Aplikasi untuk menghitung Pajak Penghasilan (PPh.21) dengan Metode Gross-up

Alhamdulillahi robbil'alamin ....
Va AllAAH .....
Terima kasih atas segala kemudahan yang Kau berikan padaku

セHオー・イェュエ。jGォョ@

karlja ini untuk..
Bapak dan JL tercinta
dan· Saudara-jaudarat,
:lerta Jjteri dan anakku terjaljang:

Jljan r/urhidaljah dan muhammad J-adU mu/fih

APLIKASI UNTUK MENGHlTUNG PAJAK PENGHASILAN (PPh. 21)
DENGAN METODE GROSS-UP

RIDWAN

JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR
1999

RlWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Selayar pada tanggal25 Februari 1973 sebagai anak kedua dari 4 bersaudara,
dari pasangan Raung dan Sindara.
Setelah lulus dari SD, Negeri No.3 Padang Selayar Sulawesi Selatan tahun 1985, penulis
melanjutkan pendidikan di SMP Neg, I Benteng Selayar dan lulus tahun 1988, Tahun 1991 penulis
lulus dari SMA Neg, 256 Selayar dan pada tahun yang sama penulis ikut UMPTN dan diterima di IKIP
Ujung Pandang Jurusan Pendidikan Matematika, Tahun 1992 penulis ikut UMPTN untuk kedua
kalinya dan diterima di Institut Pelianian Bogar. Tahun berikutnya penulis memilih Jurusan Ilmu

Komputer, Fakultas Matel11atika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

APLIKASI UNTUK MENGHITUNG PAJAK PENGHASILAN (PPh.21)
DENGAN METODE GROSS-UP

RIDWAN

Ski psi

sebagai salah satu syarat untnk memperoleh gelar

Sarjana Sains
pacta

Jurpsan Ilmu Komputer

JURUSAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1999

Judul
Nama

Nim

Aplikasi Untuk Menghitung Pajak Penghasilan (PPh. 21) dengan Metode
Gross-Up

Ridwan
G06.290287

Menyetujui,

I r. ri Nurdiati MSc.
Pembimbing II

MKom.

Ketua J urusan

Tallggal Lulus:

2 6 MAR 1999

PRAKATA
Alhamdulillahi Robbil'alamin, segala puji bagi ALLAH Tuhan seru sekalian alam, atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga karya ilmiah dengan topik Penghitungan Pajak Penghasilan PPh.
21 Metode Gross-Up ini berhasil diselesaikan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu pel1yelesaian kmya
iimiah ini, antara lain;
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.

Bapak Ir. Julio Adisantoso, MKom., selaku dosen pembimbing 1 dan Ibu Ir. Sri Nurdiati, MSc ..
selaku pemhimhing II.
Bapak dan Ibu, atas semua doa, kasih sayang dan kepercayaan yang tiada habisnya sehingga
penulis bisa mencapai sukses. Dan juga untuk saudara-saudaraku tersayang: Junaidin dan Nur
Kadar.
Iyan Nul' Hidayah atas dukungan dan dorongannya serta kesabarannya dalam mendampingi
penulis selama penulisan karya ilmiah ini.
Rekan-rekan kelja di PT. Epsylon Utam8 Mandiri atas dukungan mereka selama penulisan karya
ilmiah ini.

Semua staf pengajar di jmusan Ilmu Komputer atas bimbingan mereka selama penulis mengikuti
kegiatan perkuliahan di jUlUsan Ilmu Komputer.
Zachri serta semua rekan-rekan kuliah di jurusan Ilmu Komputer atas kekompakan mereka selama
penulis menjalani perkuliahan di jurusan IImu Kompllter.
Semua pihak yang telah membantu dari awal hingga terselesainya karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini dapat berguna bagi perusahaan yang menerapkan metode Gross-Up
dalam menghitung PPh. 21.

Bogor, April 1999

Ridwan

DAFTAR lSI
Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... IV

v

DAFTAR GAMBAR

PENDAHULUAN
Latar Belakang ..................................................................................................... ,... .
Tujuan ............................................................................ ,......................................... .
TINJAUAN PUSTAKA
Pajak Penghasilan PPh.21 ........................................................................................ .
Penghitungan PPh. 21 dengan Metode Gross-Up ................................................... ..
Unsur-Unsur Penghitungan PPh. 21 .........................................................................
TarifPPh. 21..............................................................................................................
Siklus Hidup Pengembangan Sistem .........................................................................
Antarmuka Pengguna ................................................................................................

2
2
3
3

BAHAN DAN METODE
Bahan Penelitian .................................................................................. ..................... 4

Metode Penelitian ..................................................................................................... 4

PERANCANGAN SISTEM
Gagasan .....................................................................................................................
Persyaratan ................................................................................................................
Rencana dan Jadwal ..................................................................................................
Arsitektur ..................................................................................................................
Pembangunan . ...........................................................................................................
Pelneriksaan ..............................................................................................................
Penleliharaan .............................................................................................................

4
4
4
5
7
7
7

HASIL DAN PEMBAHASAN
Algoritme PPh.21 Metode Gross-Up .........................................................................
Sistem PPH ...............................................................................................................

Antarmuka Pengguna ....................................................................................... ".......
KendalilKontrol .........................................................................................................
Perbandingan Sistem Lama dengan Sistem PPH ......................................................

7
9
9
9
10

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ................. ............. ......................... ...... ..... .... .......................... ............... I 0
Saran ......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. II

DAFT AR T ABEL

1.

Halaman

Status keluarga danjumlah PTKP .................................................................................... 2

2.

TarifPPh. 21 ....................................................................................................................

3

3.

Batas-batas tarif PPh. 21 ...................................................................................................

6

4.

Perhitungan pajak Si .......................................................................................................

6


5.

Batas biaya jabatan maksimum Hゥオイ。ョセoI@

........................................................................

6

6.

Koreksi angsuran PPh.21 karena perubahan tarifdari 10% sampai 15% .........................

8

7.

Koreksi angsuran PPh.21 karena perubahan tarif dari 10% sampai 30%..........................

8


8.

Perbandingan sistem lama dengan sistem PPH ......... ,......................................................

10

DAFTAR GAMBAR

1.

Halaman
Alur perhitungan PPh. 21 ................................................................................................. 5

2.

Skema keterkaitan antarmodul sistem PPH ......................................................................

9

RINGKASAN
RIDWAN. Aplikasi untuk Menghitung Pajak Penghasilan (PPh. 21) dengan Metode Gro.I"·-Up
(Gross-Up Method for Calculating incollle Tax). Dibimbing oleh JULIO ADlSANTOSO dan SRI
NURDlATI.
Sistem pembayaran pajak penghasilan yang berlaku saat ini dilandasi oleh sistem pemungutan

dimana wajib pajak boleh menghitung dan meiaporkan sendiri besarnya pajak yang han1s disetorkan
(Full Self Assessment). Sebagai konsekuensi diterapkannya sistem ini, masyarakat ditnntnt untnk
mengetahui tata cara perhitungan pajak penghasilan dan segaia sesuatu yang berhubungan dengan

pelunasan pajak penghasilan.
Kendala utama yang sering dialami oleh perusahaan adalah ketidakmampuan software yang
mereka gunakan untuk menetapkan besarnya angsuran PPh.21 yang hasus dibayar setiap bulan agar
jUl11iah total angsuran pada akhir tahun sama dengan jumlah pajak terutang atas penghasilan total
selama satu rahun. Unruk itu dibutuhkan suaUl sistem dengan metodologi yang tepat sehingga sistem

seeara akomodatif dapat memberikan jawaban terhadap kendala yang sering dihadapi perusahaan
dolam menghitnng besomya PPh. 21.
Penelitian ini menggunakan pendekatan final proporsionai dalam menyusun sebuah algoritma
metode Gross-Up. Dengan pendekatan ini, besar angsuran pajak terutang pacta bulan ke-n ditentukan
dengan eara menghitung besar pajak temtang atas penghasilall karyawan sampai bulan ke-n dikurangi
dengan jumlah pajak terutang atas penghasilan kalyawan sampai bulan ke-(n-l ).
Penerapan algoritma dalam menghitnng PPh. 21 dengan metode Gross-Up akan menghasilkan
nilai pajak yang sesuai dengan peraturan pajak, sehingga perhihmgan ulang atas pajak terutang pada
akhir tahun tidak diperlukan.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penerimaan pajak penghasilan memiliki
peranan yang besar dalam menyediakan dana
ul1tuk kelangsungan pembangunan Indonesia.
Sistem pembayaran pajak penghasilan
yang berlaku saat ini dilandasi oleh sistem
pemunglltan yang memberikan wewenang
kepada wajib pajak untuk l11ellghitung dan
melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus
disetorkan (Full Self Assessment). Sistel11 ini
diberlakukan untuk memberikan kepercayaan
yang sebesar-besaluya kepada masyarakat
guna meningkatkan kesadaran dan peran serta
masyarakat dalam menyetorkan pajaknya.
Sebagai konsekuensi diterapkalll1ya sistem ini,
masyarakat dituntut unnlk mengetahui tata
cara perhitungan pajak penghasilan dan segaia
sesuatu yang berhubungan dengan pelunasan
pajak pellghasilan.
Pajak penghasilan merupakan pengenaan
pajak terhadap penghasilan masyarakat baik
perorangan maupun badan hukum. Pajak
penghasilan dapat dikelompokkan menjadi :
J • Pajak atas penghasilan dari pekeljaan
(PPh.21 ).
2. Pajak atas penghasilan dad kegiatan usaha
(PPh.22).
3. Pajak atas penghasilan modal (PPh.23).
4. Pajak penghasilan luar negeri (PPh.24).
Penulis
mengamati
empat
metode
perhitungan PPh.21 yaiUl :
1. Karyawan menanggung PPh.21 yang
hams dibayar atas penghasilan yang
diterimanya (Gross).
2. Perusahaan memberikan tunjangan pelluh
atas PPh.21
terhadap karyawannya
(Gross-Up).

3.

4.

Perusahaan
mel11berikan
tunjangan
PPh.21
terhadap
sebagian
atas
karyawannya (Fixed).
Perllsahaan menanggllng PPh.2! atas
penghasilan yang diteril11a karyawannya,
tetapi pertanggungan tersebut bukan
l11erupakan penghasilan bagi kalyawan
(Net).

Data yang diperoleh penulis dari tempat
kerja (sebuah perusahaan pel11buat software)
mel1unjukkan bahwa 18 dari 20 perusahaan
(90%)) menerapkan metode Gross-Up. Dari 20

perusahaan terse but, dua di antaranya telah
menggllnakan aplikasi perhitungan PPh.21
yang terintegrasi pada aplikasi payroll.
sedangkan lainnya masih mengeljakan secara
manual atau l11enggunakan Spread Sheet.
Baik perusahaan yang telah menggunakan
software aplikasi payroll untuk menghitung
PPh.21
terutangnya,
maupun
yang
m3sih
mengeljakannya
secara
manual
mengalami kendala berupa kesalahan dalam
menentukan besarnya PPh.21 terutang atau
jumlah total angsurannya kurang dari jumlah
PPh.21 terutang.
Untuk itu dibutuhkan suanl sistem dengan
metodologi yang tepat sehingga sistem secara
akomodatif dapat memberikan jawaban
terhadap kendala yang sering dihadapi
perusahaan dalam menghitung besarnya
PPh.21 terutang.
Tujuall
Karya ilmiah Illl bertujuan unnlk
merancang dan membangun perangkat lunak
penghitungan PPh.21.
Sasaran yang ingin dicapai adalah
membantll
perusahaan
dalam
proses
penghitungan PPh.21 secara tepat dan akurat.
Dengan demikian sistem ini diharapkan dapat
mengatasi kendala yang senng dihadapi
perusahaan saat menghitung PPh.21.

TINJAUAN PUSTAKA
Pajak Penghasilan PPh.21
PPh.21 merupakan pengenaan pajak
terhadap penghasilan yang diterima atau
diperoleh dari pekeljaan (hubungan kelja) dan
pekeljaan bebas, misalnya pengacara, praktek
dokter, dan sebagainya (Hutomo'\ 991).
Dengan demikian, PPh.21 ini dikenakan pada
penghasilan berupa gaji, honorarium, upah.
tlll1jangan, bonus dan imbalan lainnya atas
pekeljaan yang dilakukan.
Penghitungan PPh. 21 dengan Metode
Gross-Vp
Pengenaan pajak terhadap penghasilan
yang diterima atau diperoleh oleh karyawan.
berarti mengurangi jumlah penghasilannya.
Hal ini menyebabkan kesejahteraan karyawan
ュ・ャセェ。、ゥ@
berkurang yang dapat berpengaruh

2

pacta efektivitas dan semangat kelja karyawan
yang bersangkutan.
Agar
pengenaan
pajak
1111
tidak
mcnunmkan semangat kelja karyawan, maka
pcrusahaan mengambil kebijakan untuk
mcmberikan tunjangan pajak pengbasilan yang
besarnya sama dengan jumlab PPh. 21 yang
hams dibayar oleh karyawan atas penghasilan
yang diterimanya selama setahun. Metode
inilah yang dikenal dengan metode Gross-Up.
Dengan metode Gross-Up umjangan
PPh.
21
termasuk
dalam
pengertian
penghasilan yang diterima oleh karyawan,
sehingga tunjangan terse but juga dikenakan
pajak penghasilan; sedangkan bagi perusahaan
lunjangan PPh. 21 tersebut merupakan unsur
biaya yang telTIlaSlIk faktor pengllrang
penghasilan pada saat perusahaan menghitung
pajak penghasilan atas bad an usaha.
l;nsur-Cnsur Perhitungan PPh. 21
Unsur-unsur perhitungan PPh.21 adalah
sebagai berikut :
brute
adalah
seluruh
I. Penghasilan
penghasilan yang diterima oleh karyawan
tunjangan pajak.
, termasuk
Penghasilan tidak kena pajak (selanjutnya

disil1gkat

PTKP)

adalah

[asilitas

pengurangan penghasilan yang akan
dikenakan pajak. Fasilitas illl hanya

diberikan

kepada wajib pajak

da!am

negeri. Besarnya PTKP sangat tergantung
pada status tanggungan dari seorang wajib

pajak. Untuk wajib pajak yang sudah
berkeluarga dan sudah mempunyai anak
fasilitas ini hanya diberikan sall1pai anak
ke tiga (Tabe! I).

Tabel! Status ke!uarga danjumlah PTKP

STATUS

セN@

Tidak Kawin (TK)
]Cnvin tanpa anak (KO)
Kawin dengan satu anak (Kl)
Kawin dcngan dua anak (K2)
Kawin dengan tiga anak (K3)

PTKP sctahun
Rp. 1.728.000,00
Rp. 2.592.000,00
Rp. 3.456.000,00
Rp. 4.320.0011,00
Rp.5.184.001l,00

Penghasilan netto adalah penghasilan
bruto dikurangi dengan faktor-raktor
pengurang yang diperkenankan.
Penghasilan kena pajak (selanjutnya
disingkat PKP) adalah penghasilan netto
Jikurangi dengan PTKP, Penghasilan
iniJah yang akan dijadikan dasar
pengenaan PPh. 21.

5.

Biaya
jabatan
merupakan
faktor
pengurang bagi penghasilan bruto yang
ditetapkan sebesar 5% dari penghasilan
brute dengan setinggi-tingginya Rp

648.000,00 setahun atau Rp 54.000,00

6.

perbulan. L'ntuk kepentingan penulisan ini
persclltase biaya jabatan diberi sill1bol a,
biaya jabatan maksill1um diberi simbol 0
dan biaya jabatan akan disingkat bj.
luran Pensiull dan iuran Tunjangan Hari
Tua yang dibayar sendiri oleh karyawan.
Selanjutnya hasil penjumlahan iuran
Pensiun dengan iuran Tunjangan Hari
Tua diberi simbol p.

Tari!" PPh,21
Tarif pajak penghasilan dapat disebutkan
sebagai persenrase tertentll U11Ulk menentukan
jUl1liah
pajak
penghasilan
terutang
berdasarkan tingkat penghasilan tertenhl.
Untuk wajib pajak dalam negeri terdapat
dua jenis tarif pajak penghasilan yaitu tarif
progresif dan tarif degresif (Judisseno, 1996).
Tarif progresif adalah benulk tarif yang
pengenaannya akan semakin meningkat
sejalan dengan peningkatan penghasilan yang
diterima oleh orang pribadi maupun badan
usaha. Oalam penerapannya. pengenaan tarif
progresif dapa! berupa :
1. Progresif-progresif, yaitu pengenaan tarif
dengan persentase meningkat yang diikuti
peningkatan persentase
pad a setiap
margin peningkatannya.
2. Progresif-degresif. yaitu pengenaan tarif
dengall persentase meningkat yang diikuti
penulllnan persentase pada setiap margin
peningkatannya.
3. Progresif-proporsional, yaitu pengenaan
tari1' dengan persentase meningkat yang
diikuti dengan peningkatan persentase
sebanding
pada
seriap
margIIl
peningkatannya.
Tarif degresif adalah
tarif yang
persentase pengenaannya akan semakin
menurun
sejaJan
dengan
peningkatan
penghasi Ian. Sepeni halnya dengan tari r
progresiC larif degresif dalam penerapannya
juga dapat berupa:
1. Degresif-progresif.
yaitLI
larif yang
persent50.000.000.00

10(X,

15%,
30%,

2.500.000.00
6.250.000,00

-

Untuk penyederhanaan, maka persamaan
(7) dapa! dituliskan mejadi:

h=S+C-X ......................................... (8)
Karena S·-(' merupakan penghasilan bruto,
maka pc-rsamaan (8) dapat ditllliskan menjadi:

h=B-)( ......

. ....................................(9)

Subtitusi
persamaan
11
terhadap
persamaan (9) menghasilkan persamaan (12)
sebagai berikut ;

hm:l\ = hi""" *(I-r+a*r)+r*c

Tabel:).. l3uras blaya iabatan makSIIl1UIll (iuran=O)
STATtiS

TK
KO
KI

K2
kセ@

,,
,
!

PTI(P
(Rp)
1.728.000.00
2.592.000.00
3.456.000.00
4.320.000.00
5.184.000.00

「セ|Gャ。ク@

b : Batas ulang tarifpajak
B: Pendapatan bruto



(Rp)
11.901.600.00
11.988.000.00
12.074.400.00
12.160.800.IJO

,1
QRNセWP@

i

!

I

,i
i

,

Dengan
demikian
apabiJa
jumlah
penghasilan netto berada di ba\\'ah nilai baras
tersebut,
maka
perhiutngan
PPh.21
mcnggunakan ruml\S

x =r*((h+ Y)*(I-aJ-c)
Karena X=Y. maka

x = ((h" (1- a) -

C)" r,

(I-I', +a*r,)

dcngan

.. ......... t 12)

(/

J

7

SL'baliknya jika pcnghasilan netto berada di
aU.ls nilai baras tersebut, maka pcrhinmgan
PI)h.2 J menggunakan rumus

keterpaduan sistem serta penglljian sistem.
Setelah pemeriksaan akhir, berarti aplikasi
PPH slldah selesai.

x = X;_I + (b + Y -

Pcmcliharaan
Pemeliharaan ini dilakukan supaya
sistem letap bisa memenuhi kebutuhan
pengguna. Kesalahan (bugs) program yang
tidak terdeteksi pada saat pengujian sistem_
diperbaiki pada tahap ini.

S;_I - C) * I;

Karena X=Y, maka

x = «h - SH

C) * r; + X H
1- r;

-

R'lnCall!!an Antarmuka Pengguna
Unluk dapat memenuhi sasaran pengguna
yang paling umum, PPH dirancang dengan
lllcnggunakan
beberapa
prinsip
dasar
antarllluka. Unulk berkomunikasi dengan
penggun3, PPH menggunakan papon ketik
sL"hagai alarllya.
Antarmuka pada layar komputer disuSUIl
セ・」。イ@
sederhana dan konsisten dengan
mengoptimalkan penggunaan objek yang ada
pada bahasa penu'ograman CA. Clipper 52
seperti objek Get, Tbrowse dan TColum.
Sederhana di SUlI dimaksudkan supaya
awam
tidak
terlalu
sulit
pengguna
lllcllgoperasikan sistem PPH. Sedangkan yang
dimaksud
konsisten
yaitu
komponenkomponen penyusun antannuka PPH tidak
memiliki banyak perbedaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Algoritme PPh21 Metode Gross-Up
Berdasarkan penurunan fllngsi pajak
seperli yang telah diuraikan sebelumnya. maka
algoritme perhitllngan pajak PPh.21 dengan
metode Gross-Up dapat dituliskan sebagai
berikut:
1.

1.

/)111il'"\ = (0/ 0) セGHャMQッIJ@

3.

4.
5.

RanCalH!.an Data
Penghitungan PPh.21 dimulai dengan
perekaman data karyawan, unsur penghasilan.
dan abscnsi. Kemudian dilakllkan perekaman
I11ctode perhitungan pajak yang akan
digullakan. Data pada aplikasi PPH disimpan
dalam bentuk tabel dengan format file FoxPro
(':'.f1BF) ャQ・セァオョ。ォ@
driver Sixcdx.

Pcrnbangunan
Perangkat lunak yang digunakan untuk
membangull aplikasi PPH ini adalah CA.
ClipperS.ZO.
PPH bekelja di bawah sistem operasi
DOS.
minimal versi 6.22. Spesifikasi
minimum komputer yang digunakan untuk
PPH agar beljaian dengan baik adalah
processor 80486DX4. RAM 16 M. h"rd disk
"II ,,113 dan printer.
PCl11criJ.csaan
Pemeriksaaan meliputi penelurusan kode.
penglljian procedllre dan junction, pengujian

Input penghasilan brute (B). persentase
biaya jabatan
(a),
biaya
jabatan
maksimul11 (o), luran pensiun (p), PTKP
(e). batas atas selang tarif (Sa), batas
bawah selang tMif (Sb), Tarif PPh.21
Hitung
i"l

+ (p +c)* 'i)

Jika bmax > B. maka 0=0 selainnya a=O
Hilling PKf1=H*(I-a)-(o+p+e)
Lakukan selama i .:5 3
O.

XI

=

xi + (SOj - Sb j ) * I;

b. Jib JJ > ([ Saj + p+o+e
I-a

1-} \"1)\' maka

X.l = XI

6.

(Ii

* (PKP-.\'aU_I)) + xil

Hitllng 1'1'11.2 I = -'-'--'-_ _ _=C'.:......c:..:.
(1-(1-a)*lj')

Unluk menghitung angsuran PPh.21
dengan
pelldekutun
jilJ(t/ prof1orsiollal
dilakukal1 dengan menggunakan algoritme
sebagai berikut:
1.

2.
3.

I-lilting

1(1/-1)

yaitu besarnya PPh.21 L1l1tuk

penghasilan sampai bulan ke-( n-l )
H itung 0/ yaitu besarnya PPh.21 1Il1tuk
pcnghasilan sampai buiail ke-11
l-iitullg angsuran PPh.21 = 7;/ -7;/1_1)

Kcakuratan
nilai
angsuran
yang
dihasilkall oleh algoritme sangat tergantung
pada algoritme yang digunakan t1ntuk

8

menghitllng PPh.21. Jika algoritl11e ynng
digunakan
untuk
menghitung
PPh.21
l11ellghasilkan nilai yang salah, maka algoritme
tcrsebul akan menghasilkan nilai angsuran
yang salah.
Penggunaan
pendekatan
jiJ1(I1
proporsiollal untuk l11enghitLlng angsuran
PPh.21
l11emungkinkan adanya
koreksi
lerhadap nilai angsuran PPh.21 pada bulan
tertentu. Koreksi ini terjadi bila pada bulan
tersebut ada perubahan penghasilan yang
diteril11a karyawan seperti adanya kenaikan
gaj i, bonus, lemburan serta penghasilan tidak
tetap lainnya maupun akibat adanya perubahan
selang wrif PPh.21. Dengan dukullgan
fonnulasi yang tepat dalam menghitung
PPh.21 terutang) penggunaan pendekatan filial
proposiOlUd dalam menghitung angsuran
PPh.21 sangat tepat untuk menghindari adanya
perhitungan ulang terhadap PPh.21 terutang
pada akhir tahun.

1'1'11.21 yang diberikan oleh pemsahaan telah
me1ebihi

Akulllulasi

Januan

i Fcbruari
I ;\.'Iarct
I April
Mci

JLllli
.Juli

i

Agustus
Scptember
Oktobcr
"Jo\'cmber
fksclllbcr

i Total

per bulan. Jumlah angsuran pada bulan Januari
1.258.500.00. Jumiah angsuran 1111
berubah pada bulan Febmari menjadi
Rp. 1.268.500,00, bulan Maret menjadi
Rp. 1.998.794,00, bulan April menjadi
Rp. 2.391.063,00, dan bulan Mei sa111pai

dengan Desember menjadi Rp. 4.854.214,00.
Perubahan angsuran tersebut dapa! dijelaskan
sebagai berikut :
1. Pad a bulan .lanuari PKP karyawan masih
berada di bawah Rp. 25.000.000,00 yaitu
Rp. 12.585.000,00. Sehingga tarir PPh. 21
2.

berada pad a tingkat 10%.
Pacla bulan Februari sampai dengan Maret
PKP karyawun berada di antara Rp.
25.000.000.00 dan Rp. 50.000.000,00
yaitu Rp. 25.180.000,00 pada bulan
Februari dan Rp. 38.505.294,00 pada

i

Penghasi Ian
Bruto (Rp)

Angsurun

2.500.000,00
5.000.000,00
7.500.000,00
10.000.000,00
12.500.000,00
15.000.000,00
17.500.000,00
20.0011.1100,00
22.500.000,011
25.000.000,00
27.500.000,00
30.000.000,00
30.000.000,00

255.778,00
255.778,00
255.778,00
255.778,00
255.778,00
255.77S,OO
255.77S,OO
255.77S,OIl
255.778,00
289.765,00
41J6.235,UIJ 1
41J6.235,OO !
3.404.237,00 I

(Rp!

dengan menggunakan aigoritme tersebut.
l.:ntuk tingkat penghasilan ini, angsuran pajak
I>Ph. 21 tidak tetap.
Pada bulan Januuri
:-.al11pai dengan bulan September angsuran per
bul

Dokumen yang terkait

Prosedur Penghitungan Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh PASAL 21) Atas Pegawai Tetap (Studi Penelitian : PT.Rajawali Nusindo Medan)

6 159 62

Tata Cara Pemungutan/Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) PASAL 21 Terhadap Pegawai Kantor PTP NUSANTARA III Medan.

3 46 60

Sistem Informasi Akuntansi Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 21 Pada Pegawai Pt Bank Sumut Kantor Pusat Medan

9 86 39

Pengaruh Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (Ptkp) Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 21 Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Lubuk Pakam

6 123 67

Analisis Perbandingan Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Metode, Gross, Net dan Gross Up dan Dampaknya terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan Koperasi Satya Ardhia Mandiri (KOSAMI)

20 158 174

ANALISIS PENERAPAN METODE GROSS-UP DALAM PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA Analisis Penerapan Metode Gross-Up Dalam Penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pada Karyawan Tetap Kantor PDAM Kabupaten Kebumen.

0 3 15

PENDAHULUAN Analisis Penerapan Metode Gross-Up Dalam Penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pada Karyawan Tetap Kantor PDAM Kabupaten Kebumen.

0 3 5

ANALISIS PENERAPAN METODE GROSS-UP DALAM PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA Analisis Penerapan Metode Gross-Up Dalam Penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pada Karyawan Tetap Kantor PDAM Kabupaten Kebumen.

0 3 15

Analisis Metode Net, Gross dan Gross Up Sebagai Strategi Perencanaan Pajak dalam Perhitungan PPh Pasal 21.

0 19 21

ANALISIS PERBANDINGAN METODE NET, GROSS DAN GROSS UP DALAM MENGHITUNG PAJAK PENGHASILAN PPH 21 DALAM RANGKA PERENCANAAN PAJAK PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUB PALEMBANG -

0 3 94