Memajukan kesejahteraan Ikut melaksanakan ketertiban dunia

NEGARA TUJUAN NASIONAL NEGARA TUJUAN NASIONAL Tujuan Nasional 5 Pembukaan UUD 1945: 1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia

2. Memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa

3. Ikut melaksanakan ketertiban dunia

NEGARA 6 FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG DPD FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG DPD 7  Mendorong percepatan proses demokrasi politik dan ekonomi. Sebelumnya aspirasi daerah diperjuangkan oleh Utusan Daerah di MPR;  Memperkuat ikatan daerah dan persatuan kebangsaan dalam wadah NKRI;  Meningkatkan agregasi dan akomodasi aspirasi, serta kepentingan daerah melalui perumusan kebijakan nasional yang berpihak kepada daerah;  Mendorong peningkatan pembangunan dan kemajuan daerah-daerah secara serasi dan seimbang.  Mendorong percepatan proses demokrasi politik dan ekonomi. Sebelumnya aspirasi daerah diperjuangkan oleh Utusan Daerah di MPR;  Memperkuat ikatan daerah dan persatuan kebangsaan dalam wadah NKRI;  Meningkatkan agregasi dan akomodasi aspirasi, serta kepentingan daerah melalui perumusan kebijakan nasional yang berpihak kepada daerah;  Mendorong peningkatan pembangunan dan kemajuan daerah-daerah secara serasi dan seimbang. Sebagian Tuntutan Reformasi: 1Penegakan supremasi hukum, 2Pemberantasan KKN, 3Amandemen Konstitusi, 4Pemberian Otonomi Daerah seluas- luasnya Indonesia dari ketinggian yang sama yaitu 2889,04 Mil dari Permukaan Bumi Perbandingan Indonesia VS USA dari Ketinggian yang Sama 10 STRUKTUR KETATANEGARAAN RI STRUKTUR KETATANEGARAAN RI SEBELUM SEBELUM PERUBAHAN UUD 1945 PERUBAHAN UUD 1945 MA M P R DPA PRESIDEN DPR BPK 11 STRUKTUR KETATANEGARAAN RI STRUKTUR KETATANEGARAAN RI SETELAH SETELAH PERUBAHAN UUD 1945 PERUBAHAN UUD 1945 UUD 1945 BPK KY MK MA PRESIDE N DPR DPD MPR 12 Bidang Terkait: Otonomi Daerah, Hubungan Pusat dan Daerah, Pembentukan dan Penggabungan Daerah. Pengelolaan SDA Sumber Daya Ekonomi lainnya, Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. 13 Sumatera Bagian Utara Sumbagut: 8,01 Sumatera Bagian Tengah Sumbagteng: 9,70 Sumatera Bagian Selatan Sumbagsel: 6,10 Jawa Bagian Barat Jabagbar: 17,35 DKI Jakarta: 16,57 Jawa Bagian Tengah Jabagteng: 9,07 Jawa Bagian Timur Jabagtim: 14,99 Bali dan Nusa Tenggara Balnustra: 2,52 Sulawesi, Maluku, dan Papua Sulampua: 7,00 Kalimantan: 8,67 Menggunakan data gabungan PDRB ADHB 33 provinsi tahun 2013. Sumber: BPS diolah, dimana Jawa menyumbang 57,98 PDB; Sumatera menyumbang 23,81; Kalimantan 8,67; Indonesia Bagian Timur 9,44; Bali dan Nusa Tenggara 2,52 Sulawesi Selatan: 2,44 13 KESENJANGAN PENDAPATAN 20 Penduduk terkaya menikmati 49 40 Penduduk Termiskin kebagian 16 1 405 orang terkaya di Indonesia memiliki kekayaan USD 50 Juta sd USD 2 Miliar Rp1.400 triliun atau setara dengan 10 persen total pendapatan nasional dan hampir sama dengan APBN 2012 Koefisien Gini 2012  0,31 2013  0,42 2 4 0,2 penduduk Indonesia menguasai 56 aset nasional, sementara kepemilikan tanah oleh keluarga petani hanya 0,4 hektarKK petani 2012. 5 Kepemilikan lahan petani 2002  0,5 H KK 2012  0,4 H KK 6 2002  20 kelompok terkaya  41 Pendapatan Nasional 2012 20 kelompok terkaya  49 Pendapatan Nasional 3 14 Permasalahan Kesenjangan Wilayah Konsentrasi aktivitas ekonomi nasional 80 20 di Pulau Jawa dan Sumatera kawasan Indonesia timur Sumbangan PDB 57,6 23,7 9,8 9 Pulau Jawa Pulau Sumatera Pulau Kalimantan Kawasan Indonesia Timur Sulawesi,Nusa tenggara, MalukuPapua Daerah tertinggal 60 dari 183 kabupaten Kawasan Indonesia Timur Persentase penduduk miskin • Papua 30,66 , • Papua Barat 27,04 , • Maluku 20,76 dan • NTT 20,41 Kawasan Indonesia Timur , dua kali lebih tinggi dari rata- rata nasional 15 KOMITMEN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH 16 17 • Indonesia masuk kelompok negara maju di

2025, dengan: