Pendahuluan Tablo semantik Aturan tablo semantik

LOGIKA INFORMATIKA BY: SRI ESTI BAB 9 TABLO SEMANTIK

1. Pendahuluan

Tabel kebenaran sangat baik untuk menjelaskan dasar logika dan mudah dipahami. Kesulitan yang timbul adalahbanyaknya jumlah baris yang diperlukanjika variabel proposisionalyang harus ditangani cukup banyak. Ukuran tersebut yakni 2 n n = jumlah variabel proposisional. Jadi, misalnya ada 8 variabel proposisional, maka ada 2 8 = 256 baris. Dari ukuran 2 n ini bisa terbentuk dasar perhitungan 1 Kilobyte = 1024 Byte, atau 2 10 yakni 1024, demikian juga 1 byte = 8 bit, atau 2 3 . Hal ini dikarenakan perhitungan berdasarkan nilai benar T ≡ 1 dan salah F ≡ 0 sebagai konstanta proposisional yang kemudian dipangkatkan. Inilah yang sebenarnya dikenal sebagai bahasa mesin, atau bahasa tingkat rendah low level language, satu-satunyabahasa yang dimengerti oleh komputer. Ukuran yang besar dari tabel kebenaran menimbulkan banyak kesulitan sehingga dapat dipergunakan cara lain untuk membuktikan konsistensi sekumpulan pernyataan- pernyataan dan validitas dari argumen-argumen. Salah satunya adalah Tablo Semantik Semantik Tableaux.

2. Tablo semantik

Penggunaan tablo semantik berbasis pada strategi pembalikan. Strategi pembalikan pada tablo semantik dilakukan dengan memberi negasi pada kesimpulan dan memeriksa hasil yang diperoleh. Tablo semantik bisa dibuktikan apakah kesimpulan yang bernialai F dapat diperoleh dari premis-premis yang bernilai T. jika idak bisa, maka argumen tersebut valid, tetapi jika bisa, maka argumen tidak valid. Jadi, premis-premis yang bernilai T harus menghasilkan kesimpulan yang berniali T juga. Kesimpulan ini disebut semantically entailed dari premis-premis. Tablo semantik sebenarnya hanya bentuk-bentuk proposisi yang dibangun berdasarkan aturan-aturan tertentu yang biasanya berbentuk pohon terbalik dengan cabang-cabang dan ranting-ranting yang relevan. LOGIKA INFORMATIKA BY: SRI ESTI

3. Aturan tablo semantik

Terdapat 10 aturan dalam tablo semantik yang diurutkan sebagai berikut: Aturan 1: A B Jika tablo berisi A B, maka tablo dapat dikembangkan menjadi tablo baru dengan menambahkab A dan B pada tablo A B. Bentuknya seperti berikut: A B A B Aturan 2: A B Jika tablo berisi A B maka dapat dikembangkan membentuk tablo baru dengan menambah dua cabang baru, satu berisi A dan satunya adalah B seperti berikut: A B A B Aturan 3: A → B A → B ¬A B Aturan 4: A ↔ B A ↔ B A B ¬A ¬B Aturan 5: ¬¬A ¬¬A A Aturan 6: ¬A B ¬A B ¬A ¬B Aturan 7: ¬A B ¬A B ¬A ¬B LOGIKA INFORMATIKA BY: SRI ESTI Aturan 8: ¬A → B ¬A → B A ¬B Aturan 9: ¬A ↔ B ¬A ↔ B A ¬B ¬A B Aturan 10: Jika ada bentuk logika A dan negasinya ¬A yang berada pada satu deretan cabang dari tablo, maka terjadi ketidakkonsistenan pada cabang tersebut, dan cabang dinyatakan “tertutup closed”, dan cabng tersebut tudak bisa dikembangkan lagi. Hal ini disebabkan karena A dan ¬A tidak mungkin benar bersama-sama pada satusaat tertentu, yakni jika A bernilai T, tidak mungkin ¬A juga bernilai T pada saat yang sama, demikian sebaliknya. Jika semua cabang tablo tertutup, maka ekspresi logika disebut bersama-sama tidak konsisten atau mereka tidak bisa bernilai benar bersama-sama.

4. Tablo semantik himpunan ekspresi logika