LATAR BELAKANG TUJUAN DAN SASARAN MASUKANINPUT

7 Direktorat Perbenihan Hortikultura Pedoman Teknis Kegiatan Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bawang merah merupakan salah satu sayuran umbi dan komoditas unggulan nasional. Budidaya bawang merah diusahakan oleh petani mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Sentra utama produksi bawang merah tersebar di beberapa Propinsi antara lain Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Sulsel. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan bawang merah juga semakin meningkat, sehingga kebijakan pengembangan bawang merah dilaksanakan secara intensifikasi di sentra produksi dan ekstensifikasi di daerah pengembangan baru diseluruh pulau. Pemerintah telah melepasmendaftar 33 varietas unggul bawang merah, akan tetapi belum semua varietas dikenal oleh petani. Saat ini petani masih banyak menggunakan benih hasil pertanaman sendiri dengan melakukan seleksi terhadap umbi bawang yang dihasilkan. Dengan demikian maka penyediaan benih bermutu varietas unggul secara berkesinambungan sangat diperlukan. Proses produksi benih dapat dilakukan melalui perbanyakan konvensional dan pemurnian varietas. Dalam upaya percepatan penyediaan benih bawang merah di tahun 2017 juga diperkenalkan benih asal biji TSS = True Shallot Seed. Dalam rangka meningkatkan ketersediaan benih bawang merah bermutu serta meningkatkan kapasitas produsenpenangkar Benih Bawang merah, maka Direktorat Jenderal Hortikultura melaksanakan kegiatan Produksi Benih Bawang merah.

B. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan ketersediaan benih bermutu bawang merah dalam rangka mendukung pengembangan kawasan bawang merah. Sasaran yang akan dicapai adalah tersedianya benih bermutu bawang merah dalam mendukung pengembangan kawasan bawang merah. 8 Direktorat Perbenihan Hortikultura Pedoman Teknis Kegiatan Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura Tahun 2017 BAB II PELAKSANAAN

A. PELAKSANAAN DI

PROPINSI 1. Lokasi Kegiatan ini akan dilaksanakan di BBH yang tersebar di 28 propinsi dengan penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pertanian Propinsi.

2. Output, Sub Output, Komponen

a. Output : 024 Produksi Benih Bawang Merah b. Komponen : 051 Koordinasi Ketersediaan Bawang Merah 052 Perbanyakan Benih, 054 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan

3. PelaksanaKelompok Sasaran

Pelaksana kegiatan adalah BBH di 28 Propinsi. Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah BBHKebun Benih Hortikultura dan produsenpenangkar.

4. Pembiayaan

Pembiayaan bersumber dari anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura dan dialokasikan pada BBH di Propinsi melalui dana Dekonsentrasi pada Satker Dinas Pertanian Propinsi TA. 2017.

5. Metode

- Metode dilaksanakan melalui bimbingan atau pembinaan, koordinasi serta pengadaan benih sumber benih yang digunakan untuk perbanyakanproduksi benih. - Perbanyakan benih bawang merah dapat dilakukan bekerja sama dengan penangkar benih setempat yang kompenten dengan kesepakatan secara tertulis dan BBH tetap memenuhi target output yang telah ditetapkan. 9 Direktorat Perbenihan Hortikultura Pedoman Teknis Kegiatan Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura Tahun 2017 - Benih hasil perbanyakan tersebut sebagian dapat dibagikan kepada petani pengguna sesuai hasil CPCL yang dilakukan oleh BBH. - Pengadaan benih sumber harus dari varietas unggul yang telah dilepasdidaftar oleh Menteri Pertanian. Benih tersebut diutamakan berasal dari produsenpenangkar daerah setempat. - Benih sumber yang digunakan untuk perbanyakanproduksi benih dapat berupa umbi, biji atau umbi mini. - Perbanyakanproduksi benih dapat dilakukan melalui perbanyakan konvensional maupun pemurnian varietas sesuai dengan aturan yang berlaku. - Kegiatan produksi benih bawang merah harus melibatkan berkoordinasi dengan dinas pertanian Propinsi dan kabupatenkota bidang hortikultura, BPSBTPH, BPTP dan BPTPH serta instansi terkait lainnya. Koordinasi dilakukan minimal satu kali pada awal tahun dengan menghadirkan instansi terkait tersebut diatas. - Dalam proses pengadaan benih yang digunakan untuk perbanyakanproduksi benih mengacu pada Perpres no. 54 Tahun 2010 beserta perubahannya. Tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut: 051 Koordinasi Ketersediaan Benih Bawang merah, dilakukan melalui pertemuan dengan melibatkan instansi terkait termasuk produsenpenangkar benih bawang merah. Dalam pelaksanaannya didukung dengan pembiayaan yang dituangkan dalam akun Belanja Bahan 521211, danatau Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 521811, danatau akun Belanja Perjalanan Paket Meeting Dalam Kota 524114, danatau Belanja Perjalanan Paket Meeting Luar Kota 524119, danatau akun belanja lainnya yang diperlukan. 052 Perbanyakan Benih dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pelaksanaannya didukung dengan pembiayaan yang dituangkan ke dalam akun Belanja Bahan 521211 danatau Belanja Honor Output Kegiatan 521213 danatau akun Belanja 10 Direktorat Perbenihan Hortikultura Pedoman Teknis Kegiatan Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura Tahun 2017 Sewa 522141, danatau akun belanja lainnya yang diperlukan. Komponen perbanyakan benih bawang merah dapat berupa pengadaan benih yang digunakan untuk perbanyakanproduksi benih, pengadaan saprodi, sewa lahan dan upah pengolahan lahan. 054 MonitoringEvaluasi dan Pelaporan, dilakukan dengan akun Belanja Bahan 521211, danatau Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 521811, danatau Belanja Perjalanan Biasa 524111, danatau Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 524113, danatau akun belanja lainnya yang diperlukan. Monev dilakukan melalui monitoring evaluasi langsung ke lapangan dan penyusunan laporan. Laporan hasil monitoring evaluasi dikirimkan kepada Direktur Perbenihan Hortikultura secara berkala. Laporan dikirimkan melalui e-mail : benihhortipertanian.go.id

B. PELAKSANAAN DI

KABUPATEN 1. Lokasi Kegiatan ini dilaksanakan di 14 Kabupaten dengan penanggung jawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pertanian Kabupaten.

2. Output, Sub Output, Komponen

c. Output : 024 Produksi Benih Bawang Merah d. Komponen : 051 Koordinasi Ketersediaan Bawang Merah 052 Perbanyakan Benih 054 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan

3. Pelaksana Kelompok Sasaran

Pelaksana kegiatan adalah Dinas Pertanian Kabupaten dengan Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah produsenpenangkar benih.

4. Pembiayaan

Pembiayaan bersumber dari anggaran Direktorat Jenderal Hortikultura dan dialokasikan pada Satker Dinas Pertanian Kabupaten melalui dana Tugas Pembantuan TP TA. 2017. 11 Direktorat Perbenihan Hortikultura Pedoman Teknis Kegiatan Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura Tahun 2017

5. Metode

- Metode dilaksanakan melalui bimbingan atau pembinaan, koordinasi serta pengadaan benih sumber benih yang digunakan untuk perbanyakanproduksi benih. - Perbanyakan benih bawang merah dilakukan oleh penangkar benih setempat yang kompenten dengan kesepakatan secara tertulis dengan Dinas Pertanian Kabupaten format kesepakatan terlampir serta memenuhi target output yang telah ditetapkan. - Benih yang diproduksi dijual dengan harga maksimal Rp.25.000,-. Apabila karena suatu hal tidak bisa menjual dengan harga tersebut maka harus dibuat analisa usaha tani produksi benih bawang merah yang ditandatangani oleh kepala dinas Kabupaten dan dikirimkan ke Direktur Jenderal Hortikultura. - Pengadaan benih sumber harus dari varietas unggul yang telah dilepasdidaftar oleh Menteri Pertanian. Benih tersebut diutamakan berasal dari produsenpenangkar daerah setempat. - Perbanyakanproduksi benih dapat dilakukan melalui perbanyakan biasa maupun pemurnian varietas sesuai dengan aturan yang berlaku. - Benih sumber yang digunakan untuk perbanyakanproduksi benih dapat berupa umbi, biji atau umbi mini. - Kegiatan produksi benih bawang merah harus melibatkan berkoordinasi dengan dinas pertanian Propinsi bidang hortikultura, BBH, BPSBTPH dan BPTPH, BPTP serta instansi terkait lainnya. - Untuk menjamin ketersediaan benih secara berkesinambungan maka produksi benih bawang merah dapat dilakuan 3 sd 5 kali dalam tahun yang sama. - Pemasaran benih hasil produksi tersebut dapat dikerjasamakan dengan perusahaan swasta maupun BUMN. - Dalam proses pengadaan benih sumber yang digunakan untuk perbanyakanproduksi benih mengacu pada Perpres no. 54 Tahun 2010 beserta perubahannya dan surat dari LKPP kepada Direktur Jenderal Hortikultura nomor 11301D.1.1112016, yang antara lain memuat: 12 Direktorat Perbenihan Hortikultura Pedoman Teknis Kegiatan Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura Tahun 2017 a. Spesifikasi teknis pengadaan benih bawang merah perlu memuat kerjasama antara penyedia dengan penangkar untuk menjamin bahwa benih yang dihasilkan penangkar akan dibeli oleh penyedia. b. Jangka waktu pelelangan dapat dilaksanakan sebelum masa tanam benih bawang merah untuk menjamin ketersediaan benih bawang merah. c. Syarat-syarat Umum Kontrak SSUK sebaiknya memuat kriteriakondisi pengiriman benih bawang merah. Kriteriakondisi pengiriman dimaksud per termin untuk menyesuaikan kebutuhan benih bawang merah di setiap kawasan sentra agar tidak terjadi penumpukan stok benih bawang merah. d. Sesuai pasal 26 ayat 2 Perpres No.54 Tahun 2010 maka pengadaan benih bawang merah untuk kegiatan kawasan pun dapat dilaksanakan melalui SWAKELOLA baik tipe II dengan balai benih sebagai instansi pemerintah lain maupun III dengan penangkar benih bawang merah sebagai kelompok masyarakat pelaksana swakelola. Tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut: 051 Koordinasi Ketersediaan Benih Bawang merah, dilakukan melalui pertemuan dengan melibatkan instansi terkait termasuk produsenpenangkar benih bawang merah. Dalam pelaksanaannya didukung dengan pembiayaan yang dituangkan dalam akun Belanja Bahan 521211, danatau Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 521811,danatau akun Belanja Perjalanan Paket Meeting Dalam Kota 524114, danatau Belanja Perjalanan Paket Meeting Luar Kota 524119, danatau akun belanja lainnya yang diperlukan. 052 Perbanyakan Benih dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pelaksanaannya didukung dengan pembiayaan yang dituangkan ke dalam akun Belanja Bahan 521211 danatau Belanja Honor Output Kegiatan 521213 danatau akun Belanja Sewa 522141, danatau akun belanja lainnya yang diperlukan. Komponen perbanyakan benih bawang merah dapat berupa 13 Direktorat Perbenihan Hortikultura Pedoman Teknis Kegiatan Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura Tahun 2017 pengadaan benih sumber, pengadaan saprodi, sewa lahan dan upah pengolahan lahan. 054 MonitoringEvaluasi dan Pelaporan, dilakukan dengan akun Belanja Bahan 521211, danatau Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi 521811,danatau Belanja Perjalanan Biasa 524111, danatau Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 524113, danatau akun belanja lainnya yang diperlukan. Monev dilakukan melalui monitoring evaluasi langsung ke lapangan dan penyusunan laporan. Laporan hasil monitoring evaluasi dikirimkan kepada Direktur Perbenihan Hortikultura secara berkala. Laporan dikirimkan melalui e-mail : benihhortipertanian.go.id 14 Direktorat Perbenihan Hortikultura Pedoman Teknis Kegiatan Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura Tahun 2017 BAB III INDIKATOR KINERJA

A. MASUKANINPUT

Input kegiatan ini adalah: 1. Dana APBN sebesar Rp.27.186.500.000,- 2. SDM petugas, produsenpenangkar benih, petani, tenaga ahlipakar 3. Teknologi perbenihan 4. Peraturankebijakan perbenihan 5. Sarana Produksi

B. KELUARANOUTPUT