Laporan praktek Kerja Lapangan Di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
(2)
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwasanya atas rahmat, berkah dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan pembuatan “Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT.Kereta Api Indonesia (Persero)”.
Adapun tersusunnya laporan ini adalah sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai salah satu syarat yang harus di tempuh guna menyelesaikan Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
Selain untuk memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan, penyusunan laporan ini juga penulis maksudkan untuk memberi sedikit pengetahuan kepada kerabat dan teman-teman sekitar, sehingga teman-teman dan kerabat penulis menjadi tahu dan atau mungkin lebih tahu.
Pada kesempatan yang baik ini pula, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah membimbing dan semua pihak yang telah membantu, dan tidak lupa kepada orang tua yang telah memberi dukungan serta semangat untuk menyelesaikan laporan ini.
Serta dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Yth:
1. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs.,M.A , selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Komputer Indonesia ( UNIKOM)
(4)
2. Bapak Drs. Manap Solihat M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan public relations, yang telah memberikan pengesahan pada laporan praktek kerja lapangan ini.
3. Bapak Olih Solihin S.Sos. M.I.Kom., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan arahan, serta motivasi kepada penulis.
4. Bapak Sangra Juliano, S.I.Kom., Selaku dosen wali yang telah memberi masukan kepada penulis.
5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan Ilmu, Pengetahuan serta Wawasan kepada kami.
6. Bapak Sugeng Priyono selaku PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang telah memberikan izin mengadakan Praktek Kerja Lapangan di perusahaan terkait.
7. Bapak Suprapto selaku pembimbing selama melakukan praktek kerja lapangan yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
8. Bapak/Ibu staff dan karyawan divisi Humas, yang selalu membantu penulis selama penulis melakukan kerja praktek lapangan dan selama penulis mengerjakan laporan praktek kerja lapangan.
9. Yang terecinta dan terkasih Bapak Edi Supriadi dan Ibu Yetty R, selaku orang tua penulis. Atas dorongan dan motivasinya “ love u” . 10.Yang tersayang kakak - kakakku, Dessy, dan Deffi atas bantuan dan
(5)
11.Yang tersayang Iqbal Rahadian terimakasih atas kesabaran dan dukungannya.
12.Teman-teman di Progrm Study Ilmu Komunikasi angkatan 2009
khususnya IK – 3 dan IK – H3, yang telah membantu penulis, terima kasih atas bantuannya.
13.Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga kebaikannya dibalas oleh ALLAH S.W.T
Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin…
Bandung, Desember 2012
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Dethi Rosma Sari
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 25 Juni 1991
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 21 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Merkuri Tengah VI no 20, Blok Q355.
Margahayu Raya
Telepon : 085793110230
Status : Mahasiswa
Nama Ayah : Edi Supriadi, Msc
Nama Ibu : Yetty R. Djajadibrata
(7)
Alamat Orang Tua : Jl. Merkuri Tengah VI no 20, Blok Q355. Margahayu Raya
E-mail : dethirosma@yahoo.com
PENDIDIKAN FORMAL
1. 1997 – 2003 : SD Rancabolang Bandung
2. 2003 – 2006 : SMP Negeri 22 Bandung
3. 2006 – 2009 : SMA Negeri 21 Bandung
4. 2009 – Sekarang : Program Studi S1 Jurusan Ilmu Komunikasi
Konsentrasi Humas UNIKOM Bandung
Bandung, Desember 2012 Penulis
(8)
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, Oemi. 1995, Dasar-dasar Public Relations. Bandung : PT.Citra Aditya Bakti
Ruslan, Rosady. 1999, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Internet Searching : www.kereta-api.co.id
Sumber Lain :
Catatan Penulis selama praktek kerja lapangan. 2011 Company profile PT. Kereta Api Indonesia ( Persero ) Data Humas PT. Kereta Api Indonesia ( Persero )
(9)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Umum PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) ... .1
1.1.1. Visi dan Misi PT. Kereta Api Indonesia... 8
1.1.2. Arti dan Logo Perusahaan ... 9
1.1.3. Slogan PT.KERETA API (PERSERO)...10
1.1.4. Budaya PT.KERETA API (PERSERO) 1.2 Sejarah Sub Direktorat Humas PT. Kereta Api Indonesia ...12
1.3 Struktur organisasi PT. Kereta Api Indonesia ... 13
1.4 Struktur Organisasi Sub Direktorat Humas PT. KAI ... 17
1.5 Jajaran Dewan Komisaris PT. Kereta Api Indonesia ...19
1.6 Jajaran Dewan direksi PT. Kereta Api Indonesia ...20
1.7 Job Description Struktur Organisasi Sub Direktorat Humas...21
1.8 Sarana dan Prasarana Divisi Humas PT. KAI ... 32
(10)
BAB II PELAKSANAAN PKL
2.1 Aktifitas Kegiatan PKL ... 35
2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan...47
2.2.1 Membaca Koran ...47
2.2.2 Kliping Berita ...48
2.2.3 Menilai Berita... 48
2.2.4 Mendistribusikan Hasil Kliping ...49
2.3 Deskripsi dan Contoh Kerja Insidental Selama PKL...50
2.4 Deskripsi Humas...50
2.4.1 Pengertian Humas ...50
2.4.2 Fungsi Humas ...53
2.5 Analisa Praktek Kerja Lapangan ... 55
2.6 Analisa Pelayanan Humas PT. Kereta Api Indonesia ...57
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 59
3.2 Saran ...60
3.2.1 Saran-saran untuk perusahaan ...60
3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa selanjutnya ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 62 DAFTAR LAMPIRAN
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia ... 7
Tabel 1.2. Struktur Organisasi Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia ...15
Tabel 1.3. Sruktur Organisasi Public Relations PT KAI ...18
Tabel 1.4. Sarana Kantor Humas PT.KERETA API (PERSERO) ...32
(12)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Logo PT.Kereta Api (PERSERO) ...9 Gambar 1.2 Budaya PT.KERETA API (PERSERO) ...11 Gambar 1.3 Jajaran Dewan Komisaris PT. Kereta Api Indonesia ...19
(13)
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI PT.KERETA API (PERSERO)
BANDUNG
Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
DETHI ROSMA SARI 41809090
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(14)
BAB III PENUTUP
Pada bab ini penulis akan menyimpulkan keseluruhan dari isi yang ada pada bab I dan II secara singkat dan jelas, tentang ensensi dan hasil yang diperoleh dari kegiatan Praktek kerja Lapangan yang dilakukan di dalam perusahaan.
3.1 Kesimpulan
Hasil dari kegiatan praktek kerja lapangan yang dilakukan di perusahaan ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. PT.KERETA API (PERSERO) adalah perusahan yang bergerak dalam
bidang transportasi darat bebas hambatan macet. PT.Kereta Api (PERSERO) perusahan besar yang selalu berinovasi dalam memberikan pelayaan kepada penggunanya.
2. Citra perusahan ini selalu terjaga karna kinerja humas yang bergerak cepat untuk menyelesaikan setiap masalah yang terjadi dan sistem kerja humas yang tersetuktur baik,karna Humas PT.Kereta Api (Persero) adalah Humas yang berlevel State Of Being.
3. Fungsi dari humas di PT.Kereta Api (Persero) adalah mengurus kegiatan eksternal perusahan seperti Press Conference, dan pameran, serta kegiatan internal seperti perayaan ulang tahun PIKKA dan Keliping berita.
4. Kegiatan yang dilakukan humas PT.Kereta Api (Persero) sudah cukup baik
(15)
5. Kegiatan insidental yang penulis ikuti adalah menggikuti kegiatan perayaan ulang tahun PIKKA, Penutupan Pelatihan Juru Sinyal dan Juru Langsir.
3.2Saran-Saran
3.2.1 Saran-saran untuk perusahaan
1. Lebih diperhatikan penyimpanan majalah, koran, kliping dan buku-buku.
2. Lebih banyak melakukan kegiatan eksternal seperti bakti sosial, pameran agar masyarakat dapat lebih mengenal dekat perusahaan dan nama baik perusahan meningkat
3. Lebih bertanggung jawab dengan apa yang telah dipercayakan orang lain kepada kita, seperti mengerjakan tugas yang diberikan dengan ikhlas, sepenuh hati dan senyum.
4. Lebih sering mengajak anak PKL untuk melakukan kegiatan
kehumasan lainya seperti membuat press realise, liputan berita. Tidak hanya membuat kliping berita saja.
5. Tingkatkan rasa keakraban kepada mahasiswa PKL dengan tersenyum.
3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL
1. Kerja praktek ini dapat dijadikan sebagai bahan aplikasi teori dan praktek yang didapat mahasiswa selama perkuliahan dan sebagai saran untuk meningkatkan ketahanan mental dan kepercayaan diri untuk memasuki dunia kerja dimasa yang akan datang.
(16)
2. Mahasiswa PKL harus disiplin dan mandiri, datang tepat waktu, berpakaian rapih dan rajin mengerjakan tugas.
3. Mahasiswa harus lebih aktif, produktif dan bersemangat dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepada kita agar pekerjaan kita dapat dihargai oleh perusahaan.
4. Sebaiknya selama melakukan PKL mahasiswa juga dapat melengkapi data-data yang diperlukan untuk penyusunan laporan PKL setelah menyelesaikan kerja prakteknya.
5. Jangan ragu untuk bertanya jika memang tidak mengerti, jangan bertindak egois dan seenaknya.
(17)
BAB II
PELAKSANAAN PKL 2.1 Aktifitas Kegiatan Pelaksanaan PKL
Selama kegiatan praktek berlangsung, kegiatan rutin dan wajib dilakukan setiap hari adalah membaca koran yang sudah disediakan menggunting berita tentang perkeretaapian, menandai berita yang telah digunting dan menempelkan berita tersebut ke selembar kertas yang sudah disiapkan.
Lembar berita yang sudah ditempelkan terkumpul, hal selanjutnya yang dilakukan adalah memberikan nilai kepada masing-masing berita tersebut penilaian dilakukan oleh staf humas. Nilai berita ada tiga macam Positif, Negatif dan Netral. Nilai positif diberikan jika berita yang terkandung menggambarkan hal yang positif tentang PT.Kereta Api Indonesia (PERSERO), nilai negatif diberikan jika penilaian yang ada di dalamnya menggambarkan hal yang negatif, dan nilai Netral diberikan jika tidak ada unsur keduanya.
Setelah lembar berita sudah selesai diberi nilai, maka hal selanjutnya dikerjakan adalah membuat daftar isi tentang lembar berita yang sudah terkumpul, dan memberikan sampul yang berlogo kereta api. Lembar berita yang sudah di rapihkan selanjutnya di fotocoopy sebanyak 36 buah untuk dibagikan kesetiap divisi.
Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan PKL yang telah penulis lakukan selama 1 bulan, yakni mulai tanggal 9 juli 2012 s/d 5 September 2012, adalah sebagai berikut :
(18)
Tabel 2.1
Jadwal Kegiatan Selama PKL No. Hari/tanggal Jenis Kegiatan Keterangan
Rutin Insidental
1. Senin,
9 - 07- 2012
Pengarahan
Perkenalan dengan
pegawai humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)
2. Selasa,
10 - 07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita Pengkopian kliping berita Pendistribusian kliping berita
3. Rabu,
11 - 07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi
(19)
berita
Pengkopian kliping berita
Pendistribusian kliping berita
Pembekalan tentang kehumasan
perusahaan oleh
pembimbing lapangan
4. Kamis,
12 - 07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita
Pengkopian kliping berita
Pendistribusian kliping berita
5. Jum‟at
13 - 07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
(20)
Pembuatan daftar isi berita
Pengkopian kliping berita
Pendistribusian kliping berita
6. Senin,
16 - 07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita
Pengkopian kliping berita
Pendistribusian kliping berita
7. Selasa,
17 - 07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita
Pengkopian kliping berita
(21)
Pendistribusian kliping berita
8. Rabu,
18 - 07-2012
Mengkliping berita (surat kabar /koran) Mendistribusikan ke setiap divisi
Diskusi dengan EVP Humas PT. Kereta
Api Indonesia
(PERSERO)
9. Kamis,
19 - 07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita Pengkopian kliping berita Pendistribusian kliping berita
10. Jumat,
20 - 07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
(22)
Pembuatan daftar isi berita Pengkopian kliping berita Pendistribusian kliping berita 11. Sabtu,
21 -07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita
12. Minggu,
22 - 07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita
13. Senin, 23 - 07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita
Pengkopian kliping
(23)
berita
Pendistribusian kliping berita
14. Selasa, 24 -07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita
Pengkopian kliping berita
Pendistribusian kliping berita
15. Rabu,
25 - 07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita
Pengkopian kliping berita
Pendistribusian kliping berita
(24)
16. Kamis, 26 -07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita Pengkopian kliping berita Pendistribusian kliping berita
17. Jumat,
27 -08-2012
Mengkliping berita (surat kabar /koran) Mendistribusikan ke setiap divisi
Menyeleksi kliping
18. Sabtu, 28 -08-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita
19. Minggu,
29 -07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
(25)
Pembuatan daftar isi berita
20. Senin, 30 -07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita
Pengkopian kliping berita
Pendistribusian kliping berita
21. Selasa, 31 -07-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita
Pengkopian kliping berita
Pendistribusian kliping berita
(26)
1 -08-2012 Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita
Pengkopian kliping berita
Pendistribusian kliping berita
23. Kamis,
2 -08-2012
Mengkliping berita (surat kabar /koran) Mendistribusikan ke setiap divisi
Menyeleksi kliping
24. Jumat,
3 -08-2012
Mengkliping berita (surat kabar /koran) Mendistribusikan ke setiap divisi
Menyeleksi kliping
25. Sabtu, 4 -08-2012
Mengkliping berita (surat kabar /koran) Mendistribusikan ke
(27)
setiap divisi
Menyeleksi kliping 26. Senin,
5 -08-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita Pengkopian kliping berita Pendistribusian kliping berita
27. Selasa, 6 -08-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita Pengkopian kliping berita Pendistribusian kliping berita
28. Rabu,
7 -08-2012
Membaca koran Mengkliping berita
(28)
(surat kabar/koran) Pembuatan daftar isi berita
Pengkopian kliping berita
Pendistribusian kliping berita
29. Kamis,
8 -08-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita
Pengkopian kliping berita
Pendistribusian kliping berita
30. Jumat,
9 -08-2012
Membaca koran Mengkliping berita (surat kabar/koran)
Pembuatan daftar isi berita
Pengkopian kliping
(29)
berita
Pendistribusian kliping berita
Sumber : Arsip penulis selama PKL, 2012
2.2 Deskripsi dan Contoh Kerja Rutin Selama PKL
Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) dihumas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Bandung, penulis melakukan aktifitas rutin yakni kegiatan yang dilakukan setiap hari pada saat bekerja dan dilakukan secara continue atau berulang-ulang, kerja rutin tersebut antara lain :
2.2.1 Membaca Koran
Kegiatan yang wajib dilakukan saat pertama datang ke kantor divisi humas adalah membaca koran yang sudah disediakan di meja pertemuan. Saat membaca kita diberi tugas untuk mencari berita yang berhubungan dengan perkereta apian baik dari dalam dan luar negeri.
(30)
2.2.2 Kliping berita
Kliping sebagai salah satu sumber informasi dan pengetahuan penggunaannya belumlah semaksimal sumber yang lain misalnya buku. Padahal dari kliping juga bisa didapat sumber informasi dan pengetahuan yang tidak kalah pentingya bahkan bisa didapatkan berita terbaru1. Mendokumentasikan artikel atau berita dalam bentuk kliping merupakan suatu kegiatan pokok yang rutin dilakukan oleh penulis setiap hari selama PKL. Yang pertama dilakukan ketika akan mengkliping adalah membaca koran, kemudian mencari suatu artikel yang beritanya berkaitan dengan PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO). Artikel atau berita tersebut di dapat dari media cetak yaitu surat kabar lokal yang ada di Bandung. Seperti koran Kompas, Pikiran Rakyat, Republika, dan Radar Bandung.
Setelah itu, artikel atau berita yang terkait dengan PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) digunting, kemudian di tempelkan pada selembar kertas khusus yang telah disediakan bedasarkan nama koran, hari, tanggal, bulan, tahun, halaman, kolom dan nilai berita.
Setelah mengkliping, kegiatan selanjutnya adalah mendata daftar kliping yang terkait PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) yang sudah dipilih sebelumnya dan diberi nilai berita. Mendata daftar kliping yang terkait dengan PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) juga merupakan suatu kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis selama PKL.
(31)
2.2.3 Menilai Berita
Berita yang sudah di tempel kemudian di nilai berdasarkan ringkasan berita tersebut. Nilai yang diberikan adalah berdasarkan pada positif dan negatif berita tersebut pada PT.KERETA API (PERSERO). Selanjutnya lembaran yang sudah diberikan nilai tersebut diserahkan kebagian corporated image untuk selanjutnya di kirimkan kebagian redaksi majalah internal. Lembaran pun dikembalikan untuk selanjutnya dibuatkan daftar isi berita dan ditempelkan sampul depan.
2.2.4 Mendistribusikan Hasil Kliping
Definisi dari mendistribusikan adalah menyalurkan (membagikan, mengirimkan) kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat. Mendistribusikan hasil kliping pers dilakukan setelah kliping dibuat. Pendistribusian tersebut diserahkan ke divisi-divisi. Divisi yang mendapat kliping berita ada sepuluh divisi diantaranya adalah humas, Staf keuangan,
(32)
Teknik, SPKA, Keselamatan, Direktur keuangan, Direktur teknik, Direktur oprasional, Direktur Sumber daya dan Direktur pengembangan usaha.
2.3 Deskripsi dan Contoh Kerja Insidental Selama PKL
Definisi dari kerja insidental adalah kegiatan yang terjadi atau dilakukan hanya pada kesempatan atau waktu tertentu saja, tidak secara tetap atau rutin. Dan adapun kegiatan inseidental yang dilakukan penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Humas Kantor Pusat PT.KERETA API BANDUNG diantarannya adalah sebagai berikut :
1. Perkenalan pegawai humas PT.KERETA API BANDUNG.
Pada saat hari pertama PKL, kegiatan yang dilakukan adalah perkenalan dengan para pegawai humas di PT.KERETA API Bandung. Perkenalan adalah suatu kegiatan memperkenalkan pegawai humas Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dengan mahasiswa yang akan melaksanakan PKL di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
2.4 Deskripsi Humas
2.4.1 Pengertian Humas
Humas memiliki peran penting dalam membantu menginformasikan pada publik internal (dalam organisasi) dan publik eksternal (luar organisasi) dengan menyediakan informasi akurat dalam format yang mudah dimengerti sehingga ketidak pedulian akan sesuatu organisasi,produk atau tempat dapat
(33)
Masyarakat mungkin bersikap melawan pada sebuah situasi karena mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi, atau mengapa hal tersebut bisa terjadi. Profesi humas mempunyai peran kunci untuk menjelaskan sebuah situasi atau kejadian dengan sejelas-jelasnya sehingga ketidak pedulian, dan bahkan sikap menentang, yang menjadi sifat atmosfir disekelilingnya dapat diputar menjadi pengertian dan penerimaan, dengan mengemukakan informasi secara jelas dan tidak bias, merupakan car utama berhasil meraih simpati.
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “ Hubungan Masyarakat” (1986:94) :
Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinan kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama.
Publik relations atau Humas merupakan sebuah ujung tombak dari perusahaan. Pada saat ini tidak ada organisasi yang tidak membutuhkan humas, karena salah satu fungsi dari PR adalah untuk menjaga image atau citra dari perusahaan. Oleh karena itu PT. KERETA API (PERSERO) menyadari akan pentingnya keberadaan humas dalam bagian perusahaan.
Publik Relations (PR) merupakan fungsi manajement untuk mancapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan hingga
(34)
John E Marston dalam bukunya “The Nature of public Relations”
(1979:6) :
Public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain untuk mempengaruhi publik signifikan. (“Public relations is
planned, persuasive communication designed to influence significant
public.”)
Secara spesifik, difinisi umum PR disimpulkan sebagai seni (art) dan gabungan dari disiplin ilmu manajement, komunikasi, psikologi, sosial dan marketing, untuk membentuk agar perusahan atau lembaga, nama dan prodaknya menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya. Dalam hubungannya dengan target audiance atau stakeholder (obyek dakwah) tersebut, dikenal dengan tiga tipe tentang apa yang disukai dan tidak disukai, yaitu :
a) Those who know and like you (mengenal dan menyukai anda) b) Those who know you and don’t like you (mengenal dan tidak
menyukai anda)
c) Those who nether you nor care you (tidak dikenal maka tidak disukai).
Seorang humas juga dapat menciptakan komunikasi dua arah antara perusahaan dan publik, dimana adanya feed back dari masyarakat kepada perusahaan yang berupa opini publik. Yang kemudian akan disampaikan oleh seorang humas kepada pimpinan perusahaan dan peran serta seorang humas
(35)
kepentingan umum. Dan juga agar terbentuknya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan publik, baik publik eksternal maupun publik internal.
Publik Relations adalah suatu proses yang kontinyu dari usaha manajement untuk memeperoleh good will dan pengertian dari publik pada umumnya, termasuk steke holder internal. Kedalam perusahan, Publik relations mengadakan perbaikan dan pembenahan melalui corporate cultur building (membangun budaya lembaga) berbentuk disiplin, motivasi, peningkatan pelayanan dan produktivitas kerja yang diharapkan untuk terciptanya sense of belonging terhadap lembaga. Sedangkan ke luar, berupaya menciptakan kepercayaan dan citra produknya (product image). 2.4.2 Fungsi Humas
Tujuh puluh persen dari kegiatan seorang humas berhubungan dengan tulis menulis selain tugas-tugas lainnya. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam organisasi yang berlangsung dua arah dan timbal balik. Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi.
Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara oprasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang memungkinkan terjadi diantaranya.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan tergolong dua golongan besar yaitu :
(36)
A. Komunikasi Internal (anggota institusi)
Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.
Menciptakan kesadaran personil mengenai institusi dalam masyarakat.
Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.
B. Komunikasi Eksternal (masyarakat)
Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya dalam pendidikan khususnya
Motivasi untuk menyampaikan umpan balik. Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi
Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung kita yang menentukan tetapi feed back yang kita harapkan.
Tujuan utama penciptaan pengertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi hal positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif terpancar : hostility, prejudice, apathy, ignorance. Sedangkan
sympathy, accepathy. Interest dan knowlage
Dalam mengembangkan fungsi maka jenis-jenis PR adalah sebagai berikut :
(37)
c) Produksi film atau audiovisual d) Produksi display atau perkenalan e) Iklan
f) Hubungan komunikasi dengan media televisi, radio, cetak
g) Konferensi dan pertemuan publik
h) Hubungan parlement
i) Hubungan dengan pemerintah
j) Hubungan dengan kelompok interes tertentu
k) Hubungan dengan industri dan komersil
l) Hubungan komunitas
m) Hubungan internasional
n) Hubungan dengan karyawan
o) Hubungan dengan donatur
p) Survey
q) Merencanakan, mengatur, menganggar program kerja PR
r) Formulasi kebikan PR
s) Yang paling moderen yaitu teknologi informasi seperti internet, email.
2.5 Analisa Praktek kerja lapangan di PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)
Analisa yang dapat dijelaskan penulis dalam kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Di PT.KERETA API (PERSERO)
(38)
dengan apa yang dijelaskan pada pengetian, fungsi, dan tugas utama humas diatas humas PT. KERETA API (PERSERO) sudah sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
Kegiatan membaca koran setiap pagi, kegiatan membaca koran setiap pagi adalah salah satu hal penting untuk mengetahui sejauhmana pandangan dan penilaian masyarakat dan media terhadap perusahan. Selain itu kita dapat mengetahui opini publik yang terbentuk di masyarakat akibat pengaruh dari informasi - informasi yang disampaikan oleh media. Hal ini penting bagi humas untuk mengetahui keberadaan citra perusahaan dimata masyarakat.
Kegiatan mengkliping berita membagikan kliping berita ke seluruh divisi merupakan kegitan internal yang membuktikan bahwa divisi humas ingin menyampaikan informasi yang ada di media kepada khalayak internal agar mereka mengetahui citra perusahan yang terbentuk di masyarakat. Hal ini sesuai dengan kegiatan humas yaitu untuk memberikan informasi penelitian kepada perusahaan.
Salah satu kegiatan internal yang dirasakan sangat penting dalam menjaga hubungan baik dengan masyarakat internal adalah pada saat perayaan hari ulang tahun PIKKA, kegiatan yang dilakukan dapat mempererat tali keakraban antar karyawati dan istri-istri pegawai Kereta Api (PERSERO). Hal ini sessuai dengan tujuan humas untuk menjalin hubungan tidak hanya dari luar perusahaan tetapi di dalam perusahaan pun sangat penting untuk dilakukan.
PT. KERETA API (PERSERO) juga melakukan kegiatan exsternal seperti membuat iklan media cetak, pameran, jumpa pers, pengadaan lomba dan promosi.
(39)
mendekatkan dan mengenalkan khalayak tentang perusahaan dan ini sesuai dengan tujuan humas yaitu untuk membentuk citra baik pada perusahaan.
Posisi divisi humas pada perusahan PT.KERETA API (PERSERO) berada dekat dengan jabatan Presiden Direktur. Dilihat dari posisi stuktur perusahan jelas terlihat bahwa peran humas sangat penting dalam perusahan sebagai benteng pembentukan citra dan nama baik perusahaan di mata masyarakat.
2.6 Analisa Pelayanan Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Kepada Mahasiswa PKL
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain dan menyediakan kepuasan pelanggan. Dari definisi diatas maka hal penting dari pelayanan yang pertama adalah interaksi langsung, dan yang kedua adalah kepuasan pelanggan. Karena dari interaksi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain, dapat menimbulkan kepuasan tersebut.
Pelayanan yang diberikan oleh divisi Humas kepada mahasiswi yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sangat baik. Mengingat pada hari pertama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, kami disambut dengan baik oleh para staff yang berada didalam kantor. Kami dibimbing dengan baik dan ramah oleh pembimbing dalam melaksanakan Praktek kerja lapangan.
Kesempatan itu telah memberikan pengalaman bagi penulis, khususnya mengenai Praktek kerja Humas perusahaan dan umumnya mengenai
(40)
pengaplikasian teori dan praktek yang didapat mahasiswa selama perkuliahan terhadap lingkungan perusahaan.
Penulis juga sering mendapatkan pengarahan dan bimbingan dari
pembimbing PKL. Khususnya dalam membuat kliping, membuat press realease.
Penulis juga diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Hasil kerja praktek ini memberikan suatu pemahaman yang berarti bagi penulis tentang bagaimana sistematika kerja humas dalam perusahaan.
(41)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Umum PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)
Colonel Jhorang pertama yang menggagaskan R. Van Der Wijk adalah seorang militer Belanda. Dia adalah pembangunan jaringan kereta api pertama pada tanggal 15 Agustus 1840. Tujuannya agar dapat mengangkut hasil bumi serta bermanfaat bagi kepentingan pertahan sewaktu itu.
Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama jalan K.A di desa Kemijen (Jawa Tengah) jum‟at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Hindia Belanda, Mr. L. A. J. Baron Slolet Van Den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Veneootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Jr. J. P de Bordes dari kemijen menuju desa Tanggung (26 km). Perusahaan swasta, N.V. Nism membangun jalan kereta api antara Kemijen – Tanggung yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang – Surakarta (110 km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan kereta api di daerah lainnya. Tidak heran pertumbuhan panjang rel antara tahun 1864 – 1900 tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.
Selain di Pulau Jawa, pembangunan jalan kereta api juga dilakukan di Aceh (1847), Sumatra Utara (1886), Sumatra Barat (1891), Sumatra Selatan
(42)
sepanjang 47 km antara Makassar – Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang – Maros belum dapat diselesaikan. Sedangkan Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan kereta api Pontianak – Sambas (220 km) sudah diselesaikan. Demikian juga Pulau Bali dan Lombok juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan kereta api.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.881 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan rel KA disana.
Karena Pemerintah Belanda kemudian merasakan pentingnya dibangun jaringan rel kereta api pada banyak tempat, sedangkan NISM setelah itu mengalami kesulitan keuangan yang sangat dahsyat, maka Pemerintah Belanda akhirnya memutuskan untuk mengambil alih pembangunan jaringan rel kereta api. Selanjutnya Pemerintah Belanda membuka jalur antara Jakarta – Bandung, Sidoarjo – Madiun – Surakarta, Kertosono – Blitar, Madiun – Surakarta, serta Yogyakarta – Cilacap. Akhirnya hampir pada setiap daerah terutama di daerah dekat pantai di seluruh Pulau Jawa telah dapat memanfaatkan saranan transportasi berupa kereta api, bahkan sampai daratan Sumatra dan Sulawesi.
Kesuksesan pambangunan dan pemanfaatan jaringan transportasi kereta api yang dirasakan Pemerintah Kolonial Belanda maupun pihak swasta terpaksa berakhir setelah Jepang masuk ke Indonesia. Setelah Pemerintah Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tahun 1942, sejak itulah sarana-sarana
(43)
yang telah dibangun oleh Pemerintah Belanda juga dikuasai oleh Jepang termasuk sarana dan jaringan rel kereta api.
Jepang juga memperkerjakan orang-orang pribumi pada dinas kereta api, bahkan ada yang menduduki jabatan tingkat menengah. Selain mengadakan penerimaan pegawai secara besar-besaran antara tahun 1942 – 1943, pemerintah Jepang juga menyelenggarakan semacam sekolah tinggi perkeretaapian dengan nama Kyo Syu Syo yang bertempat di Bandung.
Berkat Sekolah perkeretaapaian tersebut, orang-orang Indonesia kemudian bnayak menguasai berbagai hal yang berhubungan dengan kereta api. Bahkan menjelang berakhirnya kekuasaan Pemerintah Jepang, peggawai kereta api yang merupakan orang-orang Indonesia berjumlah kurang lebih 80.000 orang, yang mayoritas sebagai pegawai rendah. Memasuki tahun 1945 barulah beberapa pegawai diangkat sebagai wakil jabatan tertentu mendampingi orang Jepang.
Kondisi perekeretaapian tersebut berlangsung hingga awal kemerdekaan Indonesia. Dalam kondisi seperti itulah para pejuang kereta api bangsa Indonesia mengambil alih kekuasaan atas kereta api dari tangan Jepang yang telah menduduki Indonesia selama kurang lebih tiga setengah tahun.
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus
1945, karyawan kereta api yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api”
(AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September 1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa
(44)
Bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Itulah yang melandasai ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta api Indonesia, serta dibentuknya „Djawatan Kereta Api Republik Indonesia‟ (DKARI).
Meskipun DKRI telah terbentuk, namun tidak semua perusahaan kereta api telah menyatu. Sedikitnya, ada 11 perusahaan kereta api swasta di Jawa dan swasta (Deli Spoorweg Maatschappij) di Sumatra Utara yang masih terpisah dari DKARI. Lima tahun kemudian, berdasarkan pengumuman Menteri Perhubungan, Tenaga Kerja dan Pekerjaan Umum No. 2 tanggal 6 Januari 1950, ditetapkan bahwa mulai 1 Januari 1950 DKARI dan Staat –spoor Wegen en Verenigde Spoorweg Bedriff (SS/VS) digabung menjadi suatu perusahan kereta api bernama „Djawatan Kereta api‟ (DKA).
Dalam pembenahan badan usaha, pemerintah mengeluarkan UU No. 19 Tahun 1960 tanggal 1 agustus 1969, yang menetapkan bentuk usaha BUMN. Atas dasar UU ini, dengan Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 1963, tanggal 25 mei
1963 dibentuk „Perusahaan Negara Kereta Api‟ (PNKA), sehingga DKA dilebur
kedalamnya. Sejak itu, semua perusahaan kereta api di Indonesia terkena “integrasi” kedalam suatu wadah PNKA, termasuk kereta api di Sumatra Utara yang sebelumnya dikelola oleh DSM.
Masih dalam rangka pembenahan BUMN, pemerintah mengeluarkan UU No. 9 Tahun 1969 tanggal 1 Agustus 1969, yang menetapkan jenis BUMN menjadi tiga perseroan, perusahaan umum dan perusahaan jawatan. Sejalan
(45)
september 1971, bentuk perusahaan PNKA mengalami perubahan menjadi “Perusahaan Jawatan Kereta Api” (PJKA).
Selanjutnya, berdasarkan peraturan pemerintah No. 57 Tahun 1990, pada tanggal 2 Januari 1991, PJKA mengalami perubahan menjadi „Perusahaan Umum Kereta Api‟ (Perumka). Sejalan dengan perubahan status ini, kinerja perkeretaapian di Indonesia mulai membaik. Kalau pada tahun 1990 PJKA mengalami kerugian sebesar Rp. 32,716 Milyar, tahun kedua turun lagi menjadi Rp. 2,536 Milyar, tahun ketiga Rp. 1,098 Milyar dan untuk pertama kalinya dalam sejarah perkeretaapian Indonesia meraih laba sebesar Rp. 13 Juta pada tahun 1993.
Berikutnya dalam rangka „Loan Agreement‟ No. 4016 – IND tanggal 15 Januari 1997 berupa proyek dari Bank Dunia, yang kemudian lebih dikenal dengan proyek efisiensi Perekeretaapian Indonesia atau Railway Efficiency Project (REP), dirumuskan langkah-langkah pengembangan perkeretaapian. Sasaran pengembangan diarahkan pada peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan, yang ditempuh melalui 8 kebijakan, yaitu :
1. Memperjelas peranan antara pemilik (owner), pengatur (regulator), dan pengelola (operator);
2. Melakukan rekstrukturisasi Perumka, termasuk merubah status
perusahaan umum menjadi Perseroan Terbatas.
3. Kebijakan pentarifan dengan pemberian kompensasi dari Pemrintah kepada Perumka atas penyediaan kereta api non komersial, yang
(46)
4. Rencana jangka panjang dituangkan dalam Perencanan perusahaan (Coorporate Planning), yang dijabarkan dalam rencana anggaran perusahaan secara tahunan.
5. Pengunan peraturan dan prosedur dalam setiap kegiatan 6. Peningkatan peran serta sektor swasta
7. Peningkatan sumber daya manusia.
8. Pembangunan yang berwawasan lingkungan dan keselamatan
masyarakat.
Sejalan dengan maksud dari REP tersebut, dengan peraturan pemerintah No. 19 Tahun 1998, tanggal 3 Februari 1998, pemerintah menetapkan pengalihan bentuk perusahaan umum (PERUM) Kereta Api menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Prosesi perubahan status perusahaan dari Perum menjadi Persero secra „de facto‟ dilakukan tanggal 1 Juni 1999, saat Menhub Giri S. Hadiharjono mengkukuhkan susunan Direksi PT. Kereta Api (Persero) di Bandung.
Dilakukan tanggal 1 Juni 1999, saat Menhub Giri S. Hadiharjono mengkukuhkan susunan Direksi PT. Kereta Api (Persero) di Bandung.
(47)
Tabel 1.1
Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia
Periode Status Dasar Hukum
Th. 1864
Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda
1864 s.d 1945
Staat Spoorwegen (SS)
Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS)
Deli Spoorwegen Maatschappij
(DSM)
IBW
1945 s.d 1950 DKA IBW
1950 s.d 1963 DKA – RI IBW
1963 s.d 1971 PNKA PP. No. 22 Th. 1963
1971 s.d.1991 PJKA PP. No. 61 Th. 1971
1991 s.d 1998 PERUMKA PP. No. 57 Th. 1990
1998 s.d. 2010 PT. KERETA API (Persero)
PP. No. 19 Th. 1998
Keppres No. 39 Th. 1999
Akte Notaris Imas Fatimah
(48)
sekarang (PERSERO) 16/OT.203/KA 2010
1.1.1. Visi dan Misi PT.KERETA API (PERSERO) 1.1.1.1 Visi
PT. KERETA API (Persero) mempunyai Visi yaitu menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang focus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.
1.1.1.2 Misi PT.KERETA API (PERSERO)
Misi dari PT.KERETA API adalah menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan, dan kenyamanan.
(49)
Pelayanan Kenyamanan
1.1.2 Arti Dan Logo PT.Kereta Api (PERSERO) Gambar 1.1
Logo PT.Kereta Api (PERSERO)
3 garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya.
2 garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal.
Anak panah berwarna putih (Transparan) melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima.
(50)
stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.)
1.4.3 Slogan Dan Budaya PT.KERETA API (PERSERO) 1.4.3.1 Slogan PT.KERETA API (PERSERO)
“Anda Adalah Prioritas Kami” Makna :
Anda adalah pelanggan yang terdiri dari pelanggan internal - di dalam lingkungan PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) & pelangganeksternal - di luar lingkungan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO).
Pelanggan harus menjadi prioritas dalam pencapaian pelayanan. Untuk mencapai pelayanan diperlukan kerjasama antar individu dan bagian
(51)
1.4.4 Budaya PT.KERETA API (PERSERO) Gambar 1.2
5 Nilai utama PT.Kereta Api (PERSERO)
Integritas : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai, kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.
Profesional : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai
untuk menggunakan, mengembangkan serta membagikan
pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain. Keselamatan : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki sikap tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang
(52)
kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.
Inovasi : Kami insan PT. KAI (Persero) selalu menumbuhkembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan, dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder.
Pelayanan Prima : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) akan memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok
Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan),
Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability
(Tanggung jawab).
1.2 Sejarah Sub Direktorat Humas PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) PUSAT BANDUNG
Sub Direktorat Hubungan Masyarakat PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) adalah bagian yang mengurusi hal yang bersifat hubungan massa, baik massa internal maupun massa eksternal. Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) ini dibawahi langsung oleh SEKPER (Sekeretaris Perusahaan) PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO). Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)
(53)
dimana hubungan internal mengurusi hal yang berhubungan dengan penyuluhan internal dan penerbitan media internal, sedangkan hubungan eksternal mengurusi hal yang berhubungan dengan penyuluhan eksternal, hubungan antar media massa, tata usaha, dan pameran.
Dalam uraian pekerjaan dari Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) adalah menganalisis dan mengidentifikasi permasalahan yang menyangkut opini publik. Sedangkan ringkasan dari perkerjaan Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) adalah memantau segala bentuk perkembangan aspirasi publik, serta merumuskan strategi dan langkah-langkah penanganannya untuk menghindari terbentuknya opini publik yang “unfavourable” terhadap
perusahaan khususnya pers dan humas antar lembaga.
Monumen Hari Kereta Api 28 September 1945 dan Lokomotif Uap D 52099
1.3 Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)
PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) mempunyai struktur perusahaan yang terdiri dari beberapa divisi yang secara khusus tersusun dari berbagi bagian
(54)
mamajemen organisasi pemberi wewenang dan bertanggung jawab bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang tegas serta setiap bagian-bagian utamA langsung berada dibawah seorang pemimpin melalui jenjang hirarki yang ada.
Struktur oraganisasi perusahaan memiliki peran yang penting untuk menjelaskan fungsi, tugas, tanggungjawab, dan wewenang perusahaan untuk mencapai mekanisme yang efektif dan efisien. Adapun struktur dari PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) dapat dilihat pada Tabel 1.2 di halaman berikutnya.
(55)
Tabel 1.2
Struktur Organisasi Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)
(56)
Berdasarkan tabel 1.2 tersebut, dapat diketahui bahwa struktur organisasi PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) dibagi menjadi tiga bagian, yakni :
1.3.1 Tingkat Pusat
PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) dipimpin oleh seorang Direktur Utama (Dirut) yang dibawahi langsung oleh Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugasnya, Dirut bantu oleh lima anggota direksi, yaitu Direktur Keuangan, Direktur Teknik, Direktur Operasi, Direktur Sumber Daya Manusia, dan Direktur Pengembangan Usaha.
i. Sekertaris Perusahaan
ii. Pusat Perencanaan dan Pengembangan (Pusrenbang)
iii. Satuan Pengawasan Intern (SPI) iv. Divisi :
a. Divisi Properti b. Divisi Sarana c. Divisi Pelatihan
1.3.2 Tingkat Daerah Operasi i. Daop (Regional Office) 1 Jakarta ii. Daop (Regional Office) 2 Bandung iii. Daop (Regional Office) 3 Cirebon iv. Daop (Regional Office) 4 Semarang
v. Daop (Regional Office) 5 Purwokerto vi. Daop (Regional Office) 6 Yogyakarta
(57)
viii. Daop (Regional Office) 8 Surabaya ix. Daop (Regional Office) 9 Jember 1.3.3 Tingkat Divisi Regional di Sumatera
i. Divisi Regional I Sumatera Utara ii. Divisi Regional II Sumatera Barat iii. Divisi Regional III Sumatera Selatan
1.3.4 Unit Fasilitas Perawatan Sarana dan Prasarana Balai Yasa i. Balai Yasa Sarana/Lok Yogyakarta
ii. Balai Yasa Sarana Manggarai
iii. Balai Yasa Sarana Surabaya – Gubeng iv. Balai Yasa Sarana Tegal
v. Balai Yasa Sarana Divre III Sumatera Selatan vi.Balai Yasa Sarana Jembatan Kiaracondong
1.4 Struktur Organisasi Sub Direktorat Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)
Untuk memberikan arahan yang terstruktur dalam perusahaan, maka Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Pusat Bandung membentuk struktur di dalamnya, yakni sebagai berikut :
(58)
Tabel 1.3
STRUKTUR ORGANISASI
PUBLIC RELATIONS PT KAI (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG
Sumber : Bidang Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Pusat Bandung, Agustus, 2011
Berdasarkan tabel 1.3 di atas, dapat diketahui bahwa struktur organisasi Bidang Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Pusat Bandung dipimpin
STAF Hendri Andriyanto
PPID Pnd.1 Soejono Syam
NIPP. 39319
STAF Anwar Solikhin NIPKM. 500830047
STAF Pnd. Aurora N.
NIPP. 50592 STAF
Azhar Zaki STAF Jrd.1 Anyta Nova
NIPP. 51019
STAF Jrd.1 Amang
NIPP. 50992 STAF Pt. Wahyu Ekowati
NIPP. 47181 Junior Manager Pnd.1 Usep Permadi
NIPP. 32671
ESPC
Pnd1. Agus Komarudin
NIPP. 40929 ESPI
STAF Pnd. Tia Donasari
NIPP. 50603
ESPE
Pn 1. Sukendar Mulya NIPP. 35405
Junior Manager Pnd. Suprapto
NIPP. 42974
STAF
Pnd. Noxy Citrea B. NIPP. 50607 ESP
Pn.1 Sugeng Priyono NIPP. 37698
(59)
Sekretaris Perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Kabid Humas bantu oleh Kepala Seksi Hubungan Internal dan Kepala Seksi Hubungan Eksternal. Kepala Seksi Hubungan Internal dibantu oleh lima orang karyawan, yang melakukan kegiatan internal perusahaan. Sedangkan Kepala Seksi Hubungan Eksternal dibantu oleh empat orang karyawan yang melakukan kegiatan eksternal perusahaan.
1.5 Jajaran Dewan Komisaris PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Gambar 1.3
Jajaran Dewan Komisaris PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Iman Haryatna
Komisaris Utama
Martinus Suwasono Anggota Komisaris
Abi Kusno Anggota Komisaris
Yahya Ombara Anggota Komisaris
(60)
Ashwin Sasongko Anggota Komisaris
Umiyatun Hayati Triastuti Anggota Komisaris
Herry Bakti Anggota Komisaris
1.6 Jajaran Dewan direksi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Ignasius Jonan Direktur Utama
Sulistyo Wimbo Hardjito Direktur Komersial
A. Herlianto Direktur Operasi
Candra Purnama Direktur Pengelolaan
(61)
Rono Pradipto Direktur Pengelolaan
Sarana
Bambang Irawan Direktur Keselamatan
dan Keamanan
M. Kuncoro Wibowo Direktur SDM dan Teknologi Informasi
Joko Margono Direktur
Pengembangan Usaha
Judarso Widiyono Direktur Pengelolaan
Aset Non Produksi
Kurniadi Atmosasmito Direktur Keuangan
1.7 Job Description Struktur Organisasi Sub Direktorat Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Pusat Bandung
I. Kepala Sub Direktorat Hubungan Masyarakat 1. Ringkasan Pekerjaan :
a. Melaksanakan komunikasi publik untuk membentuk opini publik
yang “favourable” atau memberikan dukungan dinamika
perusahaan dengan menggunakan metode - metode kehumasan yang bertolak dari teori ilmu komunikasi.
(62)
b. Memantau segala bentuk perkembnagan aspirasi publik, serta merumuskan strategi dan langkah-langkah penanganannya untuk
menghindari terbentuknya opini publik yang “unfavourable”
terhadap perusahaan.
c. Melaksanakan dokumentasi, penerbitan dan perpustakaan
perusahaan yang meliputi : perkembangan kinerja perusahaan secara menyeluruh (perperiodik); identifikasi permasalahan perusahaan; serta berbagai bentuk informasi (data dan fakta)
lainnya yang menyangkut kinerja perusahaan dengan
memanfaatkan teknologi informasi (internet dan intranet). 2. Uraian pekerjaan :
a. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang menyangkut
dengan opini publik.
b. Mengkoleksi, menyusun, serta merancang paket informasi untuk membentuk opini publik, dokumenatasi serta perpustakaan perusahaan.
c. Memantau aspirasi serta opini public melalui kegiatan liputan internal.
d. Menjalin kerjasama dengan antar lembaga di luar perusahaan, khususnya pers yang membutuhkan.
e. Memberikan layanan informasi kepada masyarakat termasuk pers yang membutuhkan.
(63)
g. Menyelenggarakan fungsi dokumentasi dan perpustakaan perusahaan.
h. Melakukan evaluasi tugas pokok dan program kegiatan kehumasan.
i. Melaporkan pelaksanaan kegiatan serta berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi.
3. Ciri Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Pelaksanaan tugas dilakukan secara lintas fungsi mencakup semua direktorat dalam perusahaan, serta semua perusahaan yang terkait diluar perusahaan.
b. Selain bercirikan manajerial berupa penyusunan strategi dan langkah tugas, pelaksanaan tugas juga bercirikan tekhnikal berupa pemantauan ke lapangan.
c. Selain jam kerja standar 07.30 s/d 16.00 Setiap hari, dalam hal tertentu jam kerja disesuaikan dengan kebutuhan tugas (ke luar kota, liputan ke daerah).
d. Peralatan kerja yang diperlukan lebih bermuatan teknologi informasi, yang lebih mengedepankan unsur elektronik dan seni. 4. Hubungan kerja
a. Melakukan koordinasi kerja dengan sejumlah bagaian dalam
Direktorat Personalia dan Umum serta Antar Direktorat dalam Perusahaan serta daop dan eksploitasi.
(64)
c. Memasukkan kepentingan lintas fungsi dalam penyusunan program kerja kehumasan, serta mendistribusikan permasalahan yang dihadapai kepada sejumlah bagian (Subdit, Direktorat, Eksploitasi, Daop).
d. Memerankan fungsi sebagai “konselor” dan “guide” dalam hal pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pembentukan opini publik kepada semaua bagian secara lintas fungsi.
e. Menjadikan pers dan humas (PR) lembaga diluar perusahaan sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan komunikasi eksternal.
II. Kepala Seksi Komunikasi Eksternal 1. Ringkasan Pekerjaan :
a. Melaksanakan komunikasi kepada public eksternal untuk
membentuk opini publik yang “favaourable” atau memberikan
dukungan dinamika perusahaan dengan menggunakan metode - metode kehumasan yang bertolak dari teori ilmu komunikasi. b. Memantau segala bentuk perkemabnagan spirasi publik eksternal,
serta merumuskan strategi dan langkah-langkah penanganannya untuk menghindari terbentuknya opini publik eksternal yang “unfavourable” terhadap perusahaan.
2. Uraian Pekerjaan ;
(65)
b. Mengkoleksi, menyusun, serta merancang paket informasi untuk membentuk opini publik eksternal.
c. Memantau aspirasi serta opini publik eksternal melalui
pemberitaan media massa cetak dan elektronik serta
mengidentifikasi issue (rumor) yang berkembnag pada publik eksternal.
d. Menjalin kerjasama dengan antar lembaga di perusahaan,
khususnya pers dan Humas atau PR antar lembaga.
e. Memberikan layanan informasi kepada masyarakat eksternal termasuk pers yang membutuhkan.
f. Merencanakan dan melaksanakan program komunikasi kepada
public eksternal melalui berbagai event Pameran, Pariwara, Pengisian Program TV dan Promosi kehumasan.
g. Melakukan evaluasi tugas pokok dan program kegiatan
komunikasi eksternal.
h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan komunikasi eksternal serta berbagai permasalahan dan kendala yang di hadapi.
3. Ciri Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Pelaksanaan tugas dilakukan secara lintas fungsi mencakup semua lembaga yang terkait di luar perusahaan.
b. Selain bercirikan manajerial berupa penyususnan strategi dan langkah tugas, pelaksanaan tugas juga bercirikan teknis berupa
(66)
c. Selain jam kerja standar 07.30 s/d 16.00 setiap hari, dalam hal tertentu jam kerja disesuaikan denagan kebutuhan tugas (keluar kota, liputan ke daerah).
d. Peralatan kerja yang diperlukan lebih bermuatan teknologi informasi, yang lebih mengedepankan unsur elektronik dan seni. 4. Hubungan Kerja :
a. Melakukan koordinasi kerja dengan sejumlah bagian dalam Direktorat Personalia dan Umum serta antar Direktorat dalam perusahaan serta Daop dan Eksploitasi.
b. Menjadikan lingkungan kerja sebagai sumber informasi publik eksternal, khususnya yang menyangkut dengan kebutuhan pers akan informasi perusahaan.
c. Memasukkan kepentingan lintas fungsi dalam penyususnan
program kerja kehumasan, serta mendistribusikan permasalahan yang dihadapai kepada sejumlah bagaian (Subdit, Direktoreat, Eksploitasi, Daop)
d. Memerankan fungsi sebagai “konselor” dan “guide” dalam hal pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pembentukan opini publik kepada semua bagian secara lintas fungsi.
e. Menjadikan pers dan humas (PR) lembaga di luar perusahaan sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan komunikasi eksternal.
(67)
III. Kepala Seksi Komunikasi Internal dan Penerbitan 1. Ringkasan Pekerjaan :
a. Melaksanakan komuniaksi publik untuk membentuk opini publik
internal yang “favourable” atau memberikan dukungan dinamika
perusahaan dengan mengunakan metode - motode kehumasan yang bertolak dari teori ilmu komunikasi.
b. Memantau segala bentuk perkembangan publik aspirasi internal, serta merumuskan strategi dan langkah-langkah penanganannya untuk menghindari terbentuknya opini publik internal yang
“unfavourable” terhadap perusahaan.
2. Uraian Pekerjaan :
a. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang
menyangkut dengan opini public internal.
b. Mengkoleksi, menyususun, serta merancang paket informasi untuk membentuk opini publik internal.
c. Memantau aspirasi serta opini publik internal melalui kegiatan kunjungan ke daerah.
d. Menjalin kerjasama dengan antar bagian dalam perusahaan untuk memudahkan iodentifikasi permasalahan opini publik internal. e. Memberikan layanan informasi kepada publik internal yang
membutuhkan.
(68)
g. Melakukan evaluasi tugas pokok dan program kegiatan komunikasi internal.
h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan komunikasi internal serta berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapai.
3. Ciri Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Pelaksanaan tugas dilakukan secara lintas fungsi mencakup semua direktorat dalam perusahaan.
b. Selain bercirikan manajerial berupa penyususnan strategi dan langkah tugas, pelaksanaan tugas juga bercirikan tekhnis berupa pemantauan ke daerah.
c. Selain jam kerja standar 07.15 s/d 16.00 Setiap hari, dalam hal tertentu jam kerja di sesuaikan dengan kebutuhan tugas (ke luar kota, liputan ke daerah).
d. Peralatan kerja yang diperlukan lebih bermuatan teknologi informasi, yang lebih mengedepankan unsur elektronik dan seni. 4. Hubungan Kerja :
a. Melakukan koordinasi kerja dengan sejumlah bagian dalam Direktorat Operasi serta antar Direktorat dalam perusahaan serta Daop dan Eksploitasi.
b. Menjadikan lingkungan kerja sebagai sumber informasi publik internal, baik yang menyangkut dengan informasi intern maupun ekstern.
(69)
c. Memasukkan kepentingan lintas fungsi dalam penyususnan program kerja kehumasan, serta mendistribusikan permasalahan yang dihadapi kepada sejumlah bagian (Subdit, direktorat, Eksploitasi, Daop).
d. Memerankan fungsi sebagai “konselor” dan “guide” dalam hal pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pembentukan opini public internal kepada semua bagian secara lintas fungsi.
e. Menjadikan sejumlah KUPT perusahaan sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan komuniaksi internal.
IV. Kepala Seksi Dokumentasi dan Perpustakaan Perusahaan : 1. Ringkasan Pekerjaan :
a. Mengkoleksi, mendokumentasi, serta menyususn segala materi informasi yang bersumber dari berbagai kegiatan yang terjadi dalam perusahaan sebagai bahan pembentukan opini publik, dokumentasi serta perpustakaan perusahaan.
b. Memanagement, menata, serta mengemas paket informasi sebagai
bahan untuk kegiatan komuniaksi kepada publik melalui media massa cetak, elektronik (internet) dalam rangka pembentukan opini public yang “favourable” terhadap perusahaan.
c. Merumuskan strategi dan langkah-langkah penanganan
dokumentasi serta perpustakaan perusahaan, agar dapat memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan publik secara
(70)
d. Melakukan evaluasi dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan dokumentasi serta perpustakaan secara periodik kepada Direksi.
2. Uraian Pekerjaan :
a. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang
menyangkut dengan dokumentasi dan perpustakaan perusahaan.
b. Mengkoleksi, menyusun, serta merancang paket informasi
sebagai bahan dokumentasi dan perpustakaan perusahaan.
c. Memantau aspirasi dan opini publik terhadap kinerja dokumentasi dan perpustakaan perusahaan.
d. Menjalin kerjasama dengan sejumlah perpustakaan dalam dan luar negeri untuk memperkaya pepustakaan perusahaan.
e. Memberikan layanan informasi kepada publik yang
membutuhkan referensi dan kajian perpustakaan.
f. Merencanakan dan melaksanakan program dokumentasi dan
perpustakaan.
g. Melakukan evalusi tugas pokok dokumentasi dan perpustakaan.
h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan dokumentasi dan perpustakaan
serta melakukan identifikasi permasalahan dan kendala yang dihadapi.
(71)
3. Ciri Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Pelaksanaan tugas dokumentasi dan perpustakaan dilakukan secara lintas fungsi mencakup semua direktorat dalam perusahaan, serta semua lembaga yang terkait di luar perusahaan. b. Selain bercirikan manjerial berupa penyusunan strategi dan
langkah tugas, pelaksanaan bertugas juga bercirikan teknis berupa peninjauan ke berbagai daerah (Daop dan Eksploitasi) untuk memperkaya referensi perpustakaan. Selain jam kerja standar 07.15 s/d 16.00 setiap hari, dalam hal tertentu jam kerja disesuaikan dengan kebutuhan tugas (ke luar kota, liputan ke daerah)
c. Diperlukan dukungan peralatan kerja berteknologi informasi, kamera, video, computer plus intranet dan internet.
4. Hubungan Kerja :
a. Melakukan koordinasi kerja denagan sejumlah bagian dalam Direktorat personalia dan Umum serta antar Direktorat dalam perusahaan serta Daop dan Eksploitasi.
b. Menjadiakn lingkunagn kerja sebgai sumber informasi public, baik yang menyangkut dengan informasi intern maupun ekstern.
c. Memasukkan kepentingan lintas fungsi dalam penyusunan
(72)
d. Menjadikan sejumlah perpustakaan lembaga yang terkait di luar perusahaan sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan tugas dokumentasi.
1.8 Sarana dan Prasarana Divisi Humas PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Pusat
Letak kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) berada tepat di depan gerbang yaitu di Gedung 1. Gedung tersebut merupakan kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Pusat Bandung yang mana tugasnya melayani siapa saja yang membutuhkan informasi, oleh kerena itu letaknya kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) terletak di depan Kantor Pusat.
Ada pula sarana dan prasarana yang tersedia di kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Pusat Bandung, seperti yang ada di dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1.4
Sarana Kantor Humas PT.KERETA API (PERSERO)
NO SARANA JUMLAH
1 Ruang tamu 1
2 Ruang Kepala Bidang Humas 1
3 Ruang Kepala Seksi Hubungan Internal 1
4 Ruang Kepala Seksi Hubungan Eksternal 1
(73)
7 Ruang Redaksi Kontak 1
8 Dapur dan Toilet 1
9 Musholla 1
Sumber : Arsip Penulis 2012
Tabel 1.5
Prasarana Humas PT.KERETA API (PERSERO)
NO PRASARANA JUMLAH
1 Komputer 5
2 Speaker 1
3 Meja berukuran 3 x 1,5 m 1
4 Meja dan kursi kerja karyawan 10
5 Telepon 2
6 Kursi kerja 7
7 Televisi 3
8 Seperangkat ATK
9 Papan Kegiatan 2
Sumber : Arsip Penulis 2012
1.9 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) 1.9.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Kantor Pusat Bandung yang berada di Jalan
(74)
Perintis Kemerdekaan No. 1 Bandung. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung.
1.9.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan selama kurang lebih 1 bulan 2 minggu (40 hari kerja), dimulai pada tanggal 9 Juli 2012 s.d 5 september 2012 di Divisi Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Kantor Pusat Bandung, setiap hari Senin s.d Jumat di mulai pukul 07.15 WIB s.d 12.00 WIB (setengah hari jam kerja).
(75)
(1)
30
d. Melakukan evaluasi dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan dokumentasi serta perpustakaan secara periodik kepada Direksi.
2. Uraian Pekerjaan :
a. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang menyangkut dengan dokumentasi dan perpustakaan perusahaan. b. Mengkoleksi, menyusun, serta merancang paket informasi
sebagai bahan dokumentasi dan perpustakaan perusahaan.
c. Memantau aspirasi dan opini publik terhadap kinerja dokumentasi dan perpustakaan perusahaan.
d. Menjalin kerjasama dengan sejumlah perpustakaan dalam dan luar negeri untuk memperkaya pepustakaan perusahaan.
e. Memberikan layanan informasi kepada publik yang membutuhkan referensi dan kajian perpustakaan.
f. Merencanakan dan melaksanakan program dokumentasi dan perpustakaan.
g. Melakukan evalusi tugas pokok dokumentasi dan perpustakaan. h. Melaporkan pelaksanaan kegiatan dokumentasi dan perpustakaan
serta melakukan identifikasi permasalahan dan kendala yang dihadapi.
(2)
31 3. Ciri Pelaksanaan Pekerjaan :
a. Pelaksanaan tugas dokumentasi dan perpustakaan dilakukan secara lintas fungsi mencakup semua direktorat dalam perusahaan, serta semua lembaga yang terkait di luar perusahaan. b. Selain bercirikan manjerial berupa penyusunan strategi dan
langkah tugas, pelaksanaan bertugas juga bercirikan teknis berupa peninjauan ke berbagai daerah (Daop dan Eksploitasi) untuk memperkaya referensi perpustakaan. Selain jam kerja standar 07.15 s/d 16.00 setiap hari, dalam hal tertentu jam kerja disesuaikan dengan kebutuhan tugas (ke luar kota, liputan ke daerah)
c. Diperlukan dukungan peralatan kerja berteknologi informasi, kamera, video, computer plus intranet dan internet.
4. Hubungan Kerja :
a. Melakukan koordinasi kerja denagan sejumlah bagian dalam Direktorat personalia dan Umum serta antar Direktorat dalam perusahaan serta Daop dan Eksploitasi.
b. Menjadiakn lingkunagn kerja sebgai sumber informasi public, baik yang menyangkut dengan informasi intern maupun ekstern. c. Memasukkan kepentingan lintas fungsi dalam penyusunan
(3)
32
d. Menjadikan sejumlah perpustakaan lembaga yang terkait di luar perusahaan sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan tugas dokumentasi.
1.8 Sarana dan Prasarana Divisi Humas PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Pusat
Letak kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) berada tepat di depan gerbang yaitu di Gedung 1. Gedung tersebut merupakan kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Pusat Bandung yang mana tugasnya melayani siapa saja yang membutuhkan informasi, oleh kerena itu letaknya kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) terletak di depan Kantor Pusat.
Ada pula sarana dan prasarana yang tersedia di kantor Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Pusat Bandung, seperti yang ada di dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1.4
Sarana Kantor Humas PT.KERETA API (PERSERO)
NO SARANA JUMLAH
1 Ruang tamu 1
2 Ruang Kepala Bidang Humas 1
3 Ruang Kepala Seksi Hubungan Internal 1 4 Ruang Kepala Seksi Hubungan Eksternal 1
5 Ruang Seluruh Staf Humas 1
(4)
33
7 Ruang Redaksi Kontak 1
8 Dapur dan Toilet 1
9 Musholla 1
Sumber : Arsip Penulis 2012 Tabel 1.5
Prasarana Humas PT.KERETA API (PERSERO)
NO PRASARANA JUMLAH
1 Komputer 5
2 Speaker 1
3 Meja berukuran 3 x 1,5 m 1
4 Meja dan kursi kerja karyawan 10
5 Telepon 2
6 Kursi kerja 7
7 Televisi 3
8 Seperangkat ATK
9 Papan Kegiatan 2
Sumber : Arsip Penulis 2012
1.9 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) 1.9.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Kantor Pusat Bandung yang berada di Jalan
(5)
34
Perintis Kemerdekaan No. 1 Bandung. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kantor Pusat Bandung.
1.9.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan selama kurang lebih 1 bulan 2 minggu (40 hari kerja), dimulai pada tanggal 9 Juli 2012 s.d 5 september 2012 di Divisi Humas PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Kantor Pusat Bandung, setiap hari Senin s.d Jumat di mulai pukul 07.15 WIB s.d 12.00 WIB (setengah hari jam kerja).
(6)