8
Direktorat Perbenihan Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura Tahun 2017
BAB II
PELAKSANAAN
A. PELAKSANAAN DI
PROPINSI 1. Lokasi
Kegiatan ini akan dilaksanakan di BBH yang tersebar di 28 propinsi dengan penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pertanian
Propinsi.
2. Output, Sub Output, Komponen
a. Output : 024 Produksi Benih Bawang Merah
b. Komponen : 051 Koordinasi Ketersediaan Bawang Merah 052 Perbanyakan Benih,
054 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan
3. PelaksanaKelompok Sasaran
Pelaksana kegiatan adalah BBH di 28 Propinsi. Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah BBHKebun Benih Hortikultura dan
produsenpenangkar.
4. Pembiayaan
Pembiayaan bersumber dari anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura dan dialokasikan pada BBH di Propinsi melalui dana Dekonsentrasi pada
Satker Dinas Pertanian Propinsi TA. 2017.
5. Metode
- Metode dilaksanakan melalui bimbingan atau pembinaan, koordinasi serta pengadaan benih sumber benih yang digunakan untuk
perbanyakanproduksi benih. - Perbanyakan benih bawang merah dapat dilakukan bekerja sama
dengan penangkar benih setempat yang kompenten dengan kesepakatan secara tertulis dan BBH tetap memenuhi target output
yang telah ditetapkan.
9
Direktorat Perbenihan Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura Tahun 2017
- Benih hasil perbanyakan tersebut sebagian dapat dibagikan kepada petani pengguna sesuai hasil CPCL yang dilakukan oleh BBH.
- Pengadaan benih sumber harus dari varietas unggul yang telah dilepasdidaftar oleh Menteri Pertanian. Benih tersebut diutamakan
berasal dari produsenpenangkar daerah setempat. - Benih sumber yang digunakan untuk perbanyakanproduksi benih
dapat berupa umbi, biji atau umbi mini. - Perbanyakanproduksi benih dapat dilakukan melalui perbanyakan
konvensional maupun pemurnian varietas sesuai dengan aturan yang berlaku.
- Kegiatan produksi benih bawang merah harus melibatkan berkoordinasi dengan dinas pertanian Propinsi dan kabupatenkota
bidang hortikultura, BPSBTPH, BPTP dan BPTPH serta instansi terkait lainnya. Koordinasi dilakukan minimal satu kali pada awal tahun
dengan menghadirkan instansi terkait tersebut diatas.
- Dalam proses pengadaan benih yang digunakan untuk
perbanyakanproduksi benih mengacu pada Perpres no. 54 Tahun 2010 beserta perubahannya.
Tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut: 051 Koordinasi Ketersediaan Benih Bawang merah, dilakukan melalui
pertemuan dengan melibatkan instansi terkait termasuk produsenpenangkar benih bawang merah. Dalam pelaksanaannya
didukung dengan pembiayaan yang dituangkan dalam akun Belanja Bahan 521211, danatau Belanja Barang Untuk Persediaan
Barang Konsumsi 521811, danatau akun Belanja Perjalanan Paket Meeting Dalam Kota 524114, danatau Belanja Perjalanan
Paket Meeting Luar Kota 524119, danatau akun belanja lainnya yang diperlukan.
052 Perbanyakan Benih dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pelaksanaannya didukung dengan pembiayaan
yang dituangkan ke dalam akun Belanja Bahan 521211 danatau Belanja Honor Output Kegiatan 521213 danatau akun Belanja
10
Direktorat Perbenihan Hortikultura
Pedoman Teknis Kegiatan Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura Tahun 2017
Sewa 522141, danatau akun belanja lainnya yang diperlukan. Komponen perbanyakan benih bawang merah dapat berupa
pengadaan benih yang digunakan untuk perbanyakanproduksi benih, pengadaan saprodi, sewa lahan dan upah pengolahan lahan.
054 MonitoringEvaluasi dan Pelaporan, dilakukan dengan akun Belanja Bahan 521211, danatau Belanja Barang Untuk Persediaan
Barang Konsumsi 521811, danatau Belanja Perjalanan Biasa 524111, danatau Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 524113,
danatau akun belanja lainnya yang diperlukan. Monev dilakukan melalui monitoring evaluasi langsung ke lapangan dan penyusunan
laporan. Laporan hasil monitoring evaluasi dikirimkan kepada Direktur Perbenihan Hortikultura secara berkala. Laporan dikirimkan
melalui e-mail : benihhortipertanian.go.id
B. PELAKSANAAN DI