buku panduan rakernas vi

(1)

- 1 -

SAMBUTAN GUBERNUR PAPUA

Shalloom,

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi, Salam Sejahtera untuk kita semua,

Pertama-tama sebagai umat yang beragama patut kita naikan Ucapan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala pertolongan-Nya sehingga kita boleh dipertemukan di tempat ini dalam keadaan yang sehat walafiat.

Saya menyembut baik atas terpilihnya Provinsi Papua sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Bappeda Se-Indonesia yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 10 s/d 13 Juni 2015 di Kota Jayapura Provinsi Papua. Saya mengharapkan, Rakernas ini dapat membuat terobosan-terobosan baru dalam perencanaan pembangunan daerah sehingga memberi kontribusi konkrit terhadap pembangunan nasional. Kita sadari bersama bahwa pembangunan di Indonesia masih belum bisa mengatasi kesenjangan antar pulau, antar wilayah bahkan antar kabupaten. Peran perencanaan sangat mementukan dalam merumuskan keberhasilan pembangunan, baik pembangunan nasional maupun daerah.

Tuntutan demokratisasi, transparansi dan akuntabel di era otonomi daerah saat ini, harus disikapi melalui peningkatan kinerja dan profesionalisme seluruh aparat perencana, di dalam membuat suatu perencanaan yang berkualitas dan akuntabel. Mewujudkan cita-cita pembangunan ke depan, menuju Indonesia sebagai negara besar di dunia, program pembangunan di daerah harus diarahkan lebih fokus dalam upaya membangun daya saing (competitiveness) nasional.

Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, dengan harapan kiranya seluruh aparat Bappeda Provinsi se-Indonesia dapat menjadi pilar pemersatu dan penggerak pembangunan di negeri Indonesia yang kita cintai ini.

Saya menunggu kedatangan saudara di Bumi Cenderawasih. Terima kasih.

shalom

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

GUBERNUR PAPUA


(2)

- 2 -

SAMBUTAN

KETUA ASOSIASI BAPPEDA PROVINSI SE-INDONESIA

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah, serta kesehatan kepada kita semua, sehingga sampai saat ini kita diberi kekuatan dalam mengemban tugas sebagai pelaksana kebijakan perencanaan pembangunan daerah di seluruh Indonesia.

Saya sangat mengapresiasi kepada panitia penyelenggara yang telah menyusun Buku Panduan Rakernas VI Asosiasi Bappeda Provinsi seluruh Indonesia Tahun 2015 yang bertempat di Provinsi Papua.

Buku panduan ini merupakan informasi awal tentang pelaksanaan Rakernas VI Asosiasi Bappeda Provinsi seluruh Indonesia tahun 2015, yang Insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 10 s.d. 13 Juni 2015 di Kota Jayapura Provinsi Papua. Penetapan waktu Rakernas tersebut didasarkan masukan dari anggota asosiasi, serta hasil kesepakatan rapat sekretariat bersama pada tanggal 28 April 2015 di Bappeda Provinsi DKI Jakarta yang dihadiri oleh Bappeda Jawa Barat, Bappeda DKI Jakarta, Bappeda Provinsi DI Yogyakarta, Bappeda Provinsi Aceh, Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Bappeda Provinsi Bali, Bappeda Provinsi Maluku, Bappeda Provinsi Banten, Bappeda Provinsi Bengkulu, Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan dan Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah, serta Bappeda Provinsi Papua sebagai tuan rumah Rakernas ke VI Asosiasi Bappeda seluruh Indonesia tahun 2015.

Rapat tersebut juga telah merumuskan tema Rakernas VI Asosiasi Bappeda se-Indonesia adalah Memperkuat Perencanaan Pembangunan Daerah yang Inovatif dan Berperan Strategis Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian . Selain itu, di dalam buku panduan ini juga telah disusun beberapa agenda yang akan dibahas di dalam rakernas tersebut dengan mengundang beberapa narasumber, yang akan menyampaikan materi bahasan sesuai yang telah ditetapkan oleh panitia penyelenggara.

Marilah kita membangun jejaring dan komunikasi melalui dunia maya, dan tetap menjunjung tinggi tanggungjawab, professional dan kejujuran intelektual demi terwujudnya perencanaan pembangunan yang terpadu menuju Indonesia yang lebih baik. Terima kasih.

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

KETUA ASOSIASI BAPPEDA PROVINSI SELURUH INDONESIA


(3)

- 3 -

SAMBUTAN

KEPALA BAPPEDA PROVINSI PAPUA

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Shalom

Salam Sejahtera Untuk Kita Semua

Syukur Alhamdullilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat hidayah dan karunia-Nya sehingga kita masih diberi kesehatan dan kemampuan untuk mengemban tugas yang mulia di bidang perencanaan pembangunan daerah.

Dalam menghadapi globalisasi dalam bidang perencanaan pembangunan, maka perlu dibangun sistem dan proses perencanaan pembangunan yang berkualitas, transparan dan akuntabel. Permasalahan pembangunan di daerah menjadi permasalahan pembangunan secara nasional, sehingga diperlukan koordinasi dan sinergitas antar pulau, antar wilayah dan antar sektor, sesuai dengan keunggulan komparatif masing-masing daerah, sehingga dapat memadukan proses perencanaan pembangunan daerah, dan mampu secara komprehensif mengatasi persoalan pembangunan nasional.

Asosiasi Bappeda se-Indonesia, akan melaksakan Rapat Kerja Nasional VI di Jayapura Provinsi Papua, di antara agenda yang akan dibahas merupakan upaya untuk mencari solusi secara bersama-sama, menjawab tantangan, merumuskan solusi, dan mengatasi permasalahan pembangunan, khususnya pada tahap perencanaan.

Demikian sambutan ini disampaikan, dan merupakan suatu kehormatan bagi kami Bappeda Provinsi Papua, yang ditunjuk sebagai penyelenggara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Asosiasi Bappeda se-Indonesia Tahun 2015. Harapan kami Tuhan Yang Maha Esa memberi kemudahan dan meridhoi kita semua untuk mewujudkan semua rencana yang telah kita persiapkan. Amin. Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

KEPALA BAPPEDA PROVINSI PAPUA


(4)

- 4 -

SEKILAS ASOSIASI BAPPEDA SE-INDOENSIA

Asosiasi Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia, didirikan bertujuan untuk menumbuh-kembangkan kemampuan profesi dan pengembangan karir aparatur Bappeda Provinsi, serta membantu para aparatur Bappeda Provinsi se-Indonesia dalam melaksanakan tugas dan peran strategisnya di daerah. Lima tahun dalam perpektif kelembagaan sesungguhnya belumlah cukup untuk membuktikan sebuah eksistensi. Namun Asosiasi Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia, sejak awal didirikan selalu berupaya meningkatkan peranannya untuk kemajuan bangsa Indonesia, dalam era globalisasi melalui peningkatan kapabilitasnya dalam menyusun perencanaan pembangunan yang professional, dan berorientasi pada persaingan bebas.

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Asosiasi Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia setiap tahunnya mengadakan Rapat Kerja Nasional, yang menjadi tuan rumah secara bergiliran ditunjuk salah satu Bappeda Provinsi se-Indonesia yang mewakili secara kepulauan. Pada Rapat Kerja Nasional I Bappeda Provinsi se-Indonesia di tunjuk Bappeda Provinsi Jawa Barat sebagai tuan rumah mewakili Bappeda Kepulauan Jawa, dimana Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat juga sebagai Ketua Asosiasi. Pada Rakernas II Bappeda Aceh sebagai tuan rumah mewakili Bappeda Kepulauan Sumatera, Rakernas III Bappeda Maluku sebagai tuan rumah mewakili Bappeda Kepulauan Maluku, Rakernas IV Bappeda Kalimantan Timur sebagai tuan rumah mewakil Kepulauan Kalimantan, Rakernas V Bappeda Gorontalo sebagai tuan rumah mewakili Kepulauan Sulawesi. Dan selanjutnya pada Rakernas VI tahun 2015 Bappeda Provinsi Papua ditunjuk sebagai tuan rumah mewakili Bappeda Kepulauan Papua.


(5)

- 5 -

SUSUNAN PENGURUS ASOSIASI BAPPEDA PROVINSI SE-INDONESIA

Pelindung : Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas

Pengarah : Deputi Bid. Pengemb. Regional & Otonomi Daerah Ketua : Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat

Wakil Ketua : Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur Sekretaris 1 : Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta Sekretaris 2 : Kepala Bappeda Provinsi Aceh

Sekretaris 3 : Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Barat Wakil Ketua Wil. Indonesia Timur : Kepala Bappeda Provinsi Maluku

Wakil Ketua Wil. Indonesia Tengah : Kepala Bappeda Provinsi Bali

Wakil Ketua Wil. Indonesia Barat : Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Utara Sekretaris Harian : 1. Sekretaris Bappeda Provinsi Jawa Barat

2. Sekretaris Bappeda Provinsi Jawa Timur 3. Sekretaris Bappeda Provinsi Aceh 4. Sekretaris Bappeda Provinsi Maluku Laison Officer Komunikasi Organisasi : 1. Drs. Teguh Prayitno, MM

(Bappeda Provinsi Jawa Timur) 2. DR. Djalaludin Salampessy, M.Si. (Bappeda Provinsi Maluku) 3. Anjar Yusdinar, S.STP., M.Si (Bappeda Provinsi Jawa Barat) 4. Ernida Amda

(Bappeda Provinsi DKI Jakarta)

A. Liaison Officer Pulau Sumatera : Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat

Bappeda Provinsi Naggroe Aceh Darussalam Bappeda Provinsi Sumatera Utara

Bappeda Provinsi Sumatera Barat Bappeda Provinsi Bengkulu Bappeda Provinsi Riau

Bappeda Provinsi Kepulauan Riau Bappeda Provinsi Jambi

Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Bappeda Provinsi Lampung

Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung B. Liaison Officer Pulau Jawa : Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat

Bappeda Provinsi DKI Jakarta Bappeda Provinsi Jawa Barat Bappeda Provinsi Banten Bappeda Provinsi Jawa Tengah Bappeda Provinsi DI Yogyakarta Bappeda Provinsi Jawa Timur


(6)

- 6 -

C. Liaison Officer Pulau Kalimantan : Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur Bappeda Provinsi Kalimantan Barat

Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan Bappeda Provinsi Kalimantan Timur Bappeda Provinsi Kalimantan Utara

D. Liaison Officer Nusa Tenggara : Kepala Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat Bappeda Provinsi Bali

Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Timur E. Liaison Officer Pulau Sulawesi : Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah

Bappeda Provinsi Sulawesi Barat Bappeda Provinsi Sulawesi Utara Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara Bappeda Provinsi Gorontalo

F. Liaison Officer Kepulauan Maluku : Kepala Bappeda Provinsi Papua Dan Pulau Papua Bappeda Provinsi Maluku

Bappeda Provinsi Maluku Utara Bappeda Provinsi Papua Barat


(7)

- 7 -

RAKERNAS KE-VI ASOSIASI BAPPEDA PROVINSI SE-INDONESIA DI JAYAPURA

Tema

Memperkuat Perencanaan Pembangunan Daerah yang Inovatif dan Berperan Strategis Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Waktu

Hari Rabu s.d. Jumat, Tanggal 10 s.d. 13 Juni 2015

Tempat

Gedung Sasana Krida Kantor Gubernur Papua Jln. Soa-Siu Dok II Jayapura

Peserta

Untuk mencapai tujuan dan sasaran Rakernas yang akan diperoleh, untuk itu

unsur-unsur atau peserta Rakernas Bappeda se-Indonesia yang akan diundang adalah : a. Unsur Pemerintah Pusat

1. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI 2. Kementerian Bappenas RI

3. Kementerian Dalam Negeri RI 4. Kementerian Keuangan RI b. Gubernur

1. Gubernur DKI Jakarta 2. Gubernur Sulawesi Selatan

c. Unsur Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota Papua 1. Gubernur Papua

2. Sekretaris Daerah Papua 3. Assisten Setda Provinsi Papua 4. Staf Ahli Gubernur Papua 5. Kepala SKPD Provinsi Papua

6. Kepala Bappeda Kab/Kota Se-Provinsi Papua d. Unsur Bappeda Provinsi

1. Kepala Bappeda Provinsi se -Indonesia 2. Sekretaris Bappeda Provinsi Se –Indonesia

Pelaksana Kegiatan

Kegiatan Rakernas VI Asosiasi Bappeda Provinsi se–Indonesia dilaksanakan oleh dua pihak, yaitu :


(8)

- 8 -

1. Bappeda Provinsi Papua sebagai Tuan Rumah Pelaksanaan Rakernas

yang bertanggungjawab terhadap kesiapan sarana dan prasarana pendukung Rakernas;

2. Sekretariat Bersama Asosiasi (Sekretaris Bappeda Provinsi Jawa Barat, DKI, Jawa Timur dan Maluku) yang bertanggungjawab terhadap substansi materi Rakernas.

Contact Person :

1. Sekretariat Asosisai Bappeda se-Indonesia :

 Drs. Teguh Prayitno, MM. (Bappeda Prov. Jawa Timur) : 0812 300 2342 Email : anton67_sby@yahoo.com

 DR. Djalaludin Salampessy, M.Si. (Bappeda Prov. Maluku) : 0812 472 47321 Email : djalaludin2@yahoo.com

 Anjar Yusdinar, S.STP, M.Si (Bappeda Prov. Jawa Barat) : 08112233414

Email : anjar.yusdinar@gmail.com

 Ernida Amda (Bappeda Prov. DKI Jakarta) : 08118188744

Email : ernida_amda@yahoo.com

2. Sekretariat Pelaksana Rakernas VI Bappeda se-Indonesia

 Lila Bauw, ST, M.MT ( Bappeda Prov. Ppaua) : 0811481163 Email : lilabauw@yahoo.com

 Mirwan Gani.ST ( Bappeda Prov. Papua) : 082163112065 Email :wawan_ga@yahoo.co.id

 Rinto Kurniawan, SE, M.Si( Bappeda Prov. Papua) : 08124802625 Email :zinedine.rinto@gmail.com

 Alva N. Kapisa. ST ( Bappeda Prov. Papua) : 082197901516 Email : alvakapisa@gmail.com


(9)

- 9 -

PROFIL PROVINSI PAPUA

Papua merupakan provinsi yang terletak di wilayah paling timur Republik Indonesia. Secara

geografis terletak antara garis koordinat  °  Bujur Barat– ° Bujur Timur dan  °  

Lintang Utara – 9° Lintang Selatan. Di sebelah utara, provinsi ini berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Republik Palau, di sebelah barat berbatasan dengan Papua Barat, di sebelah selatan berbetasan denganLaut Arafura dan negara Australia, dan di sebelah timur berbatasan langsung dengan negara Papua New Guinea.


Papua mencakup wilayah seluas 317.062 km2 dengan garis pantai sepanjang 1.170 mil. Provinsi Papua yang terdiri atas 28 Kabupaten dan 1 Kota. Provinsi ini memiliki 449 pulau, terdiri atas 144 pulau berpenghuni dan 305 pulau tidak berpenghuni. Di pesisir utara, beberapa pulau terkenalnya antara lain Biak, Numfor, Yapen dan Mapia. Di pesisir selatan terdapat Pulau Kalepon, Komoran, Adi, Dolak dan Panjang. Secara topografis, Papua terdiri atas dataran rendah berawan sampai dataran tinggi yang dipadati dengan hutan hujan tropis, padang rumput dan lembah lengkap dengan alang-alangnya. Di bagian tengah berjejer rangkaian pegunungan tinggi sepanjang 650 km. Salah satu bagian dari pegunungan itu adalah Jayawijaya yang sangat terkenal. Di sana terdapat tiga puncak tertinggi yang selalu diselimuti oleh salju abadi walaupun terletak di dekat katulistiwa, masing-masing puncak Jayawijaya dengan ketinggian 5.030 m (15.090 ft), puncak Trikora 5.160 m (15.480 ft) dan Puncak Yamin 5.100 m (15.300 ft).

Provinsi Papua memiliki 64 DAS (Daerah Aliran Sungai ) dengantotal panjang sungai adalah 35,924.737dan total luas daerah tangkapan adalah 572,753.823 KM2.Keberadaan DAS ini

menunjukkan bahwa Provinsi Papua memiliki kekayaan sumber daya air yang berlimpah. Sungai-sungai besar yang terbentang dan danau yang tersebar di Papua dapat menjadi sumber energi listrik yang terbaharukan sebagai modal dasar pembangunan ekonomi produkif, pendapatan asli daerah dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Dibutuhkan terobosan khusus untuk melakukan terobosan dan lompatan pembangunan melalui investasi besar penyediaan listrik yang terbaharukan.

Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Papua ditetapkan strategi mempertahankan kawasan hutan minimal 90% dari seluruh wilayah Papua dan 60% nya merupakan kawasan lindung. Hal ini merupakan wujud dari pengakuan dan penghormatan terhadap hubungan yang kuat antara Masyarakat Asli Papua dan alamnya. Mempertahankan 90% luas hutan akan memastikan kampung-kampung dalam kawasan hutan memimiliki sumberdaya yang cukup untuk membangunan kualitas hidupa Masyarakat Asli Papua. Dari data luas tutupan lahan tampak bahwa hutan lahan kering primer dan hutan rawa primer merupakan daerah yang terluas yaitu masing-masing sekitar 15 juta ha (49%) dan 4,5 juta ha (14,5%); kemudian hutan lahan kering sekunder seluas 3,2 juta ha (10,5%) dan savana seluas 1,4 juta ha (4,5%). Selebihnya terbagi dalam klasifikasi pertanian, permukiman, tanah terbuka, dan rawa.Berdasarkan fungsinya, hutan lindung dan hutan produksi memiliki luasan yang hampir sama masing-masing sekitar 8,3 juta Ha dan 8,2 juta Ha. Sedangkan untuk jenis penggunaan hutan produksi konversi dan KSA/KPA mencapai luasan 6,4 juta Ha dan 5,6 juta Ha. Sisanya adalah untuk jenis fungsi hutan produksi terbatas (1,8 juta Ha), APL seluas 0,8 juta Ha, dan Perairan sekitar 0,5 juta Ha.

Secara administatif, Provinsi Papua terdiri atas 28 kabupaten dan 1 kota, masing- masing yaitu : Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Paniai,


(10)

- 10 -

Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Nabire, Kabupaten Mimika, Kabupaten Yapen Waropen, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Waropen, Kabupaten Supiori, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Lany Jaya, Kabupaten Nduga, Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupatn Mamberamo Tengah, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Puncak, dan Kabupaten Keerom serta Kota Jayapura.

Jumlah penduduk Provinsi Papua berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010, tercatat sebanyak 2.833.381 jiwa sedangkan pada tahun 2011 bertambah 2.928.750 jiwa, dan pada tahun 2013 telah bertambah lagi menjadi 3.144.582 Jiwa, yang terdiri dari jumlah penduduk laki-laki 1.664.076 jiwa dan penduduk perempuan 1.480.505 jiwa. Keadaantersebut menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk 3,37 persen pada tahun 2011 dan meningkat 7,37 persen pada tahun 2012. Pertumbuhan penduduk di setiap kabupaten/kota selama periode (2000-2010) pada umumnya mengalami pertumbuhan yang positif.Kabupaten Tolikara merupakan kabupaten yang mengalami pertumbuhan penduduk tercepat selama periode 2000- 2010, dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 12.59 persen per tahun. Pada periode yang sama, pertumbuhan penduduk yang paling lambat terjadi di Kabupatan Pegunungan Bintang, dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 2.48 persen per tahun.

Provinsi Papua adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki banyak sekali obyek wisata, antara lain obyek Wisata Alam, Wisata Gunung, Wisata Bahari, Wisata Pantai, Wisata Sejarah, Wisata Budaya, Wisata Minat Khusus, Wisata Kuliner, Wisata Olah Raga, Wisata Belanja, dan lain-lain.

Penduduk asli Papua termasuk dalam rumpun bangsa Papua- Melanesia yang bermukim di daerah Melanesia yakni sekelompok pulau yang berada di sebelah timur laut Australia. Masyarakatnya terdiri atas suku-suku bangsa dan beraneka ragam kebudayaannya. Menurut Tim Peneliti Universitas Cenderawasih di tahun 1991 telah diidentifikasi adanya 44 suku bangsa yang masing-masing merupakan sebuah kesatuan masyarakat, kebudayaan dan bahasa yang berdiri sendiri. Sebagian besar dari 44 suku bangsa itu terpecah lagi menjadi 177 suku (Djoht, 2002).

Sedangkan menurut letak geografi dapat dibagi berdasarkan masyarakat yang menetap di pantai, rawa, dataran rendah, pedalaman dan pegunungan. Akan tetapi jika mengikuti bahasa yang digunakan, maka peta budaya orang Papua sesungguhnya dapat di bagi menjadi 272 ragam budaya sesuai dengan banyaknya jumlah bahasa yang digunakan di Tanah Papua. Pendekatan pembangunan di Provinsi Papua sesuai dengan RPJMD Tahun 2013-2018 berbasis pengembangan wilayah adat/budaya, dimana Provinsi Papua memiliki 5 (ima) wilayah adat/budaya yaitu: (I).Wilayah Adat Mamta/Tabi terdiri dari Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya dan Kota Jayapura; (II).Wilayah Adat Saereri terdiri dari Kabupaten Biak Numford, Supiori, Kepuluan Yapen dan Waropen;(III).Wilayah Adat Meepago terdiri dari Kabupaten Nabire, Paniai, Mimika, Dogiyai, Deiyai dan Intan Jaya;(IV).Wilayah Adat La Pago terdiri dari Kabupaten Jayawijaya, Puncak Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Tolikara, Yalimo, Lanny Jaya, Puncak, Mamberamo Tengah dan Nduga serta;(V). Wilayah Adat Anim Ha terdiri dari Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Mappi dan Asmat.


(11)

- 11 - 31.24

30.66

31.52

27.8

25 26 27 28 29 30 31 32

2011 2012 2013 2014

Program prioritas pembangungan Provinsi Papua saat ini adalah Program GERBANG MAS HASRAT PAPUA (Gerakan Bangkit Mandiri dan Sejahtera Haraparan Seluruh Masyarakat Papua) yang merupakan gerakan masif dan terstruktur yang mencakup 4 (empat) agenda utama yaitu (I). Generasi Emas Papua (GEMAS) yaitu program peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui peningkatan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan serta keolahragaan; (II) pengembangan ekonomi berbasis wilayah adat dan komoditas lokal unggulan masing-masing daerah dengan konsep tanam petik olah jual dan Program strategis kelembagaan dan ekonomi kampung (PROSPEK); (III) Percepatan pembangunan infrastruktur dasar yaitu konektivitas jaringan transportasi, penyediaan air bersih dan listrik ramah lingkungan, telekomunikasi dan rumah layak huni; (IV) reformasi biroksi yaitu penataan kelembagaan Pemerintah Provinsi Papua serta harmonisasi kerjasama antar level pemerintah dan legislatif.

Dalam 3 (tiga) tahun terakhir Pertumbuhan ekonomi cukup mengalami peningkatan yang signifikan PDRB dengan tambang tahun 2011 sebesar -5,32 % meningkat menjadi 14,84 % tahun 2013, sedangkan PDRB tanpa tambang tahun 2011 9,29% mengalami penurunan tahun 2013 menjadi 8,88%.

Prosentase penduduk miskin setiap tahun cenderung semakin turun, pada tahun 2011 penduduk miskin sebesar 31,24% menurun menjadi 27,8% pada tahun 2014, ini merupakan penuruan yang sangat besar. Angka ini masih dibawah rata-rata nasionak sebesar 12,8%.Indek pembangunan manusia 66,25% atau paling terendah di Indoensia.

Pemerintah Provinsi Papua saat ini masih berjuang untuk mengatasi masalah pengangguran, presentase angka pengangguran pada tahun 2011 sebesar 3,70% menerun menjadi 2,86% tahun 2013.

PERKEMBANGAN KEMISKINAN PAPUA TAHUN 2011

2014

No URAIAN 2013 2014

1 Pendapatan Asli Daera 512.034.309.000,00 927.253.691.000

2 Pendapatan Transper 7.434.362.798.000,00 9.530.167.123.000

3 Lain-Lain Pendapatan Yang

Sah 351.842.140.000,00 345.040.400.000


(12)

- 12 -

o

Sektor

pertambangan

masih

mendominasi kegiatan ekonomi

PAPUA

o

Keterkaitan

antar

kegiatan

ekonomi masih berjalan lambat,

hilirisasi belum optimal

o

Pembangunan

infrastruktur

menunjukkan

kemajuan

yang

pesat.

STRUKTUR PEREKONOMIAN PAPUA

Kemiskinan, Tingkat Penganguran Terbuka dan Ketimpangan pendapatan cenderung menurun, ini berarti pertumbuhan ekonomi Papua berdampak pada penanggulangan kemiskinan

Menjaga Momentum pertumbuhan dgn efektifitas dan konsistensi Program

4.4

4.1 4.08 3.7

2.95 2.86 0.36

0.37 0.42 0.39

0.44 0.41

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Gini Rasio TPT

37.1 37.5 36.8

31.98 31.11

30.05

0 5 10 15 20 25 30 35 40

2008 2009 2010 2011 2012 2013


(13)

- 13 -

KEGIATAN RAKERNAS

I. PRA RAKERNAS 1. Pendaftaran Peserta

Pendaftaran peserta melalui Sekretariat Bersama Asosiasi Bappeda Provinsi se-Indonesia selambat-lambatnya tanggal 5 Juni 2015. Bappeda Provinsi Papua selaku Tuan Rumah hanya menanggung Akomodasi sebanyak 1 (satu) kamar bagi masing-masing Provinsi. Bila ada tambahan jumlah peserta maka biaya akomodasi ditanggung oleh masing-masing peserta dan panitia dapat membantu booking hotel yang berdekatan dengan hotel tempat pelaksanaan Rakernas.

2. Usulan Tema/Substansi Rakernas

Seluruh Bappeda Provinsi dapat secara aktif mengusulkan terhadap tema/substansi Rakernas melalui Mail List yang telah ada (yahoo.groups.bappedaprovsi).

II. PELAKSANAAN RAKERNAS A. Agenda Utama

a. Hari Pertama ( 10 Juni 2015)

Check in hotel peserta.

 Welcome Party : Makan Malam dan Ramah Tamah b. Hari Kedua ( 11 Juni 2015)

 Kata Sambutan dan Pembukaan Rakernas

 Paparan dari Pemerintah Pusat

 Berbagi Pengalaman dalam Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi

 Perumusan dan Pembacaan Hasil Rakernas VI (Pesan Papua) c. Hari Ketiga( 13 Juni 2015 )

 Penutupan

 Kunjungan dan Peresmian Gedung Pusat Data dan Launching SIMTARU

Field trip

d. Check Out Peserta

B. SAMBUTAN PERESMIAN RAKERNAS

Peresmian Rakernas : Sambutan Gubernur Papua C. KEYNOTE SPEAKER : MENKO PEREKONOMIAN

Penguatan Poros Maritim Indonesia dalam Rangka Peningkatan Perekonomian


(14)

- 14 -

D. PEMAKALAH UTAMA

1. Menteri PPN / Kepala Bappenas

Strategi Komprehensif Perkuatan Dukungan Pemerintah dalam Percepatan

Pembangunan Provinsi untuk Berhasil dalam Persaingan Global

2. Menteri Keuangan:

Aneka Skema Kerjasama Pendanaan untuk Percepatan Pembangunan Provinsi: a. Kerjasama Pendanaan Pemerintah dan Pemerintah Provinsi

b. Kerjasama Pendanaan Pemerintah dah Swasta (KPS)

c. Kerjasama Antar Swasta : BUMN dengan BUMD atau antar BUMD Lintas Pemerintah Daerah

d. Skema pendanaan spesifik untuk percepatan Pembangunan Provinsi agar berhasil dalam persaingan global.

3. Menteri Dalam Negeri

Peran  Kementerian  Dalam  Negeri  dalam  sukses  penyelenggaraan  otonomi 

daerah melalui Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah yang Transparan, Bermutu dan Akuntabel.


(15)

- 15 -

JADWAL KEGIATAN

RAKERNAS VI ASOSIASI KEPALA BAPPEDA SE INDONESIA TAHUN 2015 *)

JAYAPURA, 10-13 JUNI 2015

HARI/TGL/

WAKTU KEGIATAN MODERATOR

PENYAJI/NARA

SUMBER KETERANGAN

RABU, 10 JUNI 2015

06.00 – 14.00 WIT

Kedatangan Peserta di Jayapura dan Check In di Hotel

Panitia Swissbel Hotel Jayapura 19.00 –

22.00 WIT

Jamuan Makan Malam dan Hiburan

Panitia Swissbel Hotel Jayapura 22.00 WIT Istirahat Panitia

KAMIS, 11 JUNI 2015

SESI I PEMBUKAAN

Gedung Sasana Krida Kantor

Gubernur 08.00 –

09.00 WIT

Registrasi Peserta Panitia 1 j

09.00 – 09.05 WIT

Pembukaan MC Panitia

09.05 – 09.10 WIT

Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

MC + Dirigen Panitia 09.10 –

09.15 WIT

Pembacaan Do a Panitia

09.15 – 09.30 WIT

Sambutan Ketua Asosiasi Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat

09.30 – 10.00 WIT

Sambutan Pembukaan dan Expose Pembangunan Provinsi Papua

Gubernur Provinsi Papua 10.00 –

10.30 WIT

Keynote Speaker

Penguatan Poros Maritim Indonesia dalam Rangka Peningkatan Perekonomian Nasional dan Daerah

Menko Kemaritiman

10.30 – 10.45 WIT

Coffee Break Penayangan Video

Pembangunan DKI Jakarta Tahun 2030

Panitia

Bappeda Provinsi DKI Jakarta SESI II TALKSHOW

Tema: Peran Pemerintah Provinsi dalam Strategi Pembangunan Nasional


(16)

- 16 - HARI/TGL/

WAKTU KEGIATAN MODERATOR

PENYAJI/NARA

SUMBER KETERANGAN 10.45 –

12.30 WIT

Materi I: Strategi

Komprehensif Perkuatan Dukungan Pemerintah dalam Percepatan Pembangunan Provinsi untuk Berhasil dalam Persaingan Global.

Host TV Swasta Menteri PPN/ Bappenas

Aneka Skema Kerjasama Pendanaan untuk

Percepatan Pembangunan Provinsi:

a. Kerjasama Pendanaan Pemerintah dan Pemerintah Provinsi b. Kerjasama Pendanaan

Pemerintah dan Swasta (KPS)

c. Kerjasama Antar Swasta: BUMN dengan BUMD atau antar BUMD Lintas Pemerintah Daerah

d. Skema Pendanaan Spesifik untuk Percepatan

Pembangunan Provinsi agar Berhasil dalam Persaingan Global

Menteri Keuangan

Peran Kementrian Dalam Negeri dalam Sukses Penyelenggaraan Otonomi Daerah Melalui Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah yang Transparan, Bermutu dan Akuntabel.

Menteri Dalam Negeri

Pembahas Utama Materi Talkshow

1. Gubernur Papua

2. Gubernur Sul Sel

3. Gubernur DKI Jakarta

12.30 – 13.30 WIT

Ishoma/Sholat/Makan Siang

Panitia 1 j 13.30 –

15.00 WIT

Berbagi Pengalaman dalam Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Tahunan Provinsi: Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur

1 j 30 (Paparan @10 ,

diskusi panel 30 )


(17)

- 17 - HARI/TGL/

WAKTU KEGIATAN MODERATOR

PENYAJI/NARA

SUMBER KETERANGAN 1. Pemerintah Provinsi

DKI Jakarta

Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta 2. Pemerintah Provinsi

Jawa Barat

Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat

3. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur

Kepala Bappeda Provinsi

Kalimantan Timur 4. Pemerintah DI

Yogyakarta

Kepala Bappeda DI Yogyakarta 5. Pemerintah Provinsi

Papua

Kepala Bappeda Provinsi Papua 6. Pemerintah Provinsi

Nusa Tenggara Timur

Kepala Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Timur 15.00 –

15.15 WIT

Coffe Break Panitia

15.15 – 17.00 WIT

Rapat Teknis Perumusan Hasil Rakernas VI Asosiasi Bappeda se Indonesia Tahun 2015

Asosiasi Bappeda  j 

1. Rumusan Hasil Keynote Speech

Kelompok I 2. Rumusan Hasil

Talkshow Peran Pemerintah Provinsi dalam Konteks Strategi Pembangun-an

Nasional

Kelompok II

3. Rumusan Hasil Berbagi Pengalaman dalam Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Tahunan Provinsi Kelompok III

17.00 – 17.30 WIT

PERUMUSAN  PESAN

PAPUA Tim Perumus

17.30 – 17.45 WIT

Pembacaan Hasil Rakernas VI (Pesan Papua)

Asosiasi Bappeda 17.45 –

19.30 WIT

Menari Bersama dilanjutkan dengan Makan Malam dan Ramah Tamah

Panitia  j 


(18)

- 18 - HARI/TGL/

WAKTU KEGIATAN MODERATOR

PENYAJI/NARA

SUMBER KETERANGAN

JUM’AT, 12 JUNI 2015

06.00 – 08.00 WIT

Sarapan Pagi Panitia

08.00 – 08.30 WIT

08.30 – 09.30 WIT

Registrasi Ulang Peserta

MC

Gedung Sasana Krida Kantor

Gubernur 1. PENUTUPAN

2. Kesan dan Pesan Peserta

Perwakilan Peserta 3. Sambutan Gubernur

Sekaligus Menutup

Gubernur Papua 4. Do a

5. Penyerahan Cendramata 09.30 –

10.00 WIT

Persiapan Field Trip Panitia 10.00 –

11.00 WIT

Kunjungan dan Peresmian Gedung Pusat Data dan

Launching SIMTARU

Panitia 1 j

11.00 – 17.00 WIT

FIELD TRIP **) Panitia 1. Tugu Mc

Arthur

2. Danau Sentani

3. Perbatasan

RI - PNG 17.00 –

18.00 WIT

Kembali ke Hotel Panitia 1 j

SABTU, 13 JUNI 2015

05.00 – 12.00 WIT

Check Out Peserta dan Pengantaran ke Bandara Sentani

Panitia

*) Jadwal acara bersifat tentative


(19)

- 19 -

INFORMASI HOTEL

1. Swiss Bell Hotel Jayapura

Jl. Pusat Bisnis Jayapura, Jl.Pasifik Permai 99112 Jayapura

Telp. +62-967-551 888, Fax : +62-967-551 999

Corporate Full Rate (IDR)

Superior 802.000 1.470.000

Deluxe 919.000 1.598.000

Executive Suite 1.883.500 2.281.000 Deluxe Suite 3.909.000 4.411.000

1. Hotel Aston Jayapura

Jl. Percetakan Negara No. 50 - 58, Jayapura 99111 Telp. +62-967-537 700, Fax : +62-967-53660

2. Hotel Horizon Jayapura

Jl. Percetakan Negara II No. 2, Jayapura 99111 Telp. +62-967-522 345

E-mail: cso@horisonhotel.com

Corporate Full Rate (IDR)

Superior 700.000 1.100.000

Deluxe 825.000 1.500.000

Premium Deluxe 1.250.000 2.000.000

Bussines Suite 3.000.000

Corporate Full Rate (IDR)

Superior 710.000 1.313.000

Deluxe 880.000 1.670.000

Junior Suite 1.101.000 1.905.000 Executive Suite 1.570.000 2.171.000


(20)

- 20 -

3.

Hotel Sahid Jayapura

Corporate Full Rate (IDR)

Superior 710.000 1.313.000

Deluxe 880.000 1.670.000

Junior Suite 1.101.000 1.905.000 Executive Suite 1.570.000 2.171.000


(21)

- 21 -

INFO WISATA

A. Wisata Kuliner di Kota Jayapura 1. Restoran Bagus Pandang

Kota Jayapura memang terkenal dengan keindahan alamnya yang menawan. Keindahan alam ini akan lebih puas jika dinikmati dari tempat yang benar-benar strategis. Salah satunya jika Anda menikmatinya dari restoran yang satu ini. Restoran bernama Bagus Pandang ini terle-tak tepat di atas bukit.

Sesuai dengan namanya, jika Anda berada di restoran ini, Anda benar-benar akan menemukan pemandangan kota Jayapura yang menakjubkan. Kenikmatan akan semakin lengkap jika Anda juga turut menikmati aneka sajian kuliner di restoran ini. Masakan khas Papua dan Indonesia di tempat ini akan semakin melengkapi suasana santai Anda. Beberapa sajian diantaranya aneka Seafood, Ikan Laut Bumbu Woku, Ikan Papeda, dll. Restoran yang dilengkapi dengan live music ini buka sejak siang hingga malam hari. Rumah makan ini terletak di Jln. Raya Bhayangkara II, Jayapura.

2. Restoran Rumah Laut

Restoran Rumah Laut ini terletak di jantung Kota Jayapura. Pemandangan laut yang indah disajikan langsung dari rumah makan ini. Rumah makan ini menyajikan berbagai macam makanan laut, tapi anda harus mencoba ayam Persipura itu sangat lezat.

3. Restoran Yougwa Salah satu restoran yang terkenal di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura adalah Restoran Yougwa. Restoran Yougwa Beralamat di Jl. Raya sentani berada di tepi danau sentani dan apabila berkujung ke kota Jayapura melalui bandara Sentani dapat melewati Restoran


(22)

- 22 -

B. Wisata Souvenir di Kota Jayapura 1. Pasar Seni Hamadi

Pasar Hamadi memang adalah pasar rakyat layaknya pasar-pasar tradisi-onal lain di kota besar.

Dengan adanya Pusat Seni Hamadi ini, para wisatawan tidak lagi harus menghabiskan waktu, tenaga dan biaya yang banyak untuk Yougwa kalo ingin mampir anda bisa langsung mampir di restoran yougwa untuk menikmati sensasi makanan khas Papua atau anda dapat memesan terlebih dahulu makanan yang ingin anda nikmati melalui nomor telepon : 0967571570 atau melaui HP : 0812 4809525 atau melalui email : yougwa_sentani@yahoo.co.id.

Selain anda dapat menikmati makanan yang

lezat, pemandangan danau dan pulau-pulau kecil serta pemandangan alam lain yaitu menikmati suasana santai menjelang suset hal ini merupakan nilai lebihrestoran itu. Selain tempat berdirinya restoran Yougwa juga nama Yougwa dalam bahasa setempat (bahasa sentani), yougwa berarti "milik sendiri .

4. Toko Oleh-Oleh Ikan Asar

Tidak jauh dari pusat kota Jayapura, tepatnya di kawasan Dok 9 terdapat sebuah pasar tradisional yang menjual beragam kebutuhan hidup warga sekitar pasar tersebut.


(23)

- 23 -

mendapat-kan benda-benda kenangan khas Papua. Cukup berkunjung ke Pasar Hamadi dan sebagian benda seni asli Papua ini akan mudah didapatkan. Bahkan, bila wisatawan tidak menemukan benda seni yang mereka cari, para penjual di pusat seni ini siap membantu untuk mencarikannya hingga ke pelosok-pelosok. Pembeli hanya cukup menunggu beberapa hari dan benda seni pun akan tersedia, dapat diambil langsung atau dipaketkan, terserah kesepakatan pembeli dan penjual.

2. Toko-Toko Batik Papua

Batik papua adalah salah satu kekayaan berharga Nusantara dengan corak anggun dan elegan terinspirasi dari alam dan budayanya yang elok. Helaian kain yang membidangi umumnya berwarna gelap namun motifnya justru memiliki sentuhan cerah sehingga paduannya terlihat kontras. Tekstur kain batik papua pun terbilang halus karena terbuat dari kain shantung yang lembut dan dingin, bahkan sebagian berupa katun dan sutera.

Pada beberapa koleksi, batik papua bermotif lukisan kuno yang menghiasi dinding-dinding karang di Kabupaten Kaimana maupun Biak. Tidak luput peninggalan sejarah lainnya seperti fosil, artefak dan benda purbakala juga yang telah menginspirasi seniman Papua dalam mengkreasikan motif batik. Disamping itu, motif kamoro atau simbol patung berdiri pun dibatik dan diberi variasi dengan sentuhan garis emas yang dijuluki batik prada. Corak batik papua cukup mencolok jika dibandingan yang ada di Pulau Jawa. Motif batik papua lebih beragam turut menyertakan lambang sejarah dan temuan arkeologi. Inilah mengapa batik papua begitu eksotis dan mampu mengikuti perkembangan pasar sekaligus memperkenalkan budaya Papua ke masyarakat luas hingga mancanegara.

Kerajinan batik papua bermula saat Pemerintah Indonesia disokong The United Nations Development Programme (UNDP) untuk pemberdayaan kebudayaan di daerah Indonesia bagian Timur pada 1985. Untuk melatih masyarakat Papua, pemerintah setempat mendatangkan langsung pelatih batik dari Jawa, khususnya Yogyakarta.

Lantas dimana batik papua ini diproduksi? Silahkan mengunjungi Kota Jayapura, Sorong, Wamena, dan lainnya apabila ingin menilik langsung pembuatannya. Uniknya, baik pria maupun wanita terlibat langsung dalam proses pembatikan. Wanita merangkai batik tulis sedangkan jatah pria adalah membuat batik cap. Dahulu pewarnaan


(24)

- 24 -

menggunakan bahan alami berupa buah pinang namun kini sudah digantikan dengan pewarna sintetis.

Jika menghendaki pakaian yang sudah jadi dan siap dijadikan buah tangan untuk orang-orang terdekat dapat dibeli pada Depan KFC Jayapura, ada juga diseputaran jalan Raya Sentani Abepura.

C. Wisata Alam dan Budaya di Provinsi Papua 1. Danau Sentani

Danau Sentani yaitu salah satu danau paling besar di Propinsi Papua. Luasnya 9.360 hektar serta ada di ketinggian 75 m diatas permukaan laut (dpl). Lokasi wisata ini kaya keanekaragaman biota laut serta hewan-hewan endemik khas Papua. Salah satu yang menarik di Danau Sentani yaitu kehadiran hiu gergaji (Pristis microdon). Namanya hiu gergaji lantaran giginya berderet serta yang pasti sangat tajam. Hiu ini di kenal dengan juga nama  hiu sentani  karena cuma ada di tempat ini. Hiu ini merupakan satwa langka yang sangat dilindungi oleh negara.

Karena saking terkenalnya Danau sentani memiliki festival yang diadakan setiap tahunnya. Bila anda ingin berkunjung ke danau ini coba datang pada pertengahan bulan Juni saat Festival Danau Sentani diselenggarakan. Anda akan terkesima dengan tarian-tarian kebiasaan diatas perahu, tarian perang khas Papua, upacara kebiasaan seperti penobatan Ondoafi, dan sebagainya.


(25)

- 25 -

2. Teluk Youtefa

Kota Jayapura, memiliki sebuah aset besar dan berharga, berupa kawasan konservasi hutan bakau seluas 1.675 hektar, yang menawarkan keindahan alam. Tempat tersebut terletak di teluk kecil yang berada di dekat kawasan Teluk Yos Sudarso dan dinamakan Taman Wisata Alam.

Tempat wisata yang diapit oleh dua buah tanjung, yaitu Pie dan Saweri ini, diharapkan memberikan manfaat secara ekonomi dan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat lokal.

Di Teluk Youtefa, kita akan disuguhi pemandangan dua buah pulau cantik, Tobati dan Enggros. Selain

itu, terdapat juga lapangan timbul tenggelam. Hanya nampak ketika air laut surut dan hilang saat pasang.

3. Tugu Mc Arthur

Perjalanan menuju MacArthur Memorial atau Tugu MacArthur terkesan mencekam. Ya, untuk menuju ke situs bersejarah tersebut, pengunjung harus masuk ke kawasan Resimen Induk Kodam (Rindam) XVIII Trikora.

Lepas dari Jayapura, Papua, mobil bergerak ke arah Ifar Gunung melewati Danau Sentani. Sepanjang perjalanan melewati jalan aspal yang mulus, panorama Danau Sentani sangat memanjakan mata.

Mobil pun terus melaju ke kawasan pegunungan yang berada di ketinggian 325 meter di atas permukaan laut.Di atasnya sudah menunggu tugu MacArthur. Karena terkenal sebagai lokasi tugu MacArthur, penduduk lokal sering menyebutnya sebagai Bukit Mac Arthur.


(26)

- 26 -

Jalanan semakin berkelok saat menaiki bukit. Buka jendela mobil dan udara yang sejuk khas pegunungan menyeruak dan menyegarkan. Namun, saat memasuki kawasan Rindam XVIII Trikora, pengunjung harus izin terlebih dahulu di pos penjagaan yang berada di pintu masuk.

4. Pantai Base-G

Salah satu pantai yang menjadi magnet adalah Pantai Base G yang terletak di sebelah Barat Kota Jayapura, Papua. Pantai Base G Berlokasi sekitar 10 km dari kota Jayapura. Dari pantai Base G kamu bisa melihat ke arah Samudera Pasifik yang merupakan pintu gerbang bagi masuknya kapal dari arah barat.

Pantai Base G masih sangat alami dan bersih dengan air pantai yang jernih lengkap dengan hamparan pasir putihnya. Air lautnya yang jernih sampai pemandangan bawah lautnya pun terlihat jelas, yang seolah mengajak Anda untuk berlama-lama. Selain menikmati suasana pantai yang indah dan nyaman, Anda bisa melakukan berbagai aktivitas, antaranya berenang, mengelilingi pantai dengan perahu, memancing ataupun menyelam. 5. Pantai Hamadi

Satu lagi tempat wisata pantai di kota Jayapura yang sayang untuk dilewatkan jika anda berkunjung ke Jayapura. Selain dapat menikmati indahnya suasana pantai yang teduh ini, anda juga dapat mengetahui sejarah tentang perang dunia kedua pada masa lampau yang tersimpan di pantai Hamadi. Pantai Hamadi terletak kurang lebih 5 kilometer sebelah selatan pusat kota

Jayapura, tepatnya di Distrik Jayapura Selatan Kotamadya Jayapura, Provinsi Papua. Pantai ini juga merupakan tempat pendaratan pertama pasukan amphibi sekutu pada tahun 1944.

Pantai yang bersebelahan dengan Markas Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) X ini memiliki luas sekitar 5 hektar dan memiliki garis pantai yang panjang. Beberapa meter sebelum memasuki kawasan pantai Hamadi, angin sepoi-sepoi khas suasana pantai akan terasa di sepanjang jalan, karena memang letaknya bersebelahan dengan jalan raya. Anda akan melawati pintu gerbang kawasan pantai Hamadi dan dikenakan tarif Rp. 10.000,-* untuk kendaraan roda dua dan Rp. 20.000,-* untuk kendaraan roda empat.


(27)

- 27 -

6. Pantai Holtekamp

Pantai Pasir Putih Holtekamp – Jayapura adalah ibukota Provinsi Papua bagian timur, dan kota ini terletak tidak begitu jauh dari tepi laut, jadi wajar saja jika kota Jayapura ini memiliki banyak objek wisata alam sepeti pantai.

Salah satunya adalah Pantai Pasir Putih Holtekamp, pantai yang sangat cocok bagi anda yang menginginkan ketenangan sembari menikmati keindahan alam sekitar dan lautnya yang biru dengan disertai deburan ombaknya yang tenang.

Lokasi Pantai Pasir Putih Holtekam ini berada di arah tenggara kota Jayapura, tepatnya di Distrik Muara Tami, Jayapura, Indonesia. Untuk bisa sampai ke daerah Holtekamp ini kita akan membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 1 jam perjalanan jika menggunakan kendaraan pribadi, hal ini dikarenakan jarak yang kita tempuh kurang lebih sekitar 39 kilometer dari pusat kota Jayapura untuk bisa sampai ke daerah Holtekamp ini.

7. Pantai Tablanusu

Pantai ini merupakan wilayah desa yang berorientasikan perkampungan wisata. Perumahan penduduk sekitar sangat dekat dengan perkampungan ini, sehingga kegiatan pariwisata disini lebih banyak dikelola oleh warga sekitar. Ada keunikan di pantai Tablanusu ini, yaitu pantai tidak berpasir putih maupun pasir lainnya, tapi pantainya berupa batu. Ditengah laut yang tidak jauh dari pantai juga terdapat pulau kecil, sehingga kebanyakan para pengunjung tertarik untuk menyebarang ke pulau kecil tersebut.

8. Pantai Amay

Pantai yang ini masih bisa di lewati melalui jalur darat dan masih termasuk wilayah Depapre. Jika kita mau ke pantai ini, dalam perjalanan kita akan melewati Depapre terlebih dahulu. Jarak yang


(28)

- 28 -

Keunikan pantai ini adalah terdapatnya pertemuan air tawar dan air laut. Air tawar tersebut berasal dari sungai yang terdapat disekitar pantai tersebut yang bermuara ke pantai ini.

9. Taman Nasional Teluk Cenderawasih

Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan perwakilan ekosistem terumbu karang, pantai, mangrove dan hutan tropika daratan pulau di Papua.

Secara administratif kawasan ini berada dalam wilayah dua kabupaten, yaitu Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Nabire. Luas kawasan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Teluk Wondama adalah sekitar 80 persen dari luas TNTC secara keseluruhan dan sebagian lagi wilayah Kabupaten Manokwari, Propinsi Papua Barat.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional perairan laut terluas di Indonesia, terdiri dari daratan dan pesisir pantai (0,9%), daratan pulau-pulau (3,8%), terumbu karang (5,5%), dan perairan lautan (89,8%).

Potensi karang Taman Nasional Teluk Cendrawasih tercatat 150 jenis dari 15 famili, dan tersebar di tepian 18 pulau besar dan kecil. Persentase penutupan karang hidup bervariasi antara 30,40% sampai dengan 65,64%. Umumnya, ekosistem terumbu karang terbagi menjadi dua zona yaitu zona rataan terumbu (reef flat) dan zona

lereng terumbu (reef slope). Jenis-jenis karang yang dapat dilihat antara lain koloni karang biru (Heliopora coerulea), karang hitam (Antiphates sp.), famili Faviidae dan Pectiniidae, serta berbagai jenis karang lunak.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih terkenal kaya akan jenis ikan. Tercatat kurang lebih 209 jenis ikan penghuni kawasan ini diantaranya butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfish, dan anemonefish.


(29)

- 29 -

Jenis moluska antara lain keong cowries (Cypraea spp.), keong strombidae (Lambis

spp.), keong kerucut (Conus spp.), triton terompet (Charonia tritonis), dan kima raksasa (Tridacna gigas).

Terdapat empat jenis penyu yang sering mendarat di taman nasional ini yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea). Duyung (Dugong dugon), paus biru (Balaenoptera musculus), ketam kelapa (Birgus latro), lumba-lumba, dan hiu sering terlihat di perairan Taman Nasional Teluk Cendrawasih 10. Puncak Cartenz Pyramid

Puncak gunung tertinggi di pulau ini adalah merupakan juga puncak tertinggi di Indonesia dan juga masuk kedalam salah satu Seven Summit di tujuh benua dunia, yaitu Cartenzs Pyramid dengan ketinggian 4.884 m dari permukaan laut,

puncak Carstenzs berada didalam kawasan pegunungan Jaya Wijaya pada posisi

º ″LS  º ″BT, yang merupakan gunung karang (limestone), dan terdapat hamparan salju abadi di beberapa tempat di pegunungan ini. Gunung yang berada di provinsi Papua ini bisa diakses lewat rute normal daridesa Ilaga.

Puncak Cartensz Indonesia patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masayarakatnya. Kali ini, Carstenz Pyramid atau yang bisa disebut dengan puncak jaya, juga berada di Papua.Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania.Mengapa tidak di Asia?Karena puncak tertinggi di Asia sudah dipegang oleh Gunung Himalaya yang ada di perbatasan India dan Cina. 11. Taman Nasional Wasur

Perbatasan Sota dan Taman Nasional Wasur ada destinasi yang wajib dimasukkan dalam daftar kunjungan, terutama bagi wisatawan Nusantara. Sota merupakan sebuah distrik yang terletak sekitar 80 km dari Merauke.Meski kondisinya masih sederhana, distrik ini memiliki makna tersendiri bagi bangsa Indonesia karena menjadi daratan terakhir Indonesia di bagian timur, yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea. Suasana di kawasan perbatasan ini cukup nyaman.


(30)

- 30 -

Selain tugu perbatasan, di area ini juga terdapat taman yang dilengkapi dengan beberapa pondok bergaya Honai (rumah adat Papua yang berbentuk kubah dan beratap jerami). Di salah satu sudut taman, pengunjung juga bisa menemukan sebuah bangunan unik, yakni Musamus. Layaknya sebuah tugu, bangunan setinggi sekitar dua meter dan berwarna cokelat ini adalah sarang semut. Selain di area perbatasan tersebut, Musamus juga banyak dijumpai di beberapa spot di Taman Nasional Wasur dengan ukuran yang beragam, dari mulai beberapa centimeter hingga 3 meter.

Untuk menuju ke Perbatasan Sota ini kita harus melewati Taman Nasional Wasur, selama 1.5 jam perjalanan dari Kota Merauke kita bisa melihat dikanan kiri danau kecil yang ditumbuhi Teratai dan padang rumput savana yang menghampar luas. yang unik dan sangat menarik kita bisa jumpai banyak rumah semut di Taman Nasional ini, kita bisa menepi dipinggir jalan dan melihat Rumah Semut Musamus setinggi 3 sampai dengan 4 meter langsung dihadapan kita. Untuk melihat Rumah semut ini diharapkan berhati hati karena kita harus melalui padang rumput savana

dan disini masih banyak dijumpai ular berbisa dan serangga lainnya. begitu melihat rumah semut begitu dekat ada perasaan kagum akan hasil karya para semut ini. ada pepatah masyarakat setempat yang menyebutkan "Jangan lihat badan kita yang kecil, tetapi lihatlah Mahakarya kita yang begitu besar"

12. Taman Nasional Lorenz

Taman Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di Asia Tenggara dan Pasifik. Kawasan ini juga merupakan salah satu diantara tiga kawasan di dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis. Membentang dari puncak gunung yang diselimuti salju (5.030 meter dpl), hingga


(31)

- 31 -

membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura. Dalam bentangan ini, terdapat spektrum ekologis menakjubkan dari kawasan vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, dataran rendah, dan lahan basah.

Selain memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, terdapat pula beberapa kekhasan dan keunikan adanya gletser di Puncak Jaya dan sungai yang menghilang beberapa kilometer ke dalam tanah di Lembah Balliem.

Sebanyak 34 tipe vegetasi diantaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak.

Jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain nipah (Nypa fruticans),

bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.

Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz sebanyak 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang ada di Papua) dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini ada dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis dara/merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik diantaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).

Satwa mamalia tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.

Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan ditunjang keanekaragaman budaya yang mengagumkan. Diperkirakan kebudayaan tersebut berumur 30.000 tahun dan merupakan tempat kediaman suku Nduga, Dani Barat, Amungme, Sempan dan Asmat. Kemungkinan masih ada lagi masyarakat yang hidup terpencil di hutan belantara ini yang belum mengadakan hubungan dengan manusia modern.

Suku Asmat terkenal dengan keterampilan pahatan patungnya. Menurut kepercayaannya, suku tersebut identik dengan hutan atau pohon. Batang pohon dilambangkan sebagai tubuh manusia, dahan-dahannya sebagai lengan, dan buahnya


(32)

- 32 -

sebagai kepala manusia. Pohon dianggap sebagai tempat hidup para arwah nenek moyang mereka.Sistem masyarakat Asmat yang menghormati pohon, ternyata berlaku juga untuk sungai, gunung dan lain-lain.

Lorentz ditunjuk sebagai taman nasional pada tahun 1997, sehingga fasilitas/sarana untuk kemudahan pengunjung masih sangat terbatas, dan belum semua obyek dan daya tarik wisata alam di taman nasional ini telah diidentifikasi dan dikembangkan. 13. Lembah Baliem Jayawijaya

Lembah Baliem merupakan suatu lembah yang berada di Pegunungan Jayawijaya, Papua, yang berada pada ketinggian 1600 meter dari permukaan laut. Wilayah ini dikelilingi pegunungan dengan panorama yang sangat indah dan alami. Suhu di tempat ini bisa mencapai 10-15 derajad celsius pada waktu malam hari.

Lembah ini dikenal juga sebagai Grand Balliem Valley yang merupakan tempat tinggal Suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo, 27 Km dari Wamena,Papua. Selain Suku Dani masih banyak lagi suku-suku yang tinggal di lembah ini, seperti Suku Yali dan juga Suku Lani.

Lembah dengan panjang 80 Km serta lebar 2o Km ini terletak pada ketinggian 1600-1700 dengan populasi sekitar 100.000 orang.

Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi yang besar ini di temukan oleh ekpedisi ketiga zoologi Ricard Archbold dari New Guinea pada tahun


(33)

- 33 -

1938. Pada tanggal 21 Juni sebelah selatan penerbangan udara Reconnaissance dari

(ollandia  sekarang  Jayapura   menemukan  apa  ekspedisi  yang  disebut  Grand  Valley   secara  bertahap.  Kemuadian  lembah  tersebut  tahap  demi  tahap  dibuka 

sebagai Pariwisata dengan adanya Festival Lembah Baliem.

Festival Lembah Baliem awalnya merupakan acara perang antar suku. Yaitu Suku Dani, Suku Yali dan Suku Lani sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Sebuah festifal yang menjadi ajang adu kekuatan antar suku yang berlangsung secara turun temurun namun tentunya aman untuk kita nikmati.


(1)

- 28 -

Keunikan pantai ini adalah terdapatnya pertemuan air tawar dan air laut. Air tawar tersebut berasal dari sungai yang terdapat disekitar pantai tersebut yang bermuara ke pantai ini.

9. Taman Nasional Teluk Cenderawasih

Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan perwakilan ekosistem terumbu karang, pantai, mangrove dan hutan tropika daratan pulau di Papua.

Secara administratif kawasan ini berada dalam wilayah dua kabupaten, yaitu Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Nabire. Luas kawasan yang masuk dalam wilayah Kabupaten Teluk Wondama adalah sekitar 80 persen dari luas TNTC secara keseluruhan dan sebagian lagi wilayah Kabupaten Manokwari, Propinsi Papua Barat.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan taman nasional perairan laut terluas di Indonesia, terdiri dari daratan dan pesisir pantai (0,9%), daratan pulau-pulau (3,8%), terumbu karang (5,5%), dan perairan lautan (89,8%).

Potensi karang Taman Nasional Teluk Cendrawasih tercatat 150 jenis dari 15 famili, dan tersebar di tepian 18 pulau besar dan kecil. Persentase penutupan karang hidup bervariasi antara 30,40% sampai dengan 65,64%. Umumnya, ekosistem terumbu karang terbagi menjadi dua zona yaitu zona rataan terumbu (reef flat) dan zona

lereng terumbu (reef slope). Jenis-jenis karang yang dapat dilihat antara lain koloni karang biru (Heliopora coerulea), karang hitam (Antiphates sp.), famili Faviidae dan Pectiniidae, serta berbagai jenis karang lunak.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih terkenal kaya akan jenis ikan. Tercatat kurang lebih 209 jenis ikan penghuni kawasan ini diantaranya butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfish, dan anemonefish.


(2)

- 29 -

Jenis moluska antara lain keong cowries (Cypraea spp.), keong strombidae (Lambis spp.), keong kerucut (Conus spp.), triton terompet (Charonia tritonis), dan kima raksasa (Tridacna gigas).

Terdapat empat jenis penyu yang sering mendarat di taman nasional ini yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea). Duyung (Dugong dugon), paus biru (Balaenoptera musculus), ketam kelapa (Birgus latro), lumba-lumba, dan hiu sering terlihat di perairan Taman Nasional Teluk Cendrawasih

10. Puncak Cartenz Pyramid

Puncak gunung tertinggi di pulau ini adalah merupakan juga puncak tertinggi di Indonesia dan juga masuk kedalam salah satu Seven Summit di tujuh benua dunia, yaitu Cartenzs Pyramid dengan ketinggian 4.884 m dari permukaan laut,

puncak Carstenzs berada didalam kawasan pegunungan Jaya Wijaya pada posisi º ″LS  º ″BT, yang merupakan gunung karang (limestone), dan terdapat hamparan salju abadi di beberapa tempat di pegunungan ini. Gunung yang berada di provinsi Papua ini bisa diakses lewat rute normal daridesa Ilaga.

Puncak Cartensz Indonesia patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masayarakatnya. Kali ini, Carstenz Pyramid atau yang bisa disebut dengan puncak jaya, juga berada di Papua.Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania.Mengapa tidak di Asia?Karena puncak tertinggi di Asia sudah dipegang oleh Gunung Himalaya yang ada di perbatasan India dan Cina.

11. Taman Nasional Wasur

Perbatasan Sota dan Taman Nasional Wasur

ada destinasi yang wajib dimasukkan dalam daftar kunjungan, terutama bagi wisatawan Nusantara. Sota merupakan sebuah distrik yang terletak sekitar 80 km dari Merauke.Meski kondisinya masih sederhana, distrik ini memiliki makna tersendiri bagi bangsa Indonesia karena menjadi daratan terakhir Indonesia di bagian timur, yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea. Suasana di kawasan perbatasan ini cukup nyaman.


(3)

- 30 -

Selain tugu perbatasan, di area ini juga terdapat taman yang dilengkapi dengan beberapa pondok bergaya Honai (rumah adat Papua yang berbentuk kubah dan beratap jerami). Di salah satu sudut taman, pengunjung juga bisa menemukan sebuah bangunan unik, yakni Musamus. Layaknya sebuah tugu, bangunan setinggi sekitar dua meter dan berwarna cokelat ini adalah sarang semut. Selain di area perbatasan tersebut, Musamus juga banyak dijumpai di beberapa spot di Taman Nasional Wasur dengan ukuran yang beragam, dari mulai beberapa centimeter hingga 3 meter.

Untuk menuju ke Perbatasan Sota ini kita harus melewati Taman Nasional Wasur, selama 1.5 jam perjalanan dari Kota Merauke kita bisa melihat dikanan kiri danau kecil yang ditumbuhi Teratai dan padang rumput savana yang menghampar luas. yang unik dan sangat menarik kita bisa jumpai banyak rumah semut di Taman Nasional ini, kita bisa menepi dipinggir jalan dan melihat Rumah Semut Musamus setinggi 3 sampai dengan 4 meter langsung dihadapan kita. Untuk melihat Rumah semut ini diharapkan berhati hati karena kita harus melalui padang rumput savana

dan disini masih banyak dijumpai ular berbisa dan serangga lainnya. begitu melihat rumah semut begitu dekat ada perasaan kagum akan hasil karya para semut ini. ada pepatah masyarakat setempat yang menyebutkan "Jangan lihat badan kita yang kecil, tetapi lihatlah Mahakarya kita yang begitu besar"

12. Taman Nasional Lorenz

Taman Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di Asia Tenggara dan Pasifik. Kawasan ini juga merupakan salah satu diantara tiga kawasan di dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis. Membentang dari puncak gunung yang diselimuti salju (5.030 meter dpl), hingga


(4)

- 31 -

membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura. Dalam bentangan ini, terdapat spektrum ekologis menakjubkan dari kawasan vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, dataran rendah, dan lahan basah.

Selain memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, terdapat pula beberapa kekhasan dan keunikan adanya gletser di Puncak Jaya dan sungai yang menghilang beberapa kilometer ke dalam tanah di Lembah Balliem.

Sebanyak 34 tipe vegetasi diantaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak.

Jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain nipah (Nypa fruticans),

bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.

Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz sebanyak 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang ada di Papua) dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini ada dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis dara/merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik diantaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).

Satwa mamalia tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.

Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan ditunjang keanekaragaman budaya yang mengagumkan. Diperkirakan kebudayaan tersebut berumur 30.000 tahun dan merupakan tempat kediaman suku Nduga, Dani Barat, Amungme, Sempan dan Asmat. Kemungkinan masih ada lagi masyarakat yang hidup terpencil di hutan belantara ini yang belum mengadakan hubungan dengan manusia modern.

Suku Asmat terkenal dengan keterampilan pahatan patungnya. Menurut kepercayaannya, suku tersebut identik dengan hutan atau pohon. Batang pohon dilambangkan sebagai tubuh manusia, dahan-dahannya sebagai lengan, dan buahnya


(5)

- 32 -

sebagai kepala manusia. Pohon dianggap sebagai tempat hidup para arwah nenek moyang mereka.Sistem masyarakat Asmat yang menghormati pohon, ternyata berlaku juga untuk sungai, gunung dan lain-lain.

Lorentz ditunjuk sebagai taman nasional pada tahun 1997, sehingga fasilitas/sarana untuk kemudahan pengunjung masih sangat terbatas, dan belum semua obyek dan daya tarik wisata alam di taman nasional ini telah diidentifikasi dan dikembangkan.

13. Lembah Baliem Jayawijaya

Lembah Baliem merupakan suatu lembah yang berada di Pegunungan Jayawijaya, Papua, yang berada pada ketinggian 1600 meter dari permukaan laut. Wilayah ini dikelilingi pegunungan dengan panorama yang sangat indah dan alami. Suhu di tempat ini bisa mencapai 10-15 derajad celsius pada waktu malam hari.

Lembah ini dikenal juga sebagai Grand Balliem Valley yang merupakan tempat tinggal Suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo, 27 Km dari Wamena,Papua. Selain Suku Dani masih banyak lagi suku-suku yang tinggal di lembah ini, seperti Suku Yali

dan juga Suku Lani.

Lembah dengan panjang 80 Km serta lebar 2o Km ini terletak pada ketinggian 1600-1700 dengan populasi sekitar 100.000 orang.

Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi yang besar ini di temukan oleh ekpedisi ketiga zoologi Ricard Archbold dari New Guinea pada tahun


(6)

- 33 -

1938. Pada tanggal 21 Juni sebelah selatan penerbangan udara Reconnaissance dari (ollandia  sekarang  Jayapura   menemukan  apa  ekspedisi  yang  disebut  Grand  Valley   secara  bertahap.  Kemuadian  lembah  tersebut  tahap  demi  tahap  dibuka  sebagai Pariwisata dengan adanya Festival Lembah Baliem.

Festival Lembah Baliem awalnya merupakan acara perang antar suku. Yaitu Suku Dani, Suku Yali dan Suku Lani sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Sebuah festifal yang menjadi ajang adu kekuatan antar suku yang berlangsung secara turun temurun namun tentunya aman untuk kita nikmati.