Dari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha ≥ 0,60 Nunally,
1969 berarti bahwa variabel self esteem, self efficacy, kepuasan kerja dan kinerja individual adalah reliabel.
3.4. Uji Asumsi Klasik
3.4.1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik
seharusya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Gozali, 2001. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan menganalisis matriks korelasi
variable-variabel bebas, dapat juga dengan melihat nilai tolerance serta nilai variance Inflation factor VIF. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF
tinggi Karena VIF – 1tolerance dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai
VIF ditas 10. Dari hasil output SPSS 11.5 dapat diketahui bahwa nilai VIF sebesar 1.289 untuk variabel self esteem, 1.103 untuk variabel kepuasan kerja dan 1,405
untuk variabel self efficacy. Dengan demikian dapat diindikasikan bahwa tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 10 yang berarti tidak ada
korelasi antar variabel bebas.
3.4.2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedstisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tudak terjadi heteroskedastisitas. Imam Gozali, 2001. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan
sumbu X adalah residual Yprediksi-Ysesungguhnya yang telah distudentized, dengan dasar analisis bahwa jika ada pola tertenu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada
Padang, 23-26 Agustus 2006
11
K-AMEN 06
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjedi heteroskedastisitas Gozali, 2001.
Pada lampiran dapat dilihat pada grafik scatterplot bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.4.3. Uji Autokorelasi