. Masalah Penelitian, Kajian Teoritik dan Posisi Studi

2 yang ada selalu hanya melihat dari sisi supplynya kuantitas belum memperhatikan segi kualitasnya secara operasional yaitu ketepatan jadwal operasional, waktu tempuh dan kenyamanan serta keamanan. Kondisi demikian disebabkan bahwa kebijakan yang ada masih memberlakukan bahwa pelayanan angkutan umum adalah usaha rakyat kecil belum sepenuhnya sebagai subsidi pemerintah.

1.2 . Masalah Penelitian, Kajian Teoritik dan Posisi Studi

Berbagai permasalahan timbul dalam proses pertumbuhan kawasan pinggiran pada kota-kota metropolitan di Indonesia, antara lain 1.semakin berkurangnya lahan pertanian produktif 2 permasalahan pengelolaan pertumbuhan fisik yang menyangkut lemahnya kapasitas pengendalian perkembangan pemukiman 3 lemahnya pengendalian persoalan transportasi perkotaan. Kota Semarang merupakan kota yang sedang berkembang menuju kota metropolitan dengan luas wilayah 373,70 km 2 dan jumlah penduduk ± 1.45 juta jiwa, namun mengalami perkembangan kearah pinggiran dengan cepat hingga mencapai perkembangan lebih dari 3-5 pertahun sementara pertumbuhan penduduk rata- rata hanya 1,4 . Disisi lain dengan perkembangan yang cepat kearah pinggiran kota terlihat gejala permasalahan transportasi yang diindikasikan dengan tingginya tingkat pemakaian kendaraan pribadi. Dalam rangka memenuhi pembangunan yang berkelanjutan, penting untuk melihat persoalan pertumbuhan ini dalam rangka perspektif tata ruang wilayah yang lebih luas, serta persoalan pengembangan dan pengelolaan perkotaan yang efisien, termasuk didalamnya permasalahan lahan pemukiman, transportasi, prasarana dan lingkungan hidup. Efisiensi merupakan suatu aspek penting dalam perencanaan kota, distribusi kawasan pertokoan atau fasilitas sosial harus mempertimbangkan keterjangkauan atau aksesibilitas penduduk dari kawasan pemukiman tertentu. Semakin jauh jarak yang harus ditempuh, maka semakin besar pula biaya dan waktu yang harus dikeluarkan. Dalam tinjauan ini, perencanaan sistem transportasi sebagai unsur perencanaan tata ruang merupakan unsur yang sangat penting untuk mencapai tingkat efisiensi pergerakan penduduk dari satu titik ke titik lain mobilitas transportasi. Sementara upaya penanganan permasalahan transportasi sudah banyak dilakukan seperti meningkatkan kapasitas jalan dengan pelebaran, menambah jaringan jalan, penanganan dengan melihat sisi demandnya seperti Transport Demand Management TDM dengan berbagai strateginya seperti road pricing Rachmat, Shanty Y, dalam Kusbiantoro, 2007, Ridesharing OTE,2006c. Apabila upaya tersebut betul-betul akan diterapkan dalam kondisi kedisiplinan masyarakat yang masih kurang dan kondisi ekonomi yang belum mapan, kemungkinan kebijakan tersebut tidak akan bisa lama diterapkan. TDM dengan berbagai strateginya masing-masing mempunyai kelemahan, demikian dalam penanganan problem transportasi dengan menggunakan metode konvensional yang selalu dengan prediksi dan rencana, juga belum berhasil menyelesaikan masalah transportasi perkotaan. Model-model dinamik untuk perencanaan transportasi tersebut diatas dan yang sudah pernah diaplikasikan di beberpa kota terlebih di negara yang sudah stabil perkembangannya belum tentu sesuai digunakan di negara kita dan perlu adanya penyesuaian dengan fenomena yang sedang berkembang saat ini. Kondisi demikian dikarenakan setiap kota itu mempunyai karakter yang berbeda baik itu, 3 kultur, bentuk dari kota itu sendiri, budaya serta ideologi sangat berbeda sehingga ada aspek sosial yang belum bisa terjelaskan. Fenomena tersebut menjadi perhatian peneliti untuk mengisi kekosongan teori, karena selama ini dari sisi teori pemukiman belum pernah mengkaitkan dengan permasalahan transpportasi. Demikian dengan teori transportasi yang belum pernah mengkaitkan dengan pemilihan tempat tinggal, padahal mobilitas transportasi diproduksi oleh tempat tinggal. Teori mobilitas Tamin, 2000 yang sudah ada keterkaitannya dengan pemukiman hanya sebatas pada produksi rumah tangga untuk memprediksikan kebutuhan yang akan datang guna penyediaan sarana dan prasarana transportasi. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut di atas, maka dilakukan penelitian ini untuk menelusuri permasalahan perkembangan pemukiman dan permasalahan transportasi yang timbul pada kota –kota yang mengalami perkembangan tak terkendali ke kawasan pinggiran dengan cepat pada kota-kota menuju kota metropolitan, sehingga diperoleh pembangunan konsep “ Mobilitas transportasi dikaitkan dengan pemilihan tempat tinggal di kawasan pinggiran kota” Dilakukannya pengembangan konsep dalam penelitian disertasi ini, untuk memperoleh lingkungan yang sehat demi keberlangsungan hidup dalam rangka mewujudkan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. 1.Perkem bangan Pemukiman kearah pinggiran yang cepat dan tak terkendali 2.Permasalahan Transportasi O indikasi kemacet an yang disebabkan t ingginya pemakain kendaraan pribadi o Polusi  dampak dari polusi gas buang Teori Konsent ris dari BURGESS 1925 Pola Penggunaan Ruang Per kotaan dikonsepkan analogi dengan dunia binat ang  t empat t inggal dekat dengan Teori Scktor oleh Hoyt 1939 mer upakan teori yang melengkapi teor i Bugess M ultiple nuclei oleh Harris dan . Ulman, F.L 1945 -  terjadi difer ensiasi r uang,tetapi zona2 keruangan yg ter bentuk t dk dipengaruhi fakt or jarak ke CBD, nam un ada factor-factor specia l yg mem pengar uhi M embangun Konsepsi teoritis Kesimpulan Rekomendasi Konsep La nd M arket William Alonso, 1964, 1971 Teori John Turner, 1968 M obilitas Residential : dinam ika per pindahan tem pat tinggal -  per timbangan pindah kedekatan dengan lokasi keja var iabel jar ak teorinya ber laku diper unt ukan st at us sosial homogen. Konsep Von Thunen, Th 1926 Kaj ian Terdahulu Kom bait an, 1999 Najid, 2003 jarak t idak menj adi kendala, perj alanan panjang, t idak dibedakan stat us sosialnya. Giulino dan Sm all, 1993 Sem akin seim bang Pemukiman – kerj a -  semakin pende k jarak perj alanan -St udi2 t ransport M el ihat hanya sisi supply saja - model TDM - Tree in one - manual pr ediksi rencana Sumber : Peneliti, 2009 Dialog konsep teori POSISI STUDI Pert anyaan Penelitian : 1. Faktor-faktor apa yang m em pengaruhi proses pem ilihan tem pat tinggal di kawasan pinggir an kota dan bagaim ana m obilitas t ranspor tasi di kawasan pinggir an kota ? 2. Bagaimana keter kaitan ant ar a pem ilihan lokasi tem pat tinggal di kawasan pinggiran kota dengan m obilit as pada pr oses perkem bangan kot a. HIPOTESA H 0 : Pem ilihan Tem pat Tinggal = Jar ak ke Tem pat Ker ja H 1 : Dia log Konsep teori Dialog FENOMENA GLOBAL Tujuan Penelit ian : M enguji dan mengeksplor asi faktor2 yang mem pengar uhi Pr efer ensi Pem ilihan tem pat tinggal di kaw asan pinggir an kot a. M encar i Kajian Obyek Lapangan : Gambar 1.1 Diagram Kerangka Teoritik 4

1.3. Pertanyaan Penelitian