Latar Belakang RENSTRA SKPD 2012-2017 RENSTRA BAPERMASDES

Perubahn Renstra Bapermades Kabupaten Batang 2012-2017 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan pembangunan daerah merupakan proses penyusunan tahapan- tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayahdaerah dalam jangka waktu tertentu. Seperti diketahui, pembangunan daerah merupakan salah satu sub sistem dari pembangunan nasional yang meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang ditujukan untuk meningkatkan harkat, martabat dan memperkuat jati diri serta kepribadian masyarakat dalam pendekatan lokal, nasional dan global. Dalam perspektif perencanaan pembangunan, Pemerintah Daerah harus memperhatikan keseimbangan berbagai aspek dalam satu kesatuan wilayah pembangunan ekonomi, hukum, sosial, budaya, politik, pemerintahan dan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, dengan diikuti oleh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel Good Governance. Urgensitas perencanaan daerah sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional SPPN dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan, bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi RPJPD untuk jangka waktu 20 tahun, RPJMD untuk jangka waktu 5 tahun, Renstra SKPD jangka waktu 5 lima tahun dan RKPD untuk jangka waktu 1 satu tahun. Berkaitan dengan amanat undang-undang tersebut Pemerintah Kabupaten Batang telah menyusun RPJMD Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 02 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Batang Tahun 2012 –2017 dimana dokumen tersebut merupakan perencanaan komprehensif lima tahunan, yang Perubahn Renstra Bapermades Kabupaten Batang 2012-2017 2 selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Renstra SKPD, RKPD Kabupaten Batang dan sebagai acuan bagi seluruh stakeholders di Kabupaten Batang dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama kurun waktu 2012-2017. Dalam perjalanan pembangunan jangka menengah yang menginjak tahun ke-2 dari pelaksanaan RPJMD Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 dimana berdasarkan hasil evaluasi tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan peninjauan ulang perubahan. Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pasal 50 dan juga pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pasal 282. Hal ini menjadi landasan hukum dalam melakukan Perubahan RPJMD Kabupaten Batang Tahun 2012-2017. Peraturan tersebut menjelaskan bahwa perubahan RPJMD hanya dapat dilakukan apabila: 1. Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan, tidak sesuai dengan tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan daerah yang diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 54 Tahun 2010. Dijelaskan berikutnya bahwa Pengendalian dan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan daerah pasal 158, meliputi: a. Pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan daerah; b. Pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan daerah; dan c. Evaluasi terhadap hasil rencana pembangunan daerah. Pengendalian dan evaluasi RPJMD Kabupaten Batang tahun 2012-2017 hanya meliputi bagian c yaitu evaluasi terhadap hasil. Evaluasi terhadap hasil pada tahun 2013 yang ditinjau dari beberapa aspek, seperti keuangan, capaian program visi dan misi serta aspek indikator makro. Berdasarkan evaluasi terhadap kinerja keuangan tahun 2013 RPJMD Kabupaten Batang baik yang dilihat dari aspek pendapatan, belanja dan pembiayaan masih terdapat selisih antara anggaran dengan realisasi dan serapan anggaran yang masih rendah. Tingginya capaian Perubahn Renstra Bapermades Kabupaten Batang 2012-2017 3 target dan realisasi pada pendapatan asli daerah PAD disebabkan karena penetapan target yang terlalu rendah sehingga mudah untuk dicapai bahkan jauh melebihi target yang telah ditetapkan. Sementara itu, evaluasi terhadap realisasi capaian program prioritas dalam Misi I-Misi IV, dimana masih terdapat variasi capaian yang masuk dalam kategori sedang dan rendah. Beberapa urusan pada Misi I- Misi IV yang masuk dalam kategori merah dengan capaian sangat rendah seperti urusan Komunikasi dan Informatika; Kesbangpolinmas; Energi dan Sumber Daya Mineral; Penataan Ruang; Kependudukan dan Catatan Sipil;serta Urusan Ketransmigrasian sehingga diperlukan penyesuaian target akhir tahun RPJMD 2017. Demikian halnya evaluasi terhadap indikator makro yang dilihat dari Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Daya Saing, dimana terdapat beberapa indikator yang masuk dalam kategori hijau, dimana sebelum tahun akhir RPJMD 2017 target tersebut telah tercapai bahkan terlampaui. Hal ini terjadi karena penetapan target indikator yang rendah, sehingga mudah tercapai. Demikian halnya pada indikator yang masuk dalam kategori merah, yang realisasinya masih jauh dari target akhir RPJMD sehingga dibutuhkan usaha keras dalam pencapaiannya sehingga diperlukan penyesuaian terhadap target akhir RPJMD 2017 baik yang sudah tercapai di tahun 2013 maupun yang masih jauh dari target yang sudah ditetapkan. 2. Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan, tidak sesuai dengan Peraturan Menteri. Kondisi di Kabupaten Batang yang menjadi pertimbangan dilakukannya Perubahan RPJMD Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 adalah hasil evaluasi yang telah dilakukan baik pada tahun 2012 dan tahun 2013, seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa penetapan target terlalu rendah sehingga mudah tercapai, disisi lain terdapat beberapa target yang realisasinya sangat rendah, sehingga demikian diperlukan penyesuaian dengan tetap memperhatikan dokumen perencanaan diatasnya. Pada sisi lain juga proses perumusan program kegiatan beserta pagu indikatif anggaran pada setiap urusan tidak didasarkan pada kemampuan keuangan daerah. Perubahn Renstra Bapermades Kabupaten Batang 2012-2017 4 3. Terjadi perubahan yang mendasar. Kondisi perubahan yang mendasar pada Kabupaten Batang yang juga menjadi pertimbangan diperlukannya Perubahan RPJMD Kabupaten Batang Tahun 2012-2017 adalah terjadinya perubahan SOTK Susunan Organisasi dan Tata Kerja dilingkungan Pemerintah Kabupaten Batang. Sebelumnya SOTK diatur melalui Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di Kabupaten Batang yang kemudian diubah menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Batang. Bentuk perubahan mendasar lainnya adalah sangat pesatnya peningkatan atau penurunan pada beberapa realisasi capaian indikator pembangunan daerah, seperti halnya pada indikator pembangunan ekonomi yang dilihat dari pertumbuhan PDRB yang hanya memiliki realisasi 4,91 dari target yang ditetapkan 5,99 pada tahun 2013, sementara jika dibandingkan dengan target akhir tahun 2017 ditetapkan 9,19 artinya capaian target tahun berjalan masih rendah. Demikian halnya pada indikator lainnya seperti Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial dimana realisasi pada tahun 2013 sebanyak 295.219 jiwa, dari target yang ditetapkan hanya 21.370 jiwa hal ini berarti jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial mengalami peningkatan, jika dibandingkan dengan tahun akhir 2017 harus mengalami penurunan menjadi 19.974 jiwa. 4. Merugikan kepentingan nasional. Yang dimaksud dengan merugikan kepentingan nasional adalah apabila bertentangan dengan kebijakan nasional, dalam hal ini kondisi di Kabupaten Batang tidak merugikan kepentingan nasional, namun demikian perlu tetap memperhatikan kondisi kekinian yang terjadi pada level nasional seperti kenaikan harga BBM, target inflasi, upah minimum daerah, untuk disesuaikan pada Perubahan RPJMD Kabupaten Batang Tahun 2012-2017. Perubahn Renstra Bapermades Kabupaten Batang 2012-2017 5

1.2. Landasan Hukum