Proyeksi Penduduk Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2010

(1)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

JULI MARIA DONA RAJAGUKGUK 052407071

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008


(2)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI PENDUDUK KOTAMADYA

PEMATANGSIANTAR TAHUN 2010 Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : HANNARIA RH. SINAGA

NIM : 052407078

Program Studi : D-3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2008

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Faigiziduhu. Bu’ulolo, M.Si


(3)

PERNYATAAN

PROYEKSI PENDUDUK KOTAMADYA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2010 TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing–masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2008

HANNARIA RH. SINAGA 052407078


(4)

PENGHARGAAN .

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus sumber karunia, atas kasih dan berkatNyalah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dalam waktu yang ditetapkan.

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan dalam menyelesakan perkuliahan pada jurusan Statistika Program Diploma III Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyajian Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Penulis khususnya menyampaikan ucapan terimakasih yang tidak terlukiskan dan tidak terkatakan atas kasih, cinta dan pengorbanannya, kepada Ayahanda tercinta S. Sinaga dan Ibunda tercinta R. Saragih yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik dan memberi motivasi baik moril maupun materil kepada ananda, terima kasih atas doa dan kasih sayangnya yang tulus yang ananda rasakan.

Penyelesaian Tugas Akhir ini tak lepas dari bantuan serta sokongan berbagai pihak. Untuk itu izinkan penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Eddy Marlianto, M. Sc, Selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam USU.

2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M. Sc, Selaku Ketua Departemen Matematika Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika Program Studi D-3 Statistika USU.

3. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M. Si, Selaku Dosen Pembimbing Penulis dalam Penulisan Tugas Akhir ini.

4. Seluruh dosen - dosenku dan pegawai di Departemen Matematika Program Studi D-3 Statistika FMIPA USU.

5. Salam sayang buat abangku Andyka Sinaga tetap semangat menyelesaikan skripsinya, jangan mudah putus asa dan tetap mengandalkan Yesus Kristus. Buat adekku Desy semoga berhasil menggapai cita-citanya lulus di PTN yang diinginkan dan buat adekku Christian jangan malas belajar. Thanks for everything buat motivasi, kehangatan keluarga dan keceriaannya.

6. Teman-teman satu teamku (Ivan, Benny, Juli) ayo semangat!!makasih buat kebersamaannya selama kuliah, sukses selalu buat kita. Amin.

7. Buat keluarga besar statistika B 05 yang heboh, tetap kompak dan sukses selalu. Buat b’Diel yang ganteng, maniez, dan baik hati makasih buat waktu, dukungan, doa dan ikut merasakan suka duka penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, dan tetap semangat ya bang nyari kerjanya!!! Buat teman-teman, abang dan kakak pemuda/i GKPS km.7, dan Hangtuah atas doa dan dukungannya, tetap semangat dan jangan lelah menjalankan tugas pelayanannya.

Tuhan bagiMu tiada yang mustahil, penulis memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis dapat dibalas oleh Tuhan. Semoga penulis selalu diberkati Yesus Kristus.


(5)

DAFTAR ISI

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 2

1.3 Maksud Dan Tujuan 3

1.4 Metode Penelitian 3

1.5 Sistematika Penulisan 4

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 6

2.1 Pengertian-Pengertian 6

2.2 Kegunaan Proyeksi Penduduk 8

2.3 Teori-teori Kependudukan 9

2.4 Metode Yang Digunakan 9

2.4.1 Angka Pertumbuhan Penduduk 9

2.4.2 Rasio Jenis Kelamin 10

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEMATANGSIANTAR 11

3.1 Sejarah Singkat Pematangsiantar 11

3.2 Lokasi dan Keadaan Geografis 13

3.3 Sejarah Singkat badan Pusat Statistik (BPS) 14

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 20

4.1 Arti dan Kegunaan Data statistik 20

4.2 Proyeksi Penduduk Di Kotamadya Pematangsiantar

Pada Tahun 2010 21

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk 22

4.2.2 Persentase Perubahan Penduduk 24

4.3 Perkiraan Jumlah Penduduk 29

4.4 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) 33

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 35

5.1 Tahap Iplementasi 35

5.2 Pengaktifan Excel 36

5.3 Jendela Lembar Kerja Excel 36

5.4 Pengisian Data 37

5.5 Pembuatan Grafik 37

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 39

6.1 Kesimpulan 39

6.2 Saran 40


(6)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penduduk merupakan masalah dunia saat ini dan merupakan tantangan di bidang kependudukan (demografi) dan faktor-faktor yang penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya KB agar perkembangan penduduk ini dapat ditekan. Yang penting adalah bagaimana cara pemerintah dalam mendekati masyarakat dalam mengadakan penyuluhan dan teladan serta penghargaan kepada masyarakat.

Pertumbuhan penduduk adalah merupakan keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi jumlah penduduk. Secara terus menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah yang lahir, tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi dengan jumlah kematian yang terjadi. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh empat komponen yaitu, kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), in-imigration (migrasi masuk), dan out-migrasi (migrasi keluar).

Pengetahuan tentang penduduk dan masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia dewasa ini, yang selalu berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan hidup yang diperlukan oleh semua umat manusia. Dengan bertambahnya


(7)

penduduk berarti semakin bertambah pula persaingan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang diperlukan. Pengetahuan kependudukan perlu disebarluaskan ke seluruh penduduk untuk merangsang tumbuhnya kesadaran dan membina tingkahlaku penduduk yang bertanggungjawab terhadap masalah kependudukan.

Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah atau Negara pada waktu tertentu maka dilaksanakan sensus penduduk atau cacah jiwa. Dimana sensus penduduk merupakan sumber data yang digunakan untuk berbagai keperluan. Salah satunya adalah untuk keperluan perencanaan pembangunan yang sangat membutuhkan data penduduk, tidak saja untuk perencanaan pembangunan saat ini tapi juga pada masa-masa mendatang yang disebut proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk bukan saja hanya sekedar suatu ramalan jumlah penduduk untuk masa depan, tetapi juga merupakan suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk.

1.2Perumusan Masalah

Untuk menentukan tingkat pertambahan penduduk di masa yang akan datang diperlukan data dasar yang menggambarkan pertumbuhan penduduk di masa lampau. Dimana pertumbuhan penduduk ini biasanya setiap tahun dapat diketahui apakah bertambah atau berkurang. Dan pertambahan penduduk ini tanpa diduga sebelumnya dapat menimbulkan masalah kepadatan jumlah penduduk di daerah-daerah tertentu.

Untuk menambah permasalahan yang dihadapi maka perlu diadakan perumusan masalah, diantaranya:


(8)

1. Menghitung laju pertambahan penduduk menurut jenis kelamin.

2. Memperkirakan jumlah penduduk yang akan datang (2010) dengan menggunakan data tahun 1997-2006.

3. Memperkirakan perbandingan jenis kelamin (sex ratio) penduduk tersebut.

1.3Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah agar pemerintah pusat dan daerah, khususnya daerah Kotamadya Pematangsiantar dapat mengambil tindakan yang akan dilaksanakan untuk tahun-tahun berikutnya dalam mengatasi pertambahan penduduk yang ada.

1.4Metode Penelitian

Penulisan tugas akhir ini bersifat proyeksi (peramalan) tentang pertambahan penduduk di Kotamadya Pematangsiantar. Penyusunan tugas akhir ini penulis memerlukan beberapa data yang biasa disajikan sebagai penelitian. Adapun cara yang digunakan penulis untuk memperoleh data adalah :

1. Metode Pengumpulan Data.

Data yang digunakan penulis adalah data sekuler, yaitu data yang dikutip dari data yang telah tersedia di dalam suatu perusahaan (data berupa laporan yang diterima oleh BPS dari pemerintah Kotamadya Pematangsiantar per-periode). Jadi penulis tidak langsung memperoleh data dari sumbernya.


(9)

2. Penelitian Kepustakaan

Dalam hal ini penulis melakukan penelitian kepustakaan yaitu mencari data dari buku-buku atau sumber terbitan lainnya yang bersifat teoritis dan relevan dengan penelitian.

Sedangkan untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk Kotamadya Pematangsiantar penulis menggunakan rumus :

Pt = Po.e λt

Di mana : Pt P

= banyaknya penduduk pada akhir tahun t o

λ = angka pertumbuhan penduduk

= banyaknya penduduk pada awal tahun t = lamanya waktu antara Po dan P

e = angka ekponensial ( 2.718282 ) t

1.5Sistematika Penulisan

Di dalam sistematika penulisan tugas akhir ini, penulis membagikan bagian yang akan dibahas ke dalam beberapa bab yang setiap bab akan ditunjang oleh sub bab guna mempermudah pembaca untuk mengerti dan memahami isi tulisan ini. Adapun sistematika penulisan yang akan dikemukakan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.


(10)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Menguraikan pengertian dari demografi penduduk dan teori-teori yang berhubungan dengan kependudukan. Disini juga dijelaskan model yang akan digunakan untuk proyeksi (ramalan) serta atribut yang mendukung perhitungan dalam kependudukan.

BAB 3 GAMBARAN UMUM KOTA PEMATANGSIANTAR

Pada bab ini berisikan gambaran umum Kotamadya Pematangsiantar dimana penulis melakukan riset untuk tugas akhir.

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI

Pada bab ini dijelaskan tentang perhitungan yang dilakukan untuk meramalkan jumlah penduduk di tahun yang akan datang, persentase perubahan penduduk, dan sex rasio.

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan tentang cara pengaktivan Excel pengisian data, dan cara membuat grafik.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang mencakup kesimpulan yang diambil setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang berupa masukan-masukan.


(11)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian-Pengertian

Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Demografi sendiri berasal dari kata Yunani yaitu “Demos” yang berarti rakyat atau penduduk dan “Grafein” yang berarti menulis. Jadi Demografi adalah tulisan-tulisan mengenai rakyat atau penduduk.

Berdasarkan : Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) definisi Demografi adalah :

Demografi is the scientific study of human population in primarily with the respect to their structure (compotition) and their development (change).

Dalam bahasa Indonesia terjemahannya kurang lebih adalah sebagai berikut :

Demografi mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi) penduduk dan perkembangannya (perubahannya).

Philip M. hauser dan Dudley Ducan (1959) mengusulkan defenisi Demografi sebagai berikut :

Demografi mempelajari jumlah, persebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena fertilitas, mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilitas sosial.


(12)

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk disuatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi yaitu kelahiran (fertilasi), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk.

Struktur penduduk merupakan aspek yang statis, yang menggambarkan penduduk dari hasil sensus penduduk pada hari sensus tersebut. Data yang dapat pada hari dilakukan sensus dijadikan sebagai basis perhitungan penduduk. Setelah hari sensus penduduk tersebut dilakukan maka struktur penduduk akan berubah dari basis penduduk tadi. Unsur-unsur yang dinamis yang terdiri dari kelahiran, kematian dan migrasi. Proses perubahan tersebut disebut pula dengan proses yang dinamis.

Masalah penduduk sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan suatu daerah atau Negara. Pada tahun 1973 di Paris selama kongres masalah kependudukan dilangsungkan, Aldhope Laundry telah membuktikan matematik adanya hubungan antara unsur-unsur demografi secara kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur dan sebagainya. Ia menyarankan penggunaan istilah “PURE DEMOGRAPHY” untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik matematik dan lain dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif.

Pure Demography (demografi umum) atau juga disebut Demografi Formal menghasilkan tehnik-tehnik untuk menghitung data kependudukan. Dengan tehnik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk di masa depan atau masa lampau.


(13)

Studi Kependudukan (Population Study) mempunyai kajian yang lebih luas dari kajian demografi murni, karena dalam memahami struktur dan proses kependudukan di suatu daerah, faktor-faktor non demografi ikut dilibatkan.

Kammeyer (1971) memperjelas perbedaan antara demografi formal dengan studi kependudukan lewat perbedaan antara variabel terpengaruh. Jika variabel terpengaruh kedua-duanya terdiri dari variabel demografi maka tipe studi adalah demografi murni. Apabila salah satu variabelnya adalah variabel non demografi, maka kajian tersebut adalah studi kepundudukan.

2.2 Kegunaan Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk adalah perhitungan yang menunjuk keadaan fertilasi, mortalitas dan migrasi di masa yang akan datang. Pada dekade akhir-akhir ini, Pemerintah memerlukan proyeksi penduduk sehubungan dengan tanggungjawabnya untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi dari rakyatnya melalui pengembangan yang terencana.

Mengingat semua rencana-rencana pembangunan baik ekonomi maupun sosial, menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta karakteristik dari pada penduduk di masa mendatang, proyeksi mengenai jumlah serta struktur penduduk dianggap sebagai pernyataan minimum untuk proses perencanaan pembangunan.


(14)

2.3 Teori-teori Kependudukan

Teori kependudukan dikembangkan oleh faktor yang sangat dominan. Pertama ialah meningkatkan pertumbuhan penduduk terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Hal ini menyebabkan para ahli memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Faktor kedua adalah adanya masalah-masalah yang sifatnya universal, yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan penduduk ekonomi sosial.

2.4 Metode Yang Digunakan

Pada dasarnya ukuran-ukuran yang dipergunakan dalam demografi sama dengan ukuran-ukuran yang dipergunakan pada ilmu-ilmu yang lain yaitu ukuran absolute dan ukuran relative. Ukuran relative yang sering digunakan dalam demografi adalah perbandingan rasio, proporsi, persentase dan tingkat (rate).

2.4.1 Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen (%). Untuk menghitung besarnya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya maka penulis menggunakan rumus Exponensial Growth, yaitu :


(15)

Di mana : Pt P

= banyaknya penduduk pada akhir tahun t o

r = angka pertumbuhan penduduk

= banyaknya penduduk pada awal tahun

t = lamanya waktu antara Po dan P e = angka eksponensial (2.718282)

t

2.4.2 Rasio Jenis Kelamin

Rasio adalah perbandingan dua perangkat dalam suatu satuan tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per-100 perempuan. Secara umum rasio dapat ditulis :

k = konstanta, biasanya bernilai 100 Besar kecilnya rasio di suatu daerah dipengaruhi oleh :

1. Sex Rasio at Birth.

Di beberapa Negara umumnya berkisar antara 10-15 bayi laki-laki per 100 bayi perempuan.

2. Pola Mortalitas antara Penduduk Laki-laki dan Perempuan.

Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan maka rasio jenis kelamin semakin kecil.


(16)

BAB 3

GAMBARAN UMUM PEMATANGSIANTAR

3.1 Sejarah Singkat Pematangsiantar

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Pematangsiantar merupakan daerah kerajaan. Pematangsiantar yang berkedudukan di Pulau Holing dan Raja terakhir dari dinasti ini adalah keturunan marga Damanik yaitu Tuan Sang Nawaluh Damanik yang memegang kekuasaan sebagai raja tahun 1906.

Disekitar pulau Holing kemudian berkembang menjadi perkampungan tempat tinggal penduduk diantaranya kampung Suhi Siantar Bayu, Suhi Kahean, Pantoan, Suhi Bah Bosar, dan Tomuan. Daerah tersebut kemudian menjadi daerah hukum kota Pematangsiantar, yaitu:

1. Pulau Holing menjadi kampung Pematang. 2. Siantar Bayu menjadi Pusat Kota.

3. Suhi Kahean menjadi Kampung Sipinggol-pinggol, kampung Melayu, Martoba, dan Sukadame.

4. Suhi Bah Bosar menjadi kampung Kristen, Karo, Tomuan, Pantoan, Toba, dan Martimbang.


(17)

Setelah Belanda memasuki daerah Sumatera Utara, Daerah Simalungun menjadi daerah kekuasaan raja-raja. Kontroler Belanda yang semua berkedudukan di Perdagangan, pada tahun 1907 di pindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu Pematangsiantar berkembang menjadi daerah yang banyak dikunjungi pendatang baru. Bangsa Cina mendiami kawasan Timbang Galung dan Kampung Melayu.

Pada tahun 1910 didirikan Badan Persiapan Kota Pematangsiantar, kemudian pada tanggal 1 Juli 1917 berdasarkan Stad Blad No. 285 Pematangsiantar berubah menjadi Gemente yang mempunyai otonomi sendiri. Sejak Januari 1939 berdasarkan Stad Blad No. 717 berubah menjadi Gemente yang mempunyai Dewan.

Pada zaman Jepang berubah menjadi Siantar State dan dewan dihapus. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Pematangsiantar kembali menjadi Dewan Otonomi. Berdasarkan Undang-undang No. 22/1984 Status Gemente menjadi Kota Kabupaten Simalungun dan Walikota dirangkap oleh Bupati Simalungun sampai tahun 1957.

Berdasarkan Undang-undang No. 1/1957 berubah menjadi Kota Praja penuh, dan dengan keluarnya Undang-undang No. 18/1965 berubah menjadi Kota, dan dengan keluarnya Undang-undang No. 5/1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah, berubah menjadi Kota Daerah tingkat II Pematangsiantar sampai sekarang.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 1981 Kota Daerah tingkat II Pematangsiantar terbagi atas 4 wilayah Kecamatan yang terdiri atas 29 desa/kelurahan dengan luas wilayah 12,48 km2 yang peresmiannya dilaksanakan oleh Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 17 Maret 1982. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1986 tanggal 10 Maret 1986 Kota Daerah Tingkat II Pematangsiantar


(18)

diperluas menjadi 6 wilayah kecamatan, dimana 9 desa kelurahan dari wilayah Kabupaten Simalungun masuk menjadi kota Pematangsiantar sehingga kota Pematangsiantar terdiri dari 38 desa/kelurahan dengan luas wilayah menjadi 70,23 Km2

1. Kecamatan Siantar Barat. , Kecamatan tersebut yaitu:

2. Kecamatan Siantar Timur. 3. Kecamatan Siantar Utara. 4. Kecamatan Siantar Selatan. 5. Kecamatan Siantar Marihat. 6. Kecamatan Siantar Martoba.

Selanjutnya pada tanggal 23 Mei 1994 dikeluarkan kesepakatan bersama penyesuaian batas wilayah Administrasi antara Kota Pematangsiantar dengan Kabupaten Simalungun dengan SKB bersama No: . Adapun hasil kesepakatan tersebut adalah kota Pematangsiantar menjadi seluas 79,97 Km2.

3.2 Lokasi dan Keadaan Geografis

Kota Pematangsiantar terletak pada garis 3001’09”-2054’40” Lintang Utara dan 9906’23”-9901’10” Bujur Timur, berada ditengah-tengah wilayah Kabupaten Simalungun. Luas dataran Kota Pematangsiantar adalah 79,97 Km2 terletak di atas permukaan laut.


(19)

Karena terletak dekat garis khatulistiwa Kota Pematangsiantar tergolong ke dalam daerah tropis dan daerah datar, beriklim sedang dengan suhu maksimal rata-rata 30,70C dan suhu minimalnya rata-rata 20,30C pada tahun 2000.

3.3 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi empat masa pemerintahan di Indonesia, antara lain :

1. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Pada masa Hindia Belanda ini, kantor statistik pertama didirikan oleh direktur pertanian, kerajinan dan perdagangan (Directur Van Landbouw Nijeveheid en Handle), pada bulan Februari 1920 dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengelola dan mempublikasikan data statistik.

Pada bulan Maret tahun 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang anggotanya merupakan wakil tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas merencanakan tindakan yang sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia.

Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Center Cantor de Statistic (CKS) dan kantor statistik dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh kantor Invour Utvoer en Acijinsen (IUA) yang sekarang disebut Kantor Bea dan Cukai.


(20)

2. Masa Pemerintahan Jepang

Pada bulan Juni 1924, Pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini juga CKS diganti menjadi Shomubu Chosasotu Gunseikanbu.

3. Masa Pemerintahan Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik diganti oleh lembaga baru yang sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KPPURI (Kantor Penyelidik Perangkaan Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 Kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi dari perjanjian Linggarjati. Sementara ini pemerintahan NICA di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

Berdasarkan edaran Kementrian Kemakmuran, tanggal 12 Maret 1950 No. 219/2.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Kemakmuran.

Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P/44, lembaga KPS di bawah dan bertanggungjawab kepada menteri Perekonomian. Selanjutnya Keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 September 1953 No. 18.099/M KPS dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu bagian yang disebut Afdeling Area Pelayanan City (APC) dan bagian Penyelenggaraan Tata Usaha yang disebut Afdeling B.


(21)

Dengan keputusan Presiden RI No. 131 tahun 1957, kementerian Perekonomian dipecah menjadi Perdagangan dan kementerian Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI No. 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS menjadi Badan Pusat Statistik dan urusan statistik yang semula menjadi tanggungjawab dan wewenang berada di bawah Perdana Menteri.

4. Masa Orde Baru sampai Sekarang

Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam pemerintahan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapat statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi badan pusat statistik.

Dalam masa orde baru ini badan pusat statistik telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1968 tentang organisasi BPS. 2. Undang-undang Nomor 16 tahun 1997 tentang statistik.

3. Keputusan Presiden RI Nomor 86 tahun 1998 tentang BPS.

4. Keputusan Kepala BPS Nomor 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS.

Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 di tiap Provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama


(22)

kantor statistik provinsi dan di kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor statistik kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 ditetapkan badan pusat statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS baru.

5. Program Pengembangan Statistik

Untuk mewujudkan pengembangan statistik, BPS membagi kedalam 4 program yaitu :

a. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik. b. Program penyempurnaan sistem informasi.

c. Program pendidikan dan aparatur Negara.

d. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara.

Adapun visi dari BPS adalah menjadi informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung SDM yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutahir. Sedangkan misi BPS adalah untuk menjunjung pembangunan nasional BPS mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data yang bermutu dan handal, efektif, efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan mengemban ilmu pengetahuan statistik.

Kegiatan badan pusat statistik

1. Kedudukan, tugas dan fungsi badan pusat statistik.

Badan pusat statistik sebagai Lembaga Pemerintah non-Departemen yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada presiden (Kepres No. 86 tahun


(23)

1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundang-undangan :

1. UU No. 16 tentang statistik.

2. Kepres No. 86 tahun 1998 tentang badan pusat statistik.

3. Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.

Berdasarkan Kepres No. 86 tahun 1998, dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerjasama, serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi yang diselenggarakan badan pusat statistik: 1. Perumusan kebijakan nasional dibidang statistik.

2. Menyusun rencana dan program nasional dibidang statistik. 3. Penyelenggaraan statistik dasar.

4. Koordinasi dan kerja sama statistik dengan instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perseorangan, dan unsur masyarakat lainnya.

5. Penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep definisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung penyelenggaraan statistik.

6. Pelayanan data dan informasi serta hasil statistik kepada pemerintah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan sendiri maupun hasil kompilasi produk administrasi.

7. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan dasar statistik bagi masyarakat. 8. Pembinaan penyelenggaraan statistik, responden, dan penggunaan statistik.


(24)

9. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan pengendalian dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS.


(25)

BAB 4

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Arti dan Kegunaan Data Statistik

Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :

1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulan.

2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen yang lebih kecil agar dapat :

a. Mengetahui komponen yang menonjol.

b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen lainnya. c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan. 3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif

dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya serta : a. Mengetahui komponen yang menonjol.

b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen lainnya. c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan. 4. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuantitatif

dari suatu kejadian terhadap suatu kejadian lainnya serta memperkirakan/ meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai suatu variabel.


(26)

4.2 Proyeksi Penduduk Di Kotamadya Pematangsiantar Pada Tahun 2010

Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan model matematis yang sesuai dipergunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk Kotamadya Pematangsiantar tahun 2010. Model tersebut adalah model eksponensial. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

Pt = Po.e log P

rt

t = log Po . e log P

rt

t = log Po + log e log P

rt

t = log Po log P

+ r t log e t - log Po = r.t log e

atau

Di mana : Pt P

= jumlah penduduk pada tahun t o

r = angka pertumbuhan (dinyatakan dalam %) = jumlah penduduk pada tahun awal

t = lamanya waktu antara Po dan P e = 2.718282


(27)

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dari tahun 1997-2006

Tahun

Penduduk

Jumlah Laki-laki Perempuan

1997 116.026 116.420 232.446

1998 117.120 119.757 236.877

1999 117.934 120.584 238.518

2000 118.126 122.705 240.831

2001 119.667 121.813 241.480

2002 119.985 122.139 242.124

2003 120.369 122.530 242.899

2004 120.453 123.982 244.435

2005 121.354 124.923 246.277

2006 122.098 125.739 247.837


(28)

Gambar 4.1 Jumlah Penduduk Pematangsiantar Tahun 1997-2006

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa umumnya jumlah penduduk di Kotamadya Pematangsiantar yang dirinci berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih kecil dari jumlah penduduk perempuan. Hal ini mungkin dapat dikarenakan pola mortalitas penduduk antara laki-laki dan perempuan, dimana jumlah kematian laki-laki lebih besar dibandingkan dengan kematian perempuan.


(29)

4.2.2 Persentase Perubahan Penduduk


(30)

(31)

(32)

Untuk lebih jelasnya, semua hasil perhitungan dari persentase penduduk laki-laki, perempuan dan keseluruhannya dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 4.2 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Laki-Laki, Perempuan, dan Jumlah Keseluruhan dari Laki-Laki dan Perempuan

Tahun

Jumlah Laki-laki (%)

Jumlah Perempuan (%)

Jumlah Laki-laki dan Perempuan (%)

1997 - - -

1998 0,94 2,83 1,89

1999 0,69 0,69 0,69

2000 0,16 1,74 0,97

2001 1,30 -0,73 0,27

2002 0,27 0,27 0,27

2003 0,32 0,32 0,32

2004 0,07 1,18 0,63

2005 0,75 0,76 0,75

2006 0,61 0,65 0,63

Dari tabel 4.2 menunjukkan bahwa persentase perubahan (r) jumlah penduduk perempuan Kotamadya Pematangsiantar mengalami perubahan/penurunan pada tahun 1999, 2000 dan tahun 2001. Berkurangnya pertumbuhan penduduk perempuan di kotamadya Pematangsiantar disebabkan karena pada kaum perempuan secara biologis cenderung lebih cepat tua daripada kaum laki-laki, sehingga tingkat mortalitasnya menjadi tinggi dan biasa juga dikarenakan fasilitas dari kesehatan yang kurang memadai.


(33)

Untuk persentase perubahan jumlah penduduk keseluruhan, perubahan juga terjadi pada laki-laki. Selain penurunan jumlah penduduk tentu saja ada pertambahannya, yaitu untuk penduduk laki-laki pertambahannya pada tahun 2001, 2003, dan 2005. Sedangkan untuk pertambahan penduduk perempuan yaitu pada tahun 2000, 2002, 2003, dan 2005.

Dari perubahan angka-angka tersebut dapat dilihat bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk Kotamadya Pematangsiantar mengalami bermacam perubahan. Ada yang meningkat dan ada yang menurun. Keadaan seperti ini yang dijelaskan diatas mungkin ada keterkaitannya dengan program KB yang telah disarankan Pemerintah, dimana kebijakan Pemerintah berusaha menekan angka kelahiran serendah mungkin. Faktor-faktor penyebab lain adalah perpindahan penduduk, baik untuk menetap selamanya ataupun hanya sementara waktu.


(34)

4.3 Perkiraan Jumlah Penduduk

a. rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki

b. rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk perempuan

c. rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk laki-laki dan perempuan

Dari rata-rata perubahan persentase jumlah penduduk diharapkan angka perubahan penduduk yaitu :

Setelah diperoleh nilai dari setiap variabel rata-rata perubahan persentase penduduk Kotamadya Pematangsiantar, maka proyeksi (taksiran) jumlah penduduk Kotamadya Pematangsiantar pada tahun 2010 mendatang dapat ditentukan dengan menggunakan rumus yaitu :

Pt = Po.e

1. Ramalan jumlah penduduk laki-laki di Kotamadya Pematangsiantar

rt

P2007=P2007.e

=122098×2,718282 rt

=122783

0,0056

P2008=P2008.e

=122098×2,718282 rt

=123473


(35)

P2009=P2009.e =122098×2,718282 rt =124166 0,0056×3 P2010=P2010.e =122098×2,718282 rt =124863 0,0056×4

2. Ramalan jumlah penduduk perempuan di Kotamadya Pematangsiantar P2007=P2007.e =125739×2,718282 rt =126672 0,0074 P2008=P2008.e =125739×2,718282 rt =127613 0,0074×2 P2009=P2009.e =125739×2,718282 rt =128561 0,0074×3 P2010=P2010.e =125739×2,718282 rt =129516 0,0074×4

3. Ramalan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kotamadya Pematangsiantar

P2007=P2007.e

=247837×2,718282 rt

=249577


(36)

P2008=P2008.e =247837×2,718282 rt =251331 0,007×2 P2009=P2009.e =247837×2,718282 rt =253096 0,007×3 P2010=P2010.e =247837×2,718282 rt =254874 0,007×4

Untuk lebih jelasnya, hasil ramalan (taksiran) jumlah penduduk Kotamadya Pematangsiantar dari tahun 2007-2010 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3 hasil ramalan (taksiran) jumlah penduduk Kotamadya Pematangsiantar tahun 2007-2010

Tahun Jumlah penduduk laki-laki Jumlah penduduk perempuan Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan

2007 122.783 126.672 249.577

2008 123.473 127.613 251.331

2009 124.166 128.561 253.096

2010 124.863 129.516 254.874

Dari hasil ramalan melalui tabel 4.3, disimpulkan bahwa taksiran (ramalan) penduduk tahun 2010 mendatang adalah sebesar 254.874 jiwa. Dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 124.863 jiwa dan jumlah penduduk perempuan adalah sebesar 129.516 jiwa.


(37)

Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Kotamadya Pematangsiantar pada tahun sebelumnya yang jumlahnya sebesar 253.096 jiwa, terlihat bahwa pada tahun 2010 yang akan datang jumlah penduduknya akan mengalami peningkatan. Hal ini bisa saja dikarenakan oleh tingkat kelahiran yang tinggi, besarnya jumlah penduduk yang melakukan migrasi ke Kotamadya Pematangsiantar dan sebagainya.

Ramalan jumlah penduduk pada tahun 2010 dapat juga dilihat pada grafik berikut ini :

Gambar 4.2 Hasil ramalan jumlah penduduk Kotamadya Pematangsiantar tahun 2010


(38)

4.4 Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)

Setelah didapat hasil ramalan (taksiran) jumlah penduduk Kotamadya Pematangsiantar pada tahun 2010, maka selanjutnya untuk mengetahui sex ratio dapat digunakan dengan rumus :

Rasio jenis kelamin :

Tabel 4.4 ini menunjukkan rasio jenis kelamin penduduk Kotamadya Pematangsiantar pada tahun 2007-2010 :

Tabel 4.4 Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kotamadya Pematangsiantar Tahun 2010

Tahun

Jumlah Penduduk Laki-laki

Jumlah Penduduk Perempuan

Sex Ratio

2007 122.783 126.672 96

2008 123.473 127.613 96

2009 124.166 128.561 96


(39)

Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk Kotamadya Pematangsiantar tahun 2010 besarnya dibawah 100. Hal ini berarti dapat diramalkan pada tahun 2010 secara keseluruhan jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.


(40)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain yang tertulis kedalam programming (coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis.

Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri (contoh dalam hal efisien, baik itu efisian sipemakai memori maupun dalam waktu proses mengakses data). Implementasi yang sudah selesai harus di uji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalan dari sistem yang ada yang telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam data pengolahan jumlah penduduk, implementasi yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan software excel.

Selain berfungsi sebagai pengolah angka atau manipulasi angka, excel juga digunakan untuk dapat mendayagunakan excel dengan maksimal, harus juga menguasai sistem operasi Microsoft Windows.


(41)

5.2 Pengaktifan Excel

Tahap pertama harus dilakukan adalah mengaktifkan windows, pastikan Microsoft excel berada pada jaringan Microsoft Windows. Lalu lanjutkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Dari windows klik start pada taskbar, lalu klik program. Tampil item menu program aplikasi yang telah di install.

2. Klik Microsoft excel, secara otomatis akan tampil jendela utama excel dan selanjutnya bisa digunakan langsung untuk manipulasi angka atau data lainnya.

5.3 Jendela Lembar Kerja Excel

Setelah pengaktifan akan tampil lembar kerja excel adalah sama dengan pemasukan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan keyboard atau melalui sub-menu yang terdapat pada menu excel.

Dalam mengisi data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya. Sedangkan alternative kedua dalam mengisi data adalah menggunakan sub-menu pada menu edit di excel. Dengan alternatif ini, maka memiliki banyak pilihan yaitu : down, up, right, left, dan series (autofill).


(42)

5.4 Pengisian Data

Pengisian data ke dalam lembar kerja excel adalah sama dengan pemasukan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisisan data, yakni menggunakan keyboard atau melalui sub-menu yang terdapat pada menu excel.

Dalam mengisi data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai barikut :

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengakhiri.

Sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menggunakan sub-menu edit di excel. Dengan alternatif ini, maka memiliki banyak pilihan yaitu : down, up, right, left, dan series (autofill).

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada excel dapat di buat menjadi satu dengan data terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan ialah :

1. Sorot sel atau range sel yang ingin di buat grafik. 2. Klik icon chart wizard. Tampil kotak dialog chart type.


(43)

3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next. Tampil kotak dialog chart source data.

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio button rows atau coloums yang diinginkan. Klik next, tampil kotak dialog chart option.

5. Pada chart option, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, tampil kotak dialog chart location.

6. Anda bisa memilih tempat untuk meletakkan grafik ini dan lalu klik finish. Maka grafik akan ditempatkan lambar kerja.


(44)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari seluruh hasil pembahasan dan analisa data yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan rumus eksponensial dapat dicari persentase pertumbuhan berdasarkan jenis kelaminnya dan dapat diperkirakan jumlah penduduk dimasa yang akan datang.

2. Diperkirakan jumlah penduduk di Kotamadya Pematangsiantar pada tahun 2010 yang akan datang secara keseluruhan berjumlah 254.874 jiwa yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebesar 124.863 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 129.516 jiwa.

3. Dari perhitungan sex ratio penduduk Kotamadya Pematangsiantar pada tahun 2010 adalah sebesar 96, ini berarti pada tahun 2010 yang akan datang jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibanding dengan jumlah penduduk laki-laki. Ini mungkin disebabkan karena tingginya tingkat kematian yang terjadi pada laki-laki, kemudian faktor imigrasi dimana biasanya kaum laki-laki lebih banyak merantau atau meninggalkan daerah asalnya untuk beradu nasib di daerah orang lain.


(45)

6.2 Saran

1. Agar pemerintah Kotamadya Pematangsiantar menggalakkan program KB (keluarga berencana), ini bertujuan untuk mengendalikan pertambahan penduduk yang dari tahun ke tahun semakin meningkat.

2. Agar pemerintah Kotamadya Pematangsiantar menjalankan beberapa penyebaran penduduk seperti transmigrasi, paling tidak dapat menyeimbangkan kepadatan di tiap-tiap daerah.

3. Dengan adanya pertambahan penduduk diharapkan pemerintah dapat melakukan pembangunan yang merata, dalam segala bidang untuk perkembangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan Negara.


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2007. Pematangsiantar Dalam Angka 2007. Pematangsiantar: Badan Pusat Statistik Pematangsiantar.

Ida Bagoes Mantra. 2000. Demografi Umum. Jilid 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pendapotan Sianipar. 1999. Microsoft Excel 2000. Jakarta: Elex Media Komputindo. Panduan Tatacara Penulisan Tugas Akhir. 2005. Dokumen No: Akad/05/2005.


(1)

5.2 Pengaktifan Excel

Tahap pertama harus dilakukan adalah mengaktifkan windows, pastikan Microsoft excel berada pada jaringan Microsoft Windows. Lalu lanjutkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Dari windows klik start pada taskbar, lalu klik program. Tampil item menu program aplikasi yang telah di install.

2. Klik Microsoft excel, secara otomatis akan tampil jendela utama excel dan selanjutnya bisa digunakan langsung untuk manipulasi angka atau data lainnya.

5.3 Jendela Lembar Kerja Excel

Setelah pengaktifan akan tampil lembar kerja excel adalah sama dengan pemasukan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisian data, yakni menggunakan keyboard atau melalui sub-menu yang terdapat pada menu excel.

Dalam mengisi data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya. Sedangkan alternative kedua dalam mengisi data adalah menggunakan sub-menu pada menu edit di excel. Dengan alternatif ini, maka memiliki banyak pilihan yaitu : down, up, right, left, dan series (autofill).


(2)

5.4 Pengisian Data

Pengisian data ke dalam lembar kerja excel adalah sama dengan pemasukan atau pengetikan data kedalamnya. Ada dua alternatif pengisisan data, yakni menggunakan keyboard atau melalui sub-menu yang terdapat pada menu excel.

Dalam mengisi data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai barikut :

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel yang lain untuk konfirmasi atau mengakhiri.

Sedangkan alternatif kedua dalam mengisi data adalah menggunakan sub-menu edit di excel. Dengan alternatif ini, maka memiliki banyak pilihan yaitu : down, up, right, left, dan series (autofill).

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada excel dapat di buat menjadi satu dengan data terpisah pada lembar grafik tersendiri, namun masih berada di file yang sama. Untuk membuat grafik pada excel, bisa menggunakan icon chart wizard yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan ialah :

1. Sorot sel atau range sel yang ingin di buat grafik. 2. Klik icon chart wizard. Tampil kotak dialog chart type.

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara


(3)

3. Klik tipe grafik yang diinginkan dan klik next. Tampil kotak dialog chart source data.

4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio button rows atau coloums yang diinginkan. Klik next, tampil kotak dialog chart option.

5. Pada chart option, ketik judul grafik. Setelah itu klik next, tampil kotak dialog chart location.

6. Anda bisa memilih tempat untuk meletakkan grafik ini dan lalu klik finish. Maka grafik akan ditempatkan lambar kerja.


(4)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari seluruh hasil pembahasan dan analisa data yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan rumus eksponensial dapat dicari persentase pertumbuhan berdasarkan jenis kelaminnya dan dapat diperkirakan jumlah penduduk dimasa yang akan datang.

2. Diperkirakan jumlah penduduk di Kotamadya Pematangsiantar pada tahun 2010 yang akan datang secara keseluruhan berjumlah 254.874 jiwa yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki sebesar 124.863 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 129.516 jiwa.

3. Dari perhitungan sex ratio penduduk Kotamadya Pematangsiantar pada tahun 2010 adalah sebesar 96, ini berarti pada tahun 2010 yang akan datang jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibanding dengan jumlah penduduk laki-laki. Ini mungkin disebabkan karena tingginya tingkat kematian yang terjadi pada laki-laki, kemudian faktor imigrasi dimana biasanya kaum laki-laki lebih banyak merantau atau meninggalkan daerah asalnya untuk beradu nasib di daerah orang lain.

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara


(5)

6.2 Saran

1. Agar pemerintah Kotamadya Pematangsiantar menggalakkan program KB (keluarga berencana), ini bertujuan untuk mengendalikan pertambahan penduduk yang dari tahun ke tahun semakin meningkat.

2. Agar pemerintah Kotamadya Pematangsiantar menjalankan beberapa penyebaran penduduk seperti transmigrasi, paling tidak dapat menyeimbangkan kepadatan di tiap-tiap daerah.

3. Dengan adanya pertambahan penduduk diharapkan pemerintah dapat melakukan pembangunan yang merata, dalam segala bidang untuk perkembangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan Negara.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2007. Pematangsiantar Dalam Angka 2007. Pematangsiantar: Badan Pusat Statistik Pematangsiantar.

Ida Bagoes Mantra. 2000. Demografi Umum. Jilid 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pendapotan Sianipar. 1999. Microsoft Excel 2000. Jakarta: Elex Media Komputindo. Panduan Tatacara Penulisan Tugas Akhir. 2005. Dokumen No: Akad/05/2005.

Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara