- 7 -
RAKERNAS KE-VI ASOSIASI BAPPEDA PROVINSI SE-INDONESIA DI JAYAPURA
Tema
Memperkuat Perencanaan Pembangunan Daerah yang Inovatif dan Berperan Strategis Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, d
an Berkepribadian
Waktu
Hari Rabu s.d. Jumat, Tanggal 10 s.d. 13 Juni 2015
Tempat
Gedung Sasana Krida Kantor Gubernur Papua
Jln. Soa-Siu Dok II Jayapura
Peserta
Untuk mencapai tujuan dan sasaran Rakernas yang akan diperoleh, untuk itu unsur-unsur atau peserta Rakernas Bappeda se-Indonesia yang akan diundang adalah :
a. Unsur Pemerintah Pusat 1. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI
2. Kementerian Bappenas RI 3. Kementerian Dalam Negeri RI
4. Kementerian Keuangan RI
b. Gubernur 1. Gubernur DKI Jakarta
2. Gubernur Sulawesi Selatan c. Unsur Pemerintah Provinsi dan KabKota Papua
1. Gubernur Papua 2. Sekretaris Daerah Papua
3. Assisten Setda Provinsi Papua 4. Staf Ahli Gubernur Papua
5. Kepala SKPD Provinsi Papua 6. Kepala Bappeda KabKota Se-Provinsi Papua
d. Unsur Bappeda Provinsi 1. Kepala Bappeda Provinsi se -Indonesia
2. Sekretaris Bappeda Provinsi Se
–Indonesia
Pelaksana Kegiatan
Kegiatan Rakernas VI Asosiasi Bappeda Provinsi se –Indonesia dilaksanakan oleh
dua pihak, yaitu :
- 8 -
1. Bappeda Provinsi Papua sebagai Tuan Rumah Pelaksanaan Rakernas yang bertanggungjawab terhadap kesiapan sarana dan prasarana pendukung
Rakernas; 2. Sekretariat Bersama Asosiasi Sekretaris Bappeda Provinsi Jawa
Barat, DKI, Jawa Timur dan Maluku yang bertanggungjawab terhadap substansi materi Rakernas.
Contact Person :
1. Sekretariat Asosisai Bappeda se-Indonesia : Drs. Teguh Prayitno, MM. Bappeda Prov. Jawa Timur : 0812 300 2342
Email : anton67_sbyyahoo.com DR. Djalaludin Salampessy, M.Si. Bappeda Prov. Maluku : 0812 472 47321
Email : djalaludin2yahoo.com Anjar Yusdinar, S.STP, M.Si Bappeda Prov. Jawa Barat : 08112233414
Email : anjar.yusdinargmail.com Ernida Amda Bappeda Prov. DKI Jakarta : 08118188744
Email : ernida_amdayahoo.com 2. Sekretariat Pelaksana Rakernas VI Bappeda se-Indonesia
Lila Bauw, ST, M.MT Bappeda Prov. Ppaua : 0811481163 Email : lilabauwyahoo.com
Mirwan Gani.ST Bappeda Prov. Papua : 082163112065 Email : wawan_gayahoo.co.id
Rinto Kurniawan, SE, M.Si Bappeda Prov. Papua : 08124802625 Email : zinedine.rintogmail.com
Alva N. Kapisa. ST Bappeda Prov. Papua : 082197901516
Email : alvakapisagmail.com
- 9 -
PROFIL PROVINSI PAPUA
Papua merupakan provinsi yang terletak di wilayah paling timur Republik Indonesia. Secara geografis terletak antara garis koordinat
° Bujur Barat – ° Bujur Timur dan °
Lintang Utara – 9° Lintang Selatan. Di sebelah utara, provinsi ini berbatasan dengan
Samudra Pasifik dan Republik Palau, di sebelah barat berbatasan dengan Papua Barat, di sebelah selatan berbetasan denganLaut Arafura dan negara Australia, dan di sebelah timur
berbatasan langsung dengan negara Papua New Guinea.
Papua mencakup wilayah seluas 317.062 km2 dengan garis pantai sepanjang 1.170 mil. Provinsi Papua yang terdiri atas 28 Kabupaten dan 1 Kota. Provinsi ini memiliki 449 pulau,
terdiri atas 144 pulau berpenghuni dan 305 pulau tidak berpenghuni. Di pesisir utara, beberapa pulau terkenalnya antara lain Biak, Numfor, Yapen dan Mapia. Di pesisir selatan
terdapat Pulau Kalepon, Komoran, Adi, Dolak dan Panjang. Secara topografis, Papua terdiri atas dataran rendah berawan sampai dataran tinggi yang dipadati dengan hutan hujan
tropis, padang rumput dan lembah lengkap dengan alang-alangnya. Di bagian tengah berjejer rangkaian pegunungan tinggi sepanjang 650 km. Salah satu bagian dari pegunungan
itu adalah Jayawijaya yang sangat terkenal. Di sana terdapat tiga puncak tertinggi yang selalu diselimuti oleh salju abadi walaupun terletak di dekat katulistiwa, masing-masing
puncak Jayawijaya dengan ketinggian 5.030 m 15.090 ft, puncak Trikora 5.160 m 15.480 ft dan Puncak Yamin 5.100 m 15.300 ft.
Provinsi Papua memiliki 64 DAS Daerah Aliran Sungai dengantotal panjang sungai adalah 35,924.737dan total luas daerah tangkapan adalah 572,753.823 KM
2
.Keberadaan DAS ini menunjukkan bahwa Provinsi Papua memiliki kekayaan sumber daya air yang berlimpah.
Sungai-sungai besar yang terbentang dan danau yang tersebar di Papua dapat menjadi sumber energi listrik yang terbaharukan sebagai modal dasar pembangunan ekonomi
produkif, pendapatan asli daerah dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Dibutuhkan terobosan khusus untuk melakukan terobosan dan lompatan pembangunan melalui
investasi besar penyediaan listrik yang terbaharukan.
Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Provinsi Papua ditetapkan strategi mempertahankan kawasan hutan minimal 90 dari seluruh wilayah Papua dan 60 nya
merupakan kawasan lindung. Hal ini merupakan wujud dari pengakuan dan penghormatan terhadap hubungan yang kuat antara Masyarakat Asli Papua dan alamnya. Mempertahankan
90 luas hutan akan memastikan kampung-kampung dalam kawasan hutan memimiliki sumberdaya yang cukup untuk membangunan kualitas hidupa Masyarakat Asli Papua. Dari
data luas tutupan lahan tampak bahwa hutan lahan kering primer dan hutan rawa primer merupakan daerah yang terluas yaitu masing-masing sekitar 15 juta ha 49 dan 4,5 juta
ha 14,5; kemudian hutan lahan kering sekunder seluas 3,2 juta ha 10,5 dan savana seluas 1,4 juta ha 4,5. Selebihnya terbagi dalam klasifikasi pertanian, permukiman, tanah
terbuka, dan rawa.Berdasarkan fungsinya, hutan lindung dan hutan produksi memiliki luasan yang hampir sama masing-masing sekitar 8,3 juta Ha dan 8,2 juta Ha. Sedangkan
untuk jenis penggunaan hutan produksi konversi dan KSAKPA mencapai luasan 6,4 juta Ha dan 5,6 juta Ha. Sisanya adalah untuk jenis fungsi hutan produksi terbatas 1,8 juta Ha, APL
seluas 0,8 juta Ha, dan Perairan sekitar 0,5 juta Ha.
Secara administatif, Provinsi Papua terdiri atas 28 kabupaten dan 1 kota, masing- masing yaitu : Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai,
- 10 -
Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Nabire, Kabupaten Mimika, Kabupaten Yapen Waropen, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat,
Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Waropen, Kabupaten Supiori, Kabupaten
Dogiyai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Lany Jaya, Kabupaten Nduga, Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupatn Mamberamo Tengah, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Yalimo,
Kabupaten Puncak, dan Kabupaten Keerom serta Kota Jayapura.
Jumlah penduduk Provinsi Papua berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, tercatat sebanyak 2.833.381 jiwa sedangkan pada tahun 2011 bertambah 2.928.750 jiwa, dan pada
tahun 2013 telah bertambah lagi menjadi 3.144.582 Jiwa, yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki 1.664.076 jiwa dan penduduk perempuan 1.480.505 jiwa. Keadaantersebut
menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk 3,37 persen pada tahun 2011 dan meningkat 7,37 persen pada tahun 2012. Pertumbuhan penduduk di setiap kabupatenkota
selama
periode 2000-2010
pada umumnya
mengalami pertumbuhan
yang positif.Kabupaten Tolikara merupakan kabupaten yang mengalami pertumbuhan penduduk
tercepat selama periode 2000- 2010, dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 12.59 persen per tahun. Pada periode yang sama, pertumbuhan penduduk yang paling lambat
terjadi di Kabupatan Pegunungan Bintang, dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 2.48 persen per tahun.
Provinsi Papua adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki banyak sekali obyek wisata, antara lain obyek Wisata Alam, Wisata Gunung, Wisata Bahari, Wisata Pantai, Wisata
Sejarah, Wisata Budaya, Wisata Minat Khusus, Wisata Kuliner, Wisata Olah Raga, Wisata Belanja, dan lain-lain.
Penduduk asli Papua termasuk dalam rumpun bangsa Papua- Melanesia yang bermukim di daerah Melanesia yakni sekelompok pulau yang berada di sebelah timur laut Australia.
Masyarakatnya terdiri atas suku-suku bangsa dan beraneka ragam kebudayaannya. Menurut Tim Peneliti Universitas Cenderawasih di tahun 1991 telah diidentifikasi adanya 44 suku
bangsa yang masing-masing merupakan sebuah kesatuan masyarakat, kebudayaan dan bahasa yang berdiri sendiri. Sebagian besar dari 44 suku bangsa itu terpecah lagi menjadi
177 suku Djoht, 2002.
Sedangkan menurut letak geografi dapat dibagi berdasarkan masyarakat yang menetap di pantai, rawa, dataran rendah, pedalaman dan pegunungan. Akan tetapi jika mengikuti
bahasa yang digunakan, maka peta budaya orang Papua sesungguhnya dapat di bagi menjadi 272 ragam budaya sesuai dengan banyaknya jumlah bahasa yang digunakan di Tanah Papua.
Pendekatan pembangunan di Provinsi Papua sesuai dengan RPJMD Tahun 2013-2018 berbasis pengembangan wilayah adatbudaya, dimana Provinsi Papua memiliki 5 ima
wilayah adatbudaya yaitu: I.Wilayah Adat MamtaTabi terdiri dari Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya dan Kota Jayapura; II.Wilayah Adat Saereri terdiri dari
Kabupaten Biak Numford, Supiori, Kepuluan Yapen dan Waropen;III.Wilayah Adat Meepago terdiri dari Kabupaten Nabire, Paniai, Mimika, Dogiyai, Deiyai dan Intan
Jaya;IV.Wilayah Adat La Pago terdiri dari Kabupaten Jayawijaya, Puncak Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Tolikara, Yalimo, Lanny Jaya, Puncak, Mamberamo Tengah dan Nduga
serta;V. Wilayah Adat Anim Ha terdiri dari Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat.
- 11 -
31.24 30.66
31.52
27.8 25
26 27
28 29
30 31
32
2011 2012
2013 2014
Program prioritas pembangungan Provinsi Papua saat ini adalah Program GERBANG MAS HASRAT PAPUA Gerakan Bangkit Mandiri dan Sejahtera Haraparan Seluruh Masyarakat
Papua yang merupakan gerakan masif dan terstruktur yang mencakup 4 empat agenda utama yaitu I. Generasi Emas Papua GEMAS yaitu program peningkatan kualitas
sumberdaya manusia melalui peningkatan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan serta keolahragaan; II pengembangan ekonomi berbasis wilayah adat dan komoditas lokal
unggulan masing-masing daerah dengan konsep tanam petik olah jual dan Program strategis kelembagaan dan ekonomi kampung PROSPEK; III Percepatan pembangunan
infrastruktur dasar yaitu konektivitas jaringan transportasi, penyediaan air bersih dan listrik ramah lingkungan, telekomunikasi dan rumah layak huni; IV reformasi biroksi yaitu
penataan kelembagaan Pemerintah Provinsi Papua serta harmonisasi kerjasama antar level pemerintah dan legislatif.
Dalam 3 tiga tahun terakhir Pertumbuhan ekonomi cukup mengalami peningkatan yang signifikan PDRB dengan tambang tahun 2011 sebesar -5,32 meningkat menjadi 14,84
tahun 2013, sedangkan PDRB tanpa tambang tahun 2011 9,29 mengalami penurunan tahun 2013 menjadi 8,88.
Prosentase penduduk miskin setiap tahun cenderung semakin turun, pada tahun 2011 penduduk miskin sebesar 31,24 menurun menjadi 27,8 pada tahun 2014, ini merupakan
penuruan yang sangat besar. Angka ini masih dibawah rata-rata nasionak sebesar 12,8.Indek pembangunan manusia 66,25 atau paling terendah di Indoensia.
Pemerintah Provinsi Papua saat ini masih berjuang untuk mengatasi masalah pengangguran, presentase angka pengangguran pada tahun 2011 sebesar 3,70 menerun menjadi 2,86
tahun 2013.
PERKEMBANGAN KEMISKINAN PAPUA TAHUN 2011 – 2014
No URAIAN
2013 2014
1 Pendapatan Asli Daera
512.034.309.000,00 927.253.691.000
2 Pendapatan Transper
7.434.362.798.000,00 9.530.167.123.000
3 Lain-Lain Pendapatan Yang
Sah 351.842.140.000,00
345.040.400.000
Jumlah Pendapatan 8.298.239.247.000,00
10.802.461.214.000
- 12 -
o Sektor pertambangan
masih mendominasi kegiatan ekonomi
PAPUA o Keterkaitan
antar kegiatan
ekonomi masih berjalan lambat, hilirisasi belum optimal
o Pembangunan infrastruktur
menunjukkan kemajuan
yang pesat.
STRUKTUR PEREKONOMIAN PAPUA
Kemiskinan, Tingkat Penganguran Terbuka dan Ketimpangan pendapatan cenderung menurun, ini berarti pertumbuhan ekonomi Papua berdampak pada penanggulangan
kemiskinan
Menjaga Momentum pertumbuhan
dgn efektifitas dan konsistensi Program
4.4 4.1
4.08 3.7
2.95 2.86
0.36 0.37
0.42 0.39
0.44 0.41
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5 5
2008 2009
2010 2011
2012 2013
Gini Rasio TPT
37.1 37.5
36.8 31.98
31.11 30.05
5 10
15 20
25 30
35 40
2008 2009
2010 2011
2012 2013
Kemiskinan
- 13 -
KEGIATAN RAKERNAS
I. PRA RAKERNAS
1. Pendaftaran Peserta Pendaftaran peserta melalui Sekretariat Bersama Asosiasi Bappeda Provinsi se-
Indonesia selambat-lambatnya tanggal 5 Juni 2015. Bappeda Provinsi Papua selaku Tuan Rumah hanya menanggung Akomodasi sebanyak 1 satu kamar bagi masing-
masing Provinsi. Bila ada tambahan jumlah peserta maka biaya akomodasi ditanggung oleh masing-masing peserta dan panitia dapat membantu booking hotel yang
berdekatan dengan hotel tempat pelaksanaan Rakernas.
2. Usulan TemaSubstansi Rakernas Seluruh Bappeda Provinsi dapat secara aktif mengusulkan terhadap temasubstansi
Rakernas melalui Mail List yang telah ada yahoo.groups.bappedaprovsi.
II. PELAKSANAAN RAKERNAS
A. Agenda Utama
a. Hari Pertama 10 Juni 2015
Check in hotel peserta. Welcome Party : Makan Malam dan Ramah Tamah
b. Hari Kedua 11 Juni 2015
Kata Sambutan dan Pembukaan Rakernas Paparan dari Pemerintah Pusat
Berbagi Pengalaman dalam Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Perumusan dan Pembacaan Hasil Rakernas VI Pesan Papua
c. Hari Ketiga 13 Juni 2015
Penutupan Kunjungan dan Peresmian Gedung Pusat Data dan Launching SIMTARU
Field trip
d. Check Out Peserta
B. SAMBUTAN PERESMIAN RAKERNAS
Peresmian Rakernas : Sambutan Gubernur Papua
C. KEYNOTE SPEAKER : MENKO PEREKONOMIAN
Penguatan Poros Maritim Indonesia dalam Rangka Peningkatan Perekonomian Nasional dan Daerah
- 14 -
D. PEMAKALAH UTAMA
1. Menteri PPN Kepala Bappenas