Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Waktu Tunggu Kapal xlv
Di Pelabuhan Tanjung Emas semarang
Keterangan Gambar 2.11 sebagai berikut :
1. 2008 Shipping Law = UU Pelayaran 2008.
2. National Ports Masterplan =Rencana Induk Pelabuhan Nasional.
3. Port A = Pelabuhan A
4. Port B = Pelabuhan B
5. Port C = Pelabuhan C
6. Port Authority = Otoritas Pelabuhan.
7. Port Masterplan = Rencana Induk Pelabuhan.
8. Areas of control = Wilayah Kendali.
9. Port Operator = Operator Pelabuhan.
10. Special Terninal = Terminal Khusus.
Gambar 2.11. Memberikan skema sederhana yang memetakan struktur tata kelola
sistem Pelabuhan komersial nasional menurut undang - undang Pelayaran baru. Dokumen pendukung yang penting adalah Rencana Induk Pelabuhan Nasional yang menentukan baik
Pelabuhan yang sekarang maupun yang masih dalam rencana, dalam hal lokasi dan hirarki fungsi. Di tingkat Pelabuhan, Otoritas Pelabuhan bertanggung jawab untuk rencana induk
masing - masing Pelabuhan, termasuk daerah kerja darat dan air geografis, penyediaan prasarana dasar dan juga menentukan dan mengatur akses operator Pelabuhan keberbagai
sarana.
2.5 Prosedur Pemuatan Barang
Muatan Kapal terdiri dua jenis utama, yaitu barang keluar dan barang masuk. Barang keluar disebut juga sebagai muatan ekspor dan barang masuk disebut juga sebagai
muatan impor. Berikut ini adalah proses pemuatan barang ekspor dan pembongkaran barang impor dari Kapal yang harus diperhatikan oleh keagenan Kapal sebagai berikut :
2.5.1 Persiapan pengapalan barang ekspor
National Port
Port B:Port Authority,Port MasterPlan,Areas of
Port C : Port Authority,Port
Port operator 1
P0rt operator 2
Special Terminal 1
Special Termi
nal 2
Port Operator1
Port Operator
Port Operator
Port Operator
Port A :Port Authority,Port Master Plan,Areas of Control
Port Operator
1
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Waktu Tunggu Kapal xlvi
Di Pelabuhan Tanjung Emas semarang
Proses pengapalan barang dimulai pada saat pengirim mengeluarkan shipping instruction untuk muatan ekspor. Shipping instruction merupakan perintah pengapalan
barang dan ditujukan kepada agen perwakilan dari Kapal yang akan mengangkut barang itu. Shipping instruction memuat data yang diperlukan antara lain :
1 Nama shipper, consignee, dan notify adress
2 Pelabuhan muat dan bongkar
3 Mark dan No. Serta barang
4 Jumlah muatan, Kg colli, weight, dan volume
5 Nama Kapal yang akan mengangkut
6 Pembayaran freight prepaid atau to collect
7 Jumlah original Bill of Lading yang dikehendaki.
Atas data – data yang ada maka agen perKapalan membuat draft BL. Apabila draft BL tersebut telah dinyatakan sesuai dengan data dan fakta barang yang dikirim, maka
agen pelayaran membuat BL asli yang kemudia diserahkan kepada pengirim muatan. Dalam muatan LCL sesuai pergerakan Petikemas, agen akan mencari Petikemas
yang akan diisi oleh pengirim di container freight station CFS, atau tempat pengangkutan Petikemas. Setelah Petikemas diisi maka pengirim atau EMKL yang ditunjuk mengurus ke
cabang Bea – Cukai. Setelah EMKL mendapat Fiat Muat maka Petikemas di bawa kelapangan Petkemas container yard untuk menunggu pengapalan muatan.
2.5.2 Prosedur muatan impor
Sebelum Kapal datang membawa muatan yang akan di bongkar, dokumen- dokumen barang sebelumnya telah disampaikan ke agen perKapalan. Dokumen tersebut
mencakup manifest, salinan BL, Loading List, dari barang yang hendak dibongkar oleh Kapal yang mengangkut. Penyampaian dokumen dapat melalui pos atau melalui
perwakilan pemilik Kapal.
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Waktu Tunggu Kapal xlvii
Di Pelabuhan Tanjung Emas semarang
Atas dasar dokumen maka agen perKapalan akan melakukan hal – hal sebagai berikut :
1 Memberi tahu kepada consignee, ETA dari Kapal dan beberapa lama akan
membongkarmuat barang
2 Memberi tahu kepada Bea-Cukai dan membuat Pemberitahuan Umum PU dari
barang yang ada di Kapal dan yang akan dibongkar. 3
Bila Kapal telah tiba dan mulai kegiatan bongkarmuat maka consignee, atau EMKL yang ditunjuk akan mengurus BL dan surat – surat barangnya.
4 Dengan BL yang ada dan dokumen pendukung lainnya menyelesaikan dahulu
kewajiban terhadap agen pelayaran, seperti freight, jaminan Petikemas, documentation fee, administrasi, terminal handling charges THC dan biaya
lainnya. 5
Bila biaya – biaya tersebut dan kewajiban Bea-Cukai telah diselesaikan, maka consignee atau EMKL yang ditunjuk akan mendapat delivery order DO.
6 Dengan DO dan penarikan BL, barang akan dikeluarkan dengan mendapat fiat –
keluar. Deliveri order adalah surat perintah yang tercantum sebagai penerima
dalam to Order of Bank BL tercantum sebagai Notify Address. Company guarantee
dapat diterima hanya apabila perusahaan memberikan jaminan sudah diketahui dengan baik bonafiditas dan kredibilitas.
2.6 Manajemen Operasi Penumpukan Storage Operation