Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees).

(1)

i

ABSTRACT

This research aims to know the influence of the tax audit and tax collection significantly to tax income revenue. Sample used are the realization of income tax revenue and the amount of tax audit and tax collection in KPP Pratama Bandung Karess for period 2009 until 2012. Data analysis techniques used in this study is Double linear regression method for counting the statistic and processed by using SPSS for windows software verse 16.0. Hypotheses were tested with the t-test and F-test statistic by the significant level is 5% (α=0,05). The results of this study showed

that, partially tax audit didn’t has significant influence to the income tax revenue, while tax collection suggests a significant influence to the income tax revenue. While simultaneously tax audit and tax collection have significant influence on the income tax revenue of individual tax payer and the Board in KPP Pratama Bandung Karess.


(2)

ii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pemeriksaan dan Penagihan Pajak secara signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya. Sampel yang digunakan adalah realisasi Penerimaan Pajak Penghasilan serta jumlah penerimaan hasil Pemeriksaan dan Penagihan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karess untuk periode tahun 2009 sampai dengan 2012. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS 16.0 dengan metode pengujian statistik Analisis Regresi Berganda. Pengujian hipotesis menggunakan statistik uji t dan uji F dengan tingkat signifikansi sebesar 5% (α=0,05). Hasil pengujian menyimpulkan bahwa secara parsial pemeriksaan pajak menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan, sementara penagihan pajak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan. Sedangkan hasil pengujian secara simultan pemeriksaan dan penagihan pajak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karess.

Kata Kunci : Pemeriksaan Pajak, Penagihan Pajak, Penerimaan Pajak Penghasilan


(3)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 5

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8


(4)

iv

2.1Tinjauan tentang Pajak ... 8

2.1.1Pengertian Pajak ... 8

2.1.2Fungsi Pajak ... 9

2.1.3Pengelompokkan Pajak... 10

2.1.4Tata Cara Pemungutan Pajak ... 13

2.1.5Hapusnya Utang Pajak... 16

2.2Pajak Penghasilan ... 17

2.2.1Subjek Pajak ... 17

2.2.2Objek Pajak... 20

2.2.3Penghasilan Kena Pajak... 20

2.2.4Tarif Pajak ... 21

2.3Pemeriksaan Pajak ... 22

2.3.1Pengertian Pemeriksaan Pajak ... 22

2.3.2Tujuan Pemeriksaan ... 23

2.3.3Jenis Pemeriksaan ... 23

2.3.4Kriteria Pemeriksaan Pajak ... 24

2.3.5Hak dan Kewajiban dalam Pemeriksaan Pajak ... 25

2.3.6Metode Pemeriksaan Pajak ... 26

2.3.7Tahapan Pemeriksaan Pajak ... 27

2.3.8Teknik Pemeriksaan ... 28

2.4Penagihan Pajak ... 29

2.4.1Pengertian Penagihan Pajak... 29

2.4.2Dasar Hukum Penagihan Pajak ... 30


(5)

v

2.4.4Daluwarsa Penagihan Pajak... 33

2.5Tinjauan Penelitian Terdahulu... 35

2.6Kerangka Pemikiran ... 36

BAB III METODE PENELITIAN... 39

3.1Objek Penelitian ... 39

3.1.1Sejarah KPP Pratama Bandung Karees ... 39

3.1.2 Uraian Tugas Pada KPP Pratama Bandung Karees ... 43

3.1.3 Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Karees ... 46

3.2Metode Penelitian ... 48

3.2.1Metode yang digunakan... 48

3.2.2Operasionalisasi Variabel ... 48

3.2.3Populasi dan Sampel ... 50

3.2.4Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.2.5Rancangan Uji Hipotesis dan Pemilihan Uji statistik ... 51

3.2.5.1 Penetapan Hipotesis ... 51

3.2.5.2 Pemilihan Uji Statistik ... 52

3.2.5.3 Pengujian Hipotesis ... 55

3.2.5.4 Pengujian Asumsi Klasik... 56

3.2.5.5 Penetapan Tingkat Signifikansi ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1Hasil Pengumpulan Data ... 58


(6)

vi

4.1.1.1 Data Pemeriksaan Pajak ... 58

4.1.1.2 Data Penagihan Pajak ... 59

4.1.1.3 Data Penerimaan Pajak Penghasilan... 60

4.2Pengujian Statistik ... 62

4.2.1Uji Asumsi Klasik ... 62

4.2.1.1 Uji Normalitas ... 62

4.2.1.2 Uji Multikolinieritas ... 63

4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 64

4.2.1.4 Uji Autokorelasi ... 66

4.2.2Analisis Korelasi Antar Variabel ... 67

4.2.3Analisis Regresi ... 69

4.2.4Uji Signifikansi ... 70

4.2.4.1 Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan ... 70

4.2.4.2 Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial ... 71

4.2.5Koefisien Determinasi ... 73

4.3Pembahasan ... 75

4.3.1Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan ... 75

4.3.2Pengaruh Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan ... 79

4.3.3 Pengaruh Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Secara Simultan Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan ... 80


(7)

vii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1 Simpulan ... 82

5.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

LAMPIRAN ... 86


(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 38 Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 47


(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tarif Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi ... 21

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 35

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 49

Tabel 3.2 Nilai Koefisien Korelasi Pearson ... 54

Tabel 4.1 Data Pemeriksaan Pajak Periode 2009-2012 ... 59

Tabel 4.2 Data Penagihan Pajak Periode Tahun 2009-2012 ... 60

Tabel 4.3 Data Penerimaan Pajak Penghasilan Periode Tahun 2009-2012 ... 61

Tabel 4.4 Hasil Uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 63

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ... 64

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 65

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ... 66

Tabel 4.8 Korelasi Antar Variabel ... 67

Tabel 4.9 Nilai Koefisien Korelasi Pearson ... 68

Tabel 4.10 Koefisien Regresi Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak ... 69

Tabel 4.11 Pengujian Koefisien Regresi Secara Smultan ... 71

Tabel 4.12 Hasil Uji-t Pengaruh Variabel X1Terhadap Y ... 72

Tabel 4.13 Hasil Uji-t Pengaruh Variabel X2 Terhadap Y ... 73

Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Variabel X1 dan X2 Terhadap Y ... 74


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Surat Izin Penelitian ... 86

Lampiran B Tabel t ... 87

Lampiran C Tabel F ... 88

Lampiran D Hasil Uji Asumsi Klasik ... 90

Lampiran E Hasil Uji Regresi Berganda ... 91


(11)

P e n d a h u l u a n | 2

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang 1945. Bangsa Indonesia telah melaksanakan pembangunan yang pesat dalam kehidupan nasional yang perlu dilanjutkan dengan dukungan dan seluruh potensi masyarakat. Agar proses selanjutnya berjalan lancar perlu adanya hubungan yang serasi dan seimbang antara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara dinamis dan proporsional dalam rangka pelaksanaan pembangunan yang bertanggung jawab.

Sebagai Negara yang berkembang, Negara Republik Indonesia tengah menggalakkan pembangunan di segala bidang yaitu pembangunan bidang ekonomi, sosial budaya, dan hukum. Bidang-bidang tersebut mempunyai tujuan yang sama dengan yang terdapat pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia secara adil dan makmur.

Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka perlu diperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Salah satu wujud untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa yaitu dengan menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri berupa pajak. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama.


(12)

P e n d a h u l u a n | 3

Universitas Kristen Maranatha

Sumber penerimaan negara yang terbesar berasal dari pajak. Penerimaan pajak sangat penting karena pajak digunakan untuk pembangunan negara, dan untuk memenuhi kebutuhan belanja negara. Penerimaan pajak negara mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yaitu sebesar 16% selama kurun waktu 2007-2011. Bahkan pada tahun 2012 mencapai peningkatan 18%, dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 19,5% pada tahun 2013 (Badan Pusat Statistik, 2013).

Ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpilih menjadi presiden, salah satu program kerja 100 hari adalah meminta Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea Cukai mengoptimalkan sejumlah langkah-langkah dalam rangka penerimaan negara. Permintaan tersebut disampaikan karena kedua institusi ini merupakan andalan utama untuk menopang pembiayaan negara.

Dengan tujuan meningkatkan jumlah penerimaan pajak negara, fiskus melakukan berbagai upaya, baik ekstensifikasi maupun intensifikasi penerimaan pajak. Ekstensifikasi merupakan upaya meningkatkan penerimaan pajak dengan meningkatkan jumlah Wajib Pajak aktif. Sedangkan intensifikasi ditempuh dengan cara meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, meningkatkan kualitas pelayanan untuk Wajib Pajak, pengawasan administratif perpajakan, pemeriksaan, penyidikan, penagihan, serta berbagai penegakan hukum.

Penerimaan negara dari sektor pajak salah satunya berasal dari Pajak Penghasilan (PPh). Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia dipungut dengan menggunakan sistem self-assessment. Sistem ini menyaratkan Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak terutangnya. Penerapan sistem

self-assessment ini bertujuan agar administrasi perpajakan menjadi lebih mudah,


(13)

P e n d a h u l u a n | 4

Universitas Kristen Maranatha

karena tidak dibebani kewajiban untuk menghitung pajak terutang, seperti pada sistem official-assessment. Sistem self-assessment lebih membutuhkan kesadaran Wajib Pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya. Semakin tingginya kesadaran Wajib Pajak untuk tepat waktu menyetor pajak, maka diharapkan semakin besar penerimaan pajak negara.

Apabila penerimaan pajak ingin dimaksimalkan, langkah yang dapat dilakukan adalah berusaha meningkatkan penegakan hukum yang ketat oleh aparat perpajakan, salah satunya dapat berupa pemeriksaan. Pemeriksaan ini diperlukan untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak serta mendeteksi adanya kecurangan yang dilakukan oleh Wajib Pajak. Selain itu mendorong Wajib Pajak untuk membayar pajak secara jujur sesuai ketentuan yang berlaku. Dengan kata lain, tidak ada selisih antara penerimaan aktual dengan penerimaan potensial atau yang sering disebut tax

gap.

Salah satu rekomendasi International Monetary Fund (IMF) yang tertuang dalam Letter Of Intent (LOI) tahun 1999, ialah bahwa dinyatakan bahwa langkah kunci untuk meningkatkan penerimaan pajak adalah dengan cara menaikkan

coverage pemeriksaan pajak. Oleh karena itu, upaya peningkatan kepatuhan pajak

masyarakat berkaitan dengan fungsi pemeriksaan pajak yang pada gilirannya dapat meningkatkan optimalisasi penerimaan perpajakan (Gunadi : 2001).

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mempunyai wewenang melakukan pemeriksaan dan penagihan dalam menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain. Pelaksanaan pemeriksaan dan penagihan tersebut adalah dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.


(14)

P e n d a h u l u a n | 5

Universitas Kristen Maranatha

Fungsi dari Kantor Pelayanan Pajak antara lain mengumpulkan dan mengolah data pajak, penyajian informasi perpajakan serta penggalian potensi pajak dan estimasi wajib pajak. Dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak (KPP) memiliki peranan untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan melalui pemeriksaan pajak.

Dalam rangka meningkatkan upaya penerimaan pajak diperlukan sosialisasi secara aktif dari pihak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees. Agar lebih maksimal, maka diadakan suatu penagihan secara efektif atas obyek-obyek yang belum dikenakan pajak ataupun yang lolos dari penerimaan pajak.

Penulis tertarik untuk mengetahui proses pemeriksaan dan penagihan pajak, mengenai sumber daya manusia yang mendukung pemeriksaan dan penagihan pajak, khususnya pemeriksa dan juru sita pajak negara pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees.

Hal-hal yang dapat memengaruhi dan memberi dukungan dalam proses pemeriksaan dan penagihan pajak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees antara lain tersedianya sarana dan prasarana khusus untuk memperlancar pemeriksaan dan penagihan pajak telah memadai atau belum serta untuk mengetahui keberadaan sumber daya manusia khususnya pemeriksa pajak dan juru sita pajak negara, telah memiliki kualitas yang cukup baik, profesional atau belum. Secara intern yaitu mengenai jumlah/kuantitas tenaga pemeriksa dan penagih pajak (juru sita) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees telah memadai atau belum, serta jika ditinjau dari latar belakang pendidikan tergolong baik serta memiliki keahlian khusus. Maupun secara ekstern yaitu seberapa jauh tingkat pemahaman masyarakat


(15)

P e n d a h u l u a n | 6

Universitas Kristen Maranatha

terhadap ketentuan pajak dan kesadaran wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban dalam menghitung dan membayar pajaknya secara tepat waktu.

Penelitian sebelumnya mengenai tindakan penagihan dan pemeriksaan pajak pernah dilakukan oleh Magdalena (2007). Penelitian ini menguji apakah jumlah pajak penghasilan yang tertagih dan hasil pemeriksaan pajak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Cibeunying pada tahun pajak 2002-2006. Hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa pelaksanaan pemeriksaan dan penagihan pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Cibeunying sudah cukup baik, hanya saja hingga saat ini belum mencapai target yang diharapkan sehingga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan pajak.

Dengan adanya pemeriksaan dan penagihan pajak, diharapkan penerimaan pajak penghasilan dapat terus bertambah dan mengamankan penerimaan tersebut melalui profesionalisme kerja berdasarkan pada Tata Cara Pemeriksaan dan Penagihan di bidang perpajakan.

Atas uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai :

“Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Penagihan Pajak Terhadap

Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan (Studi

Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees)”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah :


(16)

P e n d a h u l u a n | 7

Universitas Kristen Maranatha

1. Apakah terdapat pengaruh pemeriksaan pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees ?

2. Apakah terdapat pengaruh penagihan pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees ?

3. Apakah terdapat pengaruh pemeriksaan dan penagihan pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees ?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diajukan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees.

2. Untuk mengetahui pengaruh penagihan pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees.

3. Untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan dan penagihan pajak terhadap penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil pengamatan ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dari segi : 1. Kegunaan bagi Penulis

Pengamatan ini dapat memberikan peluang untuk menambah wawasan berpikir memperluas pengetahuan, baik dalam teori maupun praktek. Dalam teori berarti memperoleh pemahaman dan penghayatan yang diperoleh pada saat kuliah.


(17)

P e n d a h u l u a n | 8

Universitas Kristen Maranatha

Dalam praktek, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan penerapan pengendalian internal dalam kegiatan perusahaan, khususnya perpajakan.

2. Kegunaan bagi Kantor Pajak

Pengamatan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan atau informasi untuk kemajuan kantor pajak.

3. Kegunaan bagi Universitas

Pengamatan ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai proses penagihan pajak.

4. Kegunaan bagi Pihak Lain

Pengamatan ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi yang bermanfaat dan masukan sesuai dengan kebutuhan.


(18)

S i m p u l a n d a n S a r a n | 83

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan

software SPSS 16.0, yaitu dengan metode pengujian Analisis Regresi Berganda serta

pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diambil simpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan Uji-F dengan nilai Fhitung (391,517) > Ftabel (199,5) dapat

disimpulkan bahwa Pemeriksaan Pajak dan Penagihan pajak secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees.

2. Berdasarkan Uji-t dengan nilai t hitung (3,340) < t tabel (12,706) dapat disimpulkan bahwa secara parsial Pemeriksaan Pajak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees. 3. Berdasarkan Uji-t dengan t hitung (26,370) > t tabel (12,706) dapat disimpulkan

bahwa secara parsial Penagihan Pajak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees.


(19)

S i m p u l a n d a n S a r a n | 84

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

1. Aparat pajak melakukan tindakan tegas terhadap Wajib Pajak yang tidak kooperatif sesuai dengan ketentuan perpajakan yang ada dan berlaku di Indonesia.

2. Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees belum sepenuhnya mencapai target. Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat yang belum tinggi dalam menunaikan kewajibannya sebagai pembayar pajak yang tepat waktu dan sesuai dengan jumlah tagihannya. Alangkah lebih baik jika pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) lebih meningkatkan kepatuhan dan kesadaran Wajib Pajak dalam menunaikan kewajibannya membayar pajak. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan penyuluhan-penyuluhan pajak secara intensif.

3. Melakukan reformasi administrasi seperti penyederhanaan prosedur perpajakan serta pembenahan sumber daya manusia melalui reformasi moral dan etika sehingga tercipta fiskus yang professional, jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan amanatnya.

4. Penelitian ini berkesimpulan bahwa pemeriksaan dan penagihan pajak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan, ini dikarenakan adanya batasan penelitian yaitu hanya menguji untuk 4 tahun saja. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menguji untuk lebih dari dari 4 tahun penelitian sehingga akan mendapatkan kesimpulan penelitian yang lebih baik.


(20)

D a f t a r P u s t a k a | 85

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik. http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=113. diakses tanggal 25 September 2013.

Brotodiharjo, R. S. 2003. Pengantar Ilmu hukum Pajak. Edisi ke-3. Bandung: Penerbit Eresco.

Devano, Sony dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan: Konsep, Teori, dan Isu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Gunadi. 2001. Ketentuan Formal Perpajakan dalam Pemeriksaan Pajak. Jurnal Perpajakan Indonesia.

Iqbal, Hasan. 2006. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Edisi Revisi 2009. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang tata cara Pemeriksaan Pajak.

Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati. 2010. Perpajakan : Teori dan Teknis

Perhitungan. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat. Santoso, Singgih. 2010. Mastering SPSS 18. Jakarta: Elex Media Komputindo. Suandi, Erly. 2006. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sunjoyo, Setiawan dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung : Alfabeta. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara


(21)

D a f t a r P u s t a k a | 85

Universitas Kristen Maranatha

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Waluyo. 2009. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Waluyo, dan Wirawan B Ilyas. 2009. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.


(1)

P e n d a h u l u a n | 7

1. Apakah terdapat pengaruh pemeriksaan pajak terhadap penerimaan Pajak

Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees ?

2. Apakah terdapat pengaruh penagihan pajak terhadap penerimaan Pajak

Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees ?

3. Apakah terdapat pengaruh pemeriksaan dan penagihan pajak terhadap penerimaan

Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees ?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diajukan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan pajak terhadap penerimaan Pajak

Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees.

2. Untuk mengetahui pengaruh penagihan pajak terhadap penerimaan Pajak

Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees.

3. Untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan dan penagihan pajak terhadap

penerimaan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Karees.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil pengamatan ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dari segi : 1. Kegunaan bagi Penulis

Pengamatan ini dapat memberikan peluang untuk menambah wawasan berpikir memperluas pengetahuan, baik dalam teori maupun praktek. Dalam teori berarti memperoleh pemahaman dan penghayatan yang diperoleh pada saat kuliah.


(2)

P e n d a h u l u a n | 8

Dalam praktek, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan penerapan pengendalian internal dalam kegiatan perusahaan, khususnya perpajakan.

2. Kegunaan bagi Kantor Pajak

Pengamatan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan atau informasi untuk kemajuan kantor pajak.

3. Kegunaan bagi Universitas

Pengamatan ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai proses penagihan pajak.

4. Kegunaan bagi Pihak Lain

Pengamatan ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi yang bermanfaat dan masukan sesuai dengan kebutuhan.


(3)

S i m p u l a n d a n S a r a n | 83

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0, yaitu dengan metode pengujian Analisis Regresi Berganda serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diambil simpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan Uji-F dengan nilai Fhitung (391,517) > Ftabel (199,5) dapat disimpulkan bahwa Pemeriksaan Pajak dan Penagihan pajak secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees.

2. Berdasarkan Uji-t dengan nilai t hitung (3,340) < t tabel (12,706) dapat disimpulkan bahwa secara parsial Pemeriksaan Pajak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees. 3. Berdasarkan Uji-t dengan t hitung (26,370) > t tabel (12,706) dapat disimpulkan

bahwa secara parsial Penagihan Pajak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees.


(4)

S i m p u l a n d a n S a r a n | 84

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

1. Aparat pajak melakukan tindakan tegas terhadap Wajib Pajak yang tidak kooperatif sesuai dengan ketentuan perpajakan yang ada dan berlaku di Indonesia.

2. Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees

belum sepenuhnya mencapai target. Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat yang belum tinggi dalam menunaikan kewajibannya sebagai pembayar pajak yang tepat waktu dan sesuai dengan jumlah tagihannya. Alangkah lebih baik jika pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) lebih meningkatkan kepatuhan dan kesadaran Wajib Pajak dalam menunaikan kewajibannya membayar pajak. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan penyuluhan-penyuluhan pajak secara intensif.

3. Melakukan reformasi administrasi seperti penyederhanaan prosedur perpajakan serta pembenahan sumber daya manusia melalui reformasi moral dan etika sehingga tercipta fiskus yang professional, jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan amanatnya.

4. Penelitian ini berkesimpulan bahwa pemeriksaan dan penagihan pajak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan, ini dikarenakan adanya batasan penelitian yaitu hanya menguji untuk 4 tahun saja. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menguji untuk lebih dari dari 4 tahun penelitian sehingga akan mendapatkan kesimpulan penelitian yang


(5)

D a f t a r P u s t a k a | 85

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik. http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=113. diakses tanggal 25 September 2013.

Brotodiharjo, R. S. 2003. Pengantar Ilmu hukum Pajak. Edisi ke-3. Bandung: Penerbit Eresco.

Devano, Sony dan Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan: Konsep, Teori, dan Isu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Gunadi. 2001. Ketentuan Formal Perpajakan dalam Pemeriksaan Pajak. Jurnal Perpajakan Indonesia.

Iqbal, Hasan. 2006. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Edisi Revisi 2009. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang tata cara Pemeriksaan Pajak.

Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati. 2010. Perpajakan : Teori dan Teknis Perhitungan. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat. Santoso, Singgih. 2010. Mastering SPSS 18. Jakarta: Elex Media Komputindo. Suandi, Erly. 2006. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sunjoyo, Setiawan dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung : Alfabeta. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara


(6)

D a f t a r P u s t a k a | 85

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Waluyo. 2009. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Waluyo, dan Wirawan B Ilyas. 2009. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Klasifikasi Pajak Penghasilan Atas Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

7 87 68

Pelaksanaan Penagihan Tunggakan Pajak Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2 46 63

Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan dengan Penagihan Pajak sebagai Variabel Moderating (Studi kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serpong)

25 156 113

Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees 2013-2015)

0 4 1

Pengaruh Penagihan Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang)

0 3 1

Pengaruh Jumlah Wajib Pajak dan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegalega)

10 42 44

Pengaruh Pemeriksaan Pajak Dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Bandung)

8 18 66

Analisis Program Sensus Pajak Nasional Terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan(Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees).

0 2 27

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 25 (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees).

6 21 23