positif atau negatif dengan tanah. Bila beda tegangan ini cukup tinggi maka akan terjadi loncatan muatan listrik dari awan ke awan atau dari awan ke tanah.
B Beban Lebih
Over Load
Beban lebih merupakan gangguan yang terjadi akibat konsumsi energi melebihi energi listrik yang dihasilkan pada pembangkit. Gangguan beban lebih
sering terjadi terutama pada generator dan transformator daya. Ciri dari beban lebih adalah terjadinya arus lebih pada komponen. Arus lebih ini dapat
menimbulkan pemanasan yang berlebihan sehingga bisa menimbulkan kerusakan pada isolasi.
C. Hubung Singkat
S hort Circuit
Hubung singkat adalah terjadinya hubungan penghantar bertegangan atau penghantar
tidak bertegangan
secara langsung
tidak melalui
media resistorbeban yang semestinya sehingga terjadi aliran arus yang tidak normal
sangat besar. Hubung singkat merupakan jenis gangguan yang sering terjadi pada sistem tenaga listrik, terutama pada saluran udara 3 fase. Meskipun semua
komponen peralatan listrik selalu diisolasi dengan isolasi padat, cair minyak, udara, gas, dan sebagainya. Namun karena usia pemakaian, keausan, tekanan
mekanis, dan sebab-sebab lainnya, maka kekuatan isolasi pada peralatan listrik bisa berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Hal ini akan mudah menimbulkan
hubung singkat. Ada beberapa jenis gangguan hubung singkat yang terjadi pada sistem tenaga listrik 3 phasa, yaitu:
1 Hubung singkat tiga phasa simetris :
a. Tiga phasa L – L – L
b. Tiga phasa ke tanah 3L – G
2 Hubung singkat tidak simetri
a. Satu phasa ke tanah 1L – G
b. Antar phasa ke tanah 2L – G
c. Antar phasa L – L
Ada beberapa asumsi yang perlu diperhatikan dalam analisa gangguan, yaitu : a.
Beban normal, kapasitansi pengisian saluran
line charging capacitance
, hubungan shunt diabaikan.
b. Semua tegangan internal sistem mempunyai magnitude dan sudut
fasa sama. c.
Biasanya tahanan seri dari saluran transmisi dan trafo diabaikan. d.
Semua trafo dianggap pada posisi tap nominal. e.
Generator, motor direpresentasikan dengan sumber tegangan tetap yang dihubungkan seri yaitu :
1. Dengan reaktansi sub-peralihan X
d
” sistem dalam keadaan subperalihan.
2. Atau dengan rektansi peralihan X
d
’ sistem dalam keadaan peralihan.
3. Atau dengan rekatansi sinkron X
d
sistem dalam keadaan
steady state
. A.
Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa
Gangguan 3 phasa adalah gangguan yang terjadi dari penyebab putusnya salah satu kawat fasa yang letaknya paling atas pada transmisi distribusi dengan
konfigurasi kawat antar fasanya disusun secara vertikal. Kemungkinan terjadinya memang sangat kecil, tetapi dalam analisanya tetap harus diperhitungkan.
Kemungkinanan lain adalah akibat pohon yang cukup tinggi berayun sewaktu tertiup angin kencang sehingga menyentuh ketiga kawat fasa transmisi atau
distribusi. Gambar 2.2 di bawah ini menunjukkan rangkaian ekivalen hubung singkat 3 phasa.
Gambar 2.2 Gangguan Tiga Phasa Sumber : Sulasno, 1993
Z
n
Z
Z Z
Dari gambar 2.1 tersebut, dapat dilihat bahwa arus maupun tegangan dalam keadaan gangguan tidak mengandung unsur urutan nol atau impedansi
netral. Oleh sebab itu, pada hubung singkat tiga phasa sistem pentanahan netral tidak berpengaruh terhadap besarnya arus hubung singkat.
Dengan demikian : I
a
= I
b
= I
c
………………………………………………………………………2.1 V
a
– V
b
=0 ; V
a
– V
c
= 0 dan V
b
– V
c
= 0 Dengan kata lain,
V
a
= V
b
= V
c ……………………………………………………………………………………………………...
2.2 Persamaan urutan tegangan pada gangguan hubung singkat tiga phasa dapat dicari
dengan persamaan yaitu : V
a0
= V
a
+ V
b
+ V
c
= V
a
…………………………………………………...2.3 V
a1
= V
a
+ 2V
b
+ a
2
V
c
= a + a + a
2
V
a
= 0 ………………………………2.4
B. Gangguan Hubung Singkat Tiga Phasa Ke Tanah