Dampak dari Kebijakan Pemerintah RI Terh

Dampak Hubungan Bilateral (Politik) Indonesia-Arab Saudi: Kebijakan Pemerintah RI
Terhadap Moratorium Pengiriman TKI Sektor Domestik untuk Arab Saudi (2011-2015)

Pentingnya Moratorium TKI Sektor Informal ke Arab Saudi: Kebijakan Moratorium
Pengiriman TKI Informal untuk Arab Saudi (2011-2015)

Pernyataan Masalah
Indonesia dan Arab Saudi sudah menjalin hubungan non diplomatik tidak lama setelah
deklarasi kemerdekaan Indonesia, Arab Saudi merupakan negara di timur tengah yang pertama
kali mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sejak saat itu Indonesia
dan Arab Saudi menjalankan hubungan non diplomatik yang kemudian meningkat menjadi
hubungan diplomatik dengan dibukanya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh.
Hubungan kedua negara berjalan lancar dengan berdasarkan pada kesamaan budaya dan
mayoritas agama muslim yang dianut warga negaranya.
Seiring dengan perkembangan hubungan internasional, kebutuhan warga internasional
kian beragam, yang kemudian menyebabkan kebutuhan yang beragam pula. Bentuk transaksi
ekonomi antar negara semakin bervariasi, mulai dari pertukaran barang hingga jasa. Dalam hal
ini jasa tenaga kerja manusia. Negara yang mengirim jasa tenaga kerja biasanya negara yang
memiliki jumlah penduduk yang banyak, kebutuhan akan lapangan pekerjaan yang meningkat
dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh
penyediaan lapangan kerja, menjadi faktor yang mendorong suatu negara untuk mengirimkan jasa

tenaga kerja, selain untuk mengatasi masalah pengangguran di dalam negeri, juga menambah
devisa untuk negara.

Arab Saudi, merupakan salah satu negara yang menjadi negara tujuan bagi para Migrant
Worker yang salah satunya berasal dari negara Indonesia, baik sektor formal maupun informal.
Negara Arab Saudi sendiri manempatkan posisi pertama ditinjau dari banyaknya jumlah
penempatan Tenaga Kerja Indonesia untuk kawasan Timur Tengah, dan menempatkan posisi
nomor tiga terbanyak ditinjau dari banyaknya jumlah penempatan Tenaga Kerja Indonesia di
1|Page

seluruh dunia berdasarkan data yang diperoleh melalui BNP2TKI untuk tahun 2015 untuk
penempatan TKI di Arab Saudi berjumlah 17.112 Orang. 1Dan ada sekitar 1.01 Juta jiwa yang
terdaftar sebagai tenaga kerja Indonesia, di arab Saudi.2

Berbicara mengenai sejarah pengiriman TKI, pada tanggal 3 Juli 1947 awal dibentuknya
Kementerian Perburuhan dalam era kemerdekaan Indonesia. Hal ini berdasarkan Peraturan
Pemerintah No 3/1947 dibentuk sebuah lembaga yang ditunjuk untuk bertanggung jawab dan
mengurus masalah perburuhan di Indonesia dengan nama Kementerian Perburuhan.3
Dan pada saat itu hingga tahun1960-an, penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke luar
negeri tidak ditangani oleh pemerintah, namun dilakukan secara orang perorang, kekerabatan,

dan bersifat tradisonal.4 Negara yang menjadi destinasi utama adalah Malaysia dan Arab Saudi
yang berdasarkan hubungan agama dimana orang akan melakukan program-program agama
seperti Haji, Umrah, dan Belajar Agama.5
Untuk kawasan Timur Tengah, yang khususnya Arab Saudi, para pekerja Indonesia pada
umumnya dibawa oleh mereka yang mengurusi orang naik haji/umroh atau oleh orang Indonesia
yang sudah lama tinggal atau menetap di Arab Saudi.
Pada 2004 lahir Undang-undang No 39/2004 tentang Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, yang pada pasal 94 ayat (1) dan (2) mengamanatkan
pembentukan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(BNP2TKI). Kemudian disusul dengan lahirnya Peraturan Presiden (Perpres) No 81/2006
tentang Pembentukan BNP2TKI yang struktur operasional kerjanya melibatkan unsur-unsur
instansi pemerintah pusat terkait pelayanan TKI, antara lain Kemenlu, Kemenhub,
Kemenakertrans, Kepolisian, Kemensos, Kemendiknas, Kemenkes, Imigrasi (Kemenhukam),
Sesneg, dan lain-lain.
1 Laporan BNP2TKI: Data Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2015 (Periode 1 Januari S.D
30 September) Posisi Cetak Data Tanggal 2 Oktober 2015
2 http://finance.detik.com/read/2015/05/08/170815/2910120/4/13-juta-tki-kerja-di-timteng-terbanyak-arab-saudi
3 http://www.bnp2tki.go.id/frame/9003/Sejarah-Penempatan-TKI-Hingga-BNP2TKI
4 Ibid
5 Ibid


2|Page

Dengan kehadiran BNP2TKI ini maka segala urusan kegiatan penempatan dan
perlindungan TKI berada dalam otoritas BNP2TKI, yang dikoordinasi Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi namun tanggung jawab tugasnya kepada presiden. Akibat kehadiran BNP2TKI
pula, keberadaan Direktorat Jenderal PPTKLN otomatis bubar berikut Direktorat PPTKLN
karena fungsinya telah beralih ke BNP2TKI.
Kebijakan moratorium pengiriman TKI sektor domestik merupakan bagian dari kebijakan
pemerintah yang dikeluarkan melalui surat keputusan menteri Kemenakertrans, antara BNP2TKI
dan Kemenakertrans sendiri memiliki tugas pokok dan fungsi antara pihak yang dibagi dengan
jelas yakni Kemenakertrans akan lebih banyak bergerak di bidang kebijakan sedangkan
BNP2TKI akan jadi pelaksana atau operator dalam hal ini.
Adanya kebijakan ini, ditujukan
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan manfata penelitian
Tinjauan Pustaka
Kerangka Teoritis
Kepentingan Nasional
Merubah perspektif dan

Kebijakan Luar Negeri
Metode Penelitian
Daftar Pustaka

3|Page