1 Stasioner Data...43
4.2 Analisis Pengukuran Return dan Kinerja Reksadana Campuran...47
V. KESIMPULAN DAN SARAN...50
5.1 Kesimpulan...50
5.2 Saran...51 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(14)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1. Perkembangan Jumlah Perusahaan Reksadana Periode 2011-2013...7
2. Perkembangan Jumlah NAB Periode 2010-2012...8
3. Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian...32
4. Hasil Uji Stasioner...44
(15)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
2. Perhitungan Return NAB Reksadana Campuran periode 2010-2012
3. Hasil Uji Akar Unit (Unit Roor Test)
4. Hasil Uji Independen Sample t-Test
(16)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
(17)
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan-perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan bagian yang terpenting dari pembangunan nasional dengan tujuan akhir yang meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia dan peningkatan ini dapat dicapai melalui pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal memiliki dua fingsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat permodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha,ekspansi,penambanhan modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham,obligasi,reksadana, dan lain-lain.
Reksadana (Mutual Fund) merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat pemodal
(18)
2
memiliki modal kecil yang mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Dilihat dari asal katanya, reksadana berasal dari “reksa” yang berarti “jaga”pelihara”dan kata”dana”yang berarti “(kumpulan) uang”sehingga reksadana secara keseluruhan dapat diartikan sebagai “kumpulan uang yang dipelihara (bersama untuk kepentingan)”. (Darmidji dan Fakhruddin,2001 :147).
Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh manajer investasi. Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio.
Berdasarkan dari portofolio investasinya, reksadana dapat dibedakan menjadi : (Wikipedia.org).
(19)
3
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 100% pada efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang memiliki risiko terendah namun juga memberikan
return yang terbatas.
2. Reksadana Pendapatan tetap (Fixed Income Funds)
Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio nya yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang. Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang membuat nilai return bagi reksadana jenis ini juga lebih tinggi tapi tetap lebih rendah dari pada reksadana campuran atau saham.
3. Reksadana Saham (Equity Funds)
Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan deviden. Reksadana saham memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar demikian juga dengan resiko nya.
4. Reksadana Campuran (Balanced Funds)
Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandinganya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran
(20)
4
secara teoritis dapat lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksadana saham.
Reksadana di Indonesia mulai ada pada tahun 1995 dengan berdirinya BDNI Reksadana. Posisi reksadana semakin kuat dan tumbuh aktif dengan hadirnya
Undang-undang Reksadana Campuran pada tahun 1996, hal itu juga ditunjang dengan adanya landasan hukum dan berbagai mekanisme seputar reksadana telah
terkomodasi lengkap. Hal ini terlihat dengan meningkatnya jumlah reksadana yang berjumlah 25 reksadana pada tahun 1996 menjadi 692 reksadana pada tahun 2012.
Pada awal berdirinya, dana yang dikelola reksadana lebih banyak dialokasikan direksadana campuran karena memiliki reksiko paling kecil. Hal itu dapat dilihat dari perkembangannya. Reksadana Campuran merupakan perusahaaan yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan hutang yang perbandingannya dalam kategori Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Saham. Sehingga kinerja Reksadana Campuran lebih baik dibandingkan dengan Reksadana yang lainnya. Reksadana Campuran ini lebih bernilai positif dengan menggunakan analisis CAPM. Maka dari Reksadana Campuran lebih diminati dibandingkan dengan reksadana yang lainnya. Jadi secara umum Reksadana Campuran lebih cenderung memiliki nilai akurat dibandingkan dengan Reksadana lainnya.
Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor,Sharpe dan Litner. Model CAPM merupakan pengembangan teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru yaitu teori sistematik (sistematc risk) dan resiko
(21)
5
spesifik/resiko tidak sistematik (spesifik risk/ unsitematic risk) pada tahun
1990,William Sharpe memperoleh tabel ekonomi atas teori pembentukan harga aset keuangan yang kemudian disebut Capital Asset Priccing Model (CAPM).
Capital Asset priccing Model mengkomsumsi bahwa para investor adalah perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan mencari mean variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Priccing Model juga mengkonsumsi bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar,dan para investor adalah para price takers,tidak ada pajak maupun biaya transaksi semua asset dapat diperdagangkan secara umum dan para investor dapat menjamin maupun meminjamkan pada jumlah yang tidak ada terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berresiko (fixed risk freer rate)dengan asumsi ini semua investor memiliki portofolio yang resiko nya idientik.
Dengan demikian, bila diprestasikan kesebuah perusahaan yang mempunyai operating leverage dan sekuritas yang tinggi maka perusahaan tersebut akan
mempunyai resiko yang tinggi pula. Ini karena adanya ketidakpastian arus kas yang tinngi dan cenderung mempunyai beta (b) yang tinggi pula. Adapun rumus dari CAPM ini adalah :
Ri = Rf + b (Rm- Ri)
Dimana Ri adalah tingkat keuntungan yang layak dari sekuritas,Rf adalah tingkat keuntungan dari investasi yang bebas beresiko,b adalah beta (ukuran resiko) sekuritas,Rm adalah tingkat keuntungan portofolio pasar.
(22)
6
Bila CAPM ini digunakan untuk menentukan tingkat bunga yang layak dalam perhitungan NPV, maka arus kas yang dipakai adalah arus kas yang diharapkan (evepected cash flow). Dan bila ingin menerapkan didalam capital badgenting, maka yang harus diperhatikan:
1. Menafsirkan beta (b) dari rencana investasi yang sedang dianalisis.
2. Menafsirkan tingkat keuntungan portofolio pasar, tentunya tingkat
keuntungan rata-rata dari keseluruhan kesempatan investasi yang
yang tersedia dipasar modal (indeks pasar).
3. Menentukan tingkat keuntungan dari investasi yang bebas resiko (yang
dimaksud ini adalah sekuritas yang dijamin oleh pemerintah).
4. Menafsirkan arus kas yang diharapkan.
Reksadana di Indonesia lahir melalui Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, mulai dikenal sejak diterbitnya reksadana berbentuk perseroan dan bersifat tertutup. Mengacu pada data dari Bapepam-LK (Tabel 1) reksadana hingga kini mengalami perkembangan yang pesat dimana dari reksadana yang terus meningkat dari tahun ke tahun hingga kini meskipun pada tahun 2010 reksadana sempat mengalami
penurunan. Perkembangan Jumlah Perusahaan Reksadana dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini :
(23)
7
Tabel 1. Perkembangan Jumlah Perusahaan Reksadana periode 2011-2013
Indikator Tahun
2011 2012 2013
Reksadana Pasar Uang 9 12 11
Reksadana Pendapatan Tetap
33 43 35
Reksadana Saham 65 70 80
Reksadana Campuran 28 36 43
Sumber : www.aria.bapepan.go.id (data diolah)
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa jumlah perusahaan reksadana selama empat tahun pasang surut, yaitu jumlah pasar uang pada tahun 2010dari 9 menjadi 12 pada tahun 2011,dan 11 pada tahun 2012. Jumlah perusahaan reksadana pendapatan tetap 2010 berjumlah 33,tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 43 dan pada tahun
2012 mengalami penurunan 35. Jumlah perusahaan reksadana tahun 2010 berjumlah 65,tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 70 dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan 80. Jumlah reksadana campuran tahun 2010 berjumlah 28,tahun 2011 mengalami sedikit kenaikan menjadi 36, dan mengalami kenaikan lagi menjadi 43 pada tahun 2012. Jadi secara umum dapat dilihat perkembangan jumlah perusahaan dari tahun 2010-2012 mengalami perbedaaan yang sangat signifikan.
(24)
8
Tabel 2. Perkembangan jumlah NAB periode 2010-2012
Indikator Tahun
2010 2011 2012
Reksadana saham 741 766 425
Reksadana pendapatan tetap 887 212 123
Reksadana campuran 183 519 790
Reksadana pasar uang 318 216 474
Reksadana terproteksi 332 725 656
Reksadana indeks 36 60 54
Sumber : www.aria.bapepan.go.id (data diolah)
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa jumlah NAB selama tiga tahun
mengalami pasang surut yaitu jumlah Reksadana Saham pada tahun 2010 mengalami kenaikan yaitu 741 menjadi 766,dan 425 pada tahun 2012. Jumlah Reksadana
Pendapatan Tetap pada tahun 2010 mengalami penurunan yaitu 887 menjadi 212,dan 425 pada tahun 2012. Jumlah Reksadana Campuran pada tahun 2010 mengalami kenaikan 183 menjadi 519,dan 790 pada tahun 2012. Jumlah Reksadana Pasar Uang pada tahun 2010 mengalami penurunan yaitu dari 318 menjadi 216,dan 474 pada tahun 2012. Jumlah Reksadana Terproteksi pada tahun 2010 mengalami kenaikan yaitu dari 332 menjadi 725, dan 656 pada tahun 2012. Jumlah Reksadana Indeks pada
(25)
9
tahun 2010 mengalami kenaikan yaitu dari 36 menjadi 60,dan 54 pada tahun 2012. Jadi secara umum dapat dilihat perkembangan jumlah NAB dari tahun 2010-2012 mengalami perbedaan yang sangat signifikan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis Return Saham Investasi Reksadana Campuran menggunakan Model CAPM “
1.2 Permasalahan
Apakah kinerja reksadana campuran dengan menggunakan analisis CAPM memiliki kinerja yang lebih baik (dilihat dari nilaiα ab or al retur bernilai positif (α positif) ).
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui kinerja reksadana campuran dengan menggunakan analisis CAPM memiliki kinerja yang lebih baik. (dilihat dari nilaiα ab or al retur bernilai positif (α positif) ).
1.4 Kerangka Pemikiran
Ada tiga jenis sikap investor terhadap risiko, yaitu yang senang mengambil risiko (risk seeker), anti risiko (risk aversion) dan acuh (indifference ) terhadap risiko.
Kelompok pengambil risiko (risk seeker) adalah orang yang senang dengan risiko
(26)
10
pengambil risiko akan lebih memilih investasi yang mempunyai risiko yang lebih besar. Seorang penghindar risiko (risk averter) akan cenderung mengambil keputusan
pada jenis investasi yang kurang mengandung risiko. Sementara itu seseorang yang acuh terhadap risiko (risk indifference) tidak akan peduli akan jenis mana yang akan
diambil. (Weston,1995:427). Oleh karena itu Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor,Sharpe dan Litner. Model CAPM merupakan pengembangan teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru yaitu teori sistematik (sistematc risk) dan resiko spesifik/resiko tidak sistematik (spesifik risk/ unsitematic risk) pada tahun 1990,William Sharpe memperoleh tabel ekonomi atas teori pembentukan harga aset keuangan yang kemudian disebut Capital Asset Priccing Model (CAPM).
Capital Asset priccing Model mengkomsusmi bahwa para investor adalah perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan mencari mean variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Priccing Model juga mengkonsumsi bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar,dan para investor adalah para price takers,tidak ada pajak maupun biaya transaksi semua asset dapat diperdagangkan secara umum dan para investor dapat menjamin maupun meminjamkan pada jumlah yang tidak ada terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berresiko (fixed risk free rate) dengan asumsi ini semua invstor memiliki portofolio yang resiko nya idientik.
(27)
11
Pasar saham meupakan pendaftaran saham, dan sebuah statistik menggambarkan harga komposit dari komponennya. Dia digunakan sebagai alat untuk mewakilkan karakteristik dari saham komponennya, semuanya memiliki kesamaan seperti
perdagangan di pasar saham yang sama, merupakan bagian dari industri sejenis, atau memiliki kapitalisasi pasar yang mirip. Banyak index dibuat berdasarkan berita atau jasa finansial digunakan untuk mengukur performa portofolio seperti reksadana. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui
perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti oblogasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce,Lliyd, 1976)
Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat
digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain.
Reksadana (Mutual Fund) merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat pemodal
(28)
12
memiliki modal kecil yang mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandinganya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secara teoritis dapat lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksadana saham. Reksadana Campuran lebih bernilai positif dengan
menggunakan analisis CAPM. Karena cara kerja analisis CAPM dilakukan dengan investor melakukan reksdana campuran menggunakan model CAPM dapat
mempengaruhi Obnormal Return α>0 berdasarkan indeks jansen memiliki kinerja yang positif. Sedangkan Reksdana pasar menggunakan model CAPM dapat mempengaruhi Obnormal Return α<0 memiliki kinerja yang negatif. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(29)
13
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Reksadana
Reksadana Campuran Reksadana Pasar INVESTOR
CAPM
Abnormal return
α>0
Abnormal return
α<0
(30)
14
1.5 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan dan masih perlu di uji kebenarannya secara empiris. Berdasarkan penjelasan dari latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan, hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
H1 Diduga kinerja Reksadana Campuran berdasarkan nilaiα ab or al retur bernilai positif.
(31)
II. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Investasi
Investasi (Investement) menurut The Amarican Heritage Dictionaryof The English
Languange, adalah kata benda yang berrati invest. Kata invest sendiri mempunyai
dua definisi. Pertama, menepatkan (uang atau modal) demi hasil atau bunga dengan cara membeli property,saham,obligasi dan lain-lain. Kedua, meluangkan atau
memanfaatkan (waktu,uang,atau tenaga)demi keuntungan atau manfaat dikemudian hari. (Cahyono,2000:5).
Investasi (Investment) menurut The American Heritage Dictionary of The English
Language,adalah kata benda dari kata invest. Kata invest sendiri mempunyai dua
definisi. Pertama, menempatkan (uang atau modal) demi hasil atau bunga dengan cara membeli property, saham, obligasi, dan lain-lain. Kedua, meluangkan atau
memanfaatkan (waktu, uang atau tenaga) demi keuntungan atau manfaat dikemudian hari. (cahyono, 2000:5).
Investasi didefinisikan sebagai penggunaan dana atau modal untuk pembelian instrumen investasi, seperti saham, obligasi, reksadana, instrument pasar uang, properti, dan yang sejenisnya. Untuk memudahkan memahami pengertian investasi, maka harus mengetahui tiga hal utama yang mendasari perlunya melakukan investasi. Pertama, adanya kebutuhan masa depan atau kebutuhan saat ini yang belum mampu
(32)
16
untuk dipenuhi saat ini. Kedua, adanya keinginan untuk menambah nilai aset, adanyakebutuhan untuk melindungi nilai aset yang sudah dimilki.Ketiga, karena adanya inflasi.(Pratomo dan Nugraha, 2002). Investasi merupakan komitmen menanamkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama beberapa periode pada masa mendatang. Selain itu, investasi juga merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang lebih berorientasi ke risiko, yang dirancang untuk mendapatkan perolehan modal (Downes dan Goodman dalam warsono, 2001 : 1).
2.2 Jenis-jenis Investasi
Pada dasar nya aset Investasi dapat digolongkan kedalam dua jenis, yaitu :
1. Aset Riil (Real Asset)
Aset Riil adalah aset yang memiliki wujud.Contohnya adalah tanah, rumah, emas, dan logam mulian lainya.Berinvestasi pada aset riil merupakan hal yang umum dilakukan.Contohnya, membeli rumah, dan kemudian menyewakannya sehingga mendapatkan pendapatan bulanan.Belum lagi ketika rumah itu selesai disewa dan harganya naik, kemudian dapat menjualnya dan mendapatkan keuntungan. Banyak keuntungan dari berinvestasi di aset riil ini, karena meskipun harganya dapat naik turun, tetapi dalam jangka panjang nilainya cenderung meningkat.
(33)
17
Aset finansial merupakan aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memilki nilai yang tinggi.Umumnya aset finansial ini terdapat di dunia perbankan dan juga di pasar uang, yang di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia.Beberapa contoh dari aset finansial adalah instrument pasar uang, obligasi, saham, dan reksadana. Aset keuangan ini dapat dilakukan dua cara, yaitu :
1. Investasi Langsung (direc investment)
Investasi Langsung merupakan investasi yang dilakukan pemodal dengan membeli atau memiliki secara langsung aset keuangan, misalnya : ketika pemodal membeli saham maka kepemillikan saham tersebut dimiliki langsung oleh pemodal.
2. Investasi tidak langsung (indirect investment)
Pemodal membeli kertas berharga yang menunjukan kepemilikan atas suatu perusahaan, selanjutnya perusahaan investasi tersebut membeli sekumpulan atau portfolio aset keuangan nama pemilik perusahaan investasi tersebut, misalnya Reksadana (Mutual Fund) .
2.3 Teori Portofolio
Menurut John (2005:53), kerja besar diserahkan untuk pembentukan portofolio. Teori portofolio (portofolio theory) menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya
harus dipertimbangkan dengan asumsi tersedia kerangka formal untuk mengukur keduanya dalam pembentukan portofolio. Dalam bentuk dasarnya, teori portofolio dimulai dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian aset efek dimasa depan dapat
(34)
18
diestimasi dan kemudian menentukan risiko dengan variasi distribusi pengembalian. Dengan asumsi tertentu, teori portofolio mengasumsikan bahwa investor yang
rasional menolak untuk meningkatkan risiko tanpa disertai peningkatan pengembalian yang diharapkan.
2.3.1 Manajemen Portofolio Investasi
Manajemen portofolio investasi menjadi alat (tools) dalam mengelola portofolio
investasi. Manajemen portofolio investasi merupakan proses yang sistematis, dinamis, dan berkelanjutan. Manajemen portofolio investasi memberikan kerangka kerja (frame work) bagi pengelola investasi yang mencakup proses perencanaan,
implementasi, evaluasi, dan penyesuaian. Kerangka kerja melalui pengelolaan investasi reksadana akan memberikan hasil yang optimal.
Proses manajemen portofolio secara sistematis memerlukan 4 (empat) langkah yaitu (Pratomo, 2001:111)
1. Menentukan tujuan dan batasan investasi
Dalam menentukan tujuan investasi, kita perlu terlebih dahulu mengetahui jangka waktu investasi yang akan dilakukan tergantung dengan kapan dana dibutuhkan untuk masing-masing tujuan. Umumnya kategori jangka waktu investasi dibagi dalam 3 (tiga) kategori, yaitu jangka pendek (< 3 tahun), menengah (3-6 tahun), dan jangka panjang (> 6 tahun). Penentuan jangka waktu investasi ini akan berkaitan langsung
(35)
19
dengan jenis investasi yang dapat dimiliki potensi hasil investasi yang dapat diperoleh serta batasan risiko yang harus dihadapi.
2. Memformulasikan strategi investasi dalam bentuk alokasi asset
Strategi ini berkaitan dengan jenis instrumen yang akan dipilih sesuai dana yang kita miliki. Besar kecilnya hasil investasi sangat tergantung pada alokasi dana yang ditetapkan. Alokasi asset memberikan gamvaran mengenai hasil investasi serta tingkat penerimaan risiko.
3. Mengimplementasikan starategi dan monitoring
Dalam tahap implementasi strategi dan monitoring, hal-hal yang dapat kita tentukan untuk pertimbangan adalah memilih Manajer investasi, memilih reksadana yang sesuai, melakukan transaksi, dan monitoring.
4. Melakukan Penyesuaian
Tujuan melakukan penyesuaian adalah mengubah asset alokasi dari dana yang sudah terkumpul maupun alokasi kontribusi dengan jalanya waktu. Sebagai suatu proses yang dinamis, proses manajemen portofolio memerlukan masukan (input) dari
kondisi internal investor dan masukan dari kondisi eksternal, kedua kondisi ini dapat dari waktu ke waktu. Adanya perubahan-perubahan ini, menyebabkan manajemen portofolio juga memerlukan penyesuaian-penyesuaian, sehingga proses ini
(36)
20
2.3.2 Diversifikasi portofolio
Diversifikasi portofolio diartikan sebagai pembentukan portofolio dengan sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi risiko portofolio tanpa mengorbankan pengembalian yang dihasilkan.Ini merupakan tujuan yang diinginkan oleh investor.Beberapa
investor melakukan diversifikasi portofolio dengan jalan memasukkan berbagai aktiva yang ada, seperti saham, obligasi, dan realestate. (Fabozzi,1999 :73)
Diversifikasi portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Diversifikasi Naif
Strategi Diversifikasi naïf dicapai pada saat investor melakukan investasi pada sejumlah saham yang berbeda atau kelompok aktiva yang berbeda dan berharap bahwa varians (risiko portofolio) dari pengembalian yang diharapkan atas portofolio dapat diperkecil.
2. Diversifikasi Markowitz
Strategi Markowitz berusaha menggabungkan aktiva-aktiva dalam portofolio dengan pengembalian yang dimiliki korelasi positif kurang dari sempurna, dengan tujuan mengurangi risiko portofolio tanpa mengurangi pengembalian.
(37)
21
2.4 Pengertian Investasi Reksadana
Reksadana (Mutual fund) adalah institusi jasa keuangan yang menerima uang dari
para pemodal yang kemudian dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio yang terdivertifikasikan pada efek atau sekuritas’. (Sunariyah,2000 : 212).
Reksadana merupakan suatu wadah investasi secara kolektif untuk ditempatkan dalam portofolio efek berdasarkan kebijakan investasi yang ditetapkan oleh institusi jasa keuangan.
Reksadana sebagai sarana investasi memiliki beberapa karakteristik tersendiri, yaitu : (Cahyono, 2000 : 41)
1. Reksadana sebagai produk investasi
Artinya, reksadana merupakan salah satu produk yang digunakan untuk investasi dengan tujuan keuntungan di masa akan datang.
2. Reksadana adalah produk missal
Artinya, reksadana dirancang untuk semua kalangan investor, mulai dari investor skala kecil sampai dengan investor lembaga-lembaga yang besar.
3. Menyerahkan control kepada ;pihak lain
Artinya, berinvestasi pada reksadana dilakukan oleh pihak manajer Investasi dan Bank Kustodian, sedangkan investor dapat mengontrol secara tidak langsung, yaitu
(38)
22
menarik dana dengan kebijakan apabila hasil investasi tidak sesuai dengan keinginan investor.
2.5 Pengertian Risiko
Pengertian Risiko menurut Kamus Besar Indonesia adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan) dari suatu perbuatan atau tindakan.Pengertian risiko tersebut mirip dengan konsep risiko tempo dulu dimana risiko dipandang sebagai kerugian pada investasi.
Ada tiga jenis sikap investor terhadap risiko :
1. Pengambil risiko (risk seeker)
Orang yang lebih senang dengan risiko, dengan tertentunya pilihan antara risk yang
lebih besar dan lebih kecil dengan expeted return yang sama, maka risk seeker akan
lebih memilih investasi yang mempunyai risk yang lebih besar.
2. Penghindar risiko (risk averter)
Investor yang apabila dihadapkan pada dua alternatif investasi dengan pengembalian yang diharapkan sama, investor ini cenderung investasi yang kurang berisiko.
3. Acuh terhadap risiko (risk indifference)
Investor yang tidak perduli akan jenis investasi mana yang akan diambil. Investor yang termasuk pada kelompok risk seeker merupakan investor yang berani
(39)
23
kelompokRisk Averter adalah investor ini cenderung untuk menghindari risiko dan
berinvestasi pada asset yang memberikan pandapatan tetap seperti deposito, obligasi atau saham yang tergolong blue chips. Investor ini menyadari tidak mengharapkan
keuntungan investasi yang optimal.Biasanya kalangan investor mayoritas kalangan pensiunan dengan keinginan mendapatkan keuntungan walaupun sedikit namun pasti.
Investor yang tergolong pada risk indifference merupakan tipe investor yang hanya
cenderung ikut-ikutan dalam melakukan pembelian atau penjualan efek sesuai dengan gejolak pasar.
2.6 Keunggulan dan Risiko Investasi Reksadana
2.6.1 Keunggulan Investasi Reksadana
a. Reksadana Pasar Uang
Reksadana yang menempatkan 100% dananya, dalam instrument pasar uang, seperti deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia) atau Obligasi (surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau Pemerintah) yang memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
Adapu beberapa keunggulan Reksadana Pasar Uang adalah :
1. Relatif lebih aman dibandingkan jenis reksadana lainnya.
2. Bersifat likuid atau mudah dicairkan
(40)
24
4. Mempunyai potensi keuntungan sedikit lebih tinggi dari deposito.
b. Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana yang menempatkan minimum 80% dari danannya dalam instrument obligasi.Keunggulannya :
1. Mempunyai potensi keuntungan lebih tinggi dari reksadana pasar uang
2. Investasi jangka menengah
c. Reksadana Campuran
Reksadana yang menempatkan dananya dalam instrument pasar uang atau obligasi, atau saham dengan komposisi yang fleksibel. Keunggulanya
1. Mempunyai potensi keuntungan yang cukup tinggi
2. Investasi jangka menengah sampai panjang
d. Reksadana saham
Reksadana yang menempatkan minimum 80% dari dananya dalam instrument saham. Keunggulanya,
1. mempunyai potensi keuntungan paling tinggi, namun mempunyai risiko yang lebih tinggi dibandingkan reksadana lainnya.
(41)
25
2.6.2 Risiko investasi reksadana
Risiko-risiko yang terkandung dalam reksadana antara lain :
1. Risiko Likuiditas
Penjualan kembali (redemption) sebagian besar unit penyertaan oleh pemilik kepada
manajer investasi secara bersamaan dapat menyulitkan Manajer Investasi dalam menyediakan uang tunai bagi pembayaran tersebut.
2. Risiko menurunya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan
Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrument investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal.
3. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrument investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis.Istilah lainya adalah pasar sedang mengalami kondisi bersih, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainya mengalami penurunan harga-harga yang sangat drastis.
2.7 Faktor-Faktor Fundamental Reksadana Campuran
(42)
26
Salah satu instrumen reksadana campuran di Indonesia adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI). SBI adalah surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto. Sebagai jenis investasi bebas resiko karena dijamin oleh Bank Indonesia, maka suku bunga SBI ini dapat mempengaruhi juga Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana campuran. Data yang digunakan berasal dari situs resmi Bank Indonesia secara bulanan yang dimulai dari Desember 2011 dengan skala interval.
2.7.2 Analisis Model CAPM
Model CAPM merupakan pengembangan teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru yaitu teori sistematik (sistematc risk) dan resiko spesifik/resiko tidak sistematik (spesifik risk/ unsitematic risk) pada tahun 1990,William Sharpe memperoleh tabel ekonomi atas teori pembentukan harga aset keuangan yang kemudian disebut Capital Asset Priccing Model (CAPM).
Capital Asset priccing Model mengkomsusmi bahwa para investor adalah perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan mencari mean variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Priccing Model juga mengkonsumsi bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar,dan para investor adalah para price takers,tidak ada pajak maupun biaya transaksi semua asset dapat diperdagangkan secara umum dan para investor dapat menjamin maupun meminjamkan pada jumlah yang tidak ada terbatas pada tingkat
(43)
27
suku bunga tetap yang tidak berresiko (fixed risk free rate) dengan asumsi ini semua invstor memiliki portofolio yang resiko nya idientik.
2.8 Penelitian Terdahulu
Menurut penelitian terdahulu yang dikemukakan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru yaitu teori sistematik (sistematc risk) dan resiko spesifik/resiko tidak sistematik (spesifik risk/ unsitematic risk) pada tahun
1990,William Sharpe memperoleh tabel ekonomi atas teori pembentukan harga aset keuangan yang kemudian disebut Capital Asset Priccing Model (CAPM).
Capital Asset priccing Model mengkomsusmi bahwa para investor adalah perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan mencari mean variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Priccing Model juga mengkonsumsi bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar,dan para investor adalah para price takers,tidak ada pajak maupun biaya transaksi semua asset dapat diperdagangkan secara umum dan para investor dapat menjamin maupun meminjamkan pada jumlah yang tidak ada terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berresiko (fixed risk free rate) dengan asumsi ini semua invstor memiliki portofolio yang resiko nya idientik.
Pasar saham meupakan pendaftaran saham, dan sebuah statistik menggambarkan harga komposit dari komponennya. Dia digunakan sebagai alat untuk mewakilkan karakteristik dari saham komponennya, semuanya memiliki kesamaan seperti
(44)
28
perdagangan di pasar saham yang sama, merupakan bagian dari industri sejenis, atau memiliki kapitalisasi pasar yang mirip. Banyak index dibuat berdasarkan berita atau jasa finansial digunakan untuk mengukur performa portofolio seperti reksadana. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui
perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti oblogasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce,Lliyd, 1976)
Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal
dapatdigunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain.Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain.
Reksadana (Mutual Fund) merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat pemodal
yang dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang
memiliki modal kecil yang mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi
(45)
29
mereka. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandinganya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secara teoritis dapat lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksadana saham.Reksadana Campuran lebih bernilai positif dengan
menggunakan analisis CAPM. Karena cara kerja analisis CAPM dilakukan dengan investor melakukan reksdana campuran menggunakan model CAPM dapat
mempengaruhi Obnormal Return α>0 berdasarkan indeks jansen memiliki kinerja yang positif. Sedangkan Reksdana pasar menggunakan model CAPM dapat mempengaruhi Obnormal Return α<0 memiliki kinerja yang negatif.
(46)
111. METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah reksdana campuran yang terdaftar di bapepam periode 2012. Penelitian ini menggunakan variabel tingkat suku bunga SBI, nilai reksadana dan return saham sebagai variabel bebasnya untuk diuji keterkaitannya terhadap reksadana campuran sebagai vareiabel terkait. Dalam penelitian ini,6 produk reksadana campuran diambil dengan menggunakan metode purposive sampling
(Sugiyino,2002), sebagaimana disajikan dalam tabel3.1 yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu atau berdasarkan tujuan peneliti, antara lain :
1. Masuk dalam reksadana campuran selama periode pengamatan Januari 2010
sampai Desember 2012.
2. Mempunyai data NAB/unit penyertaan yang lengkap dan dipublikasikan.
3.1.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah sebuah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda, dan ukuran lain dari objek yang menjadi perhatian (Suryadi dan Purwanto, 2003). Populasi (populatioan) mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian
(47)
31
atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Uma Sakaran, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah Rekasadana Campuran yang telah mendapat izin dari Badan Pengawas Pasar Modal (Baapepam) dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta masih aktif dari tahun 2010 hingga tahun 2012. Tercatatat ada sebanyak 168 populasi
perusahaan yang termasuk jenis Reksadana Campuran.
Tidak semua Reksadana Campuran yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Dikarenakan pengambilan berbulan sampel menggunakan cara nonprobabilitas, yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:
1. Reksadana yang bersifat terbuka dan berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
2. Reksadana jenis Reksadana Campuran.
3. Reksadana Campuran yang berasal dari Manajer Investasi yang sangat berpengalaman, dilihat dari lamanya Manajer Investasi tersebut aktif hingga akhir tahun 2012, dan telah mengeluarkan banyak produk Reksadana,
khususnya Reksadana jenis Reksadana Campuran.
4. Telah memiliki izin dari Bapepam dan terdaftar di BEI dari bulan Januari 2010 hingga akhir tahun 2012.
5. Tidak pernah diberhentikan sementara kegiatan operasinya dan selalu aktif dari periode Januari 2010 hingga akhir 2012.
(48)
32
Berdasarkan kriteria diatas maka tercatat 6 Reksadana Campuran yang layak digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Pada tabel 3.1 terdapat nama-nama Reksadana Campuran berserta kode-kode perusahaan Reksadana tersebut.
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang menjadi sampel penelitian
No Nama Reksadana Campuran Kode
1. Reksadana AAA Money Market 00D21C
2. Reksadana Danareksa Seruni Pasar Uang III RDS2
3. Reksadana Ekoator Dana Kas MHNSDK
4. Reksadana Mega Dana Kas 00D10H
5. Reksadana mnc dana lancar EP002B1GLCMM
6. Reksadana Trim Kas II 000D2K
Sumber : www.bapepan.go.id (data sekunder diolah)
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder, yaitu data dari nilai Nilai Aktiva Bersih (NAB) bulanan pada Reksadana Campuran yang diperoleh dari website Bapepan yaitu www.bapepan.go.id dari periode 2010 hingga
2012.
Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor,Sharpe dan Litner. Model CAPM merupakan pengembangan teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru yaitu teori sistematik (sistematc risk) dan resiko spesifik/resiko tidak sistematik (spesifik risk/ unsitematic risk) pada tahun
(49)
33
1990,William Sharpe memperoleh tabel ekonomi atas teori pembentukan harga aset keuangan yang kemudian disebut Capital Asset Priccing Model (CAPM).
Capital Asset priccing Model mengkomsusmi bahwa para investor adalah perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan mencari mean variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Priccing Model juga mengkonsumsi bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar,dan para investor adalah para price takers,tidak ada pajak maupun biaya transaksi semua asset dapat diperdagangkan secara umum dan para investor dapat menjamin maupun meminjamkan pada jumlah yang tiadak ada terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berresiko (fixed risk freer rate)dengan asumsi ini semua invstor memiliki portofolio yang resiko nya idientik.
Dengan demikian, bila diprestasikan kesebuah perusahaan yang mempunyai operating leverage dan sekuritas yang tinggi maka perusahaan tersebut akan
mempunyai resiko yang tinggi pula. Ini karena adanya ketidakpastian arus kas yang tinngi dan cenderung mempunyai beta (b) yang tinggi pula. Adapun rumus dari CAPM ini adalah :
Ri = Rf + b (Rm- Ri)
Dimana Ri adalah tingkat keuntungan yang layak dari sekuritas,Rf adalah tingkat keuntungan dari investasi yang bebas beresiko,b adalah beta (ukuran resiko) sekuritas,Rm adalah tingkat keuntungan portofolio pasar.
(50)
34
Bila CAPM ini digunakan untuk menentukan tingkat bunga yang layak dalam perhitungan NPV, maka arus kas yang dipakai adalah arus kas yang diharapkan (evepected cash flow). Dan bila ingin menerapkan didalam capital badgenting, maka yang harus diperhatikan:
1. Menafsirkan beta (b) dari rencana investasi yang sedang dianalisis.
2. Menafsirkan tingkat keuntungan portofolio pasar, tentunya tingkat
keuntungan rata-rata dari keseluruhan kesempatan investasi yang
yang tersedia dipasar modal (indeks pasar).
3. Menentukan tingkat keuntungan dari investasi yang bebas resiko (yang
dimaksud ini adalah sekuritas yang dijamin oleh pemerintah).
4. Menafsirkan arus kas yang diharapkan.
Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat
digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain.
(51)
35
Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandinganya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secara teoritis dapat lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksadana saham. Reksadana Campuran lebih bernilai positif dengan
menggunakan analisis CAPM. Karena cara kerja analisis CAPM dilakukan dengan investor melakukan reksdana campuran menggunakan model CAPM dapat
mempengaruhi Obnormal Return α>0 berdasarkan indeks jansen memiliki kinerja yang positif. Sedangkan Reksdana pasar menggunakan model CAPM dapat mempengaruhi Obnormal Return α<0 memiliki kinerja yang negatif.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mencatat data yang tercantum pada Bapepam (www.bapepam.go.id) untuk data NAB bulanan sejak Januari 2010 hingga akhir tahun 2012. Dan juga mencantat data tingkat suku bunga bulanan Sertifikasi Bank Indonesia dari bulan Januari 2010 hingga akhir tahun 2012, dimana data tersebut dapat diperoleh melalui website Bank Indonesia (www.bi.go.id) .
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode :
1.Penelitian Lapangan (field research)
Merupakan pengumpulan data melalui instansi atau lembaga yang terkaitan dan wibsite yang relavan dengan pokok bahasan.
(52)
36
Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca,mempelajari dan menelah berbagai leteratur seperti buku, makalah ilmiah, surat kabar, dan leteratur lainnya yang berhubungan dengan penelitian.
3.4 Tehnik Analisis
Untuk melakukan pengolahan data dalam pengukuran Reksadana dengan
menggunakan Sharpe terlebih dahulu dibutuhkan penetuan variabel-variabel yang dapat menunjang pengukuran Reksadana, variabel-variabel tersebut yaitu:
1. Return produk Reksadana yang digunakan sebagai return portofolio pada
pengukuran dengan menggunakan metode Sharpe.
2. Return instrumen bebas resiko.
3. Standar deviasi Reksadana yang digunakan sebagai standar deviasi portofolio dalam pengukuran dengan menggunakan metode Sharpe.
3.4.1 Menentukan Return Reksadana
Untuk menentukan Return Reksadana dengan menggunakan cara mengurangi NAB
per unit pada periode bersangkutan dengan periode sebelumnya, dan hasilnya
kemudian dibagi dengan NAB per unit pada periode sebelumnya. Persamaannya yaitu (Bodie et al., 2010).
Rp(t)= NABper unitt – NAB per unit t- ¹ NAB per unit t- ¹
(53)
37
Dimana :
Rp(t) =return Reksadana p pada periode ke t
NABper unitt =NAB per unit pada periode ke t
NAB per unit t- ¹ =NAB per unit pada periode ke t-1
Dalam perhitungan perbulannya, retrun yang didapat merupakan return pada bulan
yang dihitung. Dengan menggunakan persamaan diatas, data yang digunakan disesuaikan dengan data yang dilteliti.
Setelah mendapatkan return bulanan selama periode penelitian dimulai dari bulan Januari 2010 hingga akhir 2012 kemudian dihitung rata-rata return bulanan yang digunakan sebagai input pada pengukuran kinerja Rekasadana.
3.4.2 Menentukan Return Instrumen Bebas Resiko
Perhitungan Instrumen Bebas Resiko diawali oleh Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk jangka waktu satu bulan Perhitungan dengan Return SBI menggunakan rata-rata return dari SBI selama periode penelitian yaitu sejak periode Januari 2010 hingga akhir 2012. Untuk tingkat resiko tidak perlu dihitung yang diawali oleh nilai standar deviasinya, dikarenakan SBI diasumsikan sebagai bebas resiko sehingga standar deviasinya sama dengan nol.
a. Sertifikat Bank Indonesia
Salah satu instrumen reksadana campuran di Indonesia adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI). SBI adalah surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto. Sebagai
(54)
38
jenis investasi bebas resiko karena dijamin oleh Bank Indonesia, maka suku bunga SBI ini dapat mempengaruhi juga Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana campuran. Data yang digunakan berasal dari situs resmi Bank Indonesia secara bulanan yang dimulai dari Desember 2011 dengan skala interval.
b. Model CAPM
Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor,Sharpe dan Litner. Model CAPM merupakan pengembangan teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz dengan memperkenalkan istilah baru yaitu teori sistematik (sistematc risk) dan resiko spesifik/resiko tidak sistematik (spesifik risk/ unsitematic risk) pada tahun
1990,William Sharpe memperoleh tabel ekonomi atas teori pembentukan harga aset keuangan yang kemudian disebut Capital Asset Priccing Model (CAPM).
Capital Asset priccing Model mengkomsusmi bahwa para investor adalah perencana pada suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan mencari mean variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Priccing Model juga mengkonsumsi bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar,dan para investor adalah para price takers,tidak ada pajak maupun biaya transaksi semua asset dapat diperdagangkan secara umum dan para investor dapat menjamin maupun meminjamkan pada jumlah yang tiadak ada terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berresiko (fixed risk freer rate)dengan asumsi ini semua invstor memiliki portofolio yang resiko nya idientik.
(55)
39
Dengan demikian, bila diprestasikan kesebuah perusahaan yang mempunyai operating leverage dan sekuritas yang tinggi maka perusahaan tersebut akan
mempunyai resiko yang tinggi pula. Ini karena adanya ketidakpastian arus kas yang tinngi dan cenderung mempunyai beta (b) yang tinggi pula. Adapun rumus dari CAPM ini adalah :
Ri = Rf + b (Rm- Ri)
Dimana Ri adalah tingkat keuntungan yang layak dari sekuritas,Rf adalah tingkat keuntungan dari investasi yang bebas beresiko,b adalah beta (ukuran resiko) sekuritas,Rm adalah tingkat keuntungan portofolio pasar.
Bila CAPM ini digunakan untuk menentukan tingkat bunga yang layak dalam perhitungan NPV, maka arus kas yang dipakai adalah arus kas yang diharapkan (evepected cash flow). Dan bila ingin menerapkan didalam capital badgenting, maka yang harus diperhatikan:
1. Menafsirkan beta (b) dari rencana investasi yang sedang dianalisis.
2. Menafsirkan tingkat keuntungan portofolio pasar, tentunya tingkat
keuntungan rata-rata dari keseluruhan kesempatan investasi yang
yang tersedia dipasar modal (indeks pasar).
3. Menentukan tingkat keuntungan dari investasi yang bebas resiko (yang
(56)
40
4. Menafsirkan arus kas yang diharapkan.
3.4.3 Menentukan Standar Deviasi Return Reksadana
Standar deviasi menggambarkan penyimpangan yang terjadi dari rata-rata return yang dihasilkan pada reksadana dan pasar pada sub periode tertentu. Standar deviasi return reksadana dapat diketahui dengan skala rasio sebagai berikut:
Menghitung standar deviasi dalam program Microsoft excel, dapat dilakukan dengan formula “STDEV(….)”.
Tahapan memperoleh standar deviasi adalah sebagai berikut :
1). Menghitung return harian di mana NAB pada akhir periode merupakan NAB pada hari itu dan NAB awal periode merupakan NAB pada hari sebelumnya.
2). Standar deviasi portofolio diperoleh dari STDEV return NAB reksadana.
3.5 Alat Analisis
Penelitian ini dilakukan selama tiga tahun, yaitu dari bulan Januari 2010 hingga akhir tahun 2012. Untuk membuktikan apakah ada perbedaan kinerja yang signifikan terhadap Reksadana Campuran maka akan digunakan beberapa pengujian dengan menggunakan sofware Evews , yaitu :
(57)
41
3.5.1 Uji Akar Unit (Unit Root Test)
Uji Stasioneritas dilakukan dengan tujuan untuk menyelidiki kestasioneritasan data time series. Penelitian ini menggunakan uji Augmented Dickey–Fuller.
Hipotesis yang digunakan pada pengujian Augmented Dickey-Fuller :
H0 : ρ = 0 (Terdapat unit roots, variabel tidak stasioner)
H1 : ρ ≠ 0 (Tidak terdapat unit roots, variabel stasioner) Kriteria pengujian :
Ho diterima jika t-statistik > critical values 1%, 5%, 10% dan probabilitas > 0,05.
3.5.2 Uji Independent Sample t-Test
Sebelum dilakukan uji t test, dilakukan terlebih dahulu uji kesamaan varian (homogenitas) dengan uji F test (Levene,s Test), artinya jika varian sama maka uji t
menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian
berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).
Hipotesis statistik : Ho : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠ µ2 Keterangan :
(58)
42
µ1 = hasil pengukuran Sharpe’s model reksadana campuran
µ2 = hasil pengukuran Sharpe’s model reksadana campuran Kriteria pengujian : Ho diterima jika P value > 0,05
Ho ditolak jika P value < 0,05
Uji independent sampel t-test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi dan data yang digunakan adalah hasil perhitungan dari rasio Sharpe’s model.
a. Hipotesis statistik : Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2 Keterangan :
µ1 = Sharpe’s model reksadana Campuran µ2 = Sharpe’s model reksadana Campuran
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi = 5%. b. Kriteria Pengujian :
Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Berdasar probabilitas:
Ho diterima jika P value > 0,05
(59)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kinerja Reksadana campuran selama periode Januari 2010 hingga akhir tahun 2012 (selama 36 bulan) Reksadana Campuran ini, dapat dilihat beberapa hal yaitu :
1. Secara keseluruhan kinerja Reksadana Campuran memiliki memiliki rata-rata Return sebesar 0,0463 dan memiliki kinerja Reksadana positif sebesar α 0,042512. Dan dengan nilai kinerja negatif dengan nilai α negatif sebesar -0,000551. Hal ini menunjukkan secara umum Reksadana Campuran memiliki kinerja yang baik yang secara langsung menguntungkan investor yang berinvestasi pada Reksadana tersebut.
2. Kinerja Reksadana Campuran tertinggi terdapat pada Reksadana Ekoator Dana Kas dengan α sebesar 0,010354. Sedangkan kinerja Reksadana Campuran terendah terdapat pada Reksadana AAA Money Market dengan α sebesar -0,000561.
(60)
51
5.2 Saran
1. Bagi investor dan calon investor, perlu menyadari bahwa Reksadana Campuran merupakan investasi yang juga memilki resiko sehinnga suatu saat mengalami kerugian adalah suatu hal yang wajar dalam investasi. Maka dari itu, investor maupun calon investor perlu menyadari hal tersebut sehingga dikemudian hari investor akan dapat berhati-hati dalam melakukan keputusannya..
2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan populasi dan sampel yang lebih banyak, dan juga pada periode penelitiannya yang lebih
panjang dan te up det. Perlu dilakukan analisis persistensi dari waktu- kewaktu, sehingga kesimpulan yang didapat pada penelitian ini dapat terbuktikan secara akurat dan bukan karena dipengaruhi oleh faktor kebetulan maupun oleh waktu penelitian.
(61)
DAFTAR PUSTAKA
Boediono. 1994. Ekonomi Makro. Yogyakarta: Penebit BPFE
Cahyono, Jaka E. 2000. Menjadi Manajer Investasi bagi Diri Sendiri.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Choi, Frederick, D.S.1997.Akutansi Internasional.Edisi Kedua. Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat.
Datmidji, Tjipto dan Fakhrudin M. Hendy. Pasar Modal Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
Fabozzi, Frank. 1999. Menejemen Investasi 1.Jakarta: Salemba Empat.
Fred, J. Weston, and Thomas E. Copeland. 1995. Manejemen Keuangan.Edisi
Kesembilan. Jakarta: Binarupa Aksara Jakarta.
Garpersz, Vencent. 1991. Ekonomiretrika Terapan.Bandung: Tarsito.
Gozali, Ahmad. 2004. Halal, Berkah , Bertambah. Mengenal danMemilih Produk
Investasi Syariah Keuangan Syariah.Jakarta: Elek Media
Komputindo.Portofolio. Malang : UMM Press.
Hamdan, R, 2006 Pengaruh SBI terhadap perekonomian Indonesia, Karya Ilmiah,
http://www.banasolusi.blog.com/PengaruhSBI Terhadap
Perekonomian Indonesia.
Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Jogiyanto,2000, Teori portofolio dan Analisis Investasi,edisi 2. Yogyakarta:
BPFE.
Kurnia, Ridiani, 2005,Perkembangan Reksadana,Jurnal BAPEPAM.
Pandjaitan, S.S.P. 1996.Bauran Pasar Barang, Pasar Uang, dan Pasar Modal
dalam Menentukan Pendapatan Naional, Isu dan Kecenderungan
Ekonomi, Sumbangan Pemikiran dalam Rangka Lustrum Ke-6 Fakultas
(62)
Pratomo, Eko Priyo dan Ubaidillah Nugraha. 2002. Reksadana:Solusi
Perencanaan investasi di Era Modern. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Salvatore, Domonic. 1995. Ekonomi Manajerial (Buku 1) (Edisi 5). Jakarta: Salemba Empat.
Santoso, Singgih. 2002.Buku Pelatihan SPSS Statistik Parametrik.Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Sihabudin, A., 2007,Dasar perhitungan kinerja reksadana(internet). Portal
Reksadana, tersedia dari:http://portalreksadana.com/node/108. Sunariyah. 2000.Pengantar Pengetahuan Pasar Modal.Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Sugiyono. 2002.Statistik Untuk Penelitian.Bandung: CV. Alfabeta.
Tandelilin Eduarus. 2001.Analisis Investasi Dan Menejemen Portofolio.
Yogyakarta: BPFE Warsono, 2001,”Analisis Investasi dan Menejemen
Portofolio”.Malang: UMM Press.
Weston, and Thomas E. Copeland. 1995.Manajemen Keuangan.Edisi
Kesembilan. Jakarta: Binarupa Aksara Jakarta.
Widayat dan Amirullah. 2002.Riset Bisnis.Malang: CV. Cahaya Press.
---2002.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Edisi
Revisi. Bandar lampung: Lampung Universitas Press
http://www.bapepam.go.id http://www.Kitco.com http://www.google.co.id http://yahoo.finance.com
(1)
3.5.1 Uji Akar Unit (Unit Root Test)
Uji Stasioneritas dilakukan dengan tujuan untuk menyelidiki kestasioneritasan data time series. Penelitian ini menggunakan uji Augmented Dickey–Fuller. Hipotesis yang digunakan pada pengujian Augmented Dickey-Fuller :
H0 : ρ = 0 (Terdapat unit roots, variabel tidak stasioner) H1 : ρ ≠ 0 (Tidak terdapat unit roots, variabel stasioner) Kriteria pengujian :
Ho diterima jika t-statistik > critical values 1%, 5%, 10% dan probabilitas > 0,05.
3.5.2 Uji Independent Sample t-Test
Sebelum dilakukan uji t test, dilakukan terlebih dahulu uji kesamaan varian (homogenitas) dengan uji F test (Levene,s Test), artinya jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).
Hipotesis statistik : Ho : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠ µ2 Keterangan :
(2)
42
µ1 = hasil pengukuran Sharpe’s model reksadana campuran
µ2 = hasil pengukuran Sharpe’s model reksadana campuran Kriteria pengujian : Ho diterima jika P value > 0,05
Ho ditolak jika P value < 0,05
Uji independent sampel t-test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi dan data yang digunakan adalah hasil perhitungan dari rasio Sharpe’s model.
a. Hipotesis statistik : Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2 Keterangan :
µ1 = Sharpe’s model reksadana Campuran µ2 = Sharpe’s model reksadana Campuran
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi = 5%.
b. Kriteria Pengujian :
Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Berdasar probabilitas:
Ho diterima jika P value > 0,05 Ho ditolak jika P value < 0,05
(3)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kinerja Reksadana campuran selama periode Januari 2010 hingga akhir tahun 2012 (selama 36 bulan) Reksadana Campuran ini, dapat dilihat beberapa hal yaitu :
1. Secara keseluruhan kinerja Reksadana Campuran memiliki memiliki rata-rata Return sebesar 0,0463 dan memiliki kinerja Reksadana positif sebesar α 0,042512. Dan dengan nilai kinerja negatif dengan nilai α negatif sebesar -0,000551. Hal ini menunjukkan secara umum Reksadana Campuran memiliki kinerja yang baik yang secara langsung menguntungkan investor yang berinvestasi pada Reksadana tersebut.
2. Kinerja Reksadana Campuran tertinggi terdapat pada Reksadana Ekoator Dana Kas dengan α sebesar 0,010354. Sedangkan kinerja Reksadana Campuran terendah terdapat pada Reksadana AAA Money Market dengan α sebesar -0,000561.
(4)
51
5.2 Saran
1. Bagi investor dan calon investor, perlu menyadari bahwa Reksadana Campuran merupakan investasi yang juga memilki resiko sehinnga suatu saat mengalami kerugian adalah suatu hal yang wajar dalam investasi. Maka dari itu, investor maupun calon investor perlu menyadari hal tersebut sehingga dikemudian hari investor akan dapat berhati-hati dalam melakukan keputusannya..
2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan populasi dan sampel yang lebih banyak, dan juga pada periode penelitiannya yang lebih
panjang dan te up det. Perlu dilakukan analisis persistensi dari waktu- kewaktu, sehingga kesimpulan yang didapat pada penelitian ini dapat terbuktikan secara akurat dan bukan karena dipengaruhi oleh faktor kebetulan maupun oleh waktu penelitian.
(5)
Boediono. 1994. Ekonomi Makro. Yogyakarta: Penebit BPFE
Cahyono, Jaka E. 2000. Menjadi Manajer Investasi bagi Diri Sendiri.
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Choi, Frederick, D.S.1997.Akutansi Internasional.Edisi Kedua. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Datmidji, Tjipto dan Fakhrudin M. Hendy. Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Fabozzi, Frank. 1999. Menejemen Investasi 1.Jakarta: Salemba Empat.
Fred, J. Weston, and Thomas E. Copeland. 1995. Manejemen Keuangan.Edisi Kesembilan. Jakarta: Binarupa Aksara Jakarta.
Garpersz, Vencent. 1991. Ekonomiretrika Terapan.Bandung: Tarsito.
Gozali, Ahmad. 2004. Halal, Berkah , Bertambah. Mengenal danMemilih Produk
Investasi Syariah Keuangan Syariah.Jakarta: Elek Media
Komputindo.Portofolio. Malang : UMM Press.
Hamdan, R, 2006 Pengaruh SBI terhadap perekonomian Indonesia, Karya Ilmiah,
http://www.banasolusi.blog.com/PengaruhSBI Terhadap
Perekonomian Indonesia.
Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Jogiyanto,2000, Teori portofolio dan Analisis Investasi,edisi 2. Yogyakarta: BPFE.
Kurnia, Ridiani, 2005,Perkembangan Reksadana,Jurnal BAPEPAM.
Pandjaitan, S.S.P. 1996.Bauran Pasar Barang, Pasar Uang, dan Pasar Modal dalam Menentukan Pendapatan Naional, Isu dan Kecenderungan Ekonomi, Sumbangan Pemikiran dalam Rangka Lustrum Ke-6 Fakultas
(6)
Pratomo, Eko Priyo dan Ubaidillah Nugraha. 2002. Reksadana:Solusi
Perencanaan investasi di Era Modern. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Salvatore, Domonic. 1995. Ekonomi Manajerial (Buku 1) (Edisi 5). Jakarta: Salemba Empat.
Santoso, Singgih. 2002.Buku Pelatihan SPSS Statistik Parametrik.Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sihabudin, A., 2007,Dasar perhitungan kinerja reksadana(internet). Portal Reksadana, tersedia dari:http://portalreksadana.com/node/108. Sunariyah. 2000.Pengantar Pengetahuan Pasar Modal.Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Sugiyono. 2002.Statistik Untuk Penelitian.Bandung: CV. Alfabeta. Tandelilin Eduarus. 2001.Analisis Investasi Dan Menejemen Portofolio.
Yogyakarta: BPFE Warsono, 2001,”Analisis Investasi dan Menejemen
Portofolio”.Malang: UMM Press.
Weston, and Thomas E. Copeland. 1995.Manajemen Keuangan.Edisi Kesembilan. Jakarta: Binarupa Aksara Jakarta.
Widayat dan Amirullah. 2002.Riset Bisnis.Malang: CV. Cahaya Press.
---2002.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Edisi Revisi. Bandar lampung: Lampung Universitas Press
http://www.bapepam.go.id http://www.Kitco.com http://www.google.co.id http://yahoo.finance.com