Rasio efektivitas penerbitan Surat Teguran dan Surat Paksa Rasio kontribusi penerimaan Tunggakan Pajak RPTP terhadap

Novi Norma Melya Nugraha, 2015 EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG KAREES TAHUN 2009-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Analisis deskriptif adalah analisis yang menekankan pada pembahasan data-data dan subjek penelitian dengan menyajikan data-data secara sistematika dan tidak menyimpulkan hasil penelitian. Karena dalam penelitian ini jenis data berupa data kuantitatif dan juga menggunakan skala pengukuran rasio, maka peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif rasio yaitu teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees untuk dilakukan perhitungan secara aritmatika dengan skala rasio sebagai pengukurannya yaitu menggunakan analisis rasio efektivitas dan analisis rasio kontribusi kemudian tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku secara umun atau generalisasi. Analisis rasio yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:

1. Rasio efektivitas penerbitan Surat Teguran dan Surat Paksa

Untuk mengetahui apakah suatu kegitan atau proses organisasi maupun kantor publik bisa dikatakan efektif maka harus diperlukan sebuah indikator yang digunakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat keefektifan. Formula di bawah ini adalah untuk menghitung tingkatrasio keefektifan dari penerbitan Surat Teguran dan Surat Paksa. Menurut Halim, A 2004. Untuk mengukur tingkat keefektifan, maka digunakan indikator sebagai berikut: � � = � � � � � � � � � �� � �� � � � � � � �� � � Novi Norma Melya Nugraha, 2015 EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG KAREES TAHUN 2009-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Klasifikasi Pengukuran Efektivitas Persentase Kriteria 100 Sangat Efektif 90 -100 Efektif 80 -90 Cukup Efektif 60 -80 Kurang Efektif 60 Tidak Efektif Sumber: Nurlan, D 2006:49 Dari tabel 3.2 di atas, apabila menunjukkan persentase yang dicapai lebih dari 100 persen berarti mempunyai kriteria sangat efektif dan apabila persentase yang diperoleh kurang dari 60 persen berarti mempunyai kriteria tidak efektif.

2. Rasio kontribusi penerimaan Tunggakan Pajak RPTP terhadap

Penerimaan Pajak Untuk mengukur seberapa besar kontribusi pencairan Tunggakan Pajak terhadap peningkatan Penerimaan Pajak di KPP Pratama Bandung Karees, maka digunakan analisis Rasio Penerimaan Tunggakan Pajak RPTP. Dengan menggunakan rasio tersebut, dapat diketahui apakah penerimaan Tunggakan Pajak cukup signifikan terhadap Penerimaan Pajak di KPP Pratama Bandung Karees. Formula untuk Rasio Penerimaan Tunggakan Pajak RPTP di Kantor Pelayanan Pajak. Menurut Halim, A 2004 adalah sebagai berikut: ���� = � � � � � � �� � ��� � �� �� � ��� � Analisis rasio di atas, digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Penerimaan Pajak yang berasal dari pencairan Tunggakan Pajak terhadap upaya peningkatan Penerimaan Pajak di KPP Pratama Bandung Karees. Semakin besar nilai dari RPTP, semakin besar pula kontribusinya terhadap Novi Norma Melya Nugraha, 2015 EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG KAREES TAHUN 2009-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penerimaan Pajak di KPP. Untuk menginterpretasikan rasio pencairan Tunggakan Pajak terhadap Penerimaan Pajak digunakan indikator pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Klasifikasi Kriteria Kontribusi Persentase Ktiteria Dibawah 10 Sangat Kurang 10- 20 Kurang 20-30 Cukup 30-40 Sedang 40-50 Baik Diatas 50 Sangat Baik Sumber: Halim, A 2004:163 Dari tabel 3.3 di atas, menunjukkan bahwa apabila persentase yang dicapai di atas 50 persen berarti sangat baik dan apabila persentase yang dicapai kurang dari 10 persen persen berarti sangat kurang. Novi Norma Melya Nugraha, 2015 EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG KAREES TAHUN 2009-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Novi Norma Melya Nugraha, 2015 EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG KAREES TAHUN 2009-2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan juga pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan yaitu: 1. Gambaran penerimaan pajak di KPP Pratama Bandung Karees pada tahun 2009-2014 masih bersifat fluktuatif. Rata-rata realisasi pajak masih di bawah 100 kecauli pada tahun 2009 dan 2012. 2. Gambaran prosedur penagihan pajak diawali dengan langkah penagihan pajak pasif kemudian apabila timbul tunggakan pajak dilanjutkan dengan penagihan pajak aktif dengan prosedur pertama adalah diterbitkan Surat Teguran. Tahap selanjutnya, apabila lewat waktu 21 hari sejak tanggal terbit Surat Teguran, akan diterbitkan Surat Paksa secara langsung oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak dengan biaya penagihan sebesar Rp.50.000 yang harus di lunasi 2x24 jam. 3. Dilihat dari analisis tingkat efektivitas dapat disimpulkan bahwa: a. Penagihan pajak dengan Surat Teguran di KPP Pratama Bandung Karees selama tahun 2009-2014 dilihat dari persentase pencairannya masih bersifat fluktuatif. Hasil analisis rasio efektivitas penagihan pajak dengan Surat Teguran dari tahun 2009-2014 tergolong tidak efektif, terkecuali pada tahun 2011 yang tergolong kurang efektif. Tetapi, dilihat dari hasil rata-rata tahun 2009-2014 penagihan pajak dengan Surat Tguran masih tergolong tidak efektif. b. Persentase pencairan tunggakan pajak dengan Surat Paksa masih bersifat fluktuatif. Hasil analisis rasio efektivitas penagihan pajak dengan Surat Paksa tahun 2009-2014 tergolong tidak efektif, kecuali pada tahun 2011 dikategorikan cukup efektif. Tetapi, dilihat dari hasil rata-rata penagihan pajak dengan Surat Paksa dari tahun 2009-2014 dikategorikan tidak efektif.