Analisis LQ Location Quatient

29 disumbangkan oleh seluruh sub sektor yang ada yaitu sub sektor minyak dan gas, pertambangan tanpa migas dan penggalian. Khusus untuk sub sektor penggalian, berdasarkan pelaku usahanya, sub sektor penggalian ini lebih banyak dilakukan oleh penambangan tradisionalrakyat dan bukan industri berskala besar. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan tumbuh 6,81 y.o.y selama triwulan laporan meningkat dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,69 y.o.y. Berdasarkan sub sektornya, percepatan pertumbuhan dialami oleh sub sektor bank dan sub sektor sewa bangunan sedangkan sub sektor lembaga keuangan bukan bank dan sub sektor jasa perusahaan justru mengalami perlambatan pertumbuhan walupun masih tetap positif. Perkembangan sub sektor bank antara lain tercermin dari maraknya pembangunan jaringan kantor dan fasilitas perbankan antara lain : pembukaan kantor cabang baru, penambahan ATM Anjungan Tunai Mandiri, serta penawaran produk-produk baru yang memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada masyarakat dalam bertransaksi.

C. Analisis LQ Location Quatient

Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu wilayah diantaranya dapat dilakukan dengan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi sekaligus memperkuat struktur perekonomian wilayah tersebut. Percepatan laju pertumbuhan dan penguatan struktur perekonomian suatu wilayah pada gilirannya akan dapat dilakukan lebih efektif dengan cara penekanan pembangunan pada sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif dalam wilayah tersebut. Pendekatan Analisis LQ Location Quatient merupakan salah satu dari alat analisis yang dapat digunakan untuk menentukan sektor basis dan kecenderungan pertumbuhan sektor basis tersebut dalam struktur perekonomian di suatu wilayah. Sektor basis yang pendekatan perhitungannya dilakukan dengan rasio kontribusi sektor pada salah satu bagian wilayah terhadap kontribusi sektor yang sama dalam wilayah, pada hakekatnya tidak terlepas dari aspek kontribusi. 30 Tabel 1.16. Share Sektor dalam PDRB Sulsel, Sulut, Gorontalo dan Sulampua Periode Tahun 2008 S E K T O R Sulawesi Selatan Sulawesi Utara Gorontalo Sulampua Pertanian 30.25 21.68 30.58 28.80 Pertambangan Penggalian 10.03 5.20 0.96 17.62 Industri Pengolahan 14.10 7.60 8.80 9.13 Listrik, Gas Air Bersih 0.96 0.75 0.59 0.68 Bangunan 4.67 15.71 7.45 6.50 Perdagangan, Hotel Restoran 14.98 14.71 13.79 13.05 Pengangkutan Komunikasi 7.63 11.79 10.33 7.61 Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan 6.01 6.59 9.90 4.76 Jasa-Jasa 11.37 15.97 17.59 11.84 T O T A L 100.00 100.00 100.00 100.00 Data yang bersumber dari Biro Pusat Statistik BPS se-provinsi Sulawesi, Maluku, dan Papua SULAMPUA menunjukkan bahwa pada Tahun 2007, kontribusi utama PDRB SULAMPUA berasal dari sektor pertanian 28,94, diikuti oleh sektor pertambangan dan penggalian 17,62, sektor perdagangan, hotel dan restoran 13,05, sektor jasa-jasa 11,84 dan sektor-sektor lainnya. Struktur perekonomian ini tentunya akan berbeda-beda di masing- masing wilayah sesuai dengan karakteristik masing-masing provinsi. Tabel 1.17. Nilai LQ Sektor-Sektor Unggulan Provinsi Sulawesi Utara Terhadap Zona Sulampua Basis Tahun 2007 Lapangan Usaha Sulawesi Selatan Sulawesi Utara Gorontalo Pertanian 1.04 0.75 1.08 Pertambangan Penggalian 0.57 0.29 0.06 Industri Pengolahan 1.56 0.83 0.89 Listrik, Gas Air Bersih 1.44 1.11 0.84 Bangunan 0.71 2.42 1.15 Perdagangan, Hotel Restoran 1.15 1.16 1.06 Pengangkutan Komunikasi 1.03 1.57 1.40 Keu, Sewa Bangunan Jasa Perusahaan 1.25 1.31 1.77 Jasa-Jasa 0.97 1.32 1.59 Selanjutnya dengan melakukan perbandingan terhadap masing-masing sektor dalam PDRB ketiga provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Gorontalo dengan sektor- sektor dalam PDRB Zona Sulampua sebagai acuan, maka akan diperoleh nilai koefisien LQ. Berdasarkan hasil tersebut, diperolah hasil bahwa terdapat 5 lima sektor yang merupakan sektor basis rasio LQ1 di Provinsi Sulawesi Utara yaitu 1 sektor bangunan, 2 sektor pengangkutan dan komunikasi, 3 sektor jasa-jasa, 4 sektor keuangan, sewa bangunan dan jasa perusahaan serta 5 sektor listrik, gas dan air bersih. Dari 5 lima sektor basis tersebut terdapat 3 tiga sektor yang secara dominan lebih tinggi dibandingkan sektor basis yang sama di provinsi lainnya yaitu Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Gorontalo yaitu sektor bangunan, sektor PHR dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Dengan demikian, upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara diharapkan dapat 31 lebih diarahkan pada sektor-sektor tersebut yang secara umum memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif dibandingkan provinsi lainnya di Zona Sulampua. 32

BAB II PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Secara umum, tekanan harga barang dan jasa di Kota Manado selama Triwulan IV – 2008 memperlihatkan adanya penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Pada Desember