Pembenaran aturan tablo semantik

LOGIKA INFORMATIKA BY: SRI ESTI Langkah 7: Sekarang pakailah aturan 5 pada baris 9: 1 ¬A B 2 ¬B ¬C 3 C→D 4 ¬¬A D 5 ¬¬A 6 ¬D 7 A 8 ¬A B Tutup 9 ¬B ¬¬C Tutup 10 C 11 ¬C D Tutup Tutup Akhirnya seluruh tablo tertutup. Tablo semantik yang disusun juga sudah lengkap seluruh ekspresi logika yang harus diturunkan menjadi tablo. Dapat disimpulkan bahwa semua ekspresi logika tersebut tidak konsisten, atau tidak kompatibel bersama-sama. Latihan: Apakah himpunan dari 3 buah ekspresi logika berikut ini bersama-sama konsisten?: A B →C, ¬A→D, B ¬C ¬D

5. Pembenaran aturan tablo semantik

Aturan tablo semantik dapat dipandang sebagai aturan sistem deduktif atau sistem pembuktian yang tidak perlu ditafsirkan pada konteks lain. Aturan tablo semantik sangat sintaksis. Hanya tinggal menuruti aturan yang ada dan tidak ada penentuan terlebih dahulu bahwa premis-premis benar dengan kesimpulan yang disalahkan seperti pada LOGIKA INFORMATIKA BY: SRI ESTI strategi pembalikan yang digunakan pada model dan countermodel, tetapi hanya dengan menegasi kesimpulannya, dan tidak memedulikan premis-premis walaupun tetap tergolong stratesi pembalikan. Aturan tablo semantik sangat beralasan dan realistis karena berbasis pada aturan hukum logika yang sudah dibahas sebelumnya. Perhatikan aturan tersebut satu per satu: Aturan 1: A B A B A B Sebenarnya aturan ini menunjukkan bahwa jika A B benar, maka A dan B juga bernilai benar sehingga cabang tablo untuk ekspresi ini juga benar bersama-sama. Aturan 2: A B A B A B Aturan ini menunjukkan bahwa jika A B benar, maka A bisa benar atau B juga benar. Untuk itu satu cabang tablo harus menunjukkan hal ini, atau ada konsistensi disini. Aturan 3: A → B A → B ¬A B Pada hukum logika juga diketahui A→B ≡ ¬A B sehingga aplikasinya sama seperti hukum nomor 2. Aturan 4: A ↔ B A ↔ B A B ¬A ¬B Pada hukum logika juga diketahui A ↔B ≡ A B ¬A ¬B sehingga aplikasinya sama seperti hukum nomor 2. Aturan 5: ¬¬A ¬¬A A Ini merupakan aplikasi hukum negasi ganda, yakni ¬¬A ≡ A LOGIKA INFORMATIKA BY: SRI ESTI Aturan 6: ¬A B ¬A B ¬A ¬B Pada hukum De Morgan sudah diketahui bahwa ¬A B ≡ ¬A ¬B sehingga aturan nomor 2 dipakai sekali lagi. Aturan 7: ¬ A B ¬A B ¬A ¬B Hukum De Morgan lainnya diketahui bahwa ¬A B ≡ ¬A ¬B sehingga dipakai aturan nomor 1. Aturan 8: ¬A → B ¬A → B A ¬B Penyederhanaan bisa dilakukan pada ¬A → B sehingga menjadi: ¬A → B ≡ ¬¬A B A→B ≡ ¬¬A ¬B hukum De Morgan ≡ A ¬B hukum negasi ganda Oleh karena itu aturan 1 dapat dipakai pada eksprei logika yang diperoleh. Aturan 9: ¬A ↔ B ¬A ↔ B A ¬B ¬A B Sedangkan untuk ¬A ↔ B dapat dilakukan penyederhanaan seperti berikut: ¬A ↔ B ≡ ¬A→B B→A A→B ≡ ¬¬A B ¬B A A→B ≡ ¬¬A B ¬¬B A hukum De Morgan ≡ ¬¬A ¬B ¬¬B ¬A hukum De Morgan ≡ A ¬B B ¬A hukum negasi ganda LOGIKA INFORMATIKA BY: SRI ESTI ≡ A ¬B ¬A B hukum komutatif Setelah selesai akan diperoleh bentuk yang sederhana. Sekali lagi aturan 2 digunakan. Metode tablo semantik merupakan pendekatansecara langsung untuk memperlihatkan adanya ketidakkonsistenan dalam suatu himpunan dari ekspresi logika, yaitu dengan cara membuang pasangan yang terjadi konflik, misalnya A dengan ¬A. jika semua cabang tertutup, berarti ada ketidakkonsistenan, sedangkan jika ada cabang yang tertutup dan ada yang terbuka walau hanya ada satu berarti konsisten. Bagaimana jika terjadi tablo yang tidak tertutp dan memastikan adanya konsistensi. Contoh: 1 A ¬B 2 B ¬C 3 C→A 4 B Aturan 1 pada baris 2 5 ¬C 6 A ¬B Aturan 2 pada baris 1 Tutup 7 ¬C A Aturan 2 pada baris 3 Jelas bahwa tablo tidak bisa ditutup sehingga terjadi konsistensi bersama-sama pada himpunan ekspresi logika. Konsistensi bisa dibuktikan dengan teknik model yaitu dengan mengambil satu variabel proposisi pada cabang yang tidak tertutup, misalnya A atau ¬A, dan berilah nilai T pada variabel tersebut. Misalnya vA ≡ T, maka v¬C ≡ T ambil dari baris 3. Jadi vC ≡ F. Periksa dengan baris 2. Jika v¬C ≡ T, maka pasti vB ≡ T, maka v¬B ≡ F. Periksa dengan baris 3. Jika v¬B ≡ F, sedangkan vA ≡ T, maka vA ¬B ≡ T. jadi mudah ditebak bahwa vA ¬B ≡ T, vB ¬C ≡ T, dan vA ¬B ≡ T. Tabel kebenarannya: A B C ¬B ¬C A ¬B B ¬C A ¬B T T F F T T T T

6. Tablo semantik pada argumen