Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kotamadya Medan Tahun 2012 Berdasarkan Data Tahun 1996 - 2010

(1)

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTAMADYA MEDAN TAHUN 2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 1996 - 2010

TUGAS AKHIR

JULINDA SARI HASIBUHAN 092407079

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2012


(2)

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTAMADYA MEDAN TAHUN 2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 1996 - 2010

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya

JULINDA SARI HASIBUHAN 092407079

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2012


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KOTA

MADYA MEDAN TAHUN 2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 1996 – 2010

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : JULINDA SARI HASIBUAN

Nomor Induk Mahasiswa : 092407079 Program Studi : D3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Juni 2012

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua Pembimbing

Prof. Dr. Tulus, M.Si

NIP. 19620901 198803 1 002 NIP.19630405 198811 2 001 Dra. Mardiningsih, M.Si


(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KOTAMADYA MEDAN TAHUN 2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 1996 – 2010

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2012

JULINDA SARI HASIBUAN 092407079


(5)

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur Penulis ucapkan atas Kehadirat Allah SWT, yang tiada hentinya memberikan nikmat amal, insan dan ihsan, serta semangat dan kekuatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan sebaik – baiknya.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini Penulis tidak terlepas dari perhatian, bimbingan, fasilitas dan dorongan serta bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, pada kesempatan ini Penulis dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Ibu Dra, Mardiningsih, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan sebaik – baiknya.

2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU.

3. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Sekretaris Program Studi DIII Statistika FMIPA USU.

4. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Dra. Mardiningsih, M.si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika.

5. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU.

6. Teristimewa kepada Ayahanda Mhd. Salim Hasibuhan dan Ibunda tercinta Juliani br Sitompul atas doa, ketulusan, dan kasihmu bagai lingkaran tak berujung yang tak ada habisnya baik moril maupun materil mulai dari awal perkuliahan sampai dengan selesainya penyusunan Tugas Akhir ini.

7. Buat teman – teman D3 Statistika khususnya pada sahabat – sahabat seperjuangan Cahyo, momok, Oom, Denny, Intan, Rina, Vefi, Widya dan STAT C’09 yang telah mememberikan semangat dan dukungan selama masa perkuliahan.


(6)

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar dapat dimanfaatkan bagi kemajuan ilmu pengetahuan di masa mendatang.

Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih, dan Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi Pembaca dan Penulis pada khusunya.

Medan, Juni 2012


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN ii

PERNYATAAN iii

PENGHARGAAN iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR

viii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 3

1.5 Sistematika Penulisan 5

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Masalah Kependudukan 7

2.2 Pengertian-pengertian 8

2.2.1. Penduduk 8

2.2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk 8

2.2.3. Susunan Penduduk 10

2.2.4. Komposisi Penduduk 10

2.2.5. Kepadatan Penduduk 11


(8)

2.3 Proyeksi 12

2.3.1. Proyeksi Penduduk 13

2.3.2. Rasio dan Jenis Kelamin 14

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) 15 3.2 Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik (BPS)

19

3.3 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik (BPS) 20

3.3.1 Visi 20

3.3.2 Misi 20

3.4 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik (BPS) 21 3.5 Tugas dan Wewenang Setiap Bagian di Badan Pusat Statistik (BPS)

24

BAB 4 ANALISIS DATA

4.1 Data dan Pembahasan 30

4.2 Rasio Beban Tanggungan 32

4.3 Kepadatan Penduduk 34

4.4 Proyeksi Penduduk di Kota Medan 35

4.4.1. Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin 36 4.4.2. Proyeksi Pnduduk Menurut Jenis Kelamin 38

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi 44

5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel 44 5.3 Membuka Lembar Kerja Baru 45

5.4. Pengisian Data 46


(9)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 50

6.2 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

alaman bel 4.1 Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin 30 bel 4.2 omposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Kota Medan Tahun 2010

31

bel 4.3

rsentase Pertumbuhan Penduduk Laki-laki, Penduduk Perempuan dan Keseluruhan Penduduk

38

bel 4.4 oyeksi dan Rasio Jenis Kelamin Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2011 – 2013


(10)

DAFTAR GAMBAR

alaman ambar 4.1 asil Proyeski Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun

2011 – 2013

ambar 5.1 ngaktifan Microsoft Excel ambar 5.2 mpilan Lembar Kerja ambar 5.3 ngisian Data


(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan– kekuatan yang menambah dan kekuatan–kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus–menerus, penduduk yang akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir ( fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematiaan (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk


(12)

(mobilitas) juga akan mempengaruhi bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk disuatu Daerah atau Negara. (Ida Bagoes Mantra, 2000)

Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengukur jumlah penduduk yang diinginkan, hanya akan menumbuhkan masalah sosial ekonomi dengan segala akibatnya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun ketahun memerlukan tambahan investasi dan sarana dibidang pendidikan dalam usahanya untuk membangun dan meningkatnya taraf hidup negaranya.

Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk diketahui oleh masyarakat luas yang mana dapat merangsang timbulnya kesadaraan dan membina tingkah laku yang bertangung jawab terhadap masalah kependudukan, sehingga masalah–masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan penuh perhatiaan dan memungkinkan setiap timbulnya masalah dapat dicegah atau dihindari. (Ida Bagoes Mantra, 2000)

Berkurangnya atau bertambahnya penduduk disuatu daerah mempunyai hubungan yang erat dengan perkembangan teknologi yang dimiliki oleh suatu golongan penduduk semakin luas kemungkinan memperbesar hasil–hasil produksi kebutuhan hidup dan semakin luas pula mata pencaharian untuk pertambahan penduduk. Setiap pendapatan baru dalam lapangan teknologi sangatlah besar pengaruhnya terhadap perkembangan penduduk.


(13)

Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah atau Negara pada waktu tertentu maka dilaksanakanya sensus penduduk atau perhitungan cacah atau survei, serta catatan–catatan untuk dianalisis disusun menjadi angka. Data inilah yang akan dipergunakan sebagai bahan untuk perencanaan ataupun sasaran–sasaran pembangunan di masa yang akan datang.

Dari hal di atas, maka penulis mengadakan penelitian terhadap pertumbuhan penduduk Kota Madya Medan tahun 1996 sampai dengan 2010 sebagai bahan dasar penulisan tugas akhir dengan judul “PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KOTA MADYA MEDAN TAHUN 2012”. Dengan tujuan agar dapat diketahui sebesar apa

pertumbuhan penduduk pertahun dan memproyeksikannya pada tahun-tahun berikutnya. 1.2 Identifikasi Masalah

Pertumbuhan penduduk yang tinggi dalam keadaan jumlah penduduk yang besar dapat menjadi beban yang berat bagi proses pembangunan dan perkembangan penduduk yang padat akan mengalami kesulitan untuk memacu pertumbuhan dan perbaikan ekonomi, karena itu penyebaran penduduk yang tidak merata merupakan masalah kependudukan yang perlu diketahui berapa jumlah penduduk laki-laki dan berapa jumlah penduduk perempuan serta jumlah penduduk keseluruhan di Kotamadya Medan pada tahun 2012 berdasarkan data tahun 1996-2010.


(14)

Pembatasaan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu masalah yang akan diteliti sehingga tidak akan menimbulkan kekeliruan. Untuk lebih mengarahkan penguraiaan, sesuai dengan latar belakang dan tuntutan menetapkan masalahnya sehingga ada yang menjadi arahan sebagai pedoman yang jelas dan tegas dalam mengambil keputusan. Sehubungan dengan itu penulis membatasi hanya menghitung taksiran atau ramalan jumlah penduduk untuk tahun 2012 yang berdasarkan data tahun 1996–2010 menurut jenis kelamin.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengamati dan memberikan penyajiaan data yang diharapkan dapat dipergunakan sefisien mungkin bagi pihak yang membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat membangun kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kotamadya Medan .Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan dan jumlah penduduk di Kotamadya Medan dan memproyeksikanya pada tahun–tahun berikutnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini , yaitu sebagai berikut :


(15)

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan, rumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. Dan juga dijelaskan model yang akan digunakan untuk proyeksi ( ramalan ) serta atribut yang mendukung perhitungan dalam kependudukan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Dan juga dijelaskan model yang akan digunakan untuk proyeksi ( ramalan ) serta atribut yang mendukung perhitungan dalam kependudukan.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya Badan Pusat Statistik ( BPS ) dan struktur organisasinya.

BAB 4 : ANALISIS PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang pengolahan data yang telah ditentukan dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan. Untuk melakukan perhitungan yang meramalkan jumlah penduduk ditahun yang akan datang,presentase perubahan penduduk,sex rasio.


(16)

Pada bab ini dijelaskan tentang cara pengaktifan jendela excel, pengisian data dan cara pembuatan grafik.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang mencakup kesimpulan yang diambil setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang berupa masukan-masukan.

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Masalah Kependudukan

Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan persoalan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu sama lainnya, yaitu :

1. Jumlah penduduk yang besar


(17)

3. Penyebaran penduduk yang tidak merata 4. Komposisi umur penduduk yang timpang 5. Masalah mobilitas penduduk

Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain. Apabila tidak segera ditanggulangi tidak mustahil akan mendatangkan efek yang lebih parah lagi dan dapat melumpuhkan pembangunan nasional.

2.2. Pengertian-pengertian

Ada beberapa pengertian yang secara singkat perlu diketahui untuk mendukung tugas akhir ini dan merupakan acuan dalam mengembangkan aplikasi yang ada.

2.2.1. Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap di suatu wilayah tertentu.

2.2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam presentase. Jumlah penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu :


(18)

1. Fetilitas (Kelahiran)

Fertilitas disebut juga dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan adanya tanda-tanda kehidupan seperti :bernafas, berteriak, jantung berdenyut dan sebagainya. Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati yand di dalam demografi tidak dianggap sebagai peristiwa kelahiran. Disamping istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk terhadap kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup.

2. Mortalitas

Mortalitas atau kematian adalah salah satu dari tiga komponen demografi berpengaruh terhadap struktur dan jumlah penduduk. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Mortalitas adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. (Ida Bagoes Mantra, 2000)

3. Mobilitas

Mobilitas penduduk dapat dibedakan antara mobilitas penduduk vertikal dan mobilitas penduduk horizontal. Mobilitas penduduk vertikal ini sering disebut dengan perubahan status dan salah satu contohnya adalah perubahan status pekerjaan. Mobilitas penduduk horizontal adalah gerak penduduk


(19)

yang melintasi batas wilayah menuju ke wilayah lain dalam periode tertentu. Mobilitas penduduk dapat pula dibedakan menjadi dua, yaitu penduduk permanen atau migrasi dan mobilitas penduduk non permanen. Jadi, migrasi adalah perpindahan penduduk yang melintasi batas wilayah asal menuju ke wilayah lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administratif dalam suatu negara dengan tujuan menetap. (Ida Bagoes Mantra, 2000) 2.2.3. Susunan Penduduk

Data penduduk yang didapatkan dari hasil registrasi, sensus penduduk, dan survey penduduk, maka susunan penduduknya masih belum teratur sehingga sulit untuk dibaca ng disederhanakan

Membagi penduduk atas kelompok-kelompok tertentu atau dapat pula dikatakan atas komposisi penduduk tertentu merupakan salah satu bentuk analisis penduduk. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokkan penduduk menurut karakteristik-karakteristik yang sama. Bermacam-macam komposisi penduduk dapat digolongkan berdasarkan umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan, bahasa, agama, dan sebagainya.

2.2.4 Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di ndan wanita, bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuhan penduduk.


(20)

Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi keadaan social, ekonomi dan keluarga. Komposisi penduduk umur tua digambarkan dalam piramida penduduk yang dapat mencerminkan apakah negara tersebut mempunyai cirri penduduk tua dan muda. Sedangkan pada penduduk umur muda dapat dipakai sebagai ukuran perbandingan beban tanggungan yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak prooduktif (umur dibawah 15 tahun dan 25 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang prooduktif (umur 16-64 tahun). (Ida Bagoes Mantra, 2000)

2.2.5 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk merupakan indikator daripada tekanan penduduk di suatu daerah. Kepadatan suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan dengan banyaknya penduduk per kilometer persegi.

Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus : KP =

Jumlah penduduk yang digunakan sebagai pembilang dapat berupa jumlah seluruh penduduk di wilayah tersebut atau bagian-bagian penduduk tertentu seperti : penduduk h daerah perdesaan atau penduduk yang bekerja di sektor pertanian,


(21)

sedangkan sebagai penyebut dapat berupa luas seluruh wilayah, luas daerah pertanian atau luas daerah perdesaan.

Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dibagi menjadi empat bagian : 1. Kepadatan penduduk kasar (Crude Density Of Population) atau sering pula

disebut dengan kepadatan penduduk Aritmatika

2. Kepadatan penduduk Fisiologis (Physiological Density) 3. Kepadatan penduduk Agraris (Agricultural Density)

4. Kepadatan penduduk Ekonomi (Economical Density Of Population)

2.3. Proyeksi

Proyeksi penduduk adalah perhitungan untuk meramalkan atau untuk mengetahui perkembangan di masa yang akan dating dengan menggunakan beberapa asumsi yang didasarkan atas data tahun dasar.

Kualitas hasil proyeksi sangat ditentukan oleh proses pelaksanaan penyusunannya. Proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan sekecil mungkin. Manfaat atau kegunaan proyeksi adalah untuk meramalkan atau memperkirakan kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi, sebagai alat perencana yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai respons terhadap penduduk yang telah diproyeksikan


(22)

dan merubah trend penduduk menuju ke perkembangan demografi sosial dan ekonomi. (Ida Bagoes Mantra, 2000)

2.3.1. Proyeksi Penduduk

Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang disebut dengan proyeksi penduduk.

Jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau negara yang bersangkutan. Perhitugan proyeksi penduduk penulis lakukan dengan memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada periode 2000 – 2009. Hal tersebut ditempuh karena informasi mengenai salah satu komposisi kependudukan yaitu migrasi tidak tersedia untuk tingkat kabupaten/kota.

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung tingkat pertumbuhan penduduk Kota Medan menurut jenis kelamin untuk periode 1996 – 2010 dengan cara eksponensial.

2. Memproyeksikan penduduk Kota Medan menurut jenis kelamin berdasarkan tingkat pertumbuhan 1996 – 2010 dengan metode eksponensial.


(23)

Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu. Dalam pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran rasio ini sangat sering dilakukan.

Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki-laki-laki per 100 perempuan. Secara umum dapat ditulis :

SR =

BAB 3

TINJAUAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal – hal diatas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi


(24)

Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu. Dalam pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran rasio ini sangat sering dilakukan.

Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki-laki-laki per 100 perempuan. Secara umum dapat ditulis :

SR =

BAB 3

TINJAUAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal – hal diatas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi


(25)

baik dipusat maupun didaerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan ukuran – ukuran lainnya. Berikut ini adalah beberapa masa peralihan pada BPS, yaitu:

1. Masa pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur pertanian, kerajinan dan perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheid en Hendle) dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan memublikasi data statistik. Pada tanggal 24 September 1924 maka lembaga tersebut diganti dengan nama Centraal kantoor Voor de Statistik (CKS) atau Kantor Pusat Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoeren Accijinsen (IUA) yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai.

2. Masa Pemerintahan Jepang

Pada bulan Juni 1942 pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer. Pada masa ini CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chasasitsu gunseikanbu.

3. Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik diganti oleh lembaga baru sesuai dengan susunan kemerdekaan


(26)

yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi dari Perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

Berdasarkan surat edaran Kementerian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 No.219/S.C;KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada dibawah Kementrian Kemakmuran. Dengan surat Menteri perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No.P/44, lembaga KPS berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Mentri Perekonomian, dan pada tanggal 24 Desember 1953 dengan surat Mentri Perekonomian No. 18.099/M, KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian research yang disebut Afdeling A, dan bagian penyelenggaraan dan tatausaha yang disebut Afdeling B.

Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 131 tahun 1957,Kementrian Perekonomian dipecah menjadi Kementrian perdagangan dan Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No.172 tahun 1957 KPS diubah menjadi BPS, dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri Perekonomian dialihkan menjadi dibawah dan bertanggungjawab kepada Perdana Menteri. Berdasarkan KEPPRES ini pula secara formal nama BPS dipergunakan.

Memenuhi anjuran PBB agar setiap negara anggota menyelenggarakan sensus penduduk secara serentak, maka pada tanggal 24 September 1960 telah diundangkan UU No. 6 tahun 1960 tentang Sensus, sebagai pengganti Volk


(27)

Stelling Ordonnantie 1930. Dalam rangka memperhatikan kebutuhan data bagi perencanaan pembangunan semesta berencana dan mengingat materi statistiek ordonnantie 1934 dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan kemajuan – kemajuan yang cepat dicapai oleh Negara kita, maka tanggal 26 September 1960 telah diundangkan UU No. 7 tahun 1960 tentang Statistik.

Berdasarkan keputusan Presidium Kabinet RI No. Aa/C/9 tahun 1965, maka tiap-tiap daerah Tingkat I dan Tingkat 2 dibentuk kantor-kantor cabang BPS dengan nama Kantor Sensus Statistik Daerah (KKS) yang mempunyai tugas menjalankan kegiatan-kegiatan statistik di daerah-daerah. Disetiap daerah administrasi kecamatan, dapat diangkat seorang atau lebih pegawai yang merupakan pegawai KKS ditingkat 2 dan dibawah pengawasan Kepala Kecamatan.

4. Masa Orde Baru sampai sekarang

Pada masa pemerintahan orde baru, khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang

handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi BPS. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi, yaitu:

1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1969 tentang organisasi Biro Pusat Statistik.

2. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik.


(28)

3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang Organisasi Biro Pusat Statistik dan keputusan Presiden No. 6 tahun 1992 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan, Reorganisasi dan tata kerja Biro Pusat Statistik. 4. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik.

5. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik. 6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang Organisasi dan Tata

Kerja BPS.

7. PP No. tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.

Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968, yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1988 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Provinsi dan di Kabupaten/Kota terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Kabupaten/Kota. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 86 tahun 1998 ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur BPS yang baru.

3.2 Tugas dan Fungsi Badan Pusat Statistik (BPS)

Menurut Keputusan Kepala BPS Nomor 121 tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja perwakilan BPS di daerah.


(29)

1. Tugas

BPS memunyai tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPS menyelenggarakan fungsi: 1. Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan di bidang statistik. 2. Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional.

3. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar.

4. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik; dan

5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan, dan rumah tangga.

3. Kewenangan

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPS mempunyai kewenangan:

1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya.

2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro.

3. Penetapan sistem informasi di bidangnya.


(30)

5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik serta Penyusunan pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral.

3.3. Visi dan Misi Badan Pusat Statistik (BPS) 3.3.1 Visi

Pelopor data statistik terpercaya untuk semua.

3.3.2 Misi

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.

2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.

3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.

5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.


(31)

3.4 Strukutur Organisasi Badan Pusat Statistik (BPS)

Sehubungan dengan semakin meningkatnya beban tugas dan pentingnya peranan BPS dalam menunjang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan maka diperlukan struktur organisasi yang dapat menunjang kelancaran tugas dari masingmasing bagian. Surat keputusan kepala BPS No. 104 tahun 1999 yang mengatur tentang uraian tugas, bagian bidang, subbagian dan seksi perwakilan BPS di daerah dipandang perlu untuk menetapkan perincian tugas setiap bidang, subbagian, dan seksi di lingkungan perwakilan dan cabang perwakilan BPS.

Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranaan dan kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu – individu dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetepkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelaslah pemisahan tugas dari para pegawai / staf tersebut.

Struktur organisasi yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik adalah struktur organisasi lini dan staf. Struktur ini mengandung unsur – unsur spesialisasi kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan yang menunjukan lokasi kekuasaan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang menunjukkan suatu kelompok kerja. Adapun tujuan dari


(32)

struktur organisasi lini dan staf di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara adalah :

1. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai departemen dan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. 2. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi

manajemen.

3. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan – keputusan dan mengamati bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.

Sebagaimana dalam lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara dipimpin seorang Kepala Kantor. Kepala Kantor dibantu bagian tata usaha yang terdiri dari :

1. Sub Bagian Urusan Dalam 2. Sub Bagian Perlengkapan 3. Sub Bagian Keuangan 4. Sub Bagian Kepegawaian 5. Sub Bagian Bina Program

Sedangkan Bidang Penunjang Statistik Terdiri dari Lima (5) bidang yaitu :

1. Bidang Statistik Produksi

Bidang statistik Produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan Statistik Pertanian, Industri, Konstruksi pertambangan dan energi.


(33)

Bidang Statistik ditribusi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan statistik konsumen dan perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen serta niaga dan jasa.

3. Bidang Statistik Sosial

Bidang Statistik kependudukan mempunyai tugas yaitu melaksanakan kegiatan demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, serta statistik kesejahteraan. 4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statitik (IPDS)

Penyiapan data, penyusunan sistem, dan program serta operasional pengolahan data dengan komputer.

5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Mempunyai tugas untuk penyusunan Neraca Produksi, Neraca konsumsi, dan Akumulasi penyajian analisis serta kegiatan penerapan statistik.

3.5 Tugas dan Wewenang Setiap Bagian di Badan Pusat Statistik

Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintahkan orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Contoh: seorang manager suatu organisasi mempunyai hak untuk memberi, perintah dan tugas serta menilai pelaksanaan kerja bawahannya. Tugas adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Contoh: sekretaris yang mengarsip surat, membuat notulen rapat.

1. Bagian Tata Usaha


(34)

b. Mengatur dan melaksanakan penghimpunan barang dan penyusunan program kerja tahunan baik rutin maupun proyek kantor statistik propinsi dan menyampaikan ke Badan Pusat Statistik.

c. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat – surat penggandaan atau percetakan kearsipan, rumah tangga dan pemeliharaan gedung keamanan dan lingkungan serta perjalanan dinas maupun luar negeri.

d. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi penyusunan, penyimpanan atau penggudangan, inventarisasi dan penghapusan serta pemeliharaan perlengkapan.

e. Mengatur dan melaksanakan urusan dan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan, perbankan, administrasi dan pembukuan.

f. Mengatur dan melaksanakan urusan dan mutasi pegawai, pembinaan pegawai, kesejahteraan pegawai, administrasi jabatan dan fungsional, hukum, organisasi tata laksana serta penyajian.

g. Menyusun laporan kegiatan bagian secara berkala dan sewaktu – waktu. h. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai pelatihan

teknis dan pelatihan administratif.

2. Bidang Statistik Produksi

a. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi energi dan statistik produksi lainnya yang ditentukan.


(35)

b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik produksi.

c. Mengatur dan mengkordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan dipusat pelatihan serta mengatur pencatahan pelatihannya. d. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik Propinsi atau pimpinan

bagian proyek untuk menyiapkan program pelatihan petugas lapangan. e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dan pengawasan lapangan

terhadap pelaksanaan lapangan produksi.

f. Mengatur dan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik produksi.

g. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan menyiapkan data statistik produksi melalui komputer sesuai yang diterapkan.

h. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kerja kegiatan statistik produksi.

i. Mengatur dan menyiapkan hasil pengolahan statistik produksi yang akan dikirim ke pusat melalui komputer sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

j. Membantu kepala kantor badan pusat statistik propinsi melakukan pembinaan secara teratur petugas pencacah, pengawas dan pemeriksaan pengumpulan data statistik produksi, kabupaten, kotamadya, maupun dikecamatan.


(36)

a. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi pelaksanaan kegiatan statistik pertanian, industri pertambangan, energi dan satistik distribusi lainnya yang ditentukan.

b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik distribusi.

c. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik memimpin proyek untuk menyiapkan proyek tugas lapangan.

d. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur pelatihan.

e. Mengatur dan melaksanakan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan statistik distribusi.

f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik distribusi.

g. Mengatur dan melaksananakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik distribusi.

h. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik distribusi secara sederhana sesuai yang diterapkan oleh pusat.

i. Bersama- sama dengan bidang pengolahan data dan menyiapkan pengolahan statistik distribusi melalui komputer sesuai yang diterapkan. j. Mengatur dan mengevaluasi hasil kegiatan statistik distribusi sebagai


(37)

k. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik propinsi melakukan pembinaan secara teratur petugas pencacah, pengawas dan pemeriksaan penyimpulan data statistik produksi, kabupaten, kotamadya ataupun di kecamatan.

4. Bidang Statistik Sosial

a. Menyusun program kerja tahunan bidang-bidang yang utama ruang lingkup bidang statistik kependudukan adalah meliputi pelaksanaan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga dan statistik kepedudukan lainnya.

b. Mengatur keikutsertaan program lainnya yang akan diselenggrakan oleh statistik bidang penduduk.

c. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik propinsi atau pimpinan bagian proyek untuk menyiapkan pengolahan latihan tugas lapangan. d. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaran latihan tugas lapangan

dipusat serta mengatur penjatahan pelatihannya.

e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen untuk melaksanakan tugas lapangan.

f. Melakukan pembinaan dan pengawasan lapangan terhadap pengawasan kegiatan statistik kependudukan.

g. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan melalui komputer sesuai yang ditetapkan.


(38)

h. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen hasil dari pengumpulan data statistik kependudukan.

i. Mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan yang akan dikirim kepusat sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

j. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil pengolahan statistik kependudukan sebagai bahan untuk penyempurnaan.

5. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik a. Menyusun program kerja tahunan.

b. Melaksanakan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan dan pengembangan sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan aturan yang ditetapkan serta membantu penyerapan teknologi informasi. c. Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program latihan yang

diselenggarakan oleh badan pusat statistik dalam bidang pengolahan, penyajian dan pelayanan statistik.

d. Melaksanakan koordinasi pengolahan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyusun sistem pengolahan data.

e. Mengatur integrasi penggunaan sistem dan program aplikasi pengolahan data statistik seperti data statistik kependudukan, data statistik produksi dan data statistik distribusi termasuk sarana pendukungnya.

f. Melaksanakan kajian evaluasi kebutuhan dan pengolahan data termasuk bahan komputer yang bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.


(39)

BAB 4

ANALISA DATA

4.1. Data dan Pembahasan

Data yang diambil dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara adalah data keadaan jumlah penduduk daerah Kota Medan. Adapun datanya sebagai berikut :

Tabel 4.1 Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin Tahun 1996 – 2010

Tahun

Jenis Kelamin

Total Laki – laki Perempuan


(40)

1997 982.600 991.700 1.974.300

1998 944-379 956.688 1.901.067

1999 944.891 957.609 1.902.500

2000 945.847 958.426 1.904.273

2001 960.477 966.043 1.926.520

2002 979.106 984.776 1.963.882

2003 990.216 1.003.386 1.993.602

2004 995.968 1.010.174 2.006.142

2005 1.012.040 1.024.145 2.036.185

2006 1.027.607 1.039.681 2.067.288

2007 1.034.696 1.048.460 2.083.156

2008 1.039.710 1.062.398 2.102.105

2009 1.049.457 1.071.596 2.121.053

2010 1.036.926 1.060.684 2.097.610

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan (Statistical Institution Center Regency of Medan

Tabel 4.2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota Medan Tahun 2010

Kelompok Umur

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

0 – 4 723700 698800 1422500

5 – 9 713500 691200 1404700

10 – 14 715300 699400 1414700

15 – 19 711800 663100 1374900

20 – 24 581400 563400 1144800


(41)

30 -34 356300 410300 766600

35 – 39 337600 354500 692100

40 – 44 278700 273700 552400

45 – 49 200500 199700 400200

50 – 54 162800 171000 333800

55 – 59 140800 151700 292500

60 – 64 108000 117900 225900

65 + 182900 206700 389600

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Medan (Statistical Institution Center Regency of Medan

4.2. Rasbio Beban Tanggungan

Rasio beban tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan 65 keatas). Dengan banyaknya orang yang produktif atau umur antara 16 – 64 tahun. Rasio beban tanggungan dapat digunakan sebagai indikator ekonomi suatu Negara, apakah tergolong Negara maju atau tidak. Negara-negara yang sedang berkembang pada umumnya mempunyai angka beban ketergantungan yang lebih tinggi pula, disebabkan besarnya proporsi anak-anak didalam komposisi penduduk tersebut. Besarnya angka tanggungan di kota Medan dapat dihitungkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

DR = Xk

P P P ) 64 15 ( ) 65 ( ) 14 0 ( − + − Dengan :


(42)

k = konstanta dengan nilai 100

Dari tabel 4.2 maka diperoleh angka-angka sebagai berikut : P0-14 = 4.241.900

P65+ = 389.600 P15-64 = 6674800

Bila angka-angka diatas di distribusikan ke dalam rumus, didapat besarnya angka beban tanggungan sebagai berikut :

Rasio Beban Tanggungan = Xk

P P P ) 64 15 ( ) 65 ( ) 14 0 ( − + − DR = =

= 0,69387 x 100 = 69,39

= 69

Ini berarti setiap 100 orang yang produktif harus menanggung 69 orang yang tidak produktif. Jika dibandingkan DR nasional sebesar 47 dan DR kota Medan sebesar 44, maka angka beban tanggungan (DR) Kota Medan masih sangat jauh tertinggal sehingga kota Medan masih tergolong miskin. Hal tersebut dikarenakan masih banyaknya penduduk yang produktif belum bekerja dan juga banyaknya jumlah penduduk yang lanjut usia (lansia) sehingga tingkat kesejahteraan hidup di kota Medan relatif rendah.


(43)

Tingginya angka beban tanggungan merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan yang produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum produktif.

4.3. Kepadatan Penduduk

Seperti yang dijelaskan diatas pada bab sebelumnya, kepadatan penduduk merupakan indikator dari tekanan penduduk suatu daerah. Kepadatan penduduk suatu daerah adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas daerah dalam kilometer persegi. Kepadatan penduduk yang berbeda-beda disebabkan oleh berbagai faktor seperti lokasi daerah, keadaan alamnya serta sejarahnya.

Kepadatan penduduk di kota Medan pada tahun 2010 dihitung dengan menggunakan rumus :

KP =

KP =

12675348 29077307

x 100 KP = 229,4005

Kepadatan penduduk kota Medan pada tahun 2010 mencapai 165 jiwa per kilometer persegi.


(44)

Salah satu cara untuk mengetahui jumlah penduduk pada tahun-tahun tertentu pada masa yang akan dating yaitu dengan cara memproyeksikannya. Berdasarkan data yang tertera pada tabel 4.1, pada tahun 1996 jumlah penduduk 1.942.000 jiwa yaitu jumlah penduduk laki-laki sebesar 967.400 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 974.600. sedangkan pada tahun 2010 junlah penduduk 2.097.610 jiwa dan jumlah penduduk laki-laki sebesar 1.036.926 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan 1.060.684 jiwa.

Dari data dengan rentang lima belas tahun tersebut, maka besarnya tingkat pertumbuhan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus eksponensial yaitu sebagai berikut :

Pt = Po e rt Dengan :

Pt = Jumlah penduduk pada tahun t Po = Jumlah penduduk pada awal tahun r = Tingkat pertumbuhan penduduk t = Periode waktu dalam tahun

e = Jumlah konstanta yang besarnya 2,71828183

4.4.1. Pertumbuhan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Medan Pt = P0 . e rt

Log Pt = Log Po + Log ert rt log e =


(45)

r = Keterangan :

= Jumlah Penduduk pada tahun t = Jumlah Penduduk pada tahun dasar r = Angka Pertumbuhan Penduduk t = Jangka waktu antar dan

e = Jumlah Konstanta yang besarnya 2,71828183

a. Pertumbuhan Penduduk Laki-laki Pt = Po e rt

P2010 =P1996 e rt t = 14 r =

r =

r =

r = 0,0049 x 100 r = 0,49 %

b. Pertumbuhan Penduduk Perempuan Pt = Po e rt


(46)

P2010 =P1996 e rt t = 14 r =

r =

71828183 , 2 log 14 ) 974600 1060684 ( Log

r =

r =

r = 0,006045 x 100 r = 0,60 %

c. Pertumbuhan Keseluruhan Penduduk Pt = Po e rt

P2010 =P1996 e rt t = 14 r =

r =

r = r =

r = 0,0055


(47)

Tabel 4.3 Persentase Pertumbuhan Penduduk Laki-laki, Perrempuan dan Keseluruhan Penduduk

Persentase Pertumbuhan Penduduk (%)

Laki – laki Perempuan Keseluruhan

0,49 0,60 0,55

4.4.2. Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Medan

Dengan diperolehnya pertumbuhan penduduk kota Medan, maka proyeksi atau ramalan jumlah penduduk dapat ditentukan dengan menggunakan persentase perubahan jumlah penduduk kota Medan tahun 1996 – 2010 dengan menggunakan rumus :

Pt = Po e rt

1. Ramalan Jumlah Penduduk Laki-laki kota Medan Pt = Po e rt

P2010 = P2009 ert

= 1.049.457 (2,71828183) 0,0049(1) = 1.049.457 x 1,0049

= 1.054.612

P2011 = P2010 ert


(48)

= 1.036.926 x 1,0049 = 1.042.019

P2012 = P2011 ert

= 1.042.007 (2,71828183) 0,0049(1) = 1.042.007 x 1,0049

= 1.047.138

P2013 = P2012 ert

= 1.047.113 (2,71828183) 0,0049(1) = 1.047.113 x 1,0049

= 1.052.281

2. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Kota Medan Pt = Po e rt

P2010 = P2009 ert

= 1.071.596 (2,71828183) 0,0066(1) = 1.071.596 x 1,0066

= 1.076.860

P2011 = P2010 ert

= 1.060.684 (2,71828183) 0,0066(1) = 1.060.684 x 1,0066


(49)

P2012 = P2011 ert

= 1.067.685 (2,71828183) 0,0066(1) = 1.067.685 x 1,0066

= 1.071.130

P2013 = P2012 ert

= 1.074.732 (2,71828183) 0,0066(1) = 1.074.732 x 1,0066

= 1.076.391

3. Ramalan Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan Perempuan Pt = Po e rt

P2010 = P2009 ert

= 2.121.053 (2,71828183) 0,0055(1) = 2.121.053 x 1,0055

= 2.131.472

P2011 = P2010 ert

= 2.097.610 (2,71828183) 0,0055(1) = 2.097.610 x 1,0055

= 2.107.914

P2012 = P2011 ert

= 2.109.147 (2,71828183) 0,0055(1) = 2.109.147 x 1,0055


(50)

= 2.118.268

P2013 = P2011 ert

= 2.120.147 (2,71828183) 0,0055(1) = 2.120.147 x 1,0055

= 2.128.673

Tabel 4.4. Proyeksi dan Rasio Jenis Kelamin Jumlah Penduduk Kota Medan Tahun 2011 – 2013

Tahun

Jumlah Penduduk Rasio Jenis

Kelamin (SR) Laki – laki Perempuan Keseluruhan

2011 1.042.019 1.065.894 2.107.914 98

2012 1.047.138 1.071.130 2.118.268 98


(51)

Gambar 4.1 Hasil Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011 – 2013

Dari hasil proyeksi yang diperoleh diketahui bahwa setiap tahunnya penduduk mengalami peningkatan. Faktor peningkatan ini terjadi dikarenakan masyarakat di Kota Medan yang sudah menikah belum sadar dalam menggunakan alat kontrasepsi atau KB sehingga angka fertilitas semakin meningkat dan juga meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke Kota Medan.

Rasio jenis kelamin penduduk Kota Medan tahun 2011 – 2013 sebesar 98 yang artinya bahwa untuk setiap 98 penduduk laki-laki sebanding dengan 100 penduduk perempuan.


(52)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM


(53)

Tahap implementasi merupakan tahapan hasil desain tertulis ke dalam Programming

(coding). Pada tahap inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa

pemrograman tertentu untuk menghasilkan sebuah system informasi yang sesuai dengan hasil tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.

5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel

Sebelum mengoperasikan software ini, pastikan bahwa pada komputer terpasang program Excel. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Klik tombol start b. Pilih dan klik program


(54)

Gambar 5.1 Pengaktifan Microsoft Excel

5.3 Membuka Lembar Kerja Baru

Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk dipergunakan Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, di mana kolom berurutan dari atas kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri kekanan yang terdiri dari 265 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.

Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini ini didentifasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antar abjad untuk kolom dan angka untuk baris,disamping itu lembar lerja Excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri.


(55)

Gambar 5.2. Tampilan Lembar Kerja

5.4 Pengisian Data

Pengisian data ke dalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau mengetikkan data ke dalamnya. Ada dua pilihan cara pengisian data,yaitu menggunakan keyboard computer atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard diperlukan langkah-langkah berikut :

a. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. b. Ketik data yang diinginkan.

c. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya.


(56)

Sedangkan pilihan kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada menu edit di Excel. Dengan pilihan ini, maka memiliki lebih banyak pilihan, yaitu : Down, Up, Left, dan Series (Autofil).

Gambar 5.3. Pengiputan Data

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja sendiri,namun masih berada dalam file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excel, biasa menggunakan icon chart Wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah :

a. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik

b. Klik icon insert, maka akan tampil kotak dialog chart type


(57)

d. Lalu klik menu Insert, pada submenu Chart klik colum pilih column 3-D clustered column

e. Lalu untuk mengubah koordinat garis horizontal menjadi tahun, maka klik pada Chart tersebut, lalu klik menu Chart Tools, klik Desaign dan klik Select Data f. Pada kotak dialog Horizontal ( Category ) Axis Labels, klik Edit, dan blok da

yang akan dijadikan sebagai tahun, kemudian klik Ok

g. Untuk keterangan pendukung grafik seperti Tiiles ( judul grafik ), dan Axis Title maka klik Chart Tools, Loyout, dan klik Chart Title dan Axis Title, lalu pilih tata letak yang diinginkan,setelah itu ubah judul yang diingikan dengan mengklik dua kali pada title tersebut.


(58)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perhitungan jumlah penduduk Kota Medan berdasarkan data tahun 1996 -2010, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rasio beban tanggungan (Dependency Ratio) di Kota Medan pada 2010 adalah 69. Ini berarti bahwa setiap 100 orang kelompok produktif harus menanggung 69 orang kelompok yang tidak produktif.

2. Peramalan bahwa jumlah penduduk laki-laki Kota Medan pada tahun 2011 penduduk laki-laki adalah 1.042.007 jiwa, penduduk perempuan sebesar 1,067.685 jiwa, keseluruhan penduduk tahun 2011 sebesar 2.109.147 jiwa. pada tahun 2012, penduduk laki-laki sebesar 1.047.732 jiwa, penduduk perempuan sebesar 1,074.732 jiwa, dan keseluruhan penduduk sebesar 2.128.747 jiwa. Pada tahun 2013, penduduk laki-laki sebesar 1.052.244 jiwa, penduduk perempuan sebesar 1.081.825 jiwa, dan keseluruhan penduduk sebesar 2.131.808 jiwa. 6.2. Saran


(59)

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kota Medan, yaitu sebagai berikut :

1. Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) Kota Medan sangat tinggi yaitu 69, pemerintah harus membuka lapangan pekerjaan sesuai dengan potensi daerah agar pendapatan masyarakat meningkat sehingga dapat mengimbangi pendapatan masyarakat yang tidak produktif.

2. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.

3. Dalam meramalkan jumlah penduduk kota Medan dengan menggunakan Metode Persamaan Eksponensial akan sangat membantu jika kita menggunakan alat bantu komputer, khususnya program aplikasi Microsoft Excel.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

BPS.2010. Medan Dalam Angka.

Hartono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. Mantra, Ida Bagoes, 2000. “Demografi Umum”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Pramesti, Getut, 2009. “Sukses Mengolah Data di Bidang Bisnis dan Industri”,


(61)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU

Telp. (061) 8214290, 8211212, 8211414 Fax. (061) 8214290 Medan 20155

Hasil Uji Implementasi Sistem Tugas Akhir SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma 3 Statistika :

Nama : JULINDA SARI HSB NIM : 092407079

Prog. Studi : DIPLOMA III STATISTIKA

Judul Tugas Akhir : PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KOTAMADYA MEDAN TAHUN 2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 1996-2012

Telah melaksanakan test implementasi sistem Tugas Akhir Mahasiswa tersebut di atas pada tanggal ……….

Dengan Hasil : Sukses / Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.

Medan, Juni 2012 Dosen Pembimbing

Dra. Mardiningsih, M.Si NIP 19630405 198811 2 001


(62)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU

Telp. (061) 8214290, 8211212, 8211414 Fax. (061) 8214290 Medan 20155

Nama : Julinda Sari Hsb

Kartu Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa

Nomor Induk Mahasiswa : 092407079

Judul Tugas Akhir : Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Di Kotamadya Medan Tahun 2012 Berdasarkan Data Tahun 1996-2010

Dosen Pembimbing : Dra. Mardiningsih, M.Si Tanggal Mulai Bimbingan : ... Tanggal Selesai Bimbingan : ...

No Tanggal Asistensi Bimbinga

n

Pembahasan Pada Asistensi Pada Bab

Paraf Dosen Pembim

bing

Keterangan


(63)

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua Pembimbing

Prof. Dr. Tulus, M.Si Dra. Mardiningsih, M.Si NIP. 19620901 198803 1 002 NIP. 19630405 198811 2 001


(1)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perhitungan jumlah penduduk Kota Medan berdasarkan data tahun 1996 -2010, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rasio beban tanggungan (Dependency Ratio) di Kota Medan pada 2010 adalah 69. Ini berarti bahwa setiap 100 orang kelompok produktif harus menanggung 69 orang kelompok yang tidak produktif.

2. Peramalan bahwa jumlah penduduk laki-laki Kota Medan pada tahun 2011 penduduk laki-laki adalah 1.042.007 jiwa, penduduk perempuan sebesar 1,067.685 jiwa, keseluruhan penduduk tahun 2011 sebesar 2.109.147 jiwa. pada tahun 2012, penduduk laki-laki sebesar 1.047.732 jiwa, penduduk perempuan sebesar 1,074.732 jiwa, dan keseluruhan penduduk sebesar 2.128.747 jiwa. Pada tahun 2013, penduduk laki-laki sebesar 1.052.244 jiwa, penduduk perempuan sebesar 1.081.825 jiwa, dan keseluruhan penduduk sebesar 2.131.808 jiwa. 6.2. Saran


(2)

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah pertumbuhan penduduk di Kota Medan, yaitu sebagai berikut :

1. Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) Kota Medan sangat tinggi yaitu 69, pemerintah harus membuka lapangan pekerjaan sesuai dengan potensi daerah agar pendapatan masyarakat meningkat sehingga dapat mengimbangi pendapatan masyarakat yang tidak produktif.

2. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.

3. Dalam meramalkan jumlah penduduk kota Medan dengan menggunakan Metode Persamaan Eksponensial akan sangat membantu jika kita menggunakan alat bantu komputer, khususnya program aplikasi Microsoft Excel.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

BPS.2010. Medan Dalam Angka.

Hartono. 2004. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. Mantra, Ida Bagoes, 2000. “Demografi Umum”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Pramesti, Getut, 2009. “Sukses Mengolah Data di Bidang Bisnis dan Industri”,


(4)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU

Telp. (061) 8214290, 8211212, 8211414 Fax. (061) 8214290 Medan 20155

Hasil Uji Implementasi Sistem Tugas Akhir SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Program Diploma 3 Statistika :

Nama : JULINDA SARI HSB

NIM : 092407079

Prog. Studi : DIPLOMA III STATISTIKA

Judul Tugas Akhir : PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KOTAMADYA MEDAN

TAHUN 2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 1996-2012

Telah melaksanakan test implementasi sistem Tugas Akhir Mahasiswa tersebut di atas pada tanggal ……….

Dengan Hasil : Sukses / Gagal

Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Departemen Matematika FMIPA USU Medan.

Medan, Juni 2012

Dosen Pembimbing

Dra. Mardiningsih, M.Si NIP 19630405 198811 2 001


(5)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU

Telp. (061) 8214290, 8211212, 8211414 Fax. (061) 8214290 Medan 20155

Nama : Julinda Sari Hsb

Kartu Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa

Nomor Induk Mahasiswa : 092407079

Judul Tugas Akhir : Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Di Kotamadya Medan

Tahun 2012 Berdasarkan Data Tahun 1996-2010 Dosen Pembimbing : Dra. Mardiningsih, M.Si

Tanggal Mulai Bimbingan : ... Tanggal Selesai Bimbingan : ...

No Tanggal

Asistensi Bimbinga

n

Pembahasan Pada Asistensi Pada Bab

Paraf Dosen Pembim

bing

Keterangan


(6)

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua Pembimbing

Prof. Dr. Tulus, M.Si Dra. Mardiningsih, M.Si