38
ST2013-SBK.PCS
Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh
pematang galengan, saluran untuk menahanmenyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang darimana diperolehnya atau status
lahan tersebut. Termasuk disini lahan yang terdaftar di Pajak Bumi Bangunan PBB, lahan bengkok, lahan serobotan, rawa yang ditanami padi, dan
sebagainya. Macam-macam lahan sawah adalah :
a. Lahan sawah irigasi berpengairan adalah lahan sawah yang
mendapatkan air dari sistem irigasi baik bangunan penyadap dan jaringannya dikelola oleh Dinas Pengairan Umum maupun oleh
masyarakat.
b. Lahan sawah non irigasi tak berpengairan, meliputi : 1. Sawah tadah hujan adalah lahan sawah yang pengairannya
tergantung pada air hujan.
2. Sawah pasang surut adalah lahan sawah yang pengairannya
tergantung pada air sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
3. Sawah lainnya adalah lahan sawah lebak, polder, lahan rawa yang
ditanami padi dan lain-lain.
Lahan bukan sawah adalah semua lahan pertanian selain lahan sawah,
meliputi huma, ladang, tegal, kebun, kolam, tambak, rawa, dan lainnya.
Tegalkebunladanghuma adalah lahan kering yang ditanami tanaman
musiman atau tahunan seperti padi ladang, palawijahortikultura, karet dan letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah.
Lahan bukan pertanian adalah semua lahan selain lahan sawah dan lahan
bukan sawah seperti lahan untuk bangunan dan halaman sekitarnya, termasuk lahan tidur.
Lahan rumah dan pekarangan adalah lahan untuk bangunan rumah serta
halaman, biasanya diberi pagar atau batas tanpa memperhatikan ditanami atau tidak. Jika lahan di sekitar rumah tersebut tidak jelas batas-batasnya dengan
tegalkebun, maka dimasukkan ke dalam lahan tegalkebun. Bagi rumah tangga
ST2013-SBK.PCS
39
yang tinggal pada bangunan bertingkat misalnya pada lantai 3, maka luas bangunan tempat tinggal tersebut sama dengan luas lantai yang ditempatinya.
Lahan tidur adalah lahan yang biasanya digunakan untuk usaha pertanian
tetapi sudah tidak dimanfaatkan lebih dari dua tahun.
Lahan yang diusahakan untuk kegiatan tanaman kehutanan adalah lahan
atau sebidang tanah yang digunakan suatu rumah tangga untuk melakukan kegiatan budidaya tanaman kehutanan dengan tujuan sebagian atau seluruh
hasilnya dijualditukar dan menanggung risiko.
Rincian 501: Penguasaan lahan m
2
Rincian 501a: Luas lahan milik sendiri
Tuliskan luas lahan milik sendiri rumah tangga menurut jenis lahan dalam m² bilangan bulat. Isian Kolom 5 adalah penjumlahan dari Kolom 2 s.d 4.
Rincian 501b.: Luas lahan yang berasal dari pihak lain
Tuliskan luas lahan yang berasal dari pihak lain menurut jenis lahan dalam m² bilangan bulat. Isian Kolom 5 adalah penjumlahan dari Kolom 2 s.d 4.
Rincian 501c.: Luas lahan yang berada di pihak lain
Tuliskan luas lahan yang berada di pihak lain menurut jenis lahan dalam m² bilangan bulat. Isian Kolom 5 adalah penjumlahan dari Kolom 2 s.d 4.
Rincian 501d.: Luas lahan yang dikuasai
Tuliskan luas lahan yang dikuasai menurut jenis lahan dalam m² bilangan bulat. Rincian 501d = R.501a + R.501b
– R.501c. Isian Kolom 5 adalah penjumlahan dari Kolom 2 s.d 4.
Contoh :
Luas lahan sawah 6,5 rante, sedangkan 1 rante = 400 m², maka luas lahan sawah tersebut adalah 6,5 x 400 m² = 2.600 m².
Satuan yang dipakai adalah dalam m², Apabila responden hanya tahu dengan satuan setempat, maka harus dikonversikan ke m².
Pembulatan dilakukan setelah dalam satuan m²