PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN SELF ESTEEM DAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KANTOR CAMAT KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI

  

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN

SELF ESTEEM DAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA

KANTOR CAMAT KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI

ARTIKEL

Oleh :

NAEL EDWIN

  

NIM 1210018212015

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

  

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN

SELF ESTEEM DAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA

KANTOR CAMAT KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI

  1

  2

  2 Nael Edwin, Nelmida, Antoni

  1 Mahasiswa Program Pascasarjana Magister Ilmu Manajemen

  2 Dosen Program Pascasarjana Magister Ilmu Manajemen

  Universitas Bung Hatta

  

email : nael_edwin@yahoo.co.id

ABSTRACT

  The purpose of this study is to investigate and analyze: 1) The effect of job satisfaction on satisfaction on self-efficacy, 4) The influence of self-esteem to self-efficacy, 5) Effects of self-esteem on employee performance, 6) Effect of self-efficacy on employee performance, 7) the effect of job satisfaction on employee performance with self-esteem as an intervening variable, 8) the effect of job satisfaction on employee performance with self-efficacy as an intervening variable. The design of this study is the design of causality. The study population was all employees of the District Office Siulak Kerinci district by 56 people. Approach to data collection was done by the method of census (population = number of samples). Data analysis techniques are simple regression, multiple regression and multilevel regression. This study found that: 1) Job satisfaction is a positive significant effect on employee performance. 2) Job satisfaction is a positive significant effect on self-esteem. 3) Self-esteem is a positive significant effect on the self. 4) Self-esteem is a significant positive effect on self- efficacy. 5) Self-esteem is a significant positive effect on employee performance. 6) Self- efficacy significantly positive effect on employee performance. 7) Self-esteem mediates the effect of job satisfaction on employee performance. 8) Self-efficacy mediates the effect of job satisfaction on employee performance. Keywords: Job Satisfaction, Self Esteem, Self Efficacy, Employee Performance

A. Pendahuluan

  Keberhasilan dalam proses operasional organisasi sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah pegawai. Kontribusi pegawai bagi organisasi sangat dominan, karena pegawai adalah penghasil kerja bagi organisasi. Berhasil tidaknya suatu organisasi ditentukan oleh unsur manusia yang melakukan pekerjaan Di sisi lain, pegawai sebagai motor penggerak organisasi dituntut untuk bekerja dengan lebih bersemangat agar mampu menghadapi persaingan untuk mempertahankan keberadaan organisasi yang diwujudkan dalam bentuk kinerja

  Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan yaitu tercapainya kinerja yang baik, sesuai dengan standar kinerja yang diterapkan dan yang diinginkan organisasi, dan sesuai dengan visi dan misi organisasi. Menurut Wirawan (2009) kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau profesi dalam waktu tertentu. Rivai dan Sagala (2009) menjelaskan bahwa kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan peranannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kinerja adalah hasil pekerjaan baik kuantitas dan kualitas karena dalam melaksanakan pekerjaan secara maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam periode tertentu.

  Berdasarkan kenyataan pada Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci terlihat berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kinerja pegawai yakni masih banyak pegawai yang kurang mampu menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang baik karena adanya keterbatasan tingkat pengetahuan dan keterampilan kerja dalam melaksanakan pekerjaan. Permasalahan lainnya adalah masih ditemukan pegawai yang kurang dapat menyelesaikan pekerjaan dalam jumlah yang banyak sehingga banyak pekerjaan yang bertumpukan sehingga hal ini menyebabkan lambatnya tingkat penyelesaian pekerjaan oleh pegawai dan sebahagian pegawai kurang dapat memahami dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh pimpinan, sebahagian pegawai kurang mempunyai inisiatif dalam bekerja.

  Kinerja pegawai akan dipengaruhi oleh banyak hal, Mangkunegara (2009) menejelaskan bahwa ada tiga faktor yang individual yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar belakang pendidikan, demografi atau lingkungan tempat kerja, 2) faktor psikologis yang terdiri dari persepsi,

  self esteem, self efficacy , attitude, personality, pembelajaran, motivasi kerja,

  3) faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur organisasi, job design.

  Penulis menduga faktor yang berkemungkinan paling mempengaruhi kinerja pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci adalah kepuasan kerja.

  Self esteem , dan Self efficacy.

  Hasil penelitian Brahmasari Suprayetno (2008) membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ostroff (1992) dalam Engko (2008) memberikan bukti empiris bahwa kepuasan kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.

  Berdasarkan hasil penelitian Brahmasari dan Suprayetno (2008) dan Ostroff (1992) dalam Engko (2006) terdapat ketidakonsistenan hasil penelitian dengan teori yang dikemukakan oleh Robbins (2006), sehingga penulis tertarik untuk menjadikan variabel kepuasan kerja sebagai variabel bebas pertama pada penelitian ini. Faktor berikutnya yang akan diidentifikasi mempengaruhi kinerja pegawai adalah self esteem. Menurut Kreitner dan Kinicki (2003) self esteem adalah suatu keyakinan nilai diri sendiri berdasarkan evaluasi diri secara keseluruhan. Dengan adanya self esteem dapat meningkatkan nilai-nilai optimis dalam diri kita dan membawa dampak akan perkembangan yang positif dalam kehidupan sehingga bias berkontribusi positif terhadap peningkatan kinerja dalam melaksanakan tugas. Hasil penelitian Prasetya, dkk (2013) membuktikan bahwa

  self esteem memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja individual.

  Berdasarkan hasil penelitian Engko (2008) dan Prasetya, dkk (2013) terdapat ketidakonsistenan hasil penelitian dengan teori yang dikemukakan oleh Gibson (2006),

  efficacy sebagai variabel intervening

  Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dengan self esteem sebagai variabel intervening, 7) Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai dengan self

  esteem terhadap self efficacy, 5) Pengaruh self esteem terhadap kinerja pegawai, 6)

  terhadap self efficacy, 4) Pengaruh self

  esteem, 3) Pengaruh kepuasan kerja

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1) Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai, 2) Pengaruh kepuasan kerja terhadap self

  efficacy tidak memediasi hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja individual.

  Namun lain halnya dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa self esteem tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual.

  pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Menurut Gibson (2006) kepuasan kerja menyebabkan peningkatan kinerja sehingga pekerja yang puas akan menunjukkan kinerja yang baik pula. Ada beberapa faktor penentu yang berlaku sebagai variabel pemediasi (perantara) terhadap kinerja individu, diantaranya adalah self esteem dan self efficacy. Hasil penelitian Engko (2008) menunjukkan bahwa self esteem dan self efficacy dapat memediasi hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja individual. Selanjunya hasil penelitian Prasetya, dkk (2013) membuktikan bahwa self esteem dan self

  esteem sebagai variabel intervening dari

  Kepuasan kerja dalam mempengaruhi kinerja pegawai tidak berdiri sendiri, namun dapat dimediasi oleh variabel lain. Pada penelitian ini penulis menetapkan self efficacy dan self esteem sebagai variabel intervening, alasanya yaitu belum konsistenya hasil penelitian terdahulu mengenai self efficacy dan self

  Faktor berikutnya yang akan diidentifikasi mempengaruhi kinerja pegawai adalah self efficacy. Self efficacy menurut Kreitner dan Kinicki (2003) adalah keyakinan seseorang mengenai peluangnya untuk berhasil mencapai tugas tertentu. Hasil kajian secara empiris juga masih mengalami perdebatan, ada yang menemukan self esteem berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual dan ada juga yang menemukan self esteem tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual. Hasil penelitian yang dilakukan Engko (2008) menunjukkan bahwa self efficacy berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual. Sedangkan hasil penelitian Prasetya, dkk (2013) membuktikan bahwa self efficacy tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual.

  self esteem sebagai fakator yang akan diuji pengaruhnya terhadap kinerja pegawai.

  Berdasarkan hasil penelitian Prasetya, dkk (2013) dan Engko (2008) terdapat ketidakonsistenan hasil penelitian dengan teori yang dikemukakan oleh Kreitner dan Kinicki (2003), sehingga penulis tertarik untuk menjadikan variabel

  Adapun kerangka konseptual adalah sebagai berikut:

  Gambar 1. Kerangka Konseptual

  2. Pengaruh Kepuasan Kerja (X) Terhadap Self Esteem (M 1 )

  penelitian ini yang menyatakan bahwa “kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap self esteem pegawai

  2 )

  Oleh karena itu hipotesis kedua (H

  1 ).

  = 0,05). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel kepuasan kerja (X) berpengaruh signifikan terhadap self esteem (M

  α

  1. Nilai koefisien regresi kepuasan kerja (X) sebesar 0,581 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari alpha (

  Dari persamaan regresi linear sederhana di atas dapat diartikan sebagai berikut :

  Self esteem (M 1 ) R 2 0,428

  Tabel 2 Hasil Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Self Esteem Variabel Intervening Variabel Bebas Koefisien Regresi t hitung Sig Konstanta (a) 1,986 - - Kepuasan kerja (X) 0,581 6,354 0,00

  dilihat pada Tabel 2 berikut ini :

  1 ) dapat

  Hasil analis regresi linear sederhana untuk membuktikan pengaruh kepuasan kerja (X) terhadap self esteem (M

  (R square) ditemukan sebesar 0,577 yang dapat diartikan bahwa kepuasan kerja mempengaruhi kinerja pegawai pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci adalah sebesar 57,7%. Sedangkan sisanya sebesar 42,3% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk ke dalam model penelitian

  A. Metodologi Penelitian

  2

  2. Nilai R

  bahwa “kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci” diterima.

  1 ) penelitian ini yang menyatakan

  = 0,05). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel kepuasan kerja (X) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y). Oleh karena itu hipotesis pertama (H

  α

  1. Nilai koefisien regresi kepuasan kerja (X) sebesar 0,706 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari alpha (

  Dari persamaan regresi linear sederhana di atas dapat diartikan sebagai berikut :

  Kinerja pegawai (Y) R 2 0,577

  Tabel 1 Hasil Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Variabel Terikat Variabel Bebas Koefisien Regresi t hitung Sig Konstanta (a) 1,021 - - Kepuasan kerja (X) 0,706 8,583 0,000

  Hasil analis regresi linear sederhana untuk membuktikan pengaruh kepuasan kerja (X) terhadap kinerja pegawai (Y) dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini :

  B. Pengujian Hipotesis

  Desain penelitian ini merupakan desain kausalitas. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci sebanyak 56 orang. Pendekatan untuk pengambilan data dilakukan dengan metode sensus (jumlah populasi = sampel). Teknik analisis data adalah regresi sederhana, regresi berganda dan regresi bertingkat.

1. Pengaruh Kepuasan Kerja (X) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)

  Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci” diterima.

  ) sebesar 0,625 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari alpha (

  1,014 - - Self Esteem (M 1 ) 0,625 5,338 0,000

  Self efficacy (M 2 ) R 2 0,345

  Dari persamaan regresi linear sederhana di atas dapat diartikan sebagai berikut :

  1. Nilai F

  hitung

  adalah 28,489 dengan nilai signifikansi adalah 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (

  05 ,  α

  ). Dengan demikian dapat diartikan bahwa model yang dihasilkan adalah prediktor yang valid dalam memprediksi nilai variabel terikat.

  2. Nilai koefisien regresi self esteem (M

  1

  α

  ) dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :

  = 0,05). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel self esteem (M

  1 ) berpengaruh signifikan terhadap self efficacy (M 2 ). Oleh karena itu

  hipotesis kempat (H

  4

  ) penelitian ini yang menyatakan bahwa “self esteem berpengaruh signifikan terhadap self

  efficacy pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci” diterima.

  3. Nilai R

  2

  (R square) ditemukan sebesar 0,345 yang dapat diartikan bahwa self

  esteem mempengaruhi self efficacy

  Tabel 4 Hasil Analisis Pengaruh Self Esteem (M 1 ) Terhadap Self Efficacy (M 2 ) Variabel Terikat Variabel Bebas Koefisien Regresi t hitung Sig Konstanta (a)

  2

  2. Nilai R

  ) terhadap self efficacy (M

  1

  Hasil analis regresi linear sederhana untuk membuktikan pengaruh self esteem (M

  2 )

  1 ) Terhadap Self Efficacy (M

  4. Pengaruh Self Esteem (M

  2

  (R square) ditemukan sebesar 0,428 yang dapat diartikan bahwa kepuasan kerja mempengaruhi self

  esteem

  pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci adalah sebesar 42,8%. Sedangkan sisanya sebesar 57,2% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk ke dalam model penelitian ini.

3. Pengaruh Kepuasan Kerja (X) Terhadap Self Efficacy (M 2 )

  2 ).

  Oleh karena itu hipotesis kedua (H

  α

  (X) sebesar 0,563 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari alpha (

  Dari persamaan regresi linear sederhana di atas dapat diartikan sebagai berikut : 1) Nilai koefisien regresi kepuasan kerja

  Self efficacy (M 2 ) R 2 0,355

  2 ) Variabel Intervening Variabel Bebas Koefisien Regresi t hitung Sig Konstanta (a) 0,943 - - Kepuasan kerja (X) 0,563 5,451 0,000

  Tabel 3 Hasil Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja (X) Terhadap Self Efficacy (M

  Hasil analis regresi linear sederhana untuk membuktikan pengaruh kepuasan dilihat pada Tabel 3 berikut ini :

  3

  ) penelitian ini yang menyatakan bahwa “kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap self efficacy pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci” diterima. 2) Nilai R

  2

  (R square) ditemukan sebesar 0,355 yang dapat diartikan bahwa kepuasan kerja mempengaruhi self efficacy pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci adalah sebesar 35,5%. Sedangkan sisanya sebesar 6458% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk ke dalam model penelitian ini.

  = 0,05). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel kepuasan kerja (X) berpengaruh signifikan terhadap self efficacy (M pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci adalah sebesar 34,5%. Sedangkan sisanya sebesar 65,5% dipengaruhi oleh variabel- variabel lain yang tidak termasuk ke dalam model penelitian ini.

  Analisa Regresi Linear Berganda merupakan teknik statistik untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat, Adapun tujuan ini adalah untuk melihat pengaruh

  Siulak Kabupaten Kerinci adalah sebesar 62,1%. Sedangkan sisanya sebesar 37,9% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk ke dalam model penelitian ini.

  terhadap kinerja pegawai (Y). Oleh karena itu hipotesis keenam (H

  6

  ) penelitian ini yang menyatakan bahwa “self efficacy berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci” diterima. 3) Nilai R

  2

  (R square) ditemukan sebesar 0,621 yang dapat diartikan bahwa self

  esteem dan self efficacy mempengaruhi

  6. Hasil Analisis Regresi Bertingkat

  = 0,05). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel self

  Analisis regresi bertingkat (Hierarchical Regression ) merupakan teknik statistik untuk mengetahui dampak variabel mediasi atau intervening terhadap hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

  Berdasarkan hasil regresi linear sederhana tentang pengaruh kepuasan kerja (X) terhadap kinerja pegawai (Y) (langkah pertama), ditemukan variabel kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (lihat tabel 4.15). Dengan demikian persyaratan pada langkah pertama dalam pengujian pengaruh mediasi terpenuhi.

  Pengujian pengaruh mediasi pada langkah kedua adalah variabel bebas (kepuasan kerja) harus signifikan terhadap variabel mediasi (self esteem dan self

  efficacy ). Berdasarkan hasil uji regresi

  linear sederhana ditemukan bahwa kepuasan kerja (X) berpengaruh signifikan baik terhadap self esteem (M

  1 ) (lihat tabel

  efficacy (M 2 ) berpengaruh signifikan

  α

5. Analisis Regresi Linear Berganda

  Persamaan regresi linear berganda di atas dapat diartikan sebagai berikut: 1) Nilai koefisien regresi self esteem (M1) sebesar 0,565 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari alpha (

  terhadap Kinerja pegawai (Y). Hasil analis regresi linear berganda untuk membuktikan pengaruh self esteem (M1) pegawai (Y) dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini :

  Tabel 5 Hasil Analisis Pengaruh Self Esteem (M

  1 ) dan Self Efficacy (M

  2 ) Terhadap Kinerja Pegawai (Y) Variabel Terikat Variabel Bebas Koefisien Regresi Signifikansi Konstanta (a)

  0,803 0,007 Self esteem (M1) 0,565 0,000 Self efficacy (M 2 ) 0,335 0,002 F 43,501 0,000 Kinerja pegawai (Y)

  R 2 0,621

  self esteem (M1) dan self efficacy (M 2 )

  ) sebesar 0,335 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari alpha (

  = 0,05). Dengan demikian, dapat diartikan bahwa variabel self esteem (M

  1

  ) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y). Oleh karena itu hipotesis kelima (H

  5 ) penelitian ini

  yang menyatakan bahwa “Self esteem berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci” diterima.

  2) Nilai koefisien regresi persepsi kulaitas (M

  2

  α

  2

  self efficacy (M2) adalah 70,4% (R

  ) dapat dijelaskan sebagi berikut:

  a. Variabel kepuasan kerja (X) masih berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y) dimana koefisien regresinya adalah 0,378 dengan tingkat signifikan sebasar 0,000. Namun, nilai koefisien regresi variabel kepuasan kerja (X) tersebut mengalami penurunan dari 0,706 (tahap 1) menjadi 0,378 (tahap 2).

  b. Variabel self esteem (M

  1

  ) sebagai variabel intervening berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y) dengan nilai koefisien regresinya adalah 0,367 dan tingkat signifikan sebesar 0,002. variabel intervening berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y) dengan nilai koefisien regresinya adalah 0,206 dan tingkat signifikan sebesar 0,040.

  d. Besarnya pengaruh variabel kepuasan kerja (X) terhadap kinerja pegawai (Y) melalui variabel self esteem (M1) dan

  2

  (M

  = 0,702). Dengan kata lain terjadi peningkatan pengaruh variabel kepuasan kerja (X) terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar 12,7% atau dari 57,7% naik menjadi 70,4%.

  • 0,206 0,040 Kinerja pegawai (Y) R
  • 2 0,577 0,704

      Berdasarkan uraian diatas dapat diinterpretasikan bahwa variabel self

      esteem (M1) dan self efficacy (M2)

      memediasi secara parsial (partial

      mediation ) hubungan antara kepuasan kerja (X) dengan kinerja pegawai (Y).

      Dengan demikian hipotesis ketujuh (H7) yang berbunyi self esteem memediasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci) dapat diterima dan hipotesis kedelapan (H8) yang berbunyi

      self efficacy memediasi pengaruh kepuasan

      = 0,577) Pada tahap 2, pengaruh variabel citra (X) terhadap kinerja pegawai (Y) setelah dimediasi atau intervensi oleh variabel self esteem (M1) dan self efficacy

      4.16) maupun terhadap self efficacy (M

      self esteem (M 1 ) dan self efficacy (M2)

      2

      ) (lihat tabel 4.17). Dengan demikain dapat disimpulkan bahwa persyaratan langkah 2 dalam uji mediasi atau intervening telah terpenuhi.

      Langkah ketiga pengujian mediasi adalah melakukan pengujian atas pengaruh varaibel mediasi (self esteem dan self

      efficacy ) terhadap variabel terikat (kinerja

      pegawai). Hasil uji regresi linear berganda tentang pengaruh self esteem dan self

      efficacy terhadap kinerj apegawai (lihat

      tabel 4.19) memperlihatkan bahwa variabel

      berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y). Dengan demikian persyaratan ketiga dalam pengujian

      2

      Berdasarkan hasil uji pada langkah pertama, kedua, dan ketiga, maka hasil uji intervening atau mediasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

      Tabel 6 Hasil Analisa Regresi Bertingkat Koefisien Regresi dan Signifikansi Variabel Terikat Variabel Bebas dan Intervening Tahap 1 Sig. Tahap 2 Sig.

      Konstanta (a) 1,021 - 0,465 - Kepuasan kerja (X) 0,706 0,000 0,378 0,000 Self esteem (M 1 ) - - 0,367 0,002 Self efficacy

      (M 2 )

      Berdasarkan hasil uji regersi bertingkat yang diringkas pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahap 1:

      1. Variabel kepuasan kerja (X) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y) dimana nilai koefisien regesinya adalah 0,706 dengan tingkat signifikansi adalah 0,000.

      2. Besarnya pengaruh variabel kepuasan kerja (X) terhadap kinerja pegawai (Y) adalah 57,7% (R

      kerja terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci) dapat diterima.

    C. Pembahasa n Hasil Penelitian

      1. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

      Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat diketahui bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya kinerja pegawai dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai pada Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci tentunya akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. oleh pendapat Robbins (2006) mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang dirasakan oleh pegawai dalam memandang pekerjaan mereka apakah menyenangkan atau tidak menyenangkan. Bila suatu pekerjaan dianggap menyenangkan ada dua kemungkinan yang dapat terjadi yakni pegawai tersebut bersikap lebih produktif/berprestasi atau bersikap jalan di tempat/stagnan. Sebaliknya bila suatu pekerjaan dianggap tidak/kurang menyenangkan akan muncul pula dua kemungkinan yakni karyawan tersebut bersikap stagnan dengan cara berusaha bertahan semampunya untuk melawan perasaan tidak menyenangkan itu atau bersikap apatis/ekstrim sehingga tidak perduli dengan produktifitas/prestasi kerjanya lagi.

      2. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Self Esteem

      Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama, diketahui bahwa kepuasan kerja bengaruh signifikan positif terhadap self esteem pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya self esteem dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Semakin tinggi tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai maka akan semakin tinggi pula self esteem pegawai dalam melaksanakna tugasnya pada Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci.

      Temuan penelitian ini didukung oleh pendapat Kreitner dan Kinicki (2003)

      self esteem

      dalam organisasi sebagai nilai yang dimiliki oleh individu atas dirinya sendiri sebagai anggota organisasi yang bertindak dalam konteks organisasi. Orang yang memiliki self esteem tinggi cenderung memandang diri mereka sendiri sebagai sebagai orang yang penting, berharga, berpengaruh dan berarti dalam konteks organisasi yang mempekerjakan mereka Dengan demikian jika seseorang merasa dirinya begitu penting, berharga dan berpengaruh maka timbul kepuasan apa yang dilakukannya berhasil dan menciptakan hasil yang optimal. Self

      esteem

      merupakan suatu kualitas yang dapat ditingkatkan pada setiap saat dalam kehidupan manusia dan tidak terikat oleh umum, pendidikan, dan status sosial

      3. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Self Efficacy

      Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga, diketahui bahwa kepuasan kerja bengaruh signifikan positif terhadap

      self efficacy

      pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya self efficacy dipengaruhi oleh kepuasan kerja pegawai dalam bekerja. Semakin tinggi tingkat kepuasan kerja pegawai maka akan semakin tinggi pula self efficacy pegawai dalam melaksanakna tugasnya pada Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci.

      Temuan penelitian ini didukung oleh pendapat Bandura (1998) self efficacy seseorang dalam bekerja akan ditentukan oleh tingkat kepuasan kerja yang mereka rasakan. Jika seorang karyawan memiliki kepuasan kerja yang tinggi dalam bekerja akan mendorong terjadinya peningkatkan

      self efficacy yang tinggi dalam mencapai suatu kinerja.

      4. Pengaruh Self Esteem Terhadap Self Efficacy

      esteem , pada kenyataannya terbentuk oleh

      Temuan penelitian ini didukung oleh pendapat Bandura (1991) individu yang memiliki self efficay tinggi akan berupaya mencapai suatu kinerja yang lebih baik karena individu ini memiliki motivasi yang kuat, tujuan yang jelas, emosi yang stabil dan kemampuannya untuk memberikan kinerja atas aktivitas atau perilaku dengan sukses.

      terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya kinerja pegawai dipengaruhi oleh self efficacy. Semakin tinggi self efficacy yang dimiliki oleh pegawai tentunya akan menurunkan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci.

      efficacy berpengaruh signifikan positif

      Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keenam diketahui bahwa self

      6. Pengaruh Self Efficacy Terhadap Kinerja Pegawai

      keadaan kita dan bagaimana orang lain memperlakukan kita. Orang yang mempunyai self esteem yang kuat akan mampu membina relasi yang lebih baik dan sehat dengan orang lain, bersikap sopan, dan menjadikan dirinya menjadi orang yang berhasil

      Temuan penelitian ini didukung oleh pendapat Luthans (2006) yang menyatakan bahwa seseorang yang merasa dirinya begitu berharga dan berarti cenderung untuk melakukan yang terbaik dalam setiap tugas dan tanggungjawabnya, baik sebagai anggota organisasi maupun sebagai individual. Perasaan-perasaan self

      Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga, diketahui bahwa self

      Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima bahwa self esteem berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pegawai pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya kinerja pegawai dipengaruhi oleh self esteem. Semakin tinggi tingkat self esteem pegawai pada Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci tentunya akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci.

      5. Pengaruh Self Esteem Terhadap Kinerja Pegawai

      Temuan penelitian ini didukung oleh pendapat Gibson (2006) yang berkaitan dengan personalitas seseorang. Jika seseorang merasa dirinya begitu berarti, berharga dan dapat diterima dalam lingkungan organisasi maka hal ini dapat meningkatkan keyakinan atau kepercayaan terhadap kemampuannya dalam menjalankan setiap tugas dan diyakini tugas itu akan berhasil

      tugasnya pada Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci.

      efficacy pegawai dalam melaksanakna

      terhadap self efficacy pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya self efficacy dipengaruhi oleh self esteem. Semakin tinggi tingkat self esteem pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci maka akan semakin tinggi pula tingkat self

      esteem bengaruh signifikan positif

      Kepercayaan terhadap kemampuan diri, keyakinan terhadap keberhasilan yang selalu dicapai membuat seseorang bekerja lebih giat dan selalu menghasilkan yang terbaik. Menurut Philip dan Gully (1997) dalam Sapariyah (2011), self efficacy dapat dikatakan sebagai factor personal yang membedakan setiap individu dan perubahan self efficacy dapat menyebabkan terjadinya perubahan perilaku terutama dalam penyelesaian tugas dan tujuan. Penelitiannya menemukan self efficacy berhubungan positif dengan tingkat penetapan tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa self efficacy dapat berpengaruh terhadap kinerja individual.

      7. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Yang Dimediasi Oleh Self Esteem

      Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedelapan diketahui bahwa self

      Berdasarkan analisa data dan interpretasi yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:

      1. Kesimpulan

      D. Penutup

      Kinerja adalah prestasi seseorang baik kuantitas dan kualitas karena dalam melaksanakan pekerjaan secara maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam periode tertentu. Seseorang yang memiliki tingkat kinerja tinggi dan mencapai sasaran yang ditetapkan sebelumnya disebut efektif, sebaliknya, seseorang yang tingkat kinerjanya rendah dan tidak mencapai standar yang telah ditetapkan sebelumnya disebut tidak efektif. Selanjutnya, apabila seseorang mencapai kinerja atau sasaran tertentu dengan biaya atau pengorbanan yang sekecil-kecilnya disebut efisien, sedangkan apabila seseorang yang mencapai kinerja atau sasaran tertentu dengan biaya atau pengorbanan yang tinggi disebut in efisiensi.

      intervening. Membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual dengan self

      self esteem, self efficacy sebagai variabel

      individual. Membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual dengan self efficacy sebagai variabel intervening. Penelitian Engko (2008) tentang pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja individual dengan

      self esteem, self efficacy terhadap kinerja

      Temuan penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prasetya, dkk (2013) tentang pengaruh peran kepuasan kerja,

      Siulak Kabupaten Kerinci.

      kerja terhadap kinerja pegawai pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya kinerja pegawai dipengaruhi oleh kepuasan kerja melalui self efficacy. Semakin tinggi tingkat kepuasan kerja pegawai dan didukung oleh self efficacy yang tinggi tentunya akan menurunkan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan

      efficacy memediasi pengaruh kepuasan

      8. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Yang Dimediasi Oleh Self Efficacy

      Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketujuh diketahui bahwa self

      esteem sebagai variabel intervening.

      sebagai variabel intervening. Membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual dengan self

      self esteem, self efficacy

      individual. Membuktikan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual dengan self esteem sebagai variabel intervening. Penelitian Engko (2008) tentang pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja individual dengan

      esteem, self efficacy terhadap kinerja

      Temuan penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prasetya, dkk (2013) tentang pengaruh peran kepuasan kerja, self

      yang tinggi tentunya akan meningkatkan kinerja pegawai pada Kerinci.

      efficacy

      kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai pada Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci dan didukung oleh self

      self esteem . Semakin tinggi tingkat

      tidak memediasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya kinerja pegawai tidak dipengaruhi oleh kepuasan kerja melalui

      esteem

      1. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya kinerja pegawai dipengaruhi oleh kepuasan kerja.

      2. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap self esteem pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya self esteem dipengaruhi oleh kepuasan kerja.

      8. Self efficacy memediasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya kinerja pegawai dipengaruhi oleh kepuasan kerja melalui self efficacy.

      g. Sistem pemberian penghargaan atau hokum berbasis kinerja perlu diterapkan dengan lebih baik.

      f. Pimpinan harus lebih mampu menjelaskan tujuan dari pekerjaan- pekerjaan, konteks, batasan-batasan waktu, kualitas, kuantitas dan sumberdaya yang disediakan.

      e. Pimpinan harus lebih mampu membuat pegawai dan dosen puas menunaikan pekerjaannya misalnya dengan memperbaiki kualitas berkomunikasi.

      c. Pemimpin menciptakan peluang untuk para para pegawai dan dosen agar mempunyai pengalaman sukses d. Instruksi kerja dari pimpinan kepada pegawai harus lebih diperjelas dengan merinci batasan- batasan waktu, kuantitas kualitas dan sumberdayanya.

      1. Dalam upaya meningkatkan perilaku ekstra peran pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci perlu dilakukan hal-hal yang berkaiatan dengan kepemimpinan transformasional sebagai beriukut : a. Pemimpin harus membantu dapat dicapai dalam bekerja b. Pimpinan harus mencocokan tujuannya dengan nilai-nilai para pegawai dan dosen di Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci

      Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disampaikan inplikasi penelitian sebagai berikut:

      2. Implikasi Penelitian

      7. Self esteem memediasi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya kinerja pegawai dipengaruhi oleh kepuasan kerja melalui self esteem.

      3. Self esteem berpengaruh signifikan positif terhadap self efficacy pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya self efficacy dipengaruhi oleh self esteem. Semakin tinggi tingkat self esteem pegawai maka akan semakin tinggi pula

      yang dimiliki oleh pegawai tentunya akan menurunkan kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci.

      efficacy . Semakin tinggi self efficacy

      6. Self efficacy berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya kinerja pegawai dipengaruhi oleh self

      5. Self esteem berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja pegawai pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya kinerja pegawai dipengaruhi oleh self esteem.

      4. Self esteem berpengaruh signifikan positif terhadap self efficacy pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci. Hal ini bermakna tinggi rendahnya self efficacy dipengaruhi oleh self esteem.

      pegawai dalam melaksanakna tugasnya Kabupaten Kerinci.

      self efficacy

      h. Pimpinan seharusnya memberikan penghargaan baik yang bersifat financial dan/atau non finansial kepada pegawai dan dosen yang berprestasi kerja baik.

      2. Dalam upaya meningkatkan perilaku ekstra peran pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci perlu dilakukan hal-hal yang berkaitan dengan kepuasan atas kualitas kehidupan kerja sebagai beriukut : a. Pegawai dan dosen perlu diberikan dorongan agar kreatif dalam melaksanakan tugas

      3. Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner, dimana responden data yang akan di analisis sehingga hasil yang dipaparkan tidak dilengkapi dengan analisis kualitatif. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik diharapkan penelitian lanjutan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif seperti menggunakan teknik wawancara sehingga maksud responden dapat ditangkap dengan sempurna

      Daya Manusia (jilid I). Jakarta : Indeks

      Dessler, Gary. 2007. Manajemen Sumber

      Change. Physiology Review. 84, 191- 215

      Jakarta: Rineka Cipta Bandura. A. 1998. Self-Efficacy : Toward a Unifying Theory of Behavioral

      Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek .

      4. Model analisis yang digunakan pada penelitian adalah regresi, disarankan untuk penelitian berikutnya untuk menggunakan model yang lain agar dapat mengeneralisir hasil penelitian lebih komprehensif seperti halnya menggunakan analaisis faktor, analisis korelasi, analisis jalur, SEM, dll

      2. Penelitian ini dilakukan terhadap pegawai Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci disarankan kepada peneliti berikutnya untuk melakukan penelitian ulang terhadap objek yang berbeda dan cakupannya lebih luas agar hasil penelitian dapat digeneralisir

      b. Memotivasi pegawai dan dosen untuk bekerja dalam membuat perubahan yang lebih baik untuk sukses c. Unsur pimpinan Kantor Kecamatan

      1. Penelitian ini hanya melihat pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap perilaku ekstra peran melalui kepuasan atas kualitas kehidupan kerja pada Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci, disarankan kepada peneliti berikutnya untuk menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi perilaku ekstra peran.

      Sebagaimana penelitian-penelitian lainnya, penelitian ini tentunya juga tidak terlepas dari berbagai keterbatasan. Adapun beberapa keterbatasan dari penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

      g. Unsur pimpinan Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci menyarankan kepada pegawai dan dosen agar memiliki tim kerja yang solid dalam melaksanakan tugas

      Siulak Kabupaten Kerinci perlu meningkatkan rasa puas pegawai dan dosen atas umpan balik kinerja

      e. Unsur pimpinan Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci perlu memperlakukan orang sebagai individu yang mempunyai kebutuhan yang khas f. Unsur pimpinan Kantor Kecamatan

      d. Unsur pimpinan harus dapat menjadikan Kantor Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci tempat bekerja yang ramah bagi keluarga pegawai dan dosen

      Siulak Kabupaten Kerinci perlu ketika pegawai mulai mengerjakan tugas baru

    DAFTAR PUSTAKA

    3. Keterbatasan dan Saran Untuk Penelitian Selanjutnya

      Engko, Cicilia. 2008. Peran Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual Dengan Self Esteem, Self Efficacy Sebagai Variabel Intervening. Jurnal

      , Edisi 4, Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. Simamora, Henry, 2005, Manajemen

      2009. Manajemen Sumber Daya

      Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktek. Jakarta : PT.

      Rajagrafindo Persada Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku

      Organisasi . Edisi kesepuluh. Jakarta:

      Indeks Kelompok Gramedia Sapariyah, Rina Ani. 2011. “Pengaruh

      Of Control TerhadapKinerja Karyawan Dalam Persfektif Balance Scorecard pada Perum Pegadaian Boyolali”.Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Perbankan .

      Sekaran, Uma. 2006, Metodologi

      Penelitian untuk Bisnis

      Sumber Daya Manusia , Jakarta : STIE

      Riduwan. 2007, Skala Pengukuran

      YKPN Simanjuntak, Payaman J. 2005.

      Manajemen dan Evaluasi Kinerja .

      Jakarta: FE UI Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan :

      Teori & Aplikasi dengan SPSS. Andi

      Offset Umam, Khaerul. 2010. Perilaku

      Organisasi . Bandung: Pustaka Setia

      Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi.

      Kedua. Jakarta: Rajawali Press Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja ,

      Variabel -Variabel Bandung : Alfabeta Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani.

      ). Diakses 20 Agustus 2012

      Bisnis dan Akuntansi. Vol 10 No. 1

      BPFE Mangkunegara, Anwar, Prabu, 2009.

      April 2008. 1 -12 Gibson. James L. 2006. Organisasi:

      Perilaku, Struktur, Proses . Edisi