Pengertian Herpes Zoster Patifisiologi Etiologi

BAB II PEMBAHASAN

C. Pengertian Herpes Zoster

Herpes Zoster adalah radang kulit akut dan setempat, terutama terjadi pada orang tua yang khas ditandai adanya nyeri redikular unilateral serta timbunya lesi veikuler yang terbatas pada dermatom yang dipersarafi serabut saraf spinal maupun ganglion serabut saraf sensorik dari nervus kranialis. Infeksi ini merupakan merupakan reaktivasi virus varisela zoster dari infeksi endogen yang telah menetap dalam bentuk laten setelah infeksi primer oleh virus. Herpes zoster adalah radang kulit akut, mempunyai sisfat khas yaitu vesikel-vesikel yang tersusun berkelompok sepanjang persarafan sensorik kulit sesuai dermatom Harahap, 2000 ; Siregar, 2005. Herpes zoster dampa, cacar ular adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus varisela zoster yang menyerang kulit mukosa. Infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi primer. Kadang-kadang infeksi primer berlangsung subklinis. Frekuensi penyakit pada pria dan wanita sama, lebih sering mengenai usia dewasa Arif, 2000.

D. Patifisiologi

Masa tunasnya 7-12 hari. Masa aktif penyakit berupa lesi baru yang tetap timbul berlangsung kira-kira 1-2 minggu. Virus berdiam di ganglion posterior susunan saraf tepi dan kranialis. Lokasi kelainan kulit setingkat dengan daerah persarafan ganglion. Kadang-kadang virus ini juga menyerang ganglion anterior bagian motorik kranalis sehingga memberikan gejala-gejala gangguan motorik Arif, 2000.

E. Etiologi

3 Herpes zoster disebabkan oleh Varicella Zoster Virus VZV. VZV mempunyai kapsid yang tersusun dari 162 subunit protein dan bebrbentuk simetri ikosehedral dengan diameter 100 nm. Virion lengkapnya berdiameter 150-200 nm dan hanya virion yang berselubung yang bersifat infeksius. Infeksiositas virus ini dengan cepat dapat dihancurkan oleh bahan organik, deterjen, enzim proteolitik, panas, dan lingkungan pH yang tinggi Harahap, 2000. Herpes zoster terjadi karena reaktivasi dari virus varicella cacar air. Frekuensi meningkat pada pasien dengan imunitas yang lemah dan menderita malignitas seperti leukemia dan limfoma. Cara penularan melalui kontak langsung dengan lesi aktif sekresi pernafasan. Umur dewasa lebih sering dibanding anak-anak dan jenis kelamin pria sama dengan wanita juga tidak tergantung musim http:hidayat2.wordpress.com. .

F. Manifestasi klinis