PT WIJAYA KARYA PERSERO, Tbk. PT WIJAYA KARYA PERSERO, Tbk.
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 For the period ended March 31, 2015 and Desember 31, 2014
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated
Finance Leases- the Company is the lessee
Finance Leases- the Company is the lessor
Operating Leases- the Company is the lessee
Operating Leases- the Company is the lessor
p. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
p. Impairment of Non-financial Assets
Sewa Pembiayaan-Perseroan
sebagai pihak
yang menyewa
Perseroan menyewa aset tetap tertentu, dimana Perseroan secara substansi memiliki resiko dan
manfaat kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi
pada masa awal sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset tetap sewaan atau nilai kini
pembayaran sewa minimum.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tidak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah
terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai
tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Perseroan dan entitas anak akan membuat estimasi
formal atas jumlah terpulihkan aset tersebut. Fixed assets and other non-current assets, including
intangible assets, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the
carriying amount may not be recoverable. The Company and its subsidiaries make an estimate of the asset’s
recoverable amount. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara porsi
pelunasan kewajiban dan beban keuangan. Jumlah kewajiban sewa setelah dikurangi beban keuangan,
disajikan sebagai liabilitas jangka panjang, kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu 12
bulan atau kurang yang disajikan sebagai liabilitas jangka
pendek. Unsur
bunga dalam
beban keuangan
dibebankan ke
laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian selama masa sewa
yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo kewajiban. Aset tetap yang diperoleh
melalui sewa
pembiayaan disusutkan
selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur
manfaat aset dan masa sewa. Each lease payment is allocated between liability
portion and a finance charge. The corresponding lease obligations net of finance charges, presented
as a long-term liabilities, except for maturities within 12 months or less presented as a short-term
liabilities. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated comprehensive income
statement over the lease period so as to produce constant periodic rate of interest on the remaining
balance of the liability. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of
the useful life of the assets and the lease term.
Sewa Pembiayaan-Perseroan
sebagai pihak
yang menyewakan
Piutang sewa pembiayaan pada awalnya diakui sebesar
nilai wajar
ditambah dengan
biaya transaksi
dan selajutnya
diukur pada
biaya perolehan
diamortisasi dengan
menggunakan metode
suku bunga
efektif, setelah
dikurangi dengan provisi penurunan nilai piutang
Financing lease receivables are recognized initially at fair value plus transaction costs and subsequently
measured at amortized cost using the effective interest method, net of provision for impairment
Sewa Operasi-Perseroan sebagai pihak yang menyewa
The Company leases certain fixed assets, which the Company has substantially the risks and rewards of
assets ownership, are classified as finance leases. Finance
leases are
capitalized at
the commencement of the lease at the lower of the fair
value of the fixed assets or the present value of minimum lease payments.
Sewa dimana bagian signifikan dari risiko dan manfaat kepemilikan aset berada pada lessor
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Leases where a significant portion of the risks and
rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases
Payments made underoperating leases are charged to
the consolidated
comprehensive income
statement on a straight-line basis over the period of the lease.
Pembayaran yang dilakukan untuk sewa operasi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Sewa Operasi-Perseroan sebagai pihak yang menyewakan
Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income is recognized straight-line basis over the lease term.
39
PT WIJAYA KARYA PERSERO, Tbk. PT WIJAYA KARYA PERSERO, Tbk.
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 For the period ended March 31, 2015 and Desember 31, 2014
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan
neto didiskontokan
ke nilai
kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu
uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan
harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perseroan dan entitas anak
menggunakan
model penilaian yang
sesuai untuk
menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai
wajar yang tersedia. In assessing the value in use, the estimated net future
cash flows are discounted to their present value using a pretax
discount rate
that reflects
current market
assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs
to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be
identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations
are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset
atau Unit Penghasil Kas UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut
tidak enghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai
tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka
aset tersebut
dipertimbangkan mengalami
penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi
penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sebagai “rugi
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit CGU’s fair value less costs to
sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate
cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying
amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its
recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement
of income as “impairment losses”.
Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan
di periode
mendatang untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya. After such a reversal, the depreciation charge on the
said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value,
on a systematic basis over its remaining useful life. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan
apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset
selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka
Perseroan
dan entitas anak
mengestimasi jumlah
terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset
selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi
yang digunakan
untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset
dinaikkan ke
jumlah terpulihkannya.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak
melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi
penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan
nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Kerugian
penurunan nilai
dari operasi
yang berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba rugi sesuai
dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized as profit or loss under expense categories
that are consistent with the functions of the impaired assets.
An assessment is made at each end of reporting period as to whether there is any indication that previously
recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have
decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment
loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to
determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the
carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the
carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount
that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in
prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of income.
40