Sektor Bangunan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran PHR

21 -20 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 2006 2007 2008 Grafik 1.12. Pertumbuhan Kredit Pertanian Sumber : Lapoaran Bulanan Bank Umum LBU

2. Sektor Bangunan

Persiapan penyelenggaraan World Ocean Conference, CTI Summit dan Bunaken Sail pada pertengahan Tahun 2009 mendorong peningkatan kinerja sektor bangunan secara significant selama Tahun 2008 termasuk pada triwulan IV-2008. Sektor bangunan pada triwulan IV-2008 tumbuh 9,84 y.o.y dengan kontribusi sebesar 1,57 terhadap laju pertumbuhan secara umum kontribusi terbesar dari seluruh sektor ekonomi yang ada. Perkembangan sektor ini antara lain tercermin dari meningkatnya aktivitas pembangunan sektor properti antara lain rumah toko ruko, hotel dan komplek perumahan. Perkembangan sektor bangunan antara lain dapat dikonfirmasi dengan pertumbuhan indeks penjualan bahan bangunan berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran SPE Kota Manado. Berdasarkan trendnya, pertumbuhan indeks penjualan bahan bangunan masih terus bergerak naik walaupun sempat melambat pada Agustus 2008. Tercatat indeks penjualan bangunan pada akhir triwulan berada pada level 367,7 atau naik sebesar 84,9 dibandingkan akhir triwulan yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit di sektor bangunan mencapai Rp475 milliar atau meningkat 61,45 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun demikian, alokasi kredit sektor bangunan ini relatif kecil bila dibandingkan dengan fakta perkembangan sektor bangunan di Sulawesi Utara. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembiayaan sektor-sektor properti di Sulawesi Utara sebagian besar lebih didominasi oleh pembiayaan di luar sektor perbankan bahkan ada diantaranya yang menggunakan pembiayaan mandiri. 22 20 - 20 40 60 80 100 120 140 J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D 2006 2007 2008 gIndeks B ahan B angunan y.o .y gKredit Ko nstruksi y.o .y Grafik 1.13. Perkembangan Indeks Penjualan Bahan Bangunan dan Pertumbuhan Kredit Konstruksi Sumber : Survei Penjualan Eceran dan Laporan Bulanan Bank Umum

3. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran PHR

Multiplier effect dari persiapan penyelenggaraan WOC mendorong peningkatan sektor- sektor ekonomi lainnya diantaranya adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran PHR. Gencarnya promosi kunjungan pariwisata ke Sulawesi Utara menyebabkan banyak berdatangannya wisatawan domestik dan asing ke provinsi ini. Kondisi ini menyebabkan transaksi perdagangan meningkat, tingkat hunian hotel tinggi dan bermunculannya tempat makanrestoran baru disamping kebiasaan orang manado yang lebih senang makan di luar dibandingkan di rumah. Sektor PHR termasuk sektor yang konsisten mencatat laju pertumbuhan yang cukup tinggi. Pada triwulan IV - 2008, laju pertumbuhan sektor ini tercatat sebesar 10,20 y.o.y dengan kontribusi 1,70 terhadap laju pertumbuhan ekonomi secara umum kedua terbesar setelah sumbangan sektor bangunan. Berdasarkan sub sektornya, pertumbuhan sektor ini terutama disumbangkan oleh sub sektor perdagangan besar dan eceran dengan kontribusi 1,24 disusul sub sektor hotel dan restoran masing-masing dengan kontribusi 0,35 dan 0,10 terhadap laju pertumbuhan ekonomi secara umum. Perkembangan sub sektor perdagangan besar dan eceran, antara lain dapat dikonfirmasi dengan indeks penjualan eceran dari hasil Survey Penjualan Eceran yang terus memperlihatkan kenaikan indeks yaitu dari indeks 167,7 di akhir triwulan IV – 2007 naik menjadi 189,4 di akhir triwulan IV – 2008 atau meningkat sebesar 13 y.o.y. Berdasarkan komponen pembentuknya seluruh kelompok mengalami kenaikan yaitu kelompok bangunan, alat tulis, makanan dan kendaraan terkecuali kelompok rumah tangga dan tekstil yang justru mengalami kontraksi. 23 Grafik 1.14. Pertumbuhan Indeks Penjualan Eceran Kota Manado -60 -40 -20 20 40 60 Sumber : Survey Penjualan Eceran SPE Kota Manado Kinerja sektor perdagangan, hotel dan restoran juga dapat dikonfirmasi melalui peningkatan aktivitas perdagangan dalam negeri berupa kegiatan bongkar muat di pelabuhan Bitung. Tercatat, aktivitas bongkar dan muat mengalami peningkatan frekuensi selama triwulan IV – 2008 menjadi 1,12 juta kegiatan dari sebelumnya 997 ribu kegiatan di triwulan yang sama tahun sebelumnya atau terdapat peningkatan sebesar 13,43 y.o.y. Tabel 1.11. Perkembangan Aktivitas Perdagangan Dalam Negeri Di Pelabuhan Bitung – Provinsi Sulawesi Utara Q3 Q4 Q3 Q4 Y.o.Y Bongkar Ton 672,918 745,671 801,622 888,290 19.13 Muat Ton 261,877 251,707 252,826 243,008 -3.46 934,795 997,378 1,054,448 1,131,298

13.43 Jenis Kegiatan