9
5. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah rangkaian dari cara atau kegiatan pelaksanaan
penelitian dan didasari oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis serta
pertanyaan dan isu yang dihadapi. Sebuah penelitian memiliki rancangan
penelitian tertentu. Rancangan ini menjelaskan prosedur atau langkah-langkah
yang harus dijalani, waktu penelitian, kondisi data dikumpulkan, sumber data
serta dengan cara apa data tersebut dibuat dan diolah. Tujuan dari rancangan ini
adalah menggunakan metode penelitian yang baik dan tepat, dirancang kegiatan
yang bisa memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam
penelitian.
7
5.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan pendekatan sosiologis. Penelitian empiris adalah mengkaji hukum yang dikonsepkan sebagai perilaku
nyata dan gejala sosial yang dialami setiap orang dalam hubungan hidup bermasyarakat. Oleh karena itu penelitian hukum empiris disebut juga dengan
penelitian hukum sosiologis. Penelitian ini menggali pola perilaku yang hidup dalam masyarakat sebagai gejala yuridis.
8
Metode pendekatan penelitian ini
7 http:koffieenco.blogspot.com201308macam-macam-metode-penelitian.html di akses tanggal 1 Agustus 2014 ukul 02.15
8 http:mushlihcandr4.blogspot.com201206metode-penelitian-hukum.html di akses tanggal 1 Agustus 2014 ukul 02.30
10 bersifat sosiologis, yaitu pendekatan penelitian yang mengkaji persepsi dan
perilaku hukum orang manusia dan badan hukum dan masyarakat serta efektivitas berlakunya hukum positif di masyarakat.
9
5.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Salatiga. Pemilihan tempat dan lokasi didasarkan pada disebutnya Kota Salatiga sebagai Kota Layk Anak.
5.3. Sumber Bahan Hukum
Sumber bahan hukum yang dibutuhkan berupa : 5.3.1.
Bahan Hukum Sekunder yaitu bahan-bahan yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang ada kaitannya dengan Kota layak
anak yaitu : 1.
UUD 1945 Hasil Amandemen. 2.
UU NO. 23 Tahun 2002 tentang Perlindugan Anak. 3.
UU No. 39 Tahun 1999, tentang Hak Asasi Manusia. 4.
Keppres No. 36 Tahun 1990 tentang Pengesahan Convention On The Rights Of The Cild Kovensi Hak-Hak Anak.
5. PERMEN PPPA No. 11 tahun 2011 tentang Kebijakan
Pengembangan Kota Layak Anak.
9 http:bag-pde.malangkab.go.iddownloadsPEDOMAN20PENULISAN20SKRIPSI.pdf di akses tanggal 1 Agustus 2014 ukul
02.45
11 6.
Keputusan Walikota Salatiga Nomor 463053132008 Tentang Forum Komunikasi Anak Kota Salatiga.
7. Keputusan Walikota Salatiga Nomor 463053142009 Tentang
Tim Kota Layak Anak. 8.
Keputusan Walikota Salatiga Nomor 4633152009 Tentang Forum Komunikasi Anak Kota Salatiga, Keputusan walikota ini
merupakan revisi dari keputusan Walikota Salatiga nomor 463053132008 Tentang Tim Forum Komunikasi Anak Kota
Salatiga, karena adanya perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja SOTK dan secara teknis permasalahan perlindungan anak
diampu oleh badan pemberdayaan masyarakat, perempuan, KB. 9.
Keputusan Walikota Salatiga Nomor 4633162009 tentang tim pelayanan terpadu terhadap tindak kekerasan berbasis gender dan
anak. 10.
Keputusan Walikota Salatiga Nomor 463054112010 tentang tugas dan sekretariat Kota Layak Anak
11. Keputusan Walikota Salatiga Nomor 4002062012 tentang gugus
Tugas dan Kelompok Kerja Kota Layak Anak.
5.3.2. Bahan Hukum Primer yaitu data yang diperoleh langsung dalam
kehidupan masyarakat dengan cara wawancara, interview dan sebagainya. Sumber data primer adalah kata-kata dan tindakan orang
yang diamati atau diwawancarai. Pencatatan sumber data utama melalui pengamatan atau observasi dan wawancara merupakan hasil
12 usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya yang
dilakukan secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan memperoleh informasi yang diperlukan, yang diperoleh secara langsung dari
responden yaitu terhadap Bappermas dan forum anak Salatiga. 5.3.3.
Bahan Hukum Tersier yaitu berupa kamus-kamus yang ada kaitannya dengan kebijakan publik dan kota layak anak yaitu Kamus Besar
Bahasa Indonesia dan Kamus Hukum.
5.4. Teknik Pengumpulan Sampel