23
memasukkan sektor alumina ke dalamnya. Sehingga Tabel Input Output Kalimantan Barat Tahun 2015 modifikasi menjadi
18 sektor. Nilai penggunaan input dan nilai produksi output untuk sektor alumina diestimasi dengan menggunakan hasil
survei yang dilakukan Pusdatin Tahun 2015 ke PT ICA Indonesia Chemical Alumina.
Dari Tabel Input Output Kalimantan Barat Tahun 2015 modifikasi inilah, perekonomian Kalimantan Barat yang telah
terdapat sektor alumina dapat tercermin. Tabel Input Output Kalimantan Barat Tahun 2015 yang mewakili
Perekonomian Kalimantan Barat tanpa sektor alumina dan Tabel Input Output Kalimantan Barat Tahun 2015 modifikasi yang mewakili
Perekonomian Kalimantan Barat dengan sektor alumina, jika dibandingkan tentu ada perbedaannya. Aspek yang dapat diamati
perbedaannya antara lain : PDB, Income, Profit dan Tax serta Rerata Angka Pengganda Sektoral yang meliputi : Output, Income,
Tax, Profit dan Labor.
2. Analisis Dampak Ekonomi Dinamis
Analisis Dampak Ekonomi Dinamis menyertakan waktu menjadi variabelnya. Skenario dalam analisis dampak ekonomi dinamis ini
berubah dari waktu ke waktu. Hal yang berubah dari waktu ke waktu adalah kuantitas produk alumina yang dihasilkan oleh industri
pengolahan dan pemurnian bauksit, inilah yang dijadikan skenario dalam analisis dampak ekonomi dinamis.
Dalam analisis dampak ekonomi dinamis, ada 3 tiga jenis dampak yang dihiting, yaitu:
a. Forward Impact Ghosian Multiplier Forward Impact nilainya ditunjukkan oleh koefisien keterkaitan ke
depan. Koefisien ini menunjukkan bahwa sektor yang memiliki nilai tinggi berarti sektor tersebut mampu mendorong
pertumbuhan produksi sektor-sektor lain yang yang memakai input dari sektor ini.
24
Koefisien forward Impact ini terdiri dari 2 dua macam, yaitu keterkaitan ke depan langsung direct forward impact dan
keterkaitan ke depan tidak langsung total forward impact. Forward Impact dihitung dengan melakukan penjumlahan nilai
elemen pada baris matriks A yang diperoleh dari matriks tabel input output, yang menunjukkan hubungan saling Tarik-menarik
antar sektor dalam struktur input dan output kegiatan ekonomi.
b. Backward Impact Leontief Multiplier Backward Impact nilainya ditunjukkan oleh koefisien keterkaitan
ke belakang. Koefisien ini menunjukkan bahwa sektor yang memiliki nilai tinggi berarti sektor tersebut sangat penting
kedudukannya terutama dalam menyediakan bahan input yang diperlukan oleh sektor - sektor yang terkait padanya.
Koefisien keterkaitan ke belakang ini ada 2 dua macam yaitu keterkaitan langsung ke belakang direct backward impact dan
keterkaitan tidak langsung ke belakang total backward impact. Backward impact dihitung dengan melakukan penjumlahan nilai
elemen pada kolom matriks multiplier effect [I-A]
-1
yang diperoleh dari matriks tabel input output. Matriks ini menunjukkan hubungan
saling tarik - menarik antar sektor dalam struktur input dan output kegiatan ekonomi.
c. Total Impact Dalam perhitungan analisis yang dilakukan, total impact yang
didapatkan adalah akumulasi dari forward impact dan backward impact. Analisis dilakukan dengan beberapa skenario yang
masing-masing menyebabkan perubahan pola dampak akibat salah satu sektor di dalam perekonomian yang terpotret dalam
tabel input output. Penetapan suatu skenario merubah backward impact maupun forward impact. Terkadang, skenario yang
ditetapkan memberikan nilai negatif terhadap salah satu impact, namun pada impact lainnya memberikan nilai positif yang jauh
lebih tinggi dari nilai negatif impact pertama. Pada situasi seperti inilah, terkadang kita sedikit bingung untuk memutuskan apakah
skenario ini berkontribusi positif atau negative, untuk itulah nilai total impact ini dapat dijadikan pertimbangan dalam mengambil
keputusan. Jika nilai total impactnya positif, maka skenario bisa