KAJIAN PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT PELAYANAN DI WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
Siti Zahreni, Ratna Sari Dewi Pane: Pengaruh Adversity Quotient…
KAJIAN PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT PELAYANAN DI WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
Teguh Achmad Pane*, Marlon Sihombing** dan H.B. Tarmizi**
*Alumni PWD SPs USU **Dosen FISIP/FE/PWD SPs USU
Abstract: Regional development is an attempt to stimulate the socio-economic development, to minimize inter-regional disparities, and to preserve the living environment in a region. Regional development is very much needed because the socio-economic condition, culture, and geograpy of one region are very much different from the others. Basically, regional development must be adjusted to the condition, potential, and problems of the region concerned. The purpose of this study was to find out the role of service centers in the regional development, land use, and job opportunity in Serdang Bedagai District. The data obtained were analyzed through simple linear regression analysis. The result of this study showed that according to public perception the service center development played a positive role in regional development, land use, and job creation. Simultaneously.
Abstrak: Pengembangan wilayah merupakan upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antar wilayah, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah. Pengembangan wilayah sangat diperlukan karena kondisi sosial ekonomi, budaya, geografis yang sangat berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Pada dasarnya pengembangan wilayah harus disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan permasalahan wilayah bersangkutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pusat-pusat pelayanan terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai, mengetahui peranan pusat-pusat pelayananan terhadap pemanfaatan ruang di Kabupaten Serdang Bedagai dan mengetahui peranan pusat-pusat pelayanan terhadap penciptaan lapangan pekerjaan di Kabupaten Serdang Bedagai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana dengan variabel independen yaitu pusat-pusat pelayanan dan variabel dependen yaitu pengembangan wilayah, pemanfaatan ruang dan penciptaan lapangan pekerjaan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa persepsi masyarakat terkait dengan adanya pengembangan pusat-pusat pelayanan, berperan positif terhadap pengembangan wilayah, pemanfaatan ruang dan penciptaan lapangan pekerjaan. Pengembangan pusat-pusat pelayanan juga secara simultan dan parsial memiliki peran yang signifikan terhadap pengembangan wilayah, pemanfaatan ruang dan penciptaan lapangan pekerjaan.
Kata kunci: Pengembangan Wilayah, Pusat-pusat Pelayanan, Kabupaten Serdang Bedaga
PENDAHULUAN Pengembangan wilayah merupakan
upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antar wilayah, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah. Pengembangan wilayah sangat diperlukan karena kondisi sosial ekonomi, budaya, geografis yang sangat berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Pada dasarnya pengembangan wilayah harus
disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan
permasalahan wilayah bersangkutan.
Perencanaan
pengembangan
wilayah adalah perencanaan yang
merumuskan atau menyusun strategi
pengembangan/pembangunan wilayah
untuk masa yang akan datang (Pacione,
1988: 1). Suatu wilayah dipengaruhi oleh
berbagai aspek kehidupan yang terdapat
pada wilayah tersebut. Adapun aspek-aspek
yang mempengaruhi perkembangan suatu
193
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013
wilayah terdiri atas aspek fisik, sosial, ekonomi, sarana dan prasarana yang terdapat di wilayah tersebut, selain itu perkembangan suatu wilayah dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut maka perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut agar dapat diketahui potensi yang terdapat di Wilayah tersebut yang dapat dimanfaatkan dengan efisien dan efektif, meningkatkan kesejahteraan masyarakat wilayah tersebut, serta mengurangi kesenjangan yang terjadi antara bagian wilayah yang satu dengan yang lainnya.
Konsep perkembangan wilayah di Indonesia dikembangkan pula oleh Poernomosidi Hadjisarosa melalui pendekatan satuan-satuan Wilayah Pengembangan (SWP). Setiap SWP didukung oleh kota-kota yang berhirarki pada satuan wilayah maupun secara keseluruhan pada ruang nasional. Pendekatan ini pada akhirnya sangat mewarnai penentuan orde kota dan hirarki jalan dalam wilayah nasional (Riyadi, 2002: 55).
Kecenderungan perkembangan wilayah di Indonesia pada umumnya secara keseluruhan dapat dilihat bahwa pertumbuhan wilayah Bagian Barat lebih berkembang dibandingkan dengan perkembangan wilayah Bagian Timur Indonesia, hal tersebut dapat dilihat dari kelengkapan sarana dan prasarana di bagian wilayah Barat lebih memadai dibandingkan Bagian Timur sehingga lebih menunjang terhadap perkembangan wilayah Bagian Barat, dimana aktivitas perekonomian lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Timur, sehingga dapat dikatakan perkembangan wilayah Indonesia secara keseluruhan terdapat kesejangan antara wilayah Bagian Barat dengan wilayah Bagian Timur.
Salah satu wilayah Bagian Barat Indonesia adalah Provinsi Sumatera Utara, berdasarkan kebijakan ruang Provinsi Sumatera Utara tujuan strategi pengembangan yang akan dicapai adalah pemerataan pembangunan antar daerah, yaitu di arahkan untuk memperbaiki kondisi daerah yang belum berkembang serta mengantisipasi pengentasan kantongkantong kemiskinan.
194
Kabupaten Serdang Bedagai
merupakan kabupaten baru hasil pemekaran
dari Kabupaten Deli Serdang Provinsi
Sumatera Utara, Berdasarkan Undang -
Undang No. 36 tahun 2003 tentang
pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai
bahwa pembentukan Kabupaten Serdang
Bedagai diharapkan akan dapat mendorong
peningkatan pelayanan di bidang
pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan serta memberikan
kemampuan dalam pemanfaatan potensi
daerah. Kabupaten Serdang Bedagai
merupakan salah satu wilayah yang
memiliki potensi yang besar dari sektor
pertanian, perikanan dan perkebunan, serta
akomodasi periwisata dengan Ibukota di
Kecamatan Sei Rampah.
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki luas 1.900,22 km2 yang terdiri
dari 17 kecamatan yang tersebar diseluruh
wilayah dimana sistem pusat-pusat
perkotaan dan perdesaan tidak terlepas dari
kelengkapan dan kualitas fasilitas
pelayanan yang dimiliki termasuk juga
potensi strategis dan aksesibilitas potensi
yang dimiliki sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam RTRW Kabupaten
Serdang Bedagai No. 22 Tahun 2007.
Berdasarkan hal tersebut
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai
sadar bahwa untuk meningkatkan
pelayanan di bidang pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan serta
memberikan
kemampuan
dalam
pemanfaatan potensi yang ada maka sudah
tentu dibutuhkan pengembangan pusat-
pusat pelayanan yang lebih baik lagi yang
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
banyak baik secara internal maupun
eksternal atau interaksi dengan wilayah
sekitarnya yang diharapkan mampu
meningkatkan pengembangan dari berbagai
sektor di
Kabupaten Serdang Bedagai
itu sendiri sesuai dengan tujuan
terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai.
Pembangunan
pusat-pusat
pelayanan ini tentu mempunyai tujuan
selain untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat banyak juga diharapkan mampu
mendukung pengembangan wilayah,
pemanfaatan ruang bahkan penciptaan
lapangan pekerjaan.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut maka
sangat dibutuhkan Kajian Pengembangan
Teguh Achmad Pane, Marlon Sihombing dan H.B.Tarmizi: Kajian Pengembangan…
Pusat-pusat Pelayanan dengan peran dan fungsi berdasarkan potensi dan permasalahan yang dimiliki, yang diharapkan mampu menjadi pedoman pengembangan wilayah, pemanfaatan ruang dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang mestinya terjadi berdasarkan tujuan terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai.
METODE Penelitian pada studi ini adalah
Kabupaten Serdang Bedagai. Pemilihan Kabupaten Serdang Bedagai sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran dimana memiliki luas wilayah yang sangat luas. Jenis dan sumber data pada dasarnya meliputi metode pengambilan data sekunder dan metode pengambilan data primer.
HASIL
Kedudukan dan Peran Wilayah
Kabupaten Serdang Bedagai dalam
Lingkup Nasional
Berdasarkan
Peraturan
Pemerintahan Republik Indonesia No. 26
Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN) ditetapkan
rencana pola pengembangan sistem
permukiman atau perkotaan yang
menggambarkan sebaran kota, fungsi kota-
kota dan hirarki fungsional kota-kota yang
terkait dengan pola transportasi dan
prasarana wilayah lainnya dalam ruang
wilayah nasional. Hirarki Fungsional kota
dalam wilayah nasional terdiri dan Pusat
Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW), dan Pusat Kegiatan Lokal
(PKL). Dalam kaitan ini, hirarki fungsional
kota-kota di wilayah Kabupaten Serdang
Bedagai adalah sebagai berikut:
1. Medan sebagai Pusat Kegiatan
Nasional (PKN);
2. Perbaungan, Sei Rampah dan Dolok
Masihul sebagai Pusat Kegiatan Lokal
(PKL).
Kedudukan dan Peran Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dalam Lingkup Provinsi Sumatera Utara
Berdasarkan tujuan pengembangan jangka panjang Provinsi Sumatera Utara,
strategi pengembang struktur tata ruang di
Provinsi Sumatera Utara, yaitu:
a. Mengurangi
kesenjangan
pengembangan wilayah timur dan
barat, kebijakan tersebut diwujudkan
melalui strategi sebagai berikut:
Mengembangkan
pusat-pusat
pertumbuhan baru di wilayah barat
sesuai dengan daya dukung. Membangun dan meningkatkan
jaringan jalan poros timur dan
barat.
b. Mengembangkan sektor ekonomi
unggulan melalui peningkatan daya
saing dan diversifikasi produk,
kebijakan tersebut diwujudkan melalui
strategi sebagai berikut: Mendorong kegiatan pengolahan
komoditi unggulan di pusat
produksi komoditi unggulan.
Meningkatkan
prasarana
perhubungan dari pusat produksi
komoditi unggulan menuju pusat
pemasaran. Menyediakan sarana dan prasarana
pendukung produksi untuk
menjamin kestabilan produksi
komoditi unggulan.
Mengembangkan
pusat-pusat
agropolitan untuk meningkatkan
daya saing Meningkatkan
kapasitas
pembangkit listrik dengan
memanfaatkan sumber energi yang
tersedia serta memperluas jaringan
transmisi tenaga listrik guna
mendukung produksi komoditas
unggulan.
c. Mewujudkan ketahanan pangan
melalui intensifikasi lahan yang ada
dan ekstensifikasi kegiatan pertanian
pada lahan non-produktif, kebijakan
tersebut diwujudkan melalui strategi
sebagai berikut: Mempertahankan luasan pertanian
lahan basah yang ada saat ini
Meningkatkan
produktivitas
pertanian lahan basah. Mencetak kawasan pertanian lahan
basah baru untuk memenuhi
swasembada pangan.
d. Menjaga kelestarian lingkungan dan
mengembalikan
keseimbangan
ekosistem, kebijakan tersebut
195
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013
diwujudkan melalui strategi sebagai
berikut: Mempertahankan luasan dan
meningkatkan kualitas kawasan
lindung Mengembalikan
ekosistem
kawasan lindung.
e. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang
budidaya
sebagai
antisipasi
perkembangan wilayah, kebijakan
tersebut diwujudkan melalui strategi
sebagai berikut: Mengendalikan
perkembangan
fisik permukiman perkotaan
Mendorong
intensifikasi
pemanfaatan ruang di kawasan
perkotaan
f. Meningkatkan aksesibilitas dan
memeratakan pelayanan sosial
ekonomi ke seluruh wilayah provinsi,
kebijakan tersebut diwujudkan melalui
strategi sebagai berikut: Membangun dan meningkatkan
kualitas jaringan transportasi
keseluruh bagian wilayah provinsi. Menyediakan dan memeratakan
fasilitas pelayanan sosial ekonomi
(kesehatan, pendidikan, air bersih,
pemerintahan dan lain-lain).
Kebijakan Pengembangan Wilayah
Kabupaten Serdang Bedagai
Rencana struktur ruang bertujuan
untuk pemerataan pembangunan diseluruh
wilayah dan sekaligus menghindari
terjadinya pemusatan kegiatan yang
berlebihan agar terjamin keserasian agar
tercapai pemanfaatan ruang yang sesuai dan
seimbang dengan pola pemanfaatan tata
ruang seoptimal mungkin dengan
penyebaran prasarana dan sarana sosial, dan
kecenderungan yang berlaku dilapangan.
Berdasarkan
strategi
pengembangan struktur tata ruang, wilayah
Kabupaten Serdang Bedagai dibagi menjadi
hirarki dimana tiap-tiap hirarki mempunyai
pusat sebagai sentral pertumbuhan
berdasarkan potensi dan kendala yang
dimilikinya serta peningkatan akses ke
pusat-pusat hirarki dan antar pusat hirarki.
Setiap pusat-pusat pengembangan
akan memberi dapak terhadap pusat-pusat
pengembangan yang lain sehinga terjalin
satu keterkaitan untuk saling memenuhi
kebutuhan tiap pusat hirarki melalui
sumberdaya alam yang dimilikinya.
Jangkauan pusat pelayanan
merupakan kemampuan tiap-tiap fungsi
pusat pelayan untuk melayani daerah
hinterlandnya. Semakin tinggi hirarki pusat
pelayanan maka semakin luas
jangkauannya begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan penilaian terhadap pusat-pusat
pelayanan maka dapat ditentukan
jangkauan pusat pelayanan sebagai berikut:
Pusat pelayanan dengan hirarki I
dengan jangkauan pelayanan
seluruh wilayah Kabupaten
Serdang Bedagai selain melayani
beberapa Kecamatan di sekitarnya.
Pusat pelayanaan dengan hirarki ke
II dengan jangkauan pelayanan
meliputi wilayah pengembangan
yang menjadi daerah hinterlandnya.
Pusat pelayanan dengan hirarki ke
III dengan jangkauan pelayanan
wilayah Kecamatan atau
desa/kelurahan yang menjadi
hinterlandnya.
Dari hasil analisis di atas dapat
ditentukan fungsi masing-masing pusat
pelayanan. Tiap-tiap pusat pelayanan
memiliki fungsi yang berbeda sesuai
dengan jenjang tiap pusat-pusat
permukiman. Semakin tinggi jenjang pusat
permukiman maka semakin kompleks
fungsi sebagai pusat pelayanan, dan
semakin rendah jenjang pusat permukiman
maka semakin kecil fungsi sebagai pusat
pelayanan. Pusat-pusat pelayanan yang
terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai
terdiri dari:
1. Pusat pelayanan Sei Rampah,
merupakan kota hirarki ke I dengan fungsi
sebagai :
Pusat
pelayanan
wilayah
pengembangan A sekaligus sebagai
pusat pemerintahan kabupaten
Pusat perekonomian, jasa,
perdagangan bagi Wilayah
Pengembangan A dan wilayah
kabupaten.
Pusat pendidikan, sampai dengan
perguruan tinggi untuk lingkup
kabupaten
Pusat Kesehatan, sampai dengan
tingkat pelayanan tertinggi dalam
bentuk Rumah Sakit Umum.
196
Teguh Achmad Pane, Marlon Sihombing dan H.B.Tarmizi: Kajian Pengembangan…
2. Pusat pelayanan Perbaungan dan
Dolok Masihul, merupakan kota hirarki ke
II dengan fungsi sebagai : Pusat pelayanan wilayah pengembangan sekaligus sebagai
pusat pemerintahan Kecamatan Pusat perekonomian, jasa,
perdagangan bagi Wilayah
Pengembangan. Pusat pendidikan menengah,
kesehatan (RSU), dan pertanian
PEMBAHASAN Pusat pelayanan hirarki ke III dan
seterusnya, memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan Kecamatan, Pendidikan Menengah, kesehatan, perekonomian dan perdagangan, dan permukiman. Untuk lebih jelasnya pembagian hirarki di Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Hirarki di Kabupaten Serdang Bedagai
No Hirarki
Kecamatan
Fungsi
1 I Kecamatan Sei Rampah
Pusat Pelayanan Wilayah
Pengembangan A dan Pusat
Pemerintahan Kabupaten
Pusat Perekonomian, jasa, Perdagangan
Bagi Pengembangan Wilayah A dan
Wilayah Kabupaten
Pusat Pendidikan Sampai Dengan
Perguruan Tinggi Untuk Lingkup
Kabupaten
Pusat Kesehatan Sampai Dengan
Tingkat Pelayanan Tertinggi Dalam
Bentuk Rumah Sakit Umum
2 II Kecamatan Perbaungan dan Pusat Pelayanan Wilayah
Kecamatan Dolok Masihul
Pengembangan Sekaligus Sebagai Pusat
Pemerintahan Kecamatan.
3 III Kecamatan Bandar Khalifah
Kecamatan Tebing
Syahbandar
Kecamatan Dolok Merawan
Kecamatan Tebing Tinggi
Berperan Sebagai Pusat Pemerintah
Kecamatan Sei Bamban
Kecamatan, Pendidikan Menengah,
Kecamatan Tanjung Beringin Kesehatan, Perekonomian dan
Kecamatan Teluk Mengkudu Perdagangan dan Permukiman.
Kecamatan Pegajahan
Kecamatan Pantai Cermin
Kecamatan Sipispis
Kecamatan Serbajadi
Kecamatan Bintang Bayu
Kecamatan Kotarih
Kecamatan Silinda
Sumber : RTRW Kabupaten Bandung, Tahun 2006-2016
197
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013
Pusat-pusat pelayanan yang dibangun pemerintah seperti sekolah, rumah sakit, puskesmas, kantor pos, bank, terminal, stasiun, pasar dll oleh Pemerintah untuk memenuhi dan melayani masyarakat banyak dalam memenuhi kebutuhannya. Tentunya dengan adanya pengembangan pusat-pusat pelayanan ini diharapkan akan bardampak baik terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai kedepannya.
Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan pusat-pusat pelayanan yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan pemanfaatan ruang yang tentunya akan dapat meningkatkan kualitas dari masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai itu sendiri.
Dari hasil penelitian juga didapat bahwa pengembangan pusat-pusat pelayanan juga memiliki peran positif dan signifikan terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan tentunya akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai itu sendiri. Dan persentase ini diprediksi akan terus berkembang seiring dengan perkembangan pembangunan pusat-pusat pelayanan yang dilakukan secara bertahap oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai.
KESIMPULAN Dari kajian dan berdasarkan persepsi masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengembangan pusat-pusat pelayanan memiliki peran positif dan signifikan terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai, artinya bahwa dengan adanya pengembangan pusat-pusat pelayanan dapat memberi pengaruh dalam pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Pengembangan pusat-pusat pelayanan memiliki peran positif dan signifikan terhadap pemanfaatan ruang di Kabupaten Serdang Bedagai, artinya bahwa dengan adanya pengembangan pusat-pusat
198
pelayanan dapat memberikan pemanfaatan ruang bagi wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. 3. Pengembangan pusat-pusat pelayanan memiliki peran positif terhadap penciptaan lapangan pekerjaan di Kabupaten Serdang Bedagai, artinya bahwa dengan adanya pengembangan pusat-pusat pelayanan dapat menciptakan lapangan pekerjaan di Kabupaten Serdang Bedagai.
SARAN
Dari kajian dan berdasarkan
persepsi masyarakat, maka saran yang
dapat diberikan yaitu :
1. Pemerintah Kabupaten Serdang
Bedagai diharapkan terus
melakukan
proses
pengembangan
pusat-pusat
pelayanan yang dibutuhkan
masyarakat
secara
berkelanjutan, sehingga dampak
positif dari pengembangan
pusat-pusat pelayanan ini
terhadap
pengembangan
wilayah, pemanfaaatan ruang
dan penciptaan lapangan
pekerjaan di Kabupaten Serdang
Bedagai dapat terwujud.
2. Pemerintah Kabupaten Serdang
Bedagai dalam mengembangkan
pusat-pusat
pelayanan,
diharapkan dapat memberikan
perhatian yang lebih terhadap
keberadaan
pusat-pusat
pelayanan yang telah dibangun
agar keberadaannya senantiasa
terjaga.
3 Masyarakat Kabupaten Serdang
Bedagai juga diharapkan dapat
turut berpartisipasi dalam
menjaga keberadaan pusat-pusat
pelayanan yang telah dibangun,
karena dengan partisipasi
tersebut tentunya akan
memberikan dampak positif
terhadap pengembangan pusat-
pusat pelayanan.
Teguh Achmad Pane, Marlon Sihombing dan H.B.Tarmizi: Kajian Pengembangan…
DAFTAR RUJUKAN
Adisasmita, Rahardjo. 2008.Pengembangan
Wilayah (konsep dan Teori). Graha
Ilmu Yogyakarta.
Ambardi, Urbanus M dan Socia
Priwantoro. Pengembangan Wilayah
dan Otonomi Daerah. BPPT press.
Jakarta . 2002
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Batey, PWJ.1978.Theory And Method In
Urban And Regional Analysis. Pion
Limited. London.
Erlina. 2011.Metodologi Penelitian. USU
Press. Medan.
Glasson,
John.
1977.Pengantar
Perencanaan Regional. Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Jakarta.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hansen, Niles M. 1972.Growth Centers In
Regional Economic Development.
The Free Press New York.
Jayadinata, Johara, T dan I.G.P.
Pramandika, 2006.Pembangunan
Desa Dalam Perencanaan. Penerbit
ITB. Bandung.
Nugroho, Iwan dan Rokhmin Dahuri. 2004. Pembangunan Wilayah (Perspektif Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan). LP3ES, Jakarta.
Nugroho, Paul. 1997.Dasar Perencanaan, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
Nurzaman, Siti Sutriah. 2002.Perencanaan Wilayah di Indonesia Pada Masa Sekitar Kritis. Penerbit ITB. Bandung.
Nurcholis, Hanif. 2005.Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. PT.Grasindo. Jakarta.
Pacione, Michael. 1988. The Geografy Of Third Word Progres And Prospect. London.
Rondinelli, Dennis A.19985.Applied Methods Of Regional Analysis. Westview Press. Boulder and London.
Tarigan, Robinson. 2005.Perencanaan Pembangunan Wilayah. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Penerbit ITB. Bandung.
Warpani, Suwardjoko. 1984, Analisis Kota dan Wilayah, Penerbit ITB, Bandung.
199
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013
Pedoman Penulisan
Petunjuk Penulisan bagi Penulis
Jurnal EKONOM
ISSN 0853-2435
1. Artikel yang ditulis adalah merupakan hasil penelitian dan pemikiran analitisdi bidang ekonomi. Naskah diketik dengan huruf times new roman, font 12, satu spasi, kertas A4, maksimal 15 halaman, rangkap 3 eksemplar beserta disket dan file diketik dengan Microsoft Word.
2. Nama penulis artikel ditulis tanpa gelar akademik dan ditempatkan di bawah judul artikel. Apabila artikel ditulis oleh lebih dari satu orang, maka penulis berikutnya diurutkan di bawah penulis utama. Alamat dan institusi penulis serta e-mail harus dicantumkam untuk mempermudah komunikasi.
3. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia yang bernar atau bahasa Inggeris dengan format essai. Judul bagian dicetak dengan huruf besar, bagian berikutnnya dengan huruf besar kecil dan bagian lain dengan huruf besar kecil miring.
4. Format penulisan untuk hasil penelitian adalah : judul, nama penulis; abstrak (maks. 100 kata berisikan tujuan, metode dan hasil penelitian); kata kunci, pendahuluan (latar belakang, tinjauan pustaka dan tujuan penelitian; metode ; hasil ; pembahasan ; kesimpulan dan saran ; daftar rujukan
5. Format penulisan untuk non penelitian (hasil pemikiran) adalah : judul, nama penulis; abstrak (maks. 100 kata berisikan tujuan, dan hasil penelitian); kata kunci, pendahuluan (latar belakang, tinjauan pustaka dan tujuan penelitian) ; pembahasan ; kesimpulan dan saran ; daftar rujukan.
6. Daftar Rujukan memuat pustaka terbitan 10 tahun terakhir, bersumber dari buku-buku, jurnal dan laporan penelitian lain (skripsi, tesis dan disertasi). Setiap pengutipan rujukan dicantumkan nama dan tahun contoh (Samuelson, 2005: 202).
7. Daftar Rujukan ditulis dengan ketentuan sebagai berikut : Buku :
Hill, H. 2000. Unity and diversity Regional Economic Development : In Indonesia Since 1970, University Press, Oxford.
Jurnal : Usmanto, 2002. Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Dampaknya tehadap Lingkungan,
Jurnal Ekonom, Vol. 6 /No.3,Fakultas Ekonomi USU, Medan.
Koran (Surat Khabar) : Neraca. 29 Juli, 2006. Reformasi Ekonomi Dewasa Ini. Hal. 5.
Skripsi, Tesis, Disertasi dan laporan Penelitian : Rahmansyah, A. 2004. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Propinsi-propinsi di Indonesia. Tesis tidak diterbitkan. Medan.SPs Universitas Sumatera Utara. Internet : Hitchkock, S. 1996. A Survey of STM Online Journals 1990-1995 : The Calm Before the Storm, (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html, diakses 12 Juni 1996).
200
Prihatin Lumbanraja: Bersama UKM Membangun Ekonomi Rakyat… 8. Semua artikel ditelaah oleh secara anonym oleh penyunting ahli yang ditunjuk berdasarkan
kepakaran dan kompetensinya. Perbaikan dimungkinkan setelah artikel tersebut disunting dan pemberitahuan pemuatan tulisan atau ditolak akan diberitahukan kepada penulis. 9. Proses penyuntingan terhadap draft tulisan dilakukan oleh penyunting dan atau melibatkan penulis. 10. Segala sesuatu yang menyangkut dengan HAKI seperti perizinan pengutipan dan penggunaan software computer dalam pembuatan artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis artikel.
201
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013
Jurnal Ekonom, Vol. 16 No.1 Januari 2013 : 1-46 Author Indeks A
Akhmad Arifin, Ramadiyansari Rika, ”Analisis Perbandingan Abnormal Return, Volume Perdagangan Saham dan Likuiditas Sebelum dan Sesudah Stock Split Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” 16 (1): 19-29
N Nazwar Chairul, Sirojuzilam, ”Pembangunan Wilayah Sumatera Utara”, 16 (1): 1 – 4
R Rini Endang Sulistya, ”Peran Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Penjualan”, 16 (1): 30-38
S Sebayang Mulykata, ”Pengaruh Penghargaan dan Disiplin Terhadap Prestasi Kerja pada PT. Wijaya Karya Beton Cabang Sumatera Utara di Medan”, 16 (1): 39-46
Y Yulinda, ”Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Kredit Sumut Sejahtera I pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan”, 16 (1): 5-18
202
Prihatin Lumbanraja: Bersama UKM Membangun Ekonomi Rakyat…
Jurnal Ekonom, Vol. 16 No.2 April 2013 : 47-103 Author Indeks A
Anzlina Corry Winda, Rustam, ”Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bei Tahun 2006 – 2008”, 16 (2): 67-75
D Damayanti, Afifuddin Syaad, Rahmanta, ”Analisis Pengaruh Komoditi Jagung Terhadap Pengembangan Wilayah di Kabupaten Dairi”, 16 (2): 76-88
H Hariman S. Akhmad Ignase, Badaruddin, Mahalli Kasyful, ”Analisis Distribusi Spasial Sektor Unggulan dalam Perencanaan Pembangunan Ekonomi di Provinsi Sumatera Utara” 16 (2): 47-53
I Indra Naleni, ”Permasalahan Korupsi dan Peran KPK dalam Memberantas Korupsi di Indonesia di Medan”, 16 (2): 89-103
S Simamora Andi Posma, Sirojuzilam, Supriadi, ”Analisis Potensi Sektor Pertanian Terhadap Pengembangan Wilayah di Kabupaten Humbang Hasundutan”, 16 (2): 54-66
203
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013
Jurnal Ekonom, Vol. 16 No.3 Juli 2013 : 104-156
Author Indeks
A Altius Herliene Yudhah, Erlina, Tarmizi H.B., ”Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap PAD dan Dampaknya Bagi Pengembangan Wilayah Provinsi Sumatera Utara”, 16 (3): 104-112
M Muchtar Yasmin Chairunisa, Qamariah Inneke, ”Konsep Self Leadership dalam Menjalankan Usaha (Studi Kasus: Pelaku UMKM Mitra Binaan CIKAL Universitas Sumatera Utara, Medan)”, 16 (3): 113-124
N Nur Aini, Tarigan Robinson, Rujiman, ”Analisis Daya Tarik Penentuan Lokasi SMK Berbasis Pengembangan Wilayah di Kabupaten Simalungun”, 16 (3): 132-145
S Simanullang Lahsa Junianna, Badaruddin, Suriadi Agus, ”Pengaruh Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Pembangunan Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Kecamatan Laguboti Toba Samosir”, 16 (3): 125-131
S Suharyadi, Erlina, Supriadi, ”Hubungan Antara Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil Menengah Sub Sektor Perikanan di Wilayah Pesisir dengan Tingkat Produksi Perikanan Provinsi Sumatera Utara”, 16 (3): 146-156
204
Prihatin Lumbanraja: Bersama UKM Membangun Ekonomi Rakyat…
Jurnal Ekonom, Vol. 16 No.4 Oktober 2013 : 157-199 Author Indeks B
Bahri, Syaiful, ”Globalisasi dan Perekonomian Sumatera Utara”, 16 (4): 186-192 K
Kusumawati Desy, Matondang Rahim, Rujiman, ”Kajian Kemacetan, Biaya Kemacetan
Serta Ketersediaan Sarana dan Prasarana Permukiman dalam Kaitannya dengan Pengembangan Wilayah di Kecamatan Medan Johor”, 16 (4): 157-168
N Nadira Liza, Rustam, ”Pengaruh Hutang Jangka Pendek dan Jangka Panjang Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, 16 (4): 176-185
N Nasution Inggrita Gusti Sari, Muchtar Yasmin Chairunisa, ”Keberhasilan Usaha Kecil Pengolahan Rotan di Kota Medan”, 16 (4): 169-175
P Pane Teguh Achmad, Sihombing Marlon, Tarmizi H.B., ”Kajian Pengembangan PusatPusat Pelayanan di Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai”, 16 (4): 193-199
205
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013
JURNAL EKONOM
INFORMASI BERLANGGANAN (Biaya Berlangganan: Kota di Sumatera Rp 100.000/tahun dan Kota di
luar Sumatera Rp 150.000/tahun)
LEMBAR PEMESANAN
Nama
:_____________________________________
Alamat
:_____________________________________
Kota
:_____________________________________
Telepon
:__________Fax.__________e-mail________
Lembaga
:_____________________________________
_____________________________________
Pemesanan Tahun Terbitan :____________________________
Pembayaran
Sekretariat : 1. Afrizal 2. Safia
Tunai
Transfer
Bank Mandiri : 106 – 00 – 0440321 - 1 A.n. Sirojuzilum
Alamat Redaksi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. TM. Hanafiah Kampus
USU Medan 20155, Telepon 0618214545, Fax. 061-8214545
206
KAJIAN PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT PELAYANAN DI WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
Teguh Achmad Pane*, Marlon Sihombing** dan H.B. Tarmizi**
*Alumni PWD SPs USU **Dosen FISIP/FE/PWD SPs USU
Abstract: Regional development is an attempt to stimulate the socio-economic development, to minimize inter-regional disparities, and to preserve the living environment in a region. Regional development is very much needed because the socio-economic condition, culture, and geograpy of one region are very much different from the others. Basically, regional development must be adjusted to the condition, potential, and problems of the region concerned. The purpose of this study was to find out the role of service centers in the regional development, land use, and job opportunity in Serdang Bedagai District. The data obtained were analyzed through simple linear regression analysis. The result of this study showed that according to public perception the service center development played a positive role in regional development, land use, and job creation. Simultaneously.
Abstrak: Pengembangan wilayah merupakan upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antar wilayah, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah. Pengembangan wilayah sangat diperlukan karena kondisi sosial ekonomi, budaya, geografis yang sangat berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Pada dasarnya pengembangan wilayah harus disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan permasalahan wilayah bersangkutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan pusat-pusat pelayanan terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai, mengetahui peranan pusat-pusat pelayananan terhadap pemanfaatan ruang di Kabupaten Serdang Bedagai dan mengetahui peranan pusat-pusat pelayanan terhadap penciptaan lapangan pekerjaan di Kabupaten Serdang Bedagai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana dengan variabel independen yaitu pusat-pusat pelayanan dan variabel dependen yaitu pengembangan wilayah, pemanfaatan ruang dan penciptaan lapangan pekerjaan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa persepsi masyarakat terkait dengan adanya pengembangan pusat-pusat pelayanan, berperan positif terhadap pengembangan wilayah, pemanfaatan ruang dan penciptaan lapangan pekerjaan. Pengembangan pusat-pusat pelayanan juga secara simultan dan parsial memiliki peran yang signifikan terhadap pengembangan wilayah, pemanfaatan ruang dan penciptaan lapangan pekerjaan.
Kata kunci: Pengembangan Wilayah, Pusat-pusat Pelayanan, Kabupaten Serdang Bedaga
PENDAHULUAN Pengembangan wilayah merupakan
upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antar wilayah, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah. Pengembangan wilayah sangat diperlukan karena kondisi sosial ekonomi, budaya, geografis yang sangat berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Pada dasarnya pengembangan wilayah harus
disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan
permasalahan wilayah bersangkutan.
Perencanaan
pengembangan
wilayah adalah perencanaan yang
merumuskan atau menyusun strategi
pengembangan/pembangunan wilayah
untuk masa yang akan datang (Pacione,
1988: 1). Suatu wilayah dipengaruhi oleh
berbagai aspek kehidupan yang terdapat
pada wilayah tersebut. Adapun aspek-aspek
yang mempengaruhi perkembangan suatu
193
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013
wilayah terdiri atas aspek fisik, sosial, ekonomi, sarana dan prasarana yang terdapat di wilayah tersebut, selain itu perkembangan suatu wilayah dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut maka perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut agar dapat diketahui potensi yang terdapat di Wilayah tersebut yang dapat dimanfaatkan dengan efisien dan efektif, meningkatkan kesejahteraan masyarakat wilayah tersebut, serta mengurangi kesenjangan yang terjadi antara bagian wilayah yang satu dengan yang lainnya.
Konsep perkembangan wilayah di Indonesia dikembangkan pula oleh Poernomosidi Hadjisarosa melalui pendekatan satuan-satuan Wilayah Pengembangan (SWP). Setiap SWP didukung oleh kota-kota yang berhirarki pada satuan wilayah maupun secara keseluruhan pada ruang nasional. Pendekatan ini pada akhirnya sangat mewarnai penentuan orde kota dan hirarki jalan dalam wilayah nasional (Riyadi, 2002: 55).
Kecenderungan perkembangan wilayah di Indonesia pada umumnya secara keseluruhan dapat dilihat bahwa pertumbuhan wilayah Bagian Barat lebih berkembang dibandingkan dengan perkembangan wilayah Bagian Timur Indonesia, hal tersebut dapat dilihat dari kelengkapan sarana dan prasarana di bagian wilayah Barat lebih memadai dibandingkan Bagian Timur sehingga lebih menunjang terhadap perkembangan wilayah Bagian Barat, dimana aktivitas perekonomian lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Timur, sehingga dapat dikatakan perkembangan wilayah Indonesia secara keseluruhan terdapat kesejangan antara wilayah Bagian Barat dengan wilayah Bagian Timur.
Salah satu wilayah Bagian Barat Indonesia adalah Provinsi Sumatera Utara, berdasarkan kebijakan ruang Provinsi Sumatera Utara tujuan strategi pengembangan yang akan dicapai adalah pemerataan pembangunan antar daerah, yaitu di arahkan untuk memperbaiki kondisi daerah yang belum berkembang serta mengantisipasi pengentasan kantongkantong kemiskinan.
194
Kabupaten Serdang Bedagai
merupakan kabupaten baru hasil pemekaran
dari Kabupaten Deli Serdang Provinsi
Sumatera Utara, Berdasarkan Undang -
Undang No. 36 tahun 2003 tentang
pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai
bahwa pembentukan Kabupaten Serdang
Bedagai diharapkan akan dapat mendorong
peningkatan pelayanan di bidang
pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan serta memberikan
kemampuan dalam pemanfaatan potensi
daerah. Kabupaten Serdang Bedagai
merupakan salah satu wilayah yang
memiliki potensi yang besar dari sektor
pertanian, perikanan dan perkebunan, serta
akomodasi periwisata dengan Ibukota di
Kecamatan Sei Rampah.
Kabupaten Serdang Bedagai memiliki luas 1.900,22 km2 yang terdiri
dari 17 kecamatan yang tersebar diseluruh
wilayah dimana sistem pusat-pusat
perkotaan dan perdesaan tidak terlepas dari
kelengkapan dan kualitas fasilitas
pelayanan yang dimiliki termasuk juga
potensi strategis dan aksesibilitas potensi
yang dimiliki sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam RTRW Kabupaten
Serdang Bedagai No. 22 Tahun 2007.
Berdasarkan hal tersebut
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai
sadar bahwa untuk meningkatkan
pelayanan di bidang pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan serta
memberikan
kemampuan
dalam
pemanfaatan potensi yang ada maka sudah
tentu dibutuhkan pengembangan pusat-
pusat pelayanan yang lebih baik lagi yang
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
banyak baik secara internal maupun
eksternal atau interaksi dengan wilayah
sekitarnya yang diharapkan mampu
meningkatkan pengembangan dari berbagai
sektor di
Kabupaten Serdang Bedagai
itu sendiri sesuai dengan tujuan
terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai.
Pembangunan
pusat-pusat
pelayanan ini tentu mempunyai tujuan
selain untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat banyak juga diharapkan mampu
mendukung pengembangan wilayah,
pemanfaatan ruang bahkan penciptaan
lapangan pekerjaan.
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut maka
sangat dibutuhkan Kajian Pengembangan
Teguh Achmad Pane, Marlon Sihombing dan H.B.Tarmizi: Kajian Pengembangan…
Pusat-pusat Pelayanan dengan peran dan fungsi berdasarkan potensi dan permasalahan yang dimiliki, yang diharapkan mampu menjadi pedoman pengembangan wilayah, pemanfaatan ruang dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang mestinya terjadi berdasarkan tujuan terbentuknya Kabupaten Serdang Bedagai.
METODE Penelitian pada studi ini adalah
Kabupaten Serdang Bedagai. Pemilihan Kabupaten Serdang Bedagai sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran dimana memiliki luas wilayah yang sangat luas. Jenis dan sumber data pada dasarnya meliputi metode pengambilan data sekunder dan metode pengambilan data primer.
HASIL
Kedudukan dan Peran Wilayah
Kabupaten Serdang Bedagai dalam
Lingkup Nasional
Berdasarkan
Peraturan
Pemerintahan Republik Indonesia No. 26
Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN) ditetapkan
rencana pola pengembangan sistem
permukiman atau perkotaan yang
menggambarkan sebaran kota, fungsi kota-
kota dan hirarki fungsional kota-kota yang
terkait dengan pola transportasi dan
prasarana wilayah lainnya dalam ruang
wilayah nasional. Hirarki Fungsional kota
dalam wilayah nasional terdiri dan Pusat
Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW), dan Pusat Kegiatan Lokal
(PKL). Dalam kaitan ini, hirarki fungsional
kota-kota di wilayah Kabupaten Serdang
Bedagai adalah sebagai berikut:
1. Medan sebagai Pusat Kegiatan
Nasional (PKN);
2. Perbaungan, Sei Rampah dan Dolok
Masihul sebagai Pusat Kegiatan Lokal
(PKL).
Kedudukan dan Peran Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai dalam Lingkup Provinsi Sumatera Utara
Berdasarkan tujuan pengembangan jangka panjang Provinsi Sumatera Utara,
strategi pengembang struktur tata ruang di
Provinsi Sumatera Utara, yaitu:
a. Mengurangi
kesenjangan
pengembangan wilayah timur dan
barat, kebijakan tersebut diwujudkan
melalui strategi sebagai berikut:
Mengembangkan
pusat-pusat
pertumbuhan baru di wilayah barat
sesuai dengan daya dukung. Membangun dan meningkatkan
jaringan jalan poros timur dan
barat.
b. Mengembangkan sektor ekonomi
unggulan melalui peningkatan daya
saing dan diversifikasi produk,
kebijakan tersebut diwujudkan melalui
strategi sebagai berikut: Mendorong kegiatan pengolahan
komoditi unggulan di pusat
produksi komoditi unggulan.
Meningkatkan
prasarana
perhubungan dari pusat produksi
komoditi unggulan menuju pusat
pemasaran. Menyediakan sarana dan prasarana
pendukung produksi untuk
menjamin kestabilan produksi
komoditi unggulan.
Mengembangkan
pusat-pusat
agropolitan untuk meningkatkan
daya saing Meningkatkan
kapasitas
pembangkit listrik dengan
memanfaatkan sumber energi yang
tersedia serta memperluas jaringan
transmisi tenaga listrik guna
mendukung produksi komoditas
unggulan.
c. Mewujudkan ketahanan pangan
melalui intensifikasi lahan yang ada
dan ekstensifikasi kegiatan pertanian
pada lahan non-produktif, kebijakan
tersebut diwujudkan melalui strategi
sebagai berikut: Mempertahankan luasan pertanian
lahan basah yang ada saat ini
Meningkatkan
produktivitas
pertanian lahan basah. Mencetak kawasan pertanian lahan
basah baru untuk memenuhi
swasembada pangan.
d. Menjaga kelestarian lingkungan dan
mengembalikan
keseimbangan
ekosistem, kebijakan tersebut
195
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013
diwujudkan melalui strategi sebagai
berikut: Mempertahankan luasan dan
meningkatkan kualitas kawasan
lindung Mengembalikan
ekosistem
kawasan lindung.
e. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang
budidaya
sebagai
antisipasi
perkembangan wilayah, kebijakan
tersebut diwujudkan melalui strategi
sebagai berikut: Mengendalikan
perkembangan
fisik permukiman perkotaan
Mendorong
intensifikasi
pemanfaatan ruang di kawasan
perkotaan
f. Meningkatkan aksesibilitas dan
memeratakan pelayanan sosial
ekonomi ke seluruh wilayah provinsi,
kebijakan tersebut diwujudkan melalui
strategi sebagai berikut: Membangun dan meningkatkan
kualitas jaringan transportasi
keseluruh bagian wilayah provinsi. Menyediakan dan memeratakan
fasilitas pelayanan sosial ekonomi
(kesehatan, pendidikan, air bersih,
pemerintahan dan lain-lain).
Kebijakan Pengembangan Wilayah
Kabupaten Serdang Bedagai
Rencana struktur ruang bertujuan
untuk pemerataan pembangunan diseluruh
wilayah dan sekaligus menghindari
terjadinya pemusatan kegiatan yang
berlebihan agar terjamin keserasian agar
tercapai pemanfaatan ruang yang sesuai dan
seimbang dengan pola pemanfaatan tata
ruang seoptimal mungkin dengan
penyebaran prasarana dan sarana sosial, dan
kecenderungan yang berlaku dilapangan.
Berdasarkan
strategi
pengembangan struktur tata ruang, wilayah
Kabupaten Serdang Bedagai dibagi menjadi
hirarki dimana tiap-tiap hirarki mempunyai
pusat sebagai sentral pertumbuhan
berdasarkan potensi dan kendala yang
dimilikinya serta peningkatan akses ke
pusat-pusat hirarki dan antar pusat hirarki.
Setiap pusat-pusat pengembangan
akan memberi dapak terhadap pusat-pusat
pengembangan yang lain sehinga terjalin
satu keterkaitan untuk saling memenuhi
kebutuhan tiap pusat hirarki melalui
sumberdaya alam yang dimilikinya.
Jangkauan pusat pelayanan
merupakan kemampuan tiap-tiap fungsi
pusat pelayan untuk melayani daerah
hinterlandnya. Semakin tinggi hirarki pusat
pelayanan maka semakin luas
jangkauannya begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan penilaian terhadap pusat-pusat
pelayanan maka dapat ditentukan
jangkauan pusat pelayanan sebagai berikut:
Pusat pelayanan dengan hirarki I
dengan jangkauan pelayanan
seluruh wilayah Kabupaten
Serdang Bedagai selain melayani
beberapa Kecamatan di sekitarnya.
Pusat pelayanaan dengan hirarki ke
II dengan jangkauan pelayanan
meliputi wilayah pengembangan
yang menjadi daerah hinterlandnya.
Pusat pelayanan dengan hirarki ke
III dengan jangkauan pelayanan
wilayah Kecamatan atau
desa/kelurahan yang menjadi
hinterlandnya.
Dari hasil analisis di atas dapat
ditentukan fungsi masing-masing pusat
pelayanan. Tiap-tiap pusat pelayanan
memiliki fungsi yang berbeda sesuai
dengan jenjang tiap pusat-pusat
permukiman. Semakin tinggi jenjang pusat
permukiman maka semakin kompleks
fungsi sebagai pusat pelayanan, dan
semakin rendah jenjang pusat permukiman
maka semakin kecil fungsi sebagai pusat
pelayanan. Pusat-pusat pelayanan yang
terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai
terdiri dari:
1. Pusat pelayanan Sei Rampah,
merupakan kota hirarki ke I dengan fungsi
sebagai :
Pusat
pelayanan
wilayah
pengembangan A sekaligus sebagai
pusat pemerintahan kabupaten
Pusat perekonomian, jasa,
perdagangan bagi Wilayah
Pengembangan A dan wilayah
kabupaten.
Pusat pendidikan, sampai dengan
perguruan tinggi untuk lingkup
kabupaten
Pusat Kesehatan, sampai dengan
tingkat pelayanan tertinggi dalam
bentuk Rumah Sakit Umum.
196
Teguh Achmad Pane, Marlon Sihombing dan H.B.Tarmizi: Kajian Pengembangan…
2. Pusat pelayanan Perbaungan dan
Dolok Masihul, merupakan kota hirarki ke
II dengan fungsi sebagai : Pusat pelayanan wilayah pengembangan sekaligus sebagai
pusat pemerintahan Kecamatan Pusat perekonomian, jasa,
perdagangan bagi Wilayah
Pengembangan. Pusat pendidikan menengah,
kesehatan (RSU), dan pertanian
PEMBAHASAN Pusat pelayanan hirarki ke III dan
seterusnya, memiliki fungsi sebagai pusat pemerintahan Kecamatan, Pendidikan Menengah, kesehatan, perekonomian dan perdagangan, dan permukiman. Untuk lebih jelasnya pembagian hirarki di Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini:
Tabel 1. Hirarki di Kabupaten Serdang Bedagai
No Hirarki
Kecamatan
Fungsi
1 I Kecamatan Sei Rampah
Pusat Pelayanan Wilayah
Pengembangan A dan Pusat
Pemerintahan Kabupaten
Pusat Perekonomian, jasa, Perdagangan
Bagi Pengembangan Wilayah A dan
Wilayah Kabupaten
Pusat Pendidikan Sampai Dengan
Perguruan Tinggi Untuk Lingkup
Kabupaten
Pusat Kesehatan Sampai Dengan
Tingkat Pelayanan Tertinggi Dalam
Bentuk Rumah Sakit Umum
2 II Kecamatan Perbaungan dan Pusat Pelayanan Wilayah
Kecamatan Dolok Masihul
Pengembangan Sekaligus Sebagai Pusat
Pemerintahan Kecamatan.
3 III Kecamatan Bandar Khalifah
Kecamatan Tebing
Syahbandar
Kecamatan Dolok Merawan
Kecamatan Tebing Tinggi
Berperan Sebagai Pusat Pemerintah
Kecamatan Sei Bamban
Kecamatan, Pendidikan Menengah,
Kecamatan Tanjung Beringin Kesehatan, Perekonomian dan
Kecamatan Teluk Mengkudu Perdagangan dan Permukiman.
Kecamatan Pegajahan
Kecamatan Pantai Cermin
Kecamatan Sipispis
Kecamatan Serbajadi
Kecamatan Bintang Bayu
Kecamatan Kotarih
Kecamatan Silinda
Sumber : RTRW Kabupaten Bandung, Tahun 2006-2016
197
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013
Pusat-pusat pelayanan yang dibangun pemerintah seperti sekolah, rumah sakit, puskesmas, kantor pos, bank, terminal, stasiun, pasar dll oleh Pemerintah untuk memenuhi dan melayani masyarakat banyak dalam memenuhi kebutuhannya. Tentunya dengan adanya pengembangan pusat-pusat pelayanan ini diharapkan akan bardampak baik terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai kedepannya.
Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan pusat-pusat pelayanan yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan pemanfaatan ruang yang tentunya akan dapat meningkatkan kualitas dari masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai itu sendiri.
Dari hasil penelitian juga didapat bahwa pengembangan pusat-pusat pelayanan juga memiliki peran positif dan signifikan terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan tentunya akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai itu sendiri. Dan persentase ini diprediksi akan terus berkembang seiring dengan perkembangan pembangunan pusat-pusat pelayanan yang dilakukan secara bertahap oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai.
KESIMPULAN Dari kajian dan berdasarkan persepsi masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengembangan pusat-pusat pelayanan memiliki peran positif dan signifikan terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai, artinya bahwa dengan adanya pengembangan pusat-pusat pelayanan dapat memberi pengaruh dalam pengembangan wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai.
2. Pengembangan pusat-pusat pelayanan memiliki peran positif dan signifikan terhadap pemanfaatan ruang di Kabupaten Serdang Bedagai, artinya bahwa dengan adanya pengembangan pusat-pusat
198
pelayanan dapat memberikan pemanfaatan ruang bagi wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. 3. Pengembangan pusat-pusat pelayanan memiliki peran positif terhadap penciptaan lapangan pekerjaan di Kabupaten Serdang Bedagai, artinya bahwa dengan adanya pengembangan pusat-pusat pelayanan dapat menciptakan lapangan pekerjaan di Kabupaten Serdang Bedagai.
SARAN
Dari kajian dan berdasarkan
persepsi masyarakat, maka saran yang
dapat diberikan yaitu :
1. Pemerintah Kabupaten Serdang
Bedagai diharapkan terus
melakukan
proses
pengembangan
pusat-pusat
pelayanan yang dibutuhkan
masyarakat
secara
berkelanjutan, sehingga dampak
positif dari pengembangan
pusat-pusat pelayanan ini
terhadap
pengembangan
wilayah, pemanfaaatan ruang
dan penciptaan lapangan
pekerjaan di Kabupaten Serdang
Bedagai dapat terwujud.
2. Pemerintah Kabupaten Serdang
Bedagai dalam mengembangkan
pusat-pusat
pelayanan,
diharapkan dapat memberikan
perhatian yang lebih terhadap
keberadaan
pusat-pusat
pelayanan yang telah dibangun
agar keberadaannya senantiasa
terjaga.
3 Masyarakat Kabupaten Serdang
Bedagai juga diharapkan dapat
turut berpartisipasi dalam
menjaga keberadaan pusat-pusat
pelayanan yang telah dibangun,
karena dengan partisipasi
tersebut tentunya akan
memberikan dampak positif
terhadap pengembangan pusat-
pusat pelayanan.
Teguh Achmad Pane, Marlon Sihombing dan H.B.Tarmizi: Kajian Pengembangan…
DAFTAR RUJUKAN
Adisasmita, Rahardjo. 2008.Pengembangan
Wilayah (konsep dan Teori). Graha
Ilmu Yogyakarta.
Ambardi, Urbanus M dan Socia
Priwantoro. Pengembangan Wilayah
dan Otonomi Daerah. BPPT press.
Jakarta . 2002
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Batey, PWJ.1978.Theory And Method In
Urban And Regional Analysis. Pion
Limited. London.
Erlina. 2011.Metodologi Penelitian. USU
Press. Medan.
Glasson,
John.
1977.Pengantar
Perencanaan Regional. Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Jakarta.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hansen, Niles M. 1972.Growth Centers In
Regional Economic Development.
The Free Press New York.
Jayadinata, Johara, T dan I.G.P.
Pramandika, 2006.Pembangunan
Desa Dalam Perencanaan. Penerbit
ITB. Bandung.
Nugroho, Iwan dan Rokhmin Dahuri. 2004. Pembangunan Wilayah (Perspektif Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan). LP3ES, Jakarta.
Nugroho, Paul. 1997.Dasar Perencanaan, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
Nurzaman, Siti Sutriah. 2002.Perencanaan Wilayah di Indonesia Pada Masa Sekitar Kritis. Penerbit ITB. Bandung.
Nurcholis, Hanif. 2005.Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. PT.Grasindo. Jakarta.
Pacione, Michael. 1988. The Geografy Of Third Word Progres And Prospect. London.
Rondinelli, Dennis A.19985.Applied Methods Of Regional Analysis. Westview Press. Boulder and London.
Tarigan, Robinson. 2005.Perencanaan Pembangunan Wilayah. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Penerbit ITB. Bandung.
Warpani, Suwardjoko. 1984, Analisis Kota dan Wilayah, Penerbit ITB, Bandung.
199
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013
Pedoman Penulisan
Petunjuk Penulisan bagi Penulis
Jurnal EKONOM
ISSN 0853-2435
1. Artikel yang ditulis adalah merupakan hasil penelitian dan pemikiran analitisdi bidang ekonomi. Naskah diketik dengan huruf times new roman, font 12, satu spasi, kertas A4, maksimal 15 halaman, rangkap 3 eksemplar beserta disket dan file diketik dengan Microsoft Word.
2. Nama penulis artikel ditulis tanpa gelar akademik dan ditempatkan di bawah judul artikel. Apabila artikel ditulis oleh lebih dari satu orang, maka penulis berikutnya diurutkan di bawah penulis utama. Alamat dan institusi penulis serta e-mail harus dicantumkam untuk mempermudah komunikasi.
3. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia yang bernar atau bahasa Inggeris dengan format essai. Judul bagian dicetak dengan huruf besar, bagian berikutnnya dengan huruf besar kecil dan bagian lain dengan huruf besar kecil miring.
4. Format penulisan untuk hasil penelitian adalah : judul, nama penulis; abstrak (maks. 100 kata berisikan tujuan, metode dan hasil penelitian); kata kunci, pendahuluan (latar belakang, tinjauan pustaka dan tujuan penelitian; metode ; hasil ; pembahasan ; kesimpulan dan saran ; daftar rujukan
5. Format penulisan untuk non penelitian (hasil pemikiran) adalah : judul, nama penulis; abstrak (maks. 100 kata berisikan tujuan, dan hasil penelitian); kata kunci, pendahuluan (latar belakang, tinjauan pustaka dan tujuan penelitian) ; pembahasan ; kesimpulan dan saran ; daftar rujukan.
6. Daftar Rujukan memuat pustaka terbitan 10 tahun terakhir, bersumber dari buku-buku, jurnal dan laporan penelitian lain (skripsi, tesis dan disertasi). Setiap pengutipan rujukan dicantumkan nama dan tahun contoh (Samuelson, 2005: 202).
7. Daftar Rujukan ditulis dengan ketentuan sebagai berikut : Buku :
Hill, H. 2000. Unity and diversity Regional Economic Development : In Indonesia Since 1970, University Press, Oxford.
Jurnal : Usmanto, 2002. Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Dampaknya tehadap Lingkungan,
Jurnal Ekonom, Vol. 6 /No.3,Fakultas Ekonomi USU, Medan.
Koran (Surat Khabar) : Neraca. 29 Juli, 2006. Reformasi Ekonomi Dewasa Ini. Hal. 5.
Skripsi, Tesis, Disertasi dan laporan Penelitian : Rahmansyah, A. 2004. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Propinsi-propinsi di Indonesia. Tesis tidak diterbitkan. Medan.SPs Universitas Sumatera Utara. Internet : Hitchkock, S. 1996. A Survey of STM Online Journals 1990-1995 : The Calm Before the Storm, (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html, diakses 12 Juni 1996).
200
Prihatin Lumbanraja: Bersama UKM Membangun Ekonomi Rakyat… 8. Semua artikel ditelaah oleh secara anonym oleh penyunting ahli yang ditunjuk berdasarkan
kepakaran dan kompetensinya. Perbaikan dimungkinkan setelah artikel tersebut disunting dan pemberitahuan pemuatan tulisan atau ditolak akan diberitahukan kepada penulis. 9. Proses penyuntingan terhadap draft tulisan dilakukan oleh penyunting dan atau melibatkan penulis. 10. Segala sesuatu yang menyangkut dengan HAKI seperti perizinan pengutipan dan penggunaan software computer dalam pembuatan artikel sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis artikel.
201
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013
Jurnal Ekonom, Vol. 16 No.1 Januari 2013 : 1-46 Author Indeks A
Akhmad Arifin, Ramadiyansari Rika, ”Analisis Perbandingan Abnormal Return, Volume Perdagangan Saham dan Likuiditas Sebelum dan Sesudah Stock Split Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” 16 (1): 19-29
N Nazwar Chairul, Sirojuzilam, ”Pembangunan Wilayah Sumatera Utara”, 16 (1): 1 – 4
R Rini Endang Sulistya, ”Peran Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Penjualan”, 16 (1): 30-38
S Sebayang Mulykata, ”Pengaruh Penghargaan dan Disiplin Terhadap Prestasi Kerja pada PT. Wijaya Karya Beton Cabang Sumatera Utara di Medan”, 16 (1): 39-46
Y Yulinda, ”Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Kredit Sumut Sejahtera I pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan”, 16 (1): 5-18
202
Prihatin Lumbanraja: Bersama UKM Membangun Ekonomi Rakyat…
Jurnal Ekonom, Vol. 16 No.2 April 2013 : 47-103 Author Indeks A
Anzlina Corry Winda, Rustam, ”Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bei Tahun 2006 – 2008”, 16 (2): 67-75
D Damayanti, Afifuddin Syaad, Rahmanta, ”Analisis Pengaruh Komoditi Jagung Terhadap Pengembangan Wilayah di Kabupaten Dairi”, 16 (2): 76-88
H Hariman S. Akhmad Ignase, Badaruddin, Mahalli Kasyful, ”Analisis Distribusi Spasial Sektor Unggulan dalam Perencanaan Pembangunan Ekonomi di Provinsi Sumatera Utara” 16 (2): 47-53
I Indra Naleni, ”Permasalahan Korupsi dan Peran KPK dalam Memberantas Korupsi di Indonesia di Medan”, 16 (2): 89-103
S Simamora Andi Posma, Sirojuzilam, Supriadi, ”Analisis Potensi Sektor Pertanian Terhadap Pengembangan Wilayah di Kabupaten Humbang Hasundutan”, 16 (2): 54-66
203
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013
Jurnal Ekonom, Vol. 16 No.3 Juli 2013 : 104-156
Author Indeks
A Altius Herliene Yudhah, Erlina, Tarmizi H.B., ”Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap PAD dan Dampaknya Bagi Pengembangan Wilayah Provinsi Sumatera Utara”, 16 (3): 104-112
M Muchtar Yasmin Chairunisa, Qamariah Inneke, ”Konsep Self Leadership dalam Menjalankan Usaha (Studi Kasus: Pelaku UMKM Mitra Binaan CIKAL Universitas Sumatera Utara, Medan)”, 16 (3): 113-124
N Nur Aini, Tarigan Robinson, Rujiman, ”Analisis Daya Tarik Penentuan Lokasi SMK Berbasis Pengembangan Wilayah di Kabupaten Simalungun”, 16 (3): 132-145
S Simanullang Lahsa Junianna, Badaruddin, Suriadi Agus, ”Pengaruh Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Pembangunan Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Kecamatan Laguboti Toba Samosir”, 16 (3): 125-131
S Suharyadi, Erlina, Supriadi, ”Hubungan Antara Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil Menengah Sub Sektor Perikanan di Wilayah Pesisir dengan Tingkat Produksi Perikanan Provinsi Sumatera Utara”, 16 (3): 146-156
204
Prihatin Lumbanraja: Bersama UKM Membangun Ekonomi Rakyat…
Jurnal Ekonom, Vol. 16 No.4 Oktober 2013 : 157-199 Author Indeks B
Bahri, Syaiful, ”Globalisasi dan Perekonomian Sumatera Utara”, 16 (4): 186-192 K
Kusumawati Desy, Matondang Rahim, Rujiman, ”Kajian Kemacetan, Biaya Kemacetan
Serta Ketersediaan Sarana dan Prasarana Permukiman dalam Kaitannya dengan Pengembangan Wilayah di Kecamatan Medan Johor”, 16 (4): 157-168
N Nadira Liza, Rustam, ”Pengaruh Hutang Jangka Pendek dan Jangka Panjang Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, 16 (4): 176-185
N Nasution Inggrita Gusti Sari, Muchtar Yasmin Chairunisa, ”Keberhasilan Usaha Kecil Pengolahan Rotan di Kota Medan”, 16 (4): 169-175
P Pane Teguh Achmad, Sihombing Marlon, Tarmizi H.B., ”Kajian Pengembangan PusatPusat Pelayanan di Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai”, 16 (4): 193-199
205
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 4, Oktober 2013
JURNAL EKONOM
INFORMASI BERLANGGANAN (Biaya Berlangganan: Kota di Sumatera Rp 100.000/tahun dan Kota di
luar Sumatera Rp 150.000/tahun)
LEMBAR PEMESANAN
Nama
:_____________________________________
Alamat
:_____________________________________
Kota
:_____________________________________
Telepon
:__________Fax.__________e-mail________
Lembaga
:_____________________________________
_____________________________________
Pemesanan Tahun Terbitan :____________________________
Pembayaran
Sekretariat : 1. Afrizal 2. Safia
Tunai
Transfer
Bank Mandiri : 106 – 00 – 0440321 - 1 A.n. Sirojuzilum
Alamat Redaksi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. TM. Hanafiah Kampus
USU Medan 20155, Telepon 0618214545, Fax. 061-8214545
206