Pengaruh Intensitas Naungan dan Dosis Pemupukan selama Aklimatisasi terhadap Kualitas Dracaena marginata "colorama" setelah Simulasi Pengangkutan

1

r

d

PENGARUH INTENSITAS NAUNGAN DAN DOSIS
PEMUPUKAN

SELAMA

KUALITAS Dmcaerta

AKLIMATISASI TERHADAP

nzargirtnta "Colorama" SETELAH

SIMULASI PENGANGKUTAN

Oleh
BAMBANG H. SARAGIH

A.29 0582

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1998

Ringkasan
Bambang H. Saragih. Pengaruh lntensitas Naungan dan Dosis Pemupukan

Selama

Aklimatisasi

terhadap

Kualitas

Bibit


Dracaena

Marginafa

"Colorama" Setelah Simulasi Pengangkutan (Dibimbing oleh Krisantini).
Percobaan ini bertujuan mengetahui pengaruh tingkat intensitas
naungan dan dosis pemupukan selama aklimatisasi terhadap kualitas bibit
Dacaena marginafa "Colorama" pada media serbuk sabut kelapa setelah
mengalami

simulasi

pengangkutan.

Percobaan

dilakukan

percobaan Kembang Asri, Cimanggis dan di cool room,


di

kebun

laboratorium PT

Aneka Gas, Jakarta.
Tanaman yang digunakan adalah bibit Dracaena marginafa "Colorama"
berumur kurang lebih 1 tahun. Media yang digunakan adalah serbuk sabut
kelapa. Pupuk yang digunakan adalah pupuk
perbandingan 15 : 15 : 15.

majemuk NPK dengan

Percobaan disusun dengan menggunakan

.

rancangan petak terbagi yang terdiri dari dua faktor dengan 3 ulangan.
Faktor pertama sebagai petak utama adalah intensitas naungan yang terdiri

dari 2 taraf, yaitu intensitas naungan 65

% dan 85

%.

Faktor kedua

sebagai anak petak adalah dosis pemupukan yang terdiri dari 3 taraf, yaitu
25 ppm N, 50 ppm N dan 100 ppm N per tanaman. Aklimatisasi dilakukan
selama 4 bulan.

Simulasi pengangkutan yang dilakukan yaitu berupa

penyimpanan tanaman di dalam cool room gelap dengan suhu 16 - 18 "C

selama 21 hari.

Tahap penyembuhan dilakukaa selama 14 hari setelah


penyimpanan. Pengamatan dalam penelitian ini meliputi jumlah total daun
setiap tanaman selama tahap aklimatisasi dan penyembuhan, jumlah dan
persentase tanaman yang mengalami kerusakan daun, gugur daun,
terserang hama penyakit dan jumlah kandungan klorofil daun sebelum dan
setelah penyimpanan.
lntensitas naungan 65 % dan 85 % selama periode aklimatisasi
mempengaruhi jumlah total daun dan kandungan klorofil daun.

Pada

perlakuan intensitas naungan 85 % menghasilkan pertambahan daun lebih
kecil dibandingkan dengan perlakuan intensitas naungan 65 %. Kandungan

.

klorofil daun lebih besar terdapat pada perlakuan intensitas naungan 85 %
Dosis pemupukan 100 pprn N menghasilkan jumlah daun lebih banyak
dibandingkan dosis pemupukan 50 pprn N dan 25 pprn N. Perlakuan dosis
pupuk 25 pprn N, 50 pprn N dan 100 pprn N tidak mempengaruhi jumlah
kandungan klorofil daun.

Penurunan kualitas dan daya hidup yang paling kecil terdapat pada
perlakuan intensitas naungan 65 % dan dosis pemupukan 100 pprn N, dilihat
dari jumlah dan persentase tanaman yang mengalami kerusakan daun,
gugur daun, dan terserang hama dan penyakit setelah penyimpanan paling
minimum,

PENGARUH INTENSITAS NAUNGAN DAN DOSIS
PEMUPUKAN

SELAMA

KUALITAS Dracnena

AKLIMATISASI TERHADAP

marginata "Colorama" SETELAH

SIMULASI PENGANGKUTAN

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
BAMBANG H. SARAGIH
A.29 0582

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN

.--.
. -%

.
*

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1998
C


x- :

1

Judul :

Pengaruh

Intensitas

Akliinatisasi

Naungan

Terhadap

dan Dosis Pemupukan

Kualitas Bibit


"Colorama" Setelah Simulasi Pengangkutan
Nama :

Bambang H. Saragih

Nrp

A. 29 0582

:

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Ir. Krisantini. MSc
NIP. 131 476 604

Tanggal Lulus :


D33N

rn

Dracaena

Selama

Mnrg'nata

Riwayat Hidup

Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 6 Febuari 1974 dari keluarga Bapak
Dj. Saragih dan Ibu R. Sitopu, anak ke-4 dari 5 bersaudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Katolik Yos Sudarso
Medan pada tahun 1980. Pada tahun 1986 lulus dari SMP Katolik Yos Sudarso
Medan, dan

melanjutkan ke SMA Negeri 7 Medan dan lulus pada tahun 1992.


Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1992 melalui jalur USMI
(Undangan Se\eksi Masuk IPB) dan memilih Program Studi Hortikultura, Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian.

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Tanaman hias tropis Indonesia yang beraneka ragam merupakan suatu
potensi yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan nilai ekspor

non-

migas Indonesia. Dibandingkan dengan negara - negara tropis lain seperli
Thailand, Malaysia dan Singapore, volume ekspor tanaman hias Indonesia
masih relatif keci!'
Memperlahankan kualitas dan daya hidup serla mengurangi kerusakan
tanaman setelah pengangkutan jarak jauh adalah salah satu kendala yang
belum dikuasai dalam ekspor tanaman hias Indonesia. Pengangkutan jarak
jauh dengan kapal laut biayanya lebih murah dibandingkan melalui pesawat
udara (biaya pesawat udara mencapai 5 kali biaya kapal laut), tetapi
pengangkutan melalui laut memakan waktu yang lebih lama. Selama masa
pengangkutan tanaman ditempatkan di dalam peti kemas (container) yang
gelap dan sirkulasi udara terbatas.

Hal ini dapat mengakibatkan tanaman

mengalami stress dan rusak akibat kondisi lingkungan yang kurang optimum
tersebut (Conover dan Poole, 1983). Tanaman akan mengalami perubahan
warna daun, etiolasi, gugur daun bahkan mengakibatkan kematian apabila
masa kurang optimum tersebut berlangsung lama (Tayama, 1987).
Proses adaptasi tanaman sebelum tanaman ditempatkan pada kondisi
lingkungan yang kurang optimum terse but (aklimatisasi tanaman) merupakan

3

Tanaman yang akan diekspor sebaiknya menggunakan media tan am
non-tanah yang ringan untuk memudahkan dalam pengangkutan, steril agar
tidak mengintroduksi hama dan penyakit ke daerah I negara tujuan, serta
mampu menyimpan hara dan air selama masa pengangkutan. Serbuk sa but
kelapa merupakan salah satu alternatif media tanam yang memenuhi kriteria
media tanam tersebut.
Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas naungan
dan dosis pupuk selama masa aklimatisasi terhadap kualitas dan daya hidup
bibit Dracaena marginata "Colorama"

pad a media serbuk sabut kelapa

setelah simulasi pengangkutan.
Hipotesis

Adanya interaksi antara penggunaan tingkat naungan dan dosis
pemupukan selama aklimatisasi untuk mempertahankan kualitas dan daya
tahan

hidup

pengangkutan.

bibit

Dracaena

marginata

"Colorama" setelah

simulasi

TINJAUAN PUSTAKA

Dracaena marginata "Colorama"
Botani

Draeaena merupakan tanaman hias tropis yang termasuk dalam famili

Liliaceae dan mempunyai 150 spesies yang sebagian besar dari benua Asia
dan Afrika (Bailey dan Bailey, 1982). Tanaman Dracaena marginata dikenal
juga dengan nama dracaena Madagaskar

atau

Red-edged

Dracaena

(Blessington dan Collins, 1993).

Dracaena marginata memiliki tipe bentuk daun seperti pedang, daun
lurus panjang, pangkal daun lebar dan ujung daun runeing. Daun keluar dari
batang tanaman meneuat ke segala arah. Panjang daun dewasa 30 - 38 em,
dan batang yang dapat menjulang tinggi sampai 3 m.

Dracaena marginata "Colorama"

memiliki

daun berbentuk pedang,

warna dasar hijau, warna merah sepanjang tepi daun, warna tulang daun
putih keabu-abuan, panjang daun 20 - 36 em.

Syarat Tumbuh

Draeaena dapat tumbuh di lingkungan dengan intensitas cahaya
rendah / lingkungan indoor sampai intensitas eahaya tinggi atau lingkungan
luar (Briggs dan Calvin, 1987). Draeaena akan tumbuh dengan baik bila
berada di bawah intensitas 6 000 fe. dan untuk menjaga kualitas tetap baik di

29

akibat terlalu tingginya respirasi dan terhambatnya

produksi makanan

melalui fotosintesis sehingga ketidakseimbangan penggunaan cadangan
makanan pad a akhirnya akan membuat sel - sel daun mati dan mengering
(Conover dan Poole, 1981).

Tabel 8. Jumlah tanaman yang mengalami gugur daun dan
persentase daun gugur setelah masa penyimpanan
Perlakuan

JUll11ah Tanall1an
Mengaiall1i Gugur daun

o HSP
Intensitas N aungan 65%
25 ppmN
50 ppm N
100 ppmN
Intensitas Naungan 85%
25 ppm N
50 ppmN
100 ppmN

Keterangan

*

14 HSP

Persentase daun Gugur

*

o HSP

14 HSP

5
3
0

0
0
0

20
10
0

0
0
0

10
6
7

0
0

60
25
30

0
0
0

a

Jumlah Tanaman yang Mengalami Gugur Daun dari 10 Tanaman
HSP = Hari Setelah Penyimpanan
=

Serangan penyakit terdapat pada semua perlakuan, namun terlihat
tanaman yang diberi perlakuan pemupukan 100 ppm N pada intensitas
naungan 65 %

dan intensitas naungan 85 % paling sedikit mengalami

serangan penyakit (Tabel 9).
Kondisi lingkungan penyimpanan dengan kelembaban tinggi, kurangnya
cahaya dan keadaan tanaman yang mengalami stress selama penyimpanan

1

r

d

PENGARUH INTENSITAS NAUNGAN DAN DOSIS
PEMUPUKAN

SELAMA

KUALITAS Dmcaerta

AKLIMATISASI TERHADAP

nzargirtnta "Colorama" SETELAH

SIMULASI PENGANGKUTAN

Oleh
BAMBANG H. SARAGIH
A.29 0582

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1998

Ringkasan
Bambang H. Saragih. Pengaruh lntensitas Naungan dan Dosis Pemupukan

Selama

Aklimatisasi

terhadap

Kualitas

Bibit

Dracaena

Marginafa

"Colorama" Setelah Simulasi Pengangkutan (Dibimbing oleh Krisantini).
Percobaan ini bertujuan mengetahui pengaruh tingkat intensitas
naungan dan dosis pemupukan selama aklimatisasi terhadap kualitas bibit
Dacaena marginafa "Colorama" pada media serbuk sabut kelapa setelah
mengalami

simulasi

pengangkutan.

Percobaan

dilakukan

percobaan Kembang Asri, Cimanggis dan di cool room,

di

kebun

laboratorium PT

Aneka Gas, Jakarta.
Tanaman yang digunakan adalah bibit Dracaena marginafa "Colorama"
berumur kurang lebih 1 tahun. Media yang digunakan adalah serbuk sabut
kelapa. Pupuk yang digunakan adalah pupuk
perbandingan 15 : 15 : 15.

majemuk NPK dengan

Percobaan disusun dengan menggunakan

.

rancangan petak terbagi yang terdiri dari dua faktor dengan 3 ulangan.
Faktor pertama sebagai petak utama adalah intensitas naungan yang terdiri
dari 2 taraf, yaitu intensitas naungan 65

% dan 85

%.

Faktor kedua

sebagai anak petak adalah dosis pemupukan yang terdiri dari 3 taraf, yaitu
25 ppm N, 50 ppm N dan 100 ppm N per tanaman. Aklimatisasi dilakukan
selama 4 bulan.

Simulasi pengangkutan yang dilakukan yaitu berupa

penyimpanan tanaman di dalam cool room gelap dengan suhu 16 - 18 "C

selama 21 hari.

Tahap penyembuhan dilakukaa selama 14 hari setelah

penyimpanan. Pengamatan dalam penelitian ini meliputi jumlah total daun
setiap tanaman selama tahap aklimatisasi dan penyembuhan, jumlah dan
persentase tanaman yang mengalami kerusakan daun, gugur daun,
terserang hama penyakit dan jumlah kandungan klorofil daun sebelum dan
setelah penyimpanan.
lntensitas naungan 65 % dan 85 % selama periode aklimatisasi
mempengaruhi jumlah total daun dan kandungan klorofil daun.

Pada

perlakuan intensitas naungan 85 % menghasilkan pertambahan daun lebih
kecil dibandingkan dengan perlakuan intensitas naungan 65 %. Kandungan

.

klorofil daun lebih besar terdapat pada perlakuan intensitas naungan 85 %
Dosis pemupukan 100 pprn N menghasilkan jumlah daun lebih banyak
dibandingkan dosis pemupukan 50 pprn N dan 25 pprn N. Perlakuan dosis
pupuk 25 pprn N, 50 pprn N dan 100 pprn N tidak mempengaruhi jumlah
kandungan klorofil daun.
Penurunan kualitas dan daya hidup yang paling kecil terdapat pada
perlakuan intensitas naungan 65 % dan dosis pemupukan 100 pprn N, dilihat
dari jumlah dan persentase tanaman yang mengalami kerusakan daun,
gugur daun, dan terserang hama dan penyakit setelah penyimpanan paling
minimum,

PENGARUH INTENSITAS NAUNGAN DAN DOSIS
PEMUPUKAN

SELAMA

KUALITAS Dracnena

AKLIMATISASI TERHADAP

marginata "Colorama" SETELAH

SIMULASI PENGANGKUTAN

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh
BAMBANG H. SARAGIH
A.29 0582

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN

.--.
. -%

.
*

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1998
C

x- :

1

Judul :

Pengaruh

Intensitas

Akliinatisasi

Naungan

Terhadap

dan Dosis Pemupukan

Kualitas Bibit

"Colorama" Setelah Simulasi Pengangkutan
Nama :

Bambang H. Saragih

Nrp

A. 29 0582

:

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Ir. Krisantini. MSc
NIP. 131 476 604

Tanggal Lulus :

D33N

rn

Dracaena

Selama

Mnrg'nata

Riwayat Hidup

Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 6 Febuari 1974 dari keluarga Bapak
Dj. Saragih dan Ibu R. Sitopu, anak ke-4 dari 5 bersaudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Katolik Yos Sudarso
Medan pada tahun 1980. Pada tahun 1986 lulus dari SMP Katolik Yos Sudarso
Medan, dan

melanjutkan ke SMA Negeri 7 Medan dan lulus pada tahun 1992.

Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1992 melalui jalur USMI
(Undangan Se\eksi Masuk IPB) dan memilih Program Studi Hortikultura, Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian.