Petimbangan Etik Penelitian Instrumen Penelitian

pengambilan purposive sampling yang merupakan tehnik penetapan sampling yang dilakukan dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan ciri – ciri yang dikehendaki sesuai kriteria perawat pelaksana di ruang rawat inap rumah sakit Tk.II Putri Hijau Medan Nasir, dkk. 2011 .

4.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap RS. Tk.II Putri Hijau Medan. RS. Tk.II Putri Hijau Medan merupakan salah satu rumah sakit pendidikan dan rujukan yang memiliki banyak pasien sehingga perlu diketahuinya tingkat kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RS. Tk.II Putri Hijau Medan untuk mengoptimalkan kinerja perawat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2014.

4.4 Petimbangan Etik Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari Fakultas keperawatan universitas sumatera Utara. Setelah mendapat izin dalam pengumpulan data, maka dilakukan pendekatan kepada responden dan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Menurut Nursalam 2009, ada pertimbangan etik yang perlu diperhatikan pada penelitian ini yaitu: 1 Self Determination, peneliti memberi kebebasan kepada responden untuk menentukan apakah bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian, 2 Informed Consent, peneliti menanyakan kesediaan menjadi responden setelah peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, dan manfaat penelitian. Jika responden bersedia menjadi peserta penelitiaan maka responden diminta menandatangani lembar persetujuan, 3 Anonimity, penelitian tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tetapi akan memberikan kode pada masing-masing lembar persetujuan tersebut, 4 Confidentially, penelitian menjamin kerahasiaan informasi responden dan kelompok tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.

4.5 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai kepuasan kerja perawat. Alat atau instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner berupa daftar pernyataan atau pertanyaan yang disusun sedemikian rupa sehingga responden diberi kemudahan dalam mengisinya dengan memberikan tanda check list √ pada pilihan jawaban yang tersedia. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dua bagian, yaitu: 1. Kuesioner data demografi responden yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lamanya bekerja. 2. Kepuasan kerja perawat pelaksana terdiri dari 20 pertanyaan dengan skor tertinggi adalah 100 dan terendah adalah 40 dengan rumus Interval I = Range R Kategori K, dimana Range R = skor tertinggi - skor terendah = 100 - 40 = 60. Pembagian kategori K adalah banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel, dalam penelitian ini sebelumnya ada 5 kategori yaitu sangat tidak puas dengan nilai 1, tidak puas dengan nilai 2, cukup puas dengan nilai 3, puas dengan nilai 4 dan sangat puas dengan nilai 5 dan dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu tidak puas 1,2 , cukup puas 3 dan puas 4,5 sehingga didapat Interval I = 60 3 = 20 dengan nilai 40-60 dalam kategori tidak puas, 61-80 masuk kategori cukup puas dan 81-100 masuk kategori puas.

4.6 Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Lingkungan Dalam Ruang Kelas Dengan Kejadian ISPA Pada Siswa Kelas 5 SDN di Kecamatan Ciputat Bulan Juni Tahun 2013

4 31 131

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK BALITA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA GANDON KECAMATAN KALORAN KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 3 11

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 6 129

SKRIPSI FAKTOR RISIKO KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI Faktor Risiko Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo.

0 3 16

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR LINGKUNGAN DAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA BLIMBING KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2009.

0 20 97

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN FAKTOR PERILAKU KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS AMBACANG KECAMATAN KURANJI PADANG TAHUN 2010.

0 0 9

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN FAKTOR PERILAKU KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS AMBACANG KECAMATAN KURANJI PADANG TAHUN 2010.

0 1 6

HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS REMU KOTA SORONG

0 3 5