Pengawasan Kebijakan Pemerintah DPD RI

(1)

Irman Gusman, Ketua DPD RI

Jakarta, 17 Desember 2014

Rapat Koordinasi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah


(2)

Ketua DPD RI

H. Irman Gusman, S.E., MBA

TTL Padang Panjang, 11 Februari 1962 Asal

Provinsi Sumatera Barat Agama Islam

Pendidikan

Terakhir S2 Graduate School of Business, University of Bridgeport, Connecticut, Amerika Serikat Karir/

Pengalama n

Ketua DPD RI Periode 2014 – 2019 Ketua DPD RI Periode 2009 – 2014

Wakil Ketua DPD RI Periode 2004 – 2009 Direktur Utama PT Prinavin Prakarsa

Komisaris Utama PT Padang Industrial Park, Komisaris Utama PT Khage Lestari Timber, Komisaris Utama PT Guthrie Pasaman

Nusantara, Komisaris Utama PT Sumatera Korea Motor, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI (2005-2010) Dewan Penyantun Universitas Andalas, Padang Dewan Penyantun Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Padang


(3)

(4)

(5)

NEGARA & TUJUAN NASIONAL

NEGARA & TUJUAN NASIONAL

Tujuan

Nasional

5

Pembukaan UUD 1945:

1. Melindungi segenap

bangsa dan seluruh tumpah darah

Indonesia 2. Memajukan

kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa 3. Ikut melaksanakan

ketertiban dunia


(6)

6

FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG DPD

FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG DPD


(7)

7

LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN DPD RI

LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN DPD RI

Mendorong percepatan proses demokrasi

politik dan ekonomi. Sebelumnya aspirasi

daerah diperjuangkan oleh Utusan Daerah

di MPR;

Memperkuat ikatan daerah dan persatuan

kebangsaan dalam wadah NKRI;

Meningkatkan agregasi dan akomodasi

aspirasi, serta kepentingan daerah melalui

perumusan

kebijakan

nasional

yang

berpihak kepada daerah;

Mendorong peningkatan pembangunan dan

kemajuan daerah-daerah secara serasi dan

seimbang.

Mendorong percepatan proses demokrasi

politik dan ekonomi. Sebelumnya aspirasi

daerah diperjuangkan oleh Utusan Daerah

di MPR;

Memperkuat ikatan daerah dan persatuan

kebangsaan dalam wadah NKRI;

Meningkatkan agregasi dan akomodasi

aspirasi, serta kepentingan daerah melalui

perumusan

kebijakan

nasional

yang

berpihak kepada daerah;

Mendorong peningkatan pembangunan dan

kemajuan daerah-daerah secara serasi dan

seimbang.


(8)

Sebagian Tuntutan Reformasi:

(1)Penegakan supremasi hukum,

(2)Pemberantasan KKN,

(3)Amandemen Konstitusi,

(4)Pemberian Otonomi Daerah

seluas-luasnya


(9)

Indonesia dari ketinggian yang sama yaitu 2889,04 Mil dari Permukaan Bumi Perbandingan Indonesia VS USA dari Ketinggian yang Sama


(10)

10

STRUKTUR KETATANEGARAAN RI

STRUKTUR KETATANEGARAAN RI

SEBELUM

SEBELUM

PERUBAHAN UUD 1945

PERUBAHAN UUD 1945

MA

M P R


(11)

11

STRUKTUR KETATANEGARAAN RI

STRUKTUR KETATANEGARAAN RI

SETELAH

SETELAH

PERUBAHAN UUD 1945

PERUBAHAN UUD 1945

UUD 1945

BPK KY MK MA PRESIDE


(12)

12

FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG DPD

Bidang Terkait: Otonomi Daerah, Hubungan Pusat dan Daerah, Pembentukan dan Penggabungan Daerah. Pengelolaan SDA & Sumber Daya Ekonomi lainnya,


(13)

KESENJANGAN EKONOMI ANTAR WILAYAH

13

Sumatera Bagian Utara (Sumbagut): 8,01%

Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng):

9,70%

Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel): 6,10%

Jawa Bagian Barat (Jabagbar): 17,35%

DKI Jakarta: 16,57%

Jawa Bagian Tengah (Jabagteng): 9,07%

Jawa Bagian Timur (Jabagtim): 14,99% Bali dan Nusa Tenggara

(Balnustra): 2,52%

Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua): 7,00%

Kalimantan: 8,67%

Menggunakan data gabungan PDRB ADHB 33 provinsi tahun 2013. Sumber: BPS (diolah), dimana Jawa menyumbang 57,98% PDB; Sumatera menyumbang 23,81%; Kalimantan 8,67%; Indonesia Bagian Timur 9,44%; Bali dan Nusa Tenggara 2,52%

Sulawesi Selatan: 2,44%


(14)

KESENJANGAN PENDAPATAN

20 % Penduduk terkaya menikmati 49 % 40 % Penduduk Termiskin kebagian 16 %

1

405 orang terkaya di Indonesia (memiliki kekayaan USD 50 Juta s/d USD 2 Miliar) (Rp1.400 triliun) atau setara dengan 10 persen total pendapatan nasional dan hampir sama dengan APBN 2012

Koefisien Gini

2012

0,31

2013

0,42

2

4 0,2 % penduduk Indonesia menguasai 56 % aset nasional, sementara kepemilikan tanah oleh keluarga petani hanya 0,4 hektar/KK petani (2012).

5Kepemilikan lahan petani

2002  0,5 H /KK 2012  0,4 H / KK

6 2002 20% kelompok terkaya 41% Pendapatan Nasional

2012 20% kelompok terkaya 49% Pendapatan Nasional

3


(15)

Permasalahan

Kesenjangan

Wilayah

Konsentrasi aktivitas

ekonomi nasional 80% 20% di Pulau Jawa dan Sumaterakawasan Indonesia timur Sumbangan PDB 57,6%

23,7% 9,8% 9% Pulau Jawa Pulau Sumatera Pulau Kalimantan

Kawasan Indonesia Timur (Sulawesi,Nusa tenggara, Maluku&Papua)

Daerah tertinggal 60 % dari 183

kabupaten Kawasan Indonesia Timur Persentase penduduk

miskin • Papua 30,66 %, • Papua Barat 27,04 %,

• Maluku 20,76 % dan • NTT 20,41 %

Kawasan Indonesia Timur , dua kali lebih tinggi dari rata-rata nasional

Ketimpangan antar-kawasan dan antar daerah


(16)

KOMITMEN PEMERINTAHAN DAERAH

DALAM PELAKSANAAN KEBIJAKAN

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH


(17)

17

TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

Indonesia masuk kelompok negara maju di

2025, dengan:

Pendapatan per kapita USD7.000 (2020)

Untuk mencapai cita-cita tersebut harus

memenuhi prasyarat:

Pertumbuhan ekonomi 6,4% - 7,5% per tahun

Inflasi secara bertahap turun pada kisaran 3%

Kebutuhan pembiayaan (

financing gap

)


(18)

18


(19)

19

Visi Pembangunan Indonesia Jangka Panjang

VISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG :

Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur

Mandiri Maju Adil Makmur

Mandiri bidang Ekonomi : 1.Sumber Pendanaan Dalam Negeri 2.Pemenuhan Kebutuhan Pokok Maju bidang Ekonomi :

1.SDM produktif & berkualitas Adil bidang Ekonomi 1.Pemerataan pembangunan 2.Tingkat pengangguran rendah 3.Akses keuangan merata Makmur bidang Ekonomi : 1.Pendapatan Per Kapita kelas menengah 2.Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan Sektor Prioritas dalam RPJPM


(20)

20

POTENSI EKONOMI


(21)

PERAN PEMERINTAH DAERAH

21

• Target pembangunan nasional sebagaimana diatas akan tercapai dengan baik manakala didukung oleh seluruh potensi bangsa termasuk pemerintah daerah; • Oleh karena itu komitmen pemerintah daerah penting

untuk melaksanakan berbagai kebijakan nasional terutama yang terkait dengan pembangunan daerah; • Disamping itu, pemerintah daerah juga berkomitmen

mewujudkan pemerintah yang bersih dan tata kelola baik (clean goverment and good governance);

• Bagaimana daerah berkomitmen mengurangi tingkat kebocoran dan penyimpangan pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat memperbaiki indeks persepsi korupsi di Indonesia ( berdasarkan Corruption

Perception Index 2014, Indonesia berada di ranking 107 dari 174 negara);


(22)

PENGELOAAN KEUANGAN DAERAH


(23)

• Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah;

• Rencana Kementerian Dalam Negeri untuk menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada pemerintah daerah tentu dimaksudkan agar pemerintah daerah dapat menerapkan pengelolaan dan pencatatan

keuangan daerah secara lebih baik dan profesional, sehingga dapat menjadi bahan informasi laporan keuangan yang


(24)

Dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat


(25)

25

SAP Berbasis Akrual sangat baik sebagai

instrumen

untuk

mengukur

kinerja

pemerintah daerah.

Dalam konteks tersebut, DPD melalui atau

bersama Kementerian Dalam Negeri dapat

mendorong pemerintahan daerah mengelola

keuangan secara tertib, taat pada peraturan

perundang-undangan, efisien, ekonomis,

efektif, transparan dan bertanggung jawab

dengan memperhatikan asas keadilan,

kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.


(26)

PENGAWASAN DPD ATAS PELAKSANAAN


(27)

27

TUGAS DAN WEWENANG PENGAWASAN DPD RI

1) Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU

mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah,

pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama. dan menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR

sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti:

2) Menerima hasil pemeriksaan atas keuangan negara dari BPK sebagai bahan membuat pertimbangan kepada DPR tentang rancangan undangundang yang berkaitan dengan APBN;

Untuk melaksanakan tugas pengawasan, DPD dapat

melakukan koordinasi (rapat) dengan pemerintah daerah, DPRD, dan unsur masyarakat di daerah pemilihannya.


(28)

Ada 2 (dua) simpul utama atas temuan BPK

yang berkaitan dengan kewenangan DPD.

(1)

Pelaksanaan otonomi daerah.

Ini menjadi

wewenang DPD untuk menindaklanjutinya;

(2)

Pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya

ekonomi lainnya

. Kedua modal pembangunan ini

juga tidak lepas dari pemeriksaan BPK.

Dengan demikian, DPD juga dapat menggunakan

hasil pemeriksan BPK untuk mengawasi, apakah

sudah sesuai dengan amanat Undang-Undang atau

belum;


(29)

SIDANG PARIPURNA DPD

Penyerahan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (HAPSEM) BPK dengan penjelasan

SIDANG PARIPURNA DPD

Penyerahan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (HAPSEM) BPK dengan penjelasan

KOMITE Menindakl anjuti laporan BPK KOMITE Menindakl anjuti laporan BPK PAP Menindaklanj uti kasus yang berindikasi kerugian Negara PAP Menindaklanj uti kasus yang berindikasi kerugian Negara Inventarisasi Materi dengan melakukan kunjungan kerja kepada para entitas Inventarisasi Materi dengan melakukan kunjungan kerja kepada para entitas Finalisasi penyusun an Pertimban gan Finalisasi penyusun an Pertimban gan Inventar isasi masala h Inventar isasi masala h Finalisa si Finalisa si PARIPURNA DPD Mengambil Putusan PARIPURNA DPD Mengambil Putusan PIMPINAN DPR PIMPINAN DPR


(30)

Kedudukan DPD dari sisi

pengawasan terkait erat dengan

tugas BPK sebagai pengawas

pengelolaan keuangan negara.

Sebab, pengelolaan keuangan

negara pada prinsipnya merupakan

pengelolaan uang rakyat. Dan dalam

ketatanegaraan, rakyat

direpresentasikan melalui DPR dan

DPD.


(31)

Bagaimana upaya pengawasan yang

dilakukan mampu bersinergi dengan

peningkatan kesejahteraan masyarakat

(baca: pertumbuhan ekonomi).

Kewenangan DPD atas pengawasan

pelaksanaan anggaran negara, yang

salah satu fungsinya mendorong

pertumbuhan ekonomi, menjadi relevan

untuk menyandingkan pengawasan

dengan pertumbuhan ekonomi,

khususnya di daerah.

Salah satu tantangan DPD ke depan:


(32)

KESIMPULAN DAN PENUTUP


(33)

1. Sebagai sebuah lembaga dengan legitimasi

kuat karena dipilih secara langsung oleh rakyat

di daerah, tugas dan tanggung jawab DPD

diharapkan dapat memaksimalkan keterwakilan

daerah sekaligus membangun sistem

check

and balances

dalam lembaga perwakilan.

2. Pentingnya peranan DPD dapat dilihat dari

tugas dan wewenangnya dalam penentuan

RUU, APBN, pemeriksaan keuangan negara,

dan penyusunan program legislasi nasional.

3. Pengawasan DPD juga penting terkait dengan

APBN. DPD berwenang memastikan

pelaksanaan APBN bermanfaat bagi rakyat dan

alokasinya memenuhi asas pemerataan.


(34)

4. DPD melaui atau bersama Kemendagri

mendorong daerah memperbaiki dan

meningkatkan

kapasitas fiskal

, melalui

meningkatkan sumber-sumber

penerimaan dengan tetap

memperhatikan daya saing serta iklim

investasi;

5. Mendorong daerah

melakukan rating

terhadap tata kelola keuangan serta

kapasitas fiskalnya.


(35)

| @irmangusman_ig

| www.facebook.com/irmangusman.ig

| www.irmangusman.com

Irman Gusman Ketua DPD RI


(1)

Kedudukan DPD dari sisi

pengawasan terkait erat dengan

tugas BPK sebagai pengawas

pengelolaan keuangan negara.

Sebab, pengelolaan keuangan

negara pada prinsipnya merupakan

pengelolaan uang rakyat. Dan dalam

ketatanegaraan, rakyat

direpresentasikan melalui DPR dan

DPD.


(2)

Bagaimana upaya pengawasan yang

dilakukan mampu bersinergi dengan

peningkatan kesejahteraan masyarakat

(baca: pertumbuhan ekonomi).

Kewenangan DPD atas pengawasan

pelaksanaan anggaran negara, yang

salah satu fungsinya mendorong

pertumbuhan ekonomi, menjadi relevan

untuk menyandingkan pengawasan

dengan pertumbuhan ekonomi,

khususnya di daerah.

Salah satu tantangan DPD ke depan:


(3)

KESIMPULAN DAN PENUTUP


(4)

1. Sebagai sebuah lembaga dengan legitimasi

kuat karena dipilih secara langsung oleh rakyat di daerah, tugas dan tanggung jawab DPD

diharapkan dapat memaksimalkan keterwakilan daerah sekaligus membangun sistem check

and balances dalam lembaga perwakilan. 2. Pentingnya peranan DPD dapat dilihat dari

tugas dan wewenangnya dalam penentuan RUU, APBN, pemeriksaan keuangan negara, dan penyusunan program legislasi nasional.

3. Pengawasan DPD juga penting terkait dengan APBN. DPD berwenang memastikan

pelaksanaan APBN bermanfaat bagi rakyat dan alokasinya memenuhi asas pemerataan.


(5)

4. DPD melaui atau bersama Kemendagri

mendorong daerah memperbaiki dan

meningkatkan

kapasitas fiskal

, melalui

meningkatkan sumber-sumber

penerimaan dengan tetap

memperhatikan daya saing serta iklim

investasi;

5. Mendorong daerah

melakukan rating

terhadap tata kelola keuangan serta

kapasitas fiskalnya.


(6)

| @irmangusman_ig

| www.facebook.com/irmangusman.ig

| www.irmangusman.com

Irman Gusman Ketua DPD RI