Rugi – Rugi Motor Arus Searah Penguatan Sendiri

E-5 E-10 M AC motor G + - 3- � Gambar 2.23 Pengaturan kecepatan dengan metode Ward Leonard

2.9 Rugi – Rugi Motor Arus Searah Penguatan Sendiri

Motor DC menerima daya masukan berupa energi listrik dan menghasilkan daya keluaran berupa energi mekanis. Akan tetapi, tidak seluruh daya masukan ke motor diubah menjadi daya keluaran yang berguna, selalu ada energi yang hilang selama proses pengkonversian energi tersebut. Energi yang hilang tersebut ada yang dikonversikan menjadi panas dan ada yang diserap oleh mesin untuk mengatasi gesekan karena adanya bagian yang berputar di dalam mesin. Rugi-rugi daya dalam bentuk panas ini jika nilainya terlalu besar akan dapat menyebabkan kenaikan temperatur motor yang dapat merusak isolasi dan mempercepat berkurangnya umur ekonomis motor sehingga membatasi daya keluaran motor. Berikut ini proses pengkonversian energi pada motor DC dalam diagram aliran daya di bawah ini: Universitas Sumatera Utara P P P P P L mk d g j Gambar 2.24 Diagram Aliran Daya � � � �� Untuk mengubah daya listrik � � menjadi daya mekanik � �� motor DC mengalami kerugian-kerugian yaitu : a. � � rugi gesekan b. � � Joule ialah kerugian-kerugian yang disebabkan oleh kerugian tembaga dan kerugian besi � � = � �� + � � c. � pada penguat d. � pada sikat-sikat dan sebagainya. Dengan demikian selalu ada selisih antara daya masukan dan daya keluaran motor. Ini merupakan rugi-rugi daya yang terjadi di dalam motor. Dalam persamaan dinyatakan dengan : Σ Rugi-Rugi = Daya Masukan – Daya Keluaran....................2.39 Akhirnya, rugi-rugi di dalam motor DC didefinisikan sebagai selisih daya antara daya masukan yang diterima motor dengan daya keluaran yang dapat Universitas Sumatera Utara dihasilkannya dimana selisih daya tersebut berubah menjadi bentuk energi yang lain yang tidak dapat digunakan bahkan dapat merugikan bagi motor itu sendiri. Sebagian tenaga listrik input motor DC hilang atau berubah menjadi panas. Dalam hal ini akan menimbulkan panas yang berlebihan yang berakibat rusaknya isolasi. Hal tersebut terjadi pada setiap mesin arus searah, baik itu generator DC maupun motor DC dan mesin AC. Kerugian – kerugian itu antara lain disebabkan oleh reaksi jangkar, arus liar, gesekkan, arus yang mengalir pada belitan, rheostat dan sebagainya. Generator DC dan motor DC mempunyai tipe kerugian-kerugian yang sama. Kerugian-kerugian itu adalah Tabel 2.1 Tipe dan Jenis Kerugian Tipe – tipe Kerugian Keterangan a. Kerugian pada belitan shunt b. Kerugian pada rheostat c. Kerugian pada penguat d. Kerugian oleh gesekkan dan oleh angin e. Kerugian karena gesekkan sikat- sikat f. Kerugian pada ventilasi g. Kerugian inti Kerugian � 2 R pada belitan penguat shunt Kerugian � 2 R pada tahanan geser � �� , R pengatur Kerugian mekanis akibat gesekkan sikat-sikat Kerugian pada kipas pendingin Kerugian � 2 R pada lilitan jangkar Universitas Sumatera Utara h. Kerugian pada lilitan jangkar i. Kerugian pada lilitan seri j. Kerugian pada kontak sikat k. Kerugian stray load Kerugian � 2 R pada lilitan penguat seri Kerugian listrik pada sikat-sikat dan kontak-kontak Kerugian-kerugian akibat arus liar pada tembaga, kerugian inti, reaksi jangkar, kerugian short circuit pada saat komutasi. Untuk lebih jelasnya pada tabel 2.2 menunjukkan jenis kerugian-kerugian pada mesin DC dan bagaimana cara menentukan besarnya kerugian-kerugian tersebut. Tabel 2.2 Kerugian-kerugian pada Mesin DC Kerugian- kerugian Cara menentukan Perputara Stray Power Gesekan : Bantalan Sikat Kipas pendingin windage Inti jangkar : Histerisis Arus liar Biasanya ditentukan melalui tes Tembaga Lilitan jangkar Lilitan kutub bantu � � ² � � � � ² � � Universitas Sumatera Utara Lilitan seri Lilitan kompensasi Kontak sikat Lilitan shunt � � ² � �� � � ² � � 1 sd 6 x � � U � �ℎ Stray Load Losses 1 percent dari output untuk mesin yang lebih besar dari 150 KW 200 HP

2.10 Efisiensi Motor DC Penguatan Kompon